KORELASI KADAR HBA1C DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS PROLANIS DI KABUPATEN MAGETAN

Authors

  • Titin Muslihatin Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Suliati Suliati Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Lully Hanni Endarini Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Syamsul Arifin Poltekkes Kemenkes Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.51878/healthy.v4i3.7027

Keywords:

Diabetes Melitus, HbA1c, Hipertensi, Prolanis Kabupaten Magetan

Abstract

ABSTRACT

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease with an increasing prevalence and has become a major public health concern in Indonesia. One of the common complications of DM is hypertension, which worsens the patient’s condition and raises the risk of cardiovascular events such as heart attack and stroke. Hemoglobin A1c (HbA1c) examination is a key indicator for monitoring long-term blood glucose control, as it reflects average glucose levels over the previous two to three months and is widely used to evaluate treatment outcomes. This study aimed to analyze the relationship between HbA1c levels and the incidence of hypertension among DM patients enrolled in the Chronic Disease Management Program (Prolanis) in Magetan Regency. A correlational analytic method with a cross-sectional design was applied, with data collected from patients registered at several community health centers. Blood pressure was measured directly by health workers, while HbA1c levels were obtained through laboratory testing. The results showed that more than half of type 2 DM patients suffered from hypertension. Furthermore, a significant correlation was found between high HbA1c levels and a greater incidence of hypertension. These findings support previous studies, confirming that uncontrolled HbA1c increases hypertension risk. Therefore, proper HbA1c management plays an essential role in preventing and controlling complications, particularly hypertension, in DM patients.

ABSTRAK

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan prevalensi yang terus meningkat dan menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Salah satu komplikasi yang sering menyertai adalah hipertensi, yang dapat memperburuk kondisi klinis serta meningkatkan risiko kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Pemeriksaan Hemoglobin A1c (HbA1c) merupakan indikator utama dalam menilai kontrol glukosa darah jangka panjang, sekaligus evaluasi keberhasilan terapi pada pasien DM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar HbA1c dan kejadian hipertensi pada pasien DM yang tergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di beberapa Puskesmas Kabupaten Magetan. Penelitian menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Data diperoleh melalui pengukuran tekanan darah secara langsung dan pemeriksaan laboratorium kadar HbA1c. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% pasien DM tipe 2 mengalami hipertensi. Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara kadar HbA1c yang tinggi dengan meningkatnya kejadian hipertensi. Temuan ini mendukung penelitian sebelumnya bahwa kadar HbA1c yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko hipertensi. Dengan demikian, pengelolaan kadar HbA1c memiliki peran penting dalam pencegahan dan pengendalian komplikasi, khususnya hipertensi, pada pasien diabetes melitus.

References

Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. (2023). Laporan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Spm) Bidang Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2023.

Fradina, B., & Nugroho, P. S. (2020). Hubungan riwayat keluarga diabetes melitus dan riwayat hipertensi dengan kejadian diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Palaran Samarinda tahun 2019. Borneo Student Research, 1(3), 1948–1953

Haryati, A. I., & Tyas, T. A. W. (2022). Perbandingan kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang disertai hipertensi dan tanpa hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Duri, Mandau, Bengkalis, Riau. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 18(1), 1–8. https://doi.org/10.24853/jkk.18.1.33-40

Hasanah, N., & Ikawati, Apt., Z. (2021). Analisis Korelasi Gula Darah Puasa, HbA1c, dan Karakteristik Partisipan. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi (Journal of Management and Pharmacy Practice), 11(4), 240. https://doi.org/10.22146/jmpf.62292

Ikhsan, M. R. (2021). Sardjito Menyapa Acces To Diabetes Care. RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 1, 1–15.

Milita, F., Handayani, S., & Setiaji, B. (2021). Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II pada Lanjut Usia di Indonesia (Analisis Riskesdas 2018). Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 17(1), 9. https://doi.org/10.24853/jkk.17.1.9-20

Muhajiriansyah, M., & Binuko, R. S. D. (2023). Hubungan antara Kadar HBA1C dan Gula Darah Sewaktu (GDS) dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Darmayu Ponorogo. Health Information: Jurnal Penelitian, e1206-e1206.

Nasution, F., Andilala, A., & Siregar, A. A. (2021). Faktor risiko kejadian diabetes mellitus. Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), 94-102.

Nisa, S. I., Prihatin, S., Basuki, H., & Ragil Setiyabudi. (2024). Hubungan Keaktifan Lansia Hipertensi Dan Diabetes Melitus Pada Prolanis Dengan Kualitas Hidup. Jurnal Keperawatan, 16(1), 347–362. http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan

PERKENI. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021. 119. https://pbperkeni.or.id/wp- content/uploads/2021/11/22-10-21-Website-Pedoman-Pengelolaan-dan- Pencegahan-DMT2-Ebook.pdf

Pibriyanti, K., & Hidayati, K. N. (2018). Anak perempuan dan obesitas sebagai faktor risiko kejadian kadar gula darah tinggi pada anak sekolah dasar. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6(2), 90–93. https://doi.org/10.14710/jgi.6.2.90-93

Rif’at, I. D., Hasneli N, Y., & Indriati, G. (2023). Gambaran Komplikasi Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan Profesional, 11(1), 52–69. https://doi.org/10.33650/jkp.v11i1.5540

Sartika, F., & Hestiani, N. (2019). Kadar HbA1c pada Pasien Wanita Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rsud Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 2(1), 97–100. https://doi.org/10.33084/bjmlt.v2i1.1086

Susilawati, & Rahmawati, R. (2021). Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2019. ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 6(1), 15–22. https://doi.org/10.22236/arkesmas.v6i1.5829

Wahyudin, E., & Kasim, H. (2022). Hubungan Tekanan Darah Sistolik Dengan Kadar HBA1C Pada Pasien Hipertensi Dan Diabetes Mellitus Type 2 Di Rs Unhas Makassar. Majalah Farmasi dan Farmakologi, 26(2), 84-87. https://doi.org/10.20956/mff.v26i2.20482

Downloads

Published

2025-10-04

How to Cite

Muslihatin, T., Suliati, S., Endarini, L. H., & Arifin, S. (2025). KORELASI KADAR HBA1C DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS PROLANIS DI KABUPATEN MAGETAN. HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 4(3), 413-419. https://doi.org/10.51878/healthy.v4i3.7027

Issue

Section

Articles