PERAN IBU TUNGGAL DALAM PEMBENTUKAN SELF-ESTEEM WANITA DEWASA AWAL PASCA PERCERAIAN KARENA PERSELINGKUHAN
DOI:
https://doi.org/10.51878/paedagogy.v4i4.4096Keywords:
Self-Esteem, Wanita Dewasa Awal, Ibu Single ParentAbstract
Self-esteem is a person's view of himself or can be said to be the result of a person's evaluation of himself. Self-esteem is influenced by parenting, including parenting patterns applied by single parents. Sets and Burke (2014) divided self-esteem into three dimensions, namely self-worth, self-efficacy, and authenticity. Self-worth has the meaning of the extent to which a person feels positive about himself, namely feeling good and valuable. Self-efficacy is an assessment of what they are capable of doing in various situations. And authenticity is an individual's understanding of themselves. This study aims to understand the description of self-esteem in early adult women raised by single parent mothers after divorce because the father had an affair. This research method is qualitative with interview and observation data collection. In this study, there were six participants, namely participants S, C, J, F, N, and D. From this study it can be concluded that the six subjects fulfill different dimensions of self-esteem. All six participants (S, C, J, F, N, and D) fulfill the self-worth dimension. Five participants (S, C, J, N, and D) have self-efficacy while F does not. And, five of the six participants (S, C, F, N, and D) fulfilled the authenticity dimension, while J did not.
ABSTRAK
Self-esteem merupakan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri atau dapat dikatakan sebagai hasil evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri. Self-esteem ini dipengaruhi oleh pola asuh, termasuk pola asuh yang diterapkan oleh single parent. Sets dan Burke (2014) membagi self-esteem menjadi tiga dimensi, yaitu self-worth, self-efficacy, dan authenticity. Self-worth memiliki pengertian sejauh mana seseorang merasa positif terhadap dirinya sendiri, yaitu merasa baik dan berharga. Self-efficacy merupakan penilaian terhadap apa yang mampu mereka lakukan dalam berbagai situasi. Dan authenticity yaitu pemahaman individu terhadap dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk memahami gambaran self-esteem pada wanita dewasa awal yang dibesarkan oleh ibu single parent setelah perceraian karena ayah berselingkuh. Metode penelitian ini kualitatif dengan pengambilan data wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini, terdapat enam partisipan, yaitu partisipan S, C, J, F, N, dan D. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keenam subjek memenuhi dimensi self-esteem yang berbeda. Keenam partisipan (S, C, J, F, N, dan D) memenuhi dimensi self-worth. Lima partisipan (S, C, J, N, dan D) memiliki self-efficacy sedangkan F tidak. Lalu, lima dari enam partisipan (S, C, F, N, dan D) memenuhi dimensi authenticity, sedangkan J tidak.
Downloads
References
Adam, A. (2020). Dampak Perselingkuhan Suami Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik Istri. Al-wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama, 14(2). https://doi.org/10.46339
Aini, D. F. N. (2018). Self Esteem Pada Anak Usia Sekolah Dasar Untuk Pencegahan Kasus Bullying. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Sekolah Dasar, 6(1), 36-46. https://doi.org/10.22219/jp2sd.v6i1.5901
Aisy, N. S., & Purba, V. (2024). Pola Komunikasi Single Parent terhadap Perkembangan Karakter Anak. Jurnal Common, 4(2), 161-170. https://doi.org/10.34010/common
Asriyani, S., Kamil, N., Maryani, A. ., Yulifaatun Mufida, A. ., & Rachmy Diana, R. (2023). Pola Asuh Single Mom dan Single Dad terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 476–488. https://doi.org/10.37985/murhum.v4i2.227
Badan Pusat Statistik Indonesia. (28 Februari 2024). Statistik Indonesia 2024. Diakses pada 18 Agustus 2024, dari https://www.bps.go.id/id/publication/2024/02/28/c1bacde03256343b2bf769b0/statistik-indonesia-2024.html
Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change. Psychological Review, 84(2), 191-215. https://doi.org/10.1037/0033-295x.84.2.191
Bashir, A., Sattar, A., Fatima, S. (2015). Life Satisfaction And Self-Esteem Among Single Parents Adolescents. European Journal of Business and Social Sciences, 4(8), 84-90. http://www.ejbss.com/recent.aspx-/
Christine, A., Dewi, F. I. R., & Anggraini, A. (2024). Pengasuhan Orang Tua Tunggal dan Karakter dan Karakter Hardiness Remaja Akhir. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 8(1), 60-72.
