PERNIKAHAN BEDA ETNIS ANTARA SUKU ALAS DENGAN SUKU JAWA DIKAJI DARI TEORI KEBUTUHAN MASLOW
DOI:
https://doi.org/10.51878/paedagogy.v4i4.3583Keywords:
suku alas, suku jawa, pernikahan, teori Abraham MaslowAbstract
In inter-ethnic marriages, there is a process and value in society in particular, the Southeast Acehnese Alas tribe which is very complex. This is because there are rules that must be fulfilled by the prospective bride and groom. The traditional wedding ceremony of the Alas tribe with Javanese customs was chosen because it has a uniqueness and uniqueness, namely the diversity of elements of tradition and culture that grows and gives its own meaning in the marriage. This study aims to describe a process and value from the community's point of view in the marriage of the Alas Tribe in Southeast Aceh with the Javanese which was studied using Abraham Maslow's theory of needs. Qualitative research with a descriptive approach is the method in this writing, from the community's point of view about mixed marriages between the Southeast Acehnese Alas Tribe and the Javanese Tribe. The results obtained in this study are the marriage stage of the marriage process that must be carried out because it is a tradition from the ancestors of the Alas tribe. While the values contained in mixed marriages between the Alas Tribe in Southeast Aceh and the Javanese, there is a motivation to marry different ethnic groups because they love each other, know each other and want to live happily and spiritually.
ABSTRAK
Pada pernikahan beda etnis terdapat suatu proses dan nilai di masyarakat, khususnya suku Alas Aceh Tenggara yang sangat kompleks. Hal ini dikarenakan adanya peraturan yang wajib dipenuhi oleh calon pengantin laki-laki maupun perempuan. Upacara pernikahan adat suku Alas dengan adat suku Jawa di pilih karena mempunyai keunikan dan kekhasan yaitu adanya keberagaman unsur tradisi dan budaya yang bertumbuh dan memberikan arti tersendiri dalam pernikahan tersebut. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan suatu proses dan nilai dari sudut pandangan masyarakat dalam pernikahan Suku Alas di Aceh Tenggara dengan Suku Jawa yang di kaji dengan teori kebutuhan Abraham Maslow. Penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif adalah metode dalam penulisan ini, pada sudut pandang masyarakat tentang pernikahan campuran antara Suku Alas Aceh Tenggara dengan Suku Jawa. Hasil yang di dapat dalam penelitian ini adalah tahap perkawinan proses pernikahan yang wajib dilakukan karena merupakan suatu tradisi dari leluhur suku Alas. Sedangkan nilai yang terkandung dalam pernikahan campuran antara Suku Alas di Aceh Tenggara dengan Suku Jawa terdapat suatu motivasi untuk menikah beda suku karena saling mencintai, dan saling mengenal satu sama lain dan ingin hidup bahagia lahir batin.
Downloads
References
Abdullah, M. (2021). Perkawinan Adat di Aceh: Tradisi, Ritual, dan Makna. Jakarta: Penerbit Pendidikan Nusantara.
Almanar, T. (2006). Pernikahan dalam Budaya Jawa: Perspektif Sosial dan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Alwisol. (2004). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Berg, B. L. (2007). Qualitative research methods for the social sciences (6th ed.). Pearson.
Bogdan, R. C. (2007). Qualitative research for education: An introduction to theory and methods (5th ed.). Pearson.
Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (4th ed.). SAGE Publications.
Greif, G. L. (2023). Long-term interracial and interethnic marriages: What can be learned about how spouses deal with negativity from others. Journal of Ethnic & Cultural Diversity in Social Work, 31(4), 1-15.
Maslow, A. H. (1943). A Theory of Human Motivation. Psychological Review, 50(4), 370–396.
Miksic, J. (2023). Cultural Diversity in Indonesia. An Ethnographic Perspective. , Singapore: Asia Pacific Publishing.
Miles, M. B. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nd ed.). SAGE Publications.
Nurhadi, F. (2022). Sakralitas dalam Perkawinan Suku Alas: Tradisi dan Kehidupan Sosial. . Medan: Universitas Sumatera Utara Press.
Patton, M. Q. (2002). Qualitative research and evaluation methods (3rd ed.). SAGE Publications.
Purwadi, H. (2007). Identitas dan Perubahan Sosial dalam Pernikahan Antar Etnik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Setiawan, R. (2023). Maslow’s Hierarchy of Needs in Cross-Cultural Marriage. . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Simanjuntak, H. (2020). Pengaruh Hindu dalam Sistem Perkawinan di Sumatera Utara. . Medan: Universitas Negeri Medan.
Sinulingga, A. &. (2020). Symbolism in the traditional marriage ceremony of the Batak Karo community. Journal of Cultural Studies, 15(2), 132–145.
Sitorus, F. H. (2019). Adat pernikahan suku Alas dan dinamika perubahan sosial. . Journal of Indonesian Ethnography, 24(3), 240-257.
Sudirman, S. (2023). Motivasi Perkawinan Antar-Etnis di Indonesia. Surabaya: Penerbit Ilmu Sosial.
Wang, Y. Z. (2020). Cultural adaptation and identity negotiation in interethnic marriages: A Chinese perspective. International Journal of Intercultural Relations, 44(1), 55-67.
Wawan, B. (2019). Perubahan Sosial dan Dinamika Budaya dalam Masyarakat Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Wulandari, D. R. (2018). Perkawinan Antar Etnis dan Kesejahteraan Sosial: Perspektif Adat dan Budaya. Jurnal Penelitian Sosial dan Budaya, 7(1), 58-72.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.