BEYOND THE DIVORCE: MEMBANGUN STRATEGI KOPING YANG KUAT PADA REMAJA MELALUI CBT
DOI:
https://doi.org/10.51878/learning.v5i2.4351Keywords:
Cognitive Behavior Therapy, Strategi Koping, Remaja, Perceraian Orang TuaAbstract
Parental divorce is a traumatic event that can have a significant impact on adolescent psychological development. One of the consequences that often arises is difficulty in managing emotions and stress, which manifests itself in various adjustment problems. Cognitive behavioral therapy (CBT) has been shown to be effective in treating various psychological problems, including in adolescents who experience difficulties due to parental divorce. This study aims to comprehensively review the existing literature on the effectiveness of CBT in improving coping strategies in adolescents after divorce. Through an in-depth literature review, this study analyzed various empirical studies that have tested the application of CBT in the relevant adolescent population. The results of the study indicate a consensus among researchers that CBT is a promising intervention in helping adolescents develop more adaptive coping skills. Previous studies have shown that CBT can help adolescents reduce symptoms of depression, anxiety, and anger that often arise due to parental divorce. In addition, CBT can also improve self-esteem, the quality of social relationships, and the ability of adolescents to face life challenges. However, further research is needed to identify moderating and mediating factors that may influence the effectiveness of CBT in a heterogeneous adolescent population. Overall, the results of this literature review provide strong evidence for the potential of CBT in helping adolescents develop healthier and more effective coping strategies in dealing with the negative impacts of parental divorce. The implication of these findings is the importance of integrating CBT into psychological health services for adolescents experiencing difficulties due to divorce.
ABSTRAK
Perceraian orang tua merupakan peristiwa traumatis yang dapat memberikan dampak signifikan pada perkembangan psikologis remaja. Salah satu konsekuensi yang sering muncul adalah kesulitan dalam mengelola emosi dan stres, yang bermanifestasi dalam berbagai masalah penyesuaian. Terapi perilaku kognitif (CBT) telah terbukti efektif dalam mengatasi berbagai masalah psikologis, termasuk pada remaja yang mengalami kesulitan akibat perceraian orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara komprehensif literatur yang ada mengenai efektivitas CBT dalam meningkatkan strategi koping pada remaja pasca perceraian.Melalui tinjauan pustaka yang mendalam, penelitian ini menganalisis berbagai studi empiris yang telah menguji penerapan CBT pada populasi remaja yang bersangkutan. Hasil kajian menunjukkan adanya konsensus di antara para peneliti bahwa CBT merupakan intervensi yang menjanjikan dalam membantu remaja mengembangkan keterampilan koping yang lebih adaptif. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa CBT dapat membantu remaja mengurangi gejala depresi, kecemasan, dan marah yang seringkali muncul akibat perceraian orang tua. Selain itu, CBT juga dapat meningkatkan harga diri, kualitas hubungan sosial, dan kemampuan remaja dalam menghadapi tantangan hidup. Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor moderasi dan mediasi yang dapat mempengaruhi efektivitas CBT pada populasi remaja yang heterogen. Secara keseluruhan, hasil kajian pustaka ini memberikan bukti kuat mengenai potensi CBT dalam membantu remaja membangun strategi koping yang lebih sehat dan efektif dalam menghadapi dampak negatif dari perceraian orang tua. Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya mengintegrasikan CBT dalam layanan kesehatan psikologis bagi remaja yang mengalami kesulitan akibat perceraian.
Downloads
References
Ambarsarie, R., Yunita, E., & Sariyanti, M. (2021). Buku Saku Coping Stresedited. Unit Penerbitan dan Publikasi FKIP.
Anggareni, C. J. (2020). Gambaran Kecenderungan Gejala Depresi Remaja Akibat Perceraian Orangtua. Fakultas Psikologi Universitas Semarang, 1–16.
