PEMEROLEHAN BAHASA PENDERITA TUNA RUNGU DAN TUNA WICARA (KAJIAN PRAGMATIK PADA KOSAKATA DAN FONETIS )
DOI:
https://doi.org/10.51878/language.v1i1.455Keywords:
Pemerolehan Bahasa, Kajian Pragmatik, Kosakata, Fonetis Bahasa, Tuna Rungu dan Tuna WicaraAbstract
Penelitian tentang Pemerolehan Bahasa Penderita Tuna Rungu dan Tuna Wicara menarik untuk dikaji, terutama kajian pragmatik pada kosakata dan fonetis bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pemerolehan bahasa dan bentuk pragmatik pada kosakata serta fonetis bahasa penderita tuna rungu dan tuna wicara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang berlatar natural. Data penelitian ini berupa catatatan lapangan hasil observasi, hasil wawancara, dan rekaman responden. Hasil temuan dalam penelitian ini pemerolehan bahasa penderita tuna rungu dan tuna wicara dipengaruhi oleh lingkungannya yang menggunakan bahasa ibu (bahasa Sunda). Responden hanya mengalami 1 tahun bersekolah di SD untuk mengenal bahasa keduanya (bahasa Indonesia). Responden mampu menguasai kosakata dan mampu mengucapkan hurup-hurup vokal dengan bunyi ujaran yang jelas, seperti vokal /a/i/u/o, tetapi tidak mengucapkan vokal /e/. Responden juga mengalami kesulitan dalam menyebutkan kosakata dan bunyi ujaran hurup-hurup konsonan . Selain itu, responden dapat mengucapkan dua kosakata dengan jelas jika dituturkan dengan dieja. Untuk berkomunikasi dengan lawan bicara sering menggunakan bahasa isyarat agar lawan bicara memahami apa yang disampaikainya, begitu juga sebaliknya. Penguasaan kosakata bahasa Indonesia didapatkan dari menonton televisi dan responden dapat memahami bahasa yang disampaikan lewat ekspresi yang diperlihatkannya. Secara pragmatik, responden memahami makna kata dengan aspeknya yang lain, memahami kosa kata dan fonetis bahasanya walaupun tidak mampu diucapkan secara jelas. Kesulitan dalam pemerolehen bahasa pada penderita tuna rungu dan tuna wicara dapat diatasi jika dapat dikenali sejak dini dan kepedulian orang tua untuk memperkaya pemerolehan bahasa dan kosakata yang diterima responden .
Downloads
References
Ahkavan, N, Gokssun, T 7 Nozari, N. (2017). Intergrity and function of gesturs in aphasia. Aphasiology, 00 (00), 1-26
Latief, Chaerul. (2012). Psikologi Pendidikan Psikologi Belajar Sebuah Pendekatan Kontemporer. Bandung : Pustaka Cendikia Utama.
Levinson, S.C. (1983) . Pragmatics. Cambrige textbooks in linguistic: Cambrige University Press.
Hidayah, Y. F. N. 2013. Pemerolehan Kosakata Anak Usia 3–6 Tahun di PG-TK Aisyiah Bhustanul Atfhal 25 Wage-Sidoarjo. Jurnal Skriptorium, 1(2): 143–153.
Kuswanti Purw0 (1993). Hakikat Pragmatik Linguistik. Yogyakarta.: Kinisius.
Mar’at, Samsunuwiyati. (2009). Psikolingustik Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama
Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan;Kompetensi dan Praktiknya: Jakarta: PT. Bumu Aksara.
Widia, Y. A. (2013). Pemerolehan Kosakata Anak Tunrungu Berdasarkan Kelas Kata Bahasa Indonesia di SDLB Karya Mulia II Surabaya: Kajian Psikolinguistik. Jurnal Skriptorium, 1(2): 129–142.
Tompkins, Gail E. and Hoskinsoson, Kennet. (1995). Language Art: Content and Teaching Strategis. Englewood Cliifs. New Jersey: Prentice-Hall,Inc.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 NOVALINA NOVALINA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.