STRATEGI INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA SUNDA: DIGITALISASI MATERI AJAR UNTUK GURU SEKOLAH DASAR
DOI:
https://doi.org/10.51878/learning.v5i2.4724Keywords:
Bahasa Sunda, digitalisasi, materi ajar, inovasi pembelajaran, sekolah dasarAbstract
Sundanese language, as part of the richness of local culture, plays an important role in shaping the identity and character of the younger generation, especially in the West Java region. However, its existence now faces serious challenges due to declining student interest and limitations of conventional learning resources. This study aims to analyze innovative strategies in Sundanese language learning through the digitalization of teaching materials in elementary schools. Digitalization is considered a modern approach capable of increasing student engagement, enriching methods of delivering material, and preserving local cultural values through interactive media. This research uses a qualitative approach with a descriptive method. Data were obtained through literature studies and interviews with elementary school teachers. The results show that the use of technology—such as learning applications, audio-visual media, and gamification—can increase students' motivation and understanding of the Sundanese language. However, obstacles such as limited infrastructure, lack of teachers' digital competence, and the scarcity of digital learning resources remain major barriers. Therefore, intensive training for teachers, the development of culturally relevant digital content, and policy support from schools and the government are needed. The digitalization of teaching materials is not only a learning solution but also a strategic means of preserving and actualizing Sundanese culture in the digital era.
ABSTRAK
Bahasa Sunda sebagai bagian dari kekayaan budaya lokal memiliki peran penting dalam membentuk identitas dan karakter generasi muda, khususnya di wilayah Jawa Barat. Namun, eksistensinya kini menghadapi tantangan serius seiring menurunnya minat siswa dan keterbatasan sumber belajar konvensional. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi inovatif dalam pembelajaran Bahasa Sunda melalui digitalisasi materi ajar di sekolah dasar. Digitalisasi dianggap sebagai pendekatan modern yang mampu meningkatkan keterlibatan siswa, memperkaya metode penyampaian materi, serta menjaga nilai-nilai budaya lokal melalui media interaktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui studi pustaka dan wawancara dengan guru sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi—seperti aplikasi pembelajaran, media audio-visual, dan gamifikasi—dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa terhadap Bahasa Sunda. Namun, kendala seperti keterbatasan infrastruktur, kurangnya kompetensi digital guru, dan minimnya sumber belajar digital masih menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan intensif bagi guru, pengembangan konten digital yang relevan secara budaya, serta dukungan kebijakan dari sekolah dan pemerintah. Digitalisasi materi ajar tidak hanya menjadi solusi pembelajaran, tetapi juga sarana strategis dalam melestarikan dan mengaktualisasikan budaya Sunda di era digital.
Downloads
References
Anjani, F., & Kusdiana, A. (2020). Cerita anak berbahasa Sunda tentang aksara Kaganga sebagai bahan pembelajaran menulis siswa SD. EduBasic Journal: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(2), 136–146. https://doi.org/10.17509/ebj.v2i2.27483
Azzizah, D. S. N., et al. (2024). Peningkatan hasil belajar menyimak bahasa Sunda melalui penggunaan media pembelajaran video animasi. Jurnal Basicedu, 8(2), 1178–1189. https://doi.org/10.31004/basicedu.v8i2.7296
Gani, R. A., et al. (2024). Pengembangan bahan ajar pembelajaran bahasa Sunda berbatuan media Microsoft Sway pada materi pupuh. Jurnal Pendidikan Dasar, 14(2), 171–183. https://doi.org/10.21009/jpd.v14i2.41660
Howard, S. K., et al. (2021). What to teach? Strategies for developing digital competency in preservice teacher training. Computers & Education, 165, Article 104139. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2021.104139
Karimi, S. (2016). Do learners’ characteristics matter? An exploration of mobile-learning adoption in self-directed learning. Computers in Human Behavior, 63, 769–776.
Mayer, R. E. (2014). Multimedia instruction. In J. M. Spector, M. D. Merrill, J. Elen, & M. J. Bishop (Eds.), Handbook of research on educational communications and technology (4th ed., Vol. 1, pp. 385–399). Springer. https://doi.org/10.1007/978-1-4614-3185-5_31
Nasrullah, & Rahman, A. W. (2023). Digitalisasi pembelajaran di sekolah. Journal on Education, 5(02), 5239. http://jonedu.org/index.php/joe
Nurjanah, N., & Srihilmawati, R. (2025). Revitalisasi bahasa, sastra, dan budaya Sunda melalui learningsundanese.com sebagai media digital pelestarian kearifan lokal. LEARNING: Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 5(1), 83–91.
Pramswari, L. P. (2014). Pembelajaran bahasa Sunda di wilayah perbatasan: Dilema implementasi Kurikulum 2013. Mimbar Sekolah Dasar, 1(2), 201–208. https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v1i2.884
Prasetyo, T., et al. (2022). Model Narasikom: Meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Sunda siswa kelas rendah. DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9(2), 211–222. https://doi.org/10.30997/dt.v9i2.6910
Putri, B. T., et al. (2025). Budaya dan bahasa: Refleksi dinamis identitas masyarakat.
Rahim, H., et al. (2018). Using authentic videos to improve ESL students’ communicative competence. International Journal of English Language & Translation Studies, 6(2), 57–65.
Rakhman, P. A., et al. (2023). Penerapan keterampilan mengajar bahasa Sunda dalam upaya meningkatkan kreativitas belajar siswa di SDN 1 Sukamanah. [Nama Jurnal Tidak Ada], 08(1), 64–71.
Sadono, S., et al. (2023). Pengajaran bahasa Sunda di Priangan awal abad ke-20. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 6(1), 1–18. https://doi.org/10.17977/um0330v6i1p1-18
Saifudin, M. F., & Amurdawati, G. (2019). Kajian etnolinguistik: Eksistensi bahasa daerah dalam pembelajaran di sekolah dasar. Seminar Nasional Pagelaran Pendidikan Dasar Nasional (Ppdn), 1(1), 339–345.
Sun, G., & Zhang, J. (2016). Ubiquitous learning environment and its enabling technologies. International Journal of Distance Education Technologies, 14(1), 37–50. https://doi.org/10.4018/IJDET.2016010103
Susanti, Y. R. (2022). Kurangnya penggunaan dan pemahaman berbahasa Sunda di kalangan remaja. Dewantara: Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora, 1(3), 74–77. https://doi.org/10.30640/dewantara.v1i3.403
Wagiati, W., et al. (2020). Tarik-menarik bahasa Sunda dan bahasa Jawa di Kabupaten Pangandaran dalam tinjauan dialektoekolinguistik. Mabasan, 14(1), 107–128.
Wulandari, R., et al. (2021). Tantangan digitalisasi pendidikan bagi orang tua dan anak di tengah pandemi Covid-19 di Desa Bendanpete. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 3839–3851. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1312
Wusqo, S. U., & Maelani, L. (2022). Penggunaan bahasa Sunda pada mahasiswa PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Tinjauan sosiolinguistik). Jurnal Bastrindo, 3(1), 43–52. https://doi.org/10.29303/jb.v3i1.378
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.