Asrori, A., & Ul Hasanat, N. (2022). Terapi Kognitif Prilaku untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(1), 1–19. https://doi.org/10.22219/jipt.v3i1.2128
Ba’diah, I. L., Rahayu, D., & Putri, E. T. (2021). Koping Berfokus Emosi dan Harapan terhadap Kesejahteraan Subjektif pada Remaja dengan Orangtua yang Bercerai. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(3), 1–11. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v9i3.6505
Fadhillah, A. R., Uyun, Q., & Sulistyarini, I. (2017). Pengaruh Terapi Kognitif Perilaku Berbasis Kekuatan terhadap Peningkatan Resiliensi pada Remaja Panti Asuhan. Jurnal Intervensi Psikologi (JIP), 9(1), 96–106. https://doi.org/10.20885/intervensipsikologi.vol9.iss1.art7
Fadhlullah, Z. & Yeni Karneli. (2022). Konseling Kelompok Cognitive Behavioral Teraphy untuk Remaja Kecanduan K-POP. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Sosial, 1(4), 424–430. https://doi.org/10.58540/jipsi.v1i4.84
Febriana, B. (2016). Pengaruh Terapi Kognitif Terhadap Harga Diri Remaja Korban Bullying. Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Science), 4(1), 73–84. https://doi.org/10.21776/ub.jik.2016.004.01.8
Firdaus, W., & Marsudi, M. S. (2021). Konseling Remaja yang Kecanduan Gadget Melalui Terapi Kognitif Behavior. 6(1), 1–10. https://doi.org/10.32923/stu.v6i1.1980
Hartini, N. (2019, Oktober). Inilah Pengaruh Perceraian pada Kesejahteraan Psikologis Remaja. http://www.jardcs.org/archivesview.php?volume=1&issue=12&page=6
Hayatussofiyyah, S., Nashori, H. F., & Rumiani, R. (2017). Efektivitas terapi Ognitif Prilaku Religius untuk Menurunkan Depresi pada Remaja. Psikoislamedia?: Jurnal Psikologi, 2(1), 42–52. https://doi.org/10.22373/psikoislamedia.v2i1.1823
Jenz, F., & Apsari, N. C. (2021). Dampak Perceraian Orang Tua pada Prestasi Anak Remaja. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM), 2(1), 1. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i1.33430
Kurniawaty, Y., & Purnama, N. L. A. (2023). Strategi Koping Berhubungan dengan Stres Remaja SMA di Surabaya. Jurnal Keperawatan, 15(3), 1–10. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v15i3.552
Manna, N. S., Doriza, S., & Oktaviani, M. (2021). Cerai Gugat: Telaah Penyebab Perceraian Pada Keluarga di Indonesia. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 6(1), 1–11. https://doi.org/10.36722/sh.v6i1.443
Nurhidayah, S., Ekasari, A., Muslimah, A. I., Pramintari, R. D., & Hidayanti, A. (2021). Dukungan Sosial Koping Terhadap Resiliensi serta Dampakny pada Psikologis Remaja yang Orangtuanya Bercerai. Paradigma, 18(1), 60–77. https://doi.org/10.33558/paradigma.v18i1.2674
Ramadhani, P. E., & Krisnani, H. (2019). Aalisis Dampak Perceraian Orang Tua terhadap Anak Remaja. Focus?: Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(1), 109–119. https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.23126
Rizaty, S. (2023). Data Jumlah Kasus Perceraian di Indonesia hingga 2023. Dataindonesia.Id. https://dataindonesia.id/varia/detail/data-jumlah-kasus-perceraian-di-indonesia-hingga-2023
Savira, N., & Arbi, D. K. A. (2023). Strategi Koping Pada Remaja Pasca Perceraian Orangtua. http://e-journal.unair.ac.id/index.php/BRPKM
Suherman, M. M., Ratnasari, S., Novianti, W., & Yuliani, W. (2023). Pelatihan Strategi Pengelolaan (Coping) Stres Untuk Mereduksi Stres Pada Remaja Akibat Perceraian Orang Tua. Dharma PublikaJurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Vol. 1, No 1, (2023), pp. 19–25, 7.
Yoduke, F., Daulima, N. H. C., & Mustikasari, M. (2023). Strategi Koping pada Remaja dalam Menurunkan Gejala Kecemasan dan Depresi: Literature Review. Alauddin Scientific Journal of Nursing, 4(1), 16–24. https://doi.org/10.24252/asjn.v4i1.34251
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.













