BIMBINGAN TEKNIS BUDIDAYA KAPULAGA DI BAWAH TEGAKAN KEBUN HUTAN KEPADA PETANI GAPOKTANHUT PUJO MAKMUR, LAMPUNG

Authors

  • INDRIYANTO INDRIYANTO Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • MACHYA KARTIKA TSANI Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • TRIO SANTOSO Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • SURNAYANTI SURNAYANTI Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • INGGAR DAMAYANTI Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.51878/community.v4i2.3817

Keywords:

budidaya kapulaga, hutan lindung, petani hutan

Abstract

Forest farmers, members of a combination of Pujo Makmur forest farmer groups, Lampung Province, do not yet know how to cultivate cardamom correctly in the Pematang Kubuato protected forest area. The technical guidance was carried out to increase forest farmers' knowledge about the correctly cultivation of cardamom under forest garden stands. The methods used in implementing technical guidance were lectures and discussions, as well as inspection of cardamom planting areas. Changes in farmer knowledge were evaluated through pre test and post test with questionnaires. The results of technical guidance activities for forest farmers were that forest farmers' knowledge regarding how to prepare cardamom seedlings increased by 18.8, forest farmers' knowledge regarding how to plant cardamom under forest garden stands increased by 19.0, forest farmers' knowledge regarding how to care for cardamom plants increased by 19.0. 18.6, forest farmers' knowledge of how to harvest cardamom fruit increased by 16.2, and forest farmers' knowledge of how to handle post-harvest fruit increased by 16.8. All forest farmers (100% of participants) stated that they were determined to implement cardamom cultivation correctly. It can be concluded that this technical guidance has succeeded in increasing farmers' knowledge and interest regarding various aspects of cardamom cultivation.

ABSTRAK
Petani hutan anggota Gapoktanhut Pujo Makmur, Provinsi Lampung belum mengetahui cara budidaya kapulaga secara benar dalam kawasan hutan lindung Pematang Kubuato. Bimbingan teknis bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani hutan tentang budidaya kapulaga secara benar di bawah tegakan kebun hutan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan teknis adalah ceramah dan diskusi, serta peninjauan areal pertanaman. Perubahan pengetahuan petani dievaluasi menggunakan kuesioner pada awal dan akhir kegiatan bimbingan teknis. Hasil kegiatan bimbingan teknis kepada petani hutan adalah pengetahuan petani hutan mengenai cara penyiapan bibit kapulaga meningkat sebesar 18,8, pengetahuan petani hutan mengenai cara penanaman kapulaga di bawah tegakan kebun hutan meningkat sebesar 19,0, pengetahuan petani hutan mengenai cara pemeliharaan tanaman kapulaga meningkat sebesar 18,6, pengetahuan petani hutan mengenai cara pemanenan buah kapulaga meningkat sebesar 16,2, dan pengetahuan petani hutan mengenai cara penanganan buah pascapanen meningkat sebesar 16,8. Semua petani hutan (100% peserta) menyatakan bertekat akan menerapkan budidaya kapulaga secara benar. Dapat disimpulkan bahwa bimbingan teknis ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan minat petani mengenai berbagai aspek budidaya tanaman kapulaga.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apriyani, D., Bahar, R.R., & Fitria, A.D. (2023). "Pelatihan budidaya komoditas kapulaga sesuai good agricultural practices untuk meningkatkan peluang ekspor di Desa Kalijaya Kabupaten Ciamis. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Inovatif, 2(2):59-66.

Apriyani, D., Bahar, R. R., & Fitria, A. D. (2024). “Pendampingan pemasaran kapulaga menuju pasar ekspor di Desa Kalijaya, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis”. Jurnal Abdimas BSI, 7(2): 256-268. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas/article/view/20720/6536

Ariyanti, M., Rosniawaty, S., & Suminar, E. (2024). “Sosialisasi prospek pengembangan kapulaga organik di Desa Pamekarsari, Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat”. Agrimasta: Jurnal Pengabdian Agrokompleks, 1(3): 117-124. https://doi.org/10.24198/agrimasta.v1i3.55308

Elvianti, W. (2022). "Sosialisasi rempah sebagai komoditas ekspor rempah melalui dedia sosial. Jurnal Abdimas Adpi Sosial dan Humaniora, 3(2), 329–338. https://doi.org/10.47841/jsoshum.v3i2.196.

Fauziyah, E. (2009). "Pengetahuan dan sikap petani terhadap upaya rehabilitasi lahan di daerah tangkapan air (DTA) Kadipaten". Tekno Hutan Tanaman, 2(1), 43–52.