Cole, K. (2003). Mendampingi anak menghadapi perceraian orang tua. Pustaka karya.
Dariyo, A. (2003). Psikologi perkembangan dewasa muda. Grasindo.
Devia, Fitri. (2023). Gambaran Post Traumatic Stress disorder pada Individu Dewasa yang Memiliki Keluarga Broken Home. (Skripsi Sarjana, Universitas Semarang). https://eskripsi.usm.ac.id/files/skripsi/F11A/2019/F.111.19.0053/F.111.19.0053-15-File-Komplit-20230830072500.pdf
Dwiyani, V. (2013). Jika Aku Harus Mengasuh Anakku Seorang Diri. Elex Media Komputindo.
Febrina, D. T., Suharso, P. L., & Saleh, A. Y. (2018). Self-Esteem Remaja Awal: Temuan Baseline Dari Rencana Program Self-Instructional Training Kompetensi Diri. Jurnal Psikologi Insight, 2(1), 43-56.
Feist, J., & Feist, G. (2018). Theories of personality. McGraw-Hill Humanities/Social Sciences/Languages.
Friedman, K. (2003). Theory construction in design research: Criteria: approaches, and methods. Design Studies, 24(6), 507-522. https://doi.org/10.1016/s0142-694x(03)00039-5
Gecas, V. (1989). The Social Psychology of Self-Efficacy. Annual Review of Sociology, 15, 291-316. https://www.jstor.org/stable/2083228
Glass, S. P. & Staeheli, J. C. (2003). Not just friends. Rebuilding trust and recovering your sanity after infidelity. Free Press
Gunarsa, S. D. (2002). Psikologi untuk Membimbing. BPK Gunung Mulia.
Hadori, R., Hastuti, D., & Puspitawati, H. (2020). Self-Esteem Remaja pada Keluarga Utuh dan Tunggal: Kaitannya Dengan Komunikasi dan Kelekatan Orang Tua-Remaja. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 13(1), 49-60. https://doi.org/10.24156/jikk.2020.13.1.49
Heri, M., Pratama, A. A., & Wijaya, I. G. (2022). Pengalaman single parent dalam Mengasuh Anak Usia pra-sekolah (6 Tahun). Jurnal Keperawatan Silampari, 6(1), 290-296. https://doi.org/10.31539/jks.v6i1.4332
Hurlock, E. B. (1978). Child development. McGraw-Hill Companies.
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan. Erlangga.
Irhomi, T. O. (2024). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Yayasan Obor Indonesia
Junaidin, Mustafa, K., Hartono, R., & Khoirunnisa, S. (2023). Kecemasan terhadap Pernikahan pada Perempuan Dewasa Awal yang Mengalami Fatherless. Jurnal on Education, 5(4), 15549-16658.
Koesdyantho, A. R. (2009). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap self-esteem Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Widya Wacana 5(1), 23-37.
Lamanna, M. A., Reidmann, A. C., & Strahm, A. (2012). Marriages & families: Making choices in a diverse society (13th ed.). Boston: Cengage Learning.
Leary, M. R. (2007). Motivational and Emotional Aspect of the Self. Annual Review of Psychology, 58, 317-344.
Maimun, N. (2018). Perceraian Dalam Bingkai relasi suami-istri.
Moller, N. P., & Vossler, A. (2015). Defining infidelity in research and couple counseling: A qualitative study. Journal of Sex & Marital Therapy, 41(5), 487–497. https://doi.org/10.1080/0092623X.2014.931314
Monks. 2008. Pengantar Psikologi Perkembangan. Gajah Mada University Press.
Muhajarah, K. (2017). Perselingkuhan Suami terhadap Istri Dan Upaya Penanganannya. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 12(1), 23. https://doi.org/10.21580/sa.v12i1.1466
Nur, R. R., Latipah, E., & Izzah, I. (2013). Perkembangan Kognitif Mahasiswa pada Masa Dewasa Awal. Jurnal Manajemen dan Pendidikan Dasar, 3(3), 211-219. https://doi.org/10.58578/arzusin.v3i3.1081
Papalia, D. E., Feldman, R. D., & Martorell, G. (2014). Experience human development (12th ed.). Salemba Humanika.
