PENERAPAN MODERASI BERAGAMA MELALUI PENDIDIKAN TOLERANSI DI SMA NEGERI (SMA N) 12 MERANGIN
DOI:
https://doi.org/10.51878/learning.v5i3.6617Keywords:
Moderasi beragama, pendidikan toleransi, kerukunan beragamaAbstract
This study aims to look at the application of religious tolerance education in the context of religious moderation at SMA Negeri 12 Merangin, Jambi. Where SMAN 12 is a multi-religious school, and multi-religious organizations. Islam as the majority, secondly Catholicism, Protestantism. The focus of the research includes the curriculum used, the application or implementation of tolerance values in the daily lives of students, and the impact of the application on inter-religious social interactions at school. The method used is descriptive qualitative. with a sociological approach to explore social interactions and meanings built by individuals in the school community, The informants of this research are Islamic Religious Teachers, Protestant Religious Coaches, protestants, Muslim students and Catholic Christian students, protestants. For data analysis using Miles and Huberman. The results showed that SMA Negeri 12 Merangin uses the Merdeka Curriculum, with teaching materials in the Islamic Religious Education and Budi Pekerti book which includes the topics of tasamuh, love for the country, and religious moderation. The school also has internal policies that support regular and collaborative interfaith religious activities. The practice of tolerance is evident in the daily lives of students and teachers.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan pendidikan toleransi beragama dalam konteks moderasi beragama di SMA Negeri 12 Merangin, Jambi. Dimana SMAN 12 multi agama, dan multi organisasi keagamaan. Agama Islam sebagai mayoritas, kedua katolik, protestan. Fokus kajian meliputi bagaimana kurikulum yang digunakan, penerapan atau implementasi nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari siswa, serta dampak dari penerapan tersebut terhadap interaksi sosial lintas agama di sekolah. Metode yang digunakan adalah diskriptif kualitatif. dengan pendekatan sosiologis untuk menggali interaksi sosial dan makna yang dibangun oleh individu dalam komunitas sekolah, Adapun informannya adalah Guru Agama Islam, Pembina Agama Protestan, protestan, siswa agami slam dan siswa agam Kristen katolik, protestan. Untuk anailisis data mengunakan Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Negeri 12 Merangin menggunakan Kurikulum Merdeka, dengan materi ajar dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang mencakup topik tasamuh, cinta tanah air, dan moderasi beragama. Sekolah juga memiliki kebijakan internal yang mendukung kegiatan keagamaan lintas agama secara rutin dan kolaboratif. Praktik toleransi terlihat nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa dan guru, seperti kerja sama dalam kegiatan keagamaan, tolong-menolong, serta saling mengunjungi tanpa memandang latar belakang agama. Dampak dari penerapan nilai-nilai ini adalah terbentuknya suasana harmonis dan kebersamaan yang kuat di antara warga sekolah.
Downloads
References
Astuti, N. N. P., et al. (2024). Internalisasi nilai-nilai dalam membentuk profil Pelajar Pancasila di MA Manhalul Ma’arif Darek. Social: Jurnal Inovasi Pendidikan IPS, 4(3), 155. https://doi.org/10.51878/social.v4i3.3233
Azizah, A. (2021). Peran sekolah dalam menanamkan nilai-nilai toleransi beragama pada siswa. Jurnal Pendidikan Toleransi, 9(3), 98–112.
Baehaqi, S., et al. (2025). Problematika pembelajaran PAI berbasis multikultural. Manajerial: Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 5(1), 1. https://doi.org/10.51878/manajerial.v5i1.4754
Budiman, R. (2022). Pendidikan toleransi beragama dalam konteks masyarakat multikultural. Jurnal Pendidikan Multikultural, 21(1), 63–80.
Chozin, R., & Untoro. (2022). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Chotimah, U., et al. (2020). Building students character: Planning and implementation in Junior High School. Proceedings of the 4th Sriwijaya University Learning and Education International Conference (SULE-IC 2020). https://doi.org/10.2991/assehr.k.201230.091
Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (edisi ke-4). Sage Publications.
Egistiani, S., et al. (2023). Strategi guru dalam mendidik anak menuju Indonesia Emas 2045. Educatio, 17(2), 141. https://doi.org/10.29408/edc.v17i2.6859
Eko, B. S., & Putranto, H. (2019). The role of intercultural competence and local wisdom in building intercultural and inter-religious tolerance. Journal of Intercultural Communication Research, 48(4), 341. https://doi.org/10.1080/17475759.2019.1639535
Miftahul, J. (2022). Tantangan pendidikan toleransi beragama di sekolah menengah: Studi kasus di Jambi. Jurnal Pendidikan Sosial, 17(2), 128–139.
Mubarok, M., & Yusuf, M. (2024). Manajemen kurikulum pendidikan agama Islam multikultural di Sekolah Menegah Atas Islam Terpadu Ar-Rahmah dalam menumbuhkan kesadaran siswa terhadap keberagaman masyrakat. Learning: Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 4(2), 199. https://doi.org/10.51878/learning.v4i2.2830
Muslim, M., & Tang, M. (2024). Implementasi konsep dasar pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam multikultural di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Ar-Rahmah Makassar. Learning: Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 4(2), 188. https://doi.org/10.51878/learning.v4i2.2829
Rahman, A., & Nugroho, H. (2022). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rahmawati, D., et al. (2024). Kerjasama antar ummat beragama dalam bidang pendidikan untuk mewujudkan generasi Rahmatan Lil Alamin. Learning: Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 4(2), 174. https://doi.org/10.51878/learning.v4i2.2828
Rasimin, M. (2018). Multicultural learning tolerance in raising awareness of students attitude. Proceedings of the 1st International Conference on Social, Education and Science (ICSSE 2017). https://doi.org/10.2991/icsse-17.2018.59
Rasyid, A. (2021). Dialog antaragama dan harmoni sosial di lingkungan sekolah. Jurnal Studi Islam, 10(2), 112–124.
Romiadi, R. (2024). Inovasi dalam pengelolaan iklim dan budaya sekolah melalui gerakan penguatan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Lahei. Learning: Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 4(1), 1. https://doi.org/10.51878/learning.v4i1.2716
Sulastri, D. (2024). Perilaku sosial masyarakat “Sedekah Kampung” perspektif pendidikan aqidah Islam. Learning: Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 4(4), 879. https://doi.org/10.51878/learning.v4i4.3407
Syukur, A., et al. (2025). Implementasi pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religius peserta didik. Learning: Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 5(2), 476. https://doi.org/10.51878/learning.v5i2.4864
Taufik, A. (2021). Pendidikan toleransi beragama dalam kehidupan sekolah: Perspektif siswa dan guru. Jurnal Toleransi, 8(3), 98–111.
Tumanggor, R. O., & Mularsih, H. (2020). Development of an intervention module on increasing tolerance for adolescents. Proceedings of the 2nd Tarumanagara International Conference on the Applications of Social Sciences and Humanities (TICASH 2020). https://doi.org/10.2991/assehr.k.201209.064
Ummah, N. R. (2019). Inclusion values in formal pathway private school of education in religion-based institutions. Proceedings of the 1st International Conference on Special and Inclusive Education (ICSIE 2018). https://doi.org/10.2991/icsie-18.2019.24
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.