Gapoktanhut Pujo Makmur. (2021). Profil Gabungan Kelompok Tani Hutan Pujo Makmur. Desa Banjaran Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Hamrat, M. B. (2018). “Pengaruh pengetahuan, keterampilan, dan sikap terhadap tingkat penerimaan teknologi budidaya organik (studi kasus petani sayuran organik di Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep.” Universitas Hasanuddin, Makasar.

Hiola, A. S. & Puspaningrum, D. (2019). “Pengetahuan, sikap, dan praktek konservasi lahan aada Agroforestri Ilengi.” Gorontalo Journal of Forestry Research 2(1):40–53.

Indriyanto. (2022). "Composition, domination, and similariy level of stand among farmer’s cultivated blocks at Wan Abdul Rachman Grand Forest Park". Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 11(2): 139-151.

Indriyanto. (2023). "The relationship between the percentage of solar radiation under the shade of stand and the growth of cardamom." Jurnal Sains Natural, 13(1): 1-13.

Janani, P. (2019). “Shade management in cardamom: towards higher productivity.” Agrobios Newsletter XVIII(01):53–54. https://www.researchgate.net/publication/334965104

Koirala, B. S., Suberi, B., Sherub, K., Chhetri, R., & Gyeltshen, T. (2022). “Agroforestry species composition and growth of black cardamom in different habitats along altitudinal gradient, Bhutan.” Research Square 1–12. DOI: https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-2302980/v1

Kumar, K. P., Hrideek, T. K., Paul, J., & Kuruvilla, K. M. (2012). “Shade trees and its importance in cardamom plantations.” Indian Journal of Arecanut, Spices, & Medicinal Plants 14(4):22–26. https://www.researchgate.net/publication/280131535

Maryadi. (2024). Jenis pohon yang dibudidayakan petani di areal garapannya. Komunikasi individu secara langsung pada tanggal 1 Mei 2024.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.83/MenLHK/Setjen/Kum.1/10/2016 Tentang Perhutanan Sosial. Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Manusia Republik Indonesia. 45 p.

Mohammad, R., Cahyo, P., Syahrul, K., & Arfarita, N. (2022). “Improving land management and productivity of cardamom (Amomum compactum) based agroforestry system for fulfilment of anti Covid 19 biopharmaceutical raw materials.” Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Sciences 2(122):74–83. DOI 10.18551/rjoas.2022-02.09

Murugan, M., Ashokkumar, K., Alagupalamuthirsolai, M., Anandhi, A., Ravi, R., Dhanya, M. K., &. Sathyan. T. (2022). “Understanding the effects of cardamom cultivation on its local environment using novel systems thinking approach the case of Indian cardamom Hills.” Frontiers in Sustainable Food Systems 6(728651):1–12. DOI: 10.3389/fsufs.2022.728651

Nurzaman, M., Pridani, S. R. D., & Setiawati, T. (2020). “Respon pertumbuhan kapulaga lokal (Amomum compactum Soland Ex. Maton) dan kapulaga sabrang (Elettaria cardamomum (L.) Maton Var. Mysore) terhadap cekaman kekeringan.” Jurnal Pro-Life 7(1):27–41. DOI: https://doi.org/10.33541/jpvol6Iss2pp102

Pemerintah Republik Indonesia. (1999). Undang-undang Nomor 41/1999 Tentang Kehutanan. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Jakarta. 118 p.

Qonita, A., Riptanti, E. W., & Uchyani, R. (2018). “Sustainability of aardamom comparative advantage in Central Java Province, Indonesia.” Preprints 2018070573. DOI: 10.20944/preprints201807.0573.v1

Setiyowati, T., Fatchiya, A., & Amanah, S. (2022). “Pengaruh karakteristik petani terhadap pengetahuan inovasi budidaya cengkeh di Kabupaten Halmahera Timur.” Jurnal Penyuluhan 18(02):208–18.

Siagian, G. S. & Ikatrinasari, Z. F. (2019). “Pengaruh manajemen pengetahuan terhadap inovasi: kasus industri IT di Indonesia.” Operations Excellence 11(1):71–80. DOI:10.22441/oe.v10.3.2018.017

Ukkas, I. (2017). “Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja industri kecil Kota Palopo.” Journal of Islamic Education Management 2(2):187–98.

Umawaitina, N., Katiandagho, T. M., & Pangemanan, L. R. J. (2019). “Sikap petani pala pada kegiatan pemeliharaan tanaman pala di Desa Kauditan II Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara.” Agri-Sosio Ekonomi Unsrat 15(2):347–354. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jisep/issue/view/2316

Downloads

Published

2024-12-20

How to Cite

INDRIYANTO, I., TSANI, M. K. ., SANTOSO