PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAWASAN KORIDOR EKOLOGI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK

Authors

  • MARNINGOT TUA NATALIS SITUMORANG Magister Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta
  • LINDA NOVIANA Magister Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.51878/community.v4i2.4182

Keywords:

habitat, fragmentasi, keanekaragaman hayati

Abstract

Natural ecosystems are increasingly affected by climate change and habitat fragmentation, which has a strong impact on biodiversity thus affecting the habitat and diversity of flora and fauna species at all levels. Fragmentation and habitat loss result in organisms being in isolated populations. The form of countermeasures against the impacts of fragmentation is to create corridor patterns both artificial, natural, and ecological and biological approaches, especially in the conservation of animals that are categorized as endemic, rare, and threatened. Ecological corridors should be designed and made public with sustainable land management in mind for biodiversity conservation with a combination of economic development, population growth, and nature conservation. Involving local communities as people who live around the ecological corridor every day is a must because as local people they must have a way to save the surrounding environment, it's just that to encourage them more, efforts need to be made in the form of focus group discussions to explain what is currently happening with the TNGHS ecological corridor, why it happened, what impact will occur if the current incident drags on. Wildlife has become isolated because they no longer pass by as usual and some have even become deep into the forest. Wild animals that are early inhabitants and continue to lose money because their play area is reduced or even lost. Meanwhile, humans, who use ecological corridors as alternative roads, have many advantages. Initial study in the field and found several principles of mitigation planning and implementation that can be implemented for local communities and motorists who pass through the ecological corridor which is an animal trajectory.

ABSTRAK
Ekosistem alam semakin dipengaruhi oleh perubahan iklim dan fragmentasi habitat, yang memiliki dampak yang kuat terhadap keanekaragaman hayati sehingga mempengaruhi habitat dan keanekaragaman spesies flora dan fauna di semua tingkatan. Fragmentasi dan hilangnya habitat mengakibatkan organisme berada pada populasi yang terisolasi. Bentuk penanggulangan terhadap dampak-dampak fragmentasi tersebut adalah membuat pola koridor baik secara artificial, natural, maupun pendekatan ekologi dan biologi, khususnya dalam konservasi satwa yang dikategorikan endemik, langka, dan terancam. Koridor ekologi harus dirancang dan dipublikasikan kepada khalayak dengan mempertimbangkan pengelolaan lahan yang berkelanjutan untuk konservasi keanekaragaman hayati dengan kombinasi pembangunan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan pelestarian alam. Melibatkan masyarakat local sebagai orang yang sehari-hari tinggal di sekitar koridor ekologi adalah keharusan karena sebagai orang local mereka pasti punya bakal cara menyelamatkan lingkungan sekitarnya, hanya saja untuk semakin menyemangati mereka perlu dilakukan upaya berupa focus group discussion untuk menerangkan apa yang sedang terjadi saat ini dengan koridor ekologi TNGHS, kenapa hal itu terjadi, dampak apa yang akan terjadi kalau kejadian yang sekarang berlarut-larut. satwa liar menjadi terisolasi karena mereka tidak lagi melintas seperti biasanya dan bahkan ada yang menjadi masuk jauh ke hutan. Hewan liar yang merupakan penghuni awal dan tetap merugi karena area permainan mereka menjadi berkurang atau bahkan hilang. Sedangkan manusia, yang menggunakan koridor ekologi sebagai jalan alternatif mempunyai banyak sekali keuntungan. studi awal di lapangan dan menemukan beberapa prinsip perencanaan dan pelaksanaan mitigasi yang dapat diimplementasikan untuk masyarakat local maupun pengendara kendaraan bermotor yang melintas dari koridor ekologi yang merupakan lintasan satwa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afandi, T. (2019). Kajian konservasi macan tutul dalam Taman Nasional Gunung Salak Halimun. Bogor: IPB Press.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat. (2021). Provinsi Jawa Barat dalam angka 2021. Bandung.

Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak [BTNGHS]. (2022). Rencana pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun Salak 2007–2027. Sukabumi: Balai TNGHS.

Goodenough, J., McGuire, B., & Jakob, E. (2020). Perspective on animal behavior. New York, NY: John Wiley and Sons, Inc.

Hakim, F. (2018). Strategi kebijakan dalam restorasi koridor Taman Nasional Gunung Halimun Salak (Studi kasus di wilayah Kabupaten Sukabumi) (Doctoral dissertation). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hall, L. S., Krausmann, P. R., & Morrison, M. L. (2017). The habitat concept and a plea for standard terminology. Wildlife Society Bulletin, 25(2), 173?182.

Hardina, K. (2019). Kriteria habitat sebagai tempat pelepasliaran Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus, Gmelin 1788) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Jewell, P. A. (2019). The concept of home range in mammals. Symposia of the Zoological Society of London, 18, 85?109.

Morrison, M. L., Marcot, B. G., & Mannan, R. W. (2019). Wildlife-habitat relationship: Concepts and applications. Washington, DC: Island Press.

McComb, B. C. (2018). Wildlife habitat management: Concepts and applications in forestry. Boca Raton, FL: CRC Press.

Rahman, A. Z. (2019). Kajian mitigasi bencana di Kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen & Kebijakan Publik, 1(1), 1?14.

Sahab, A., Darusman, D., & Muladno, M. (2018). Penguatan pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun Salak melalui pemberdayaan masyarakat berbasis pengembangan peternakan ruminansia. Jurnal Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan, 2(2), 87?97. https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v2i2

Yumarni, Y., Alikodra, H. S., Prasetyo, L. B., & Soekmadi, R. (2018). Analisis populasi Owa Jawa (Hylobates moloch Audebert 1797) di koridor Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Media Konservasi, 16(3), 231?244. https://dx.doi.org/10.29243/medkon.16.3.231244

Downloads

Published

2025-01-16

How to Cite

SITUMORANG, M. T. N., & NOVIANA, L. . (2025). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAWASAN KORIDOR EKOLOGI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK. COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 278-283. https://doi.org/10.51878/community.v4i2.4182

Issue

Section

Articles