Pearlin, L. I., Menaghan, E. G., Lieberman, M. A., & Mullan, J. T. (1981). The stress process. Journal of Health and Social Behavior, 22(4), 337. https://doi.org/10.2307/2136676
Rahayu, A. S. (2017). Kehidupan Sosial Ekonomi Single Mother dalam Ranah Domestik dan Publik. Jurnal Analisa Sosiologi, 6(1), 82-99.
Rashid, A. R. (2006). Krisis Dan konflik institusi keluarga. Utusan Publications.
Retnowati, Y. (2008). Pola Komunikasi Orang Tua Tunggal Dalam Membentuk Kemandirian Anak (Kasus Di Yogyakarta). Jurnal Komunikasi Pembangunan, 6(1). https://doi.org/10.46937/620085659
Riska, H. A., & Krisnatuti, D. (2017). Self-esteem Remaja Perempuan Dan Kaitannya Dengan Pengasuhan Penerimaan-Penolakan Ibu Dan Interaksi Saudara Kandung. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 10(1), 24-35. https://doi.org/10.24156/jikk.2017.10.1.24
Rizaty, M. A. (2023, December 22). Data Persentase Kepala Rumah Tangga Perempuan Di Indonesia pada 2023. Data Indonesia. https://dataindonesia.id/varia/detail/data-persentase-kepala-rumah-tangga-perempuan-di-indonesia-pada-2023
Rohmatillah, N. (2022). Profil Self-Efficacy Belajar Siswa dengan Kondisi Keluarga Broken Home serta Implikasinya pada Layanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 4(2), 148-154.
Sancahya, A. A. G. A., & Susilawati, L. K. P. A. (2014). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Self-esteem pada Remaja Akhir di Kota Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 1(3), 52-62.
Santrock, J. (2006). Human Adjustment. McGraw Hill Shochib.
Santrock, J. W. (2008). Life-Span Development (11th. ed.). McGraw-Hill.
Severe, S. (2002). Bagaimana Bersikap Pada Anak agar Anak (Prasekolah) Bersikap Baik. Gramedia Pustaka Utama.
Situmorang, K. H., & Kusumiati, R. Y. E. (2024). Gambaran Fear of Intimacy pada Dewasa Awal yang Berasal dari Keluarga Bercerai. Jurnal Bimbingan dan Konseling 9(1), 247-262. https://doi.org/10.31316/gcouns.v9i1.6260
Soomar, S. M. (2019). Single parenting: Understanding reasons and consequences. JOJ Nursing & Health Care, 10(2). https://doi.org/10.19080/jojnhc.2019.10.555781
Stets, J. E., & Burke, P. J. (2014). Self-esteem and Identities. Sociological Perspectives, 57(4), 409-433. https://doi.org/10.1177/0731121414536141
Sudarsono. (2005). Hukum Perkawinan Nasional (3rd ed.). Rineka Cipta.
Sukmawati, B., & Oktora, N., D. (2021). Dampak Perceraian Orang Tua Bagi Psikologis Anak. Jurnal Analisis Gender dan Agama, 3(2), 24–34. https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/jsga/article/view/3801
Swann, W. B., & Bosson, J. K. (2010). Self and Identity. Handbook of Social Psychology, 16, 589-628. https://doi.org/10.1002/9780470561119.socpsy001016
Syahraeni, A. (2020). Pembentukan Konsep Diri Remaja. AL-IRSYAD AL-NAFS: JURNAL BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM, 7(1). https://doi.org/10.24252/al-irsyad al-nafs.v7i1.14463
Tomlinson, C. & Keasey. (1985). Child Development. Homewood. Illinois: The Dorsey Press
Valencia, C., & Soetikno, N. (2022). Pengaruh Fungsi Keluarga terhadap Self-Esteem Remaja yang Memiliki Keluarga Bercerai pada Masa Anak. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 13191-13201.
Verrocchio, M. C., Marchetti, D., & Fulcheri, M. (2015). Perceived parental functioning, self-esteem, and psychological distress in adults whose parents are separated/Divorced. Frontiers in Psychology, 6. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2015.01760
Witono, W. (2020). Partisipasi Masyarakat Dalam Ketahanan Keluarga Pada Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Masyarakat Mandiri, 4(3), 396-406. https://doi.org/10.31764/JMM.V4I3.2525.
Yusriyah, A., & Widyastuti. (2023). Dinamika Penerimaan Diri Wanita Dewasa Awal yang Mengalami Fatherless. https://doi.org/10.21070/ups.808
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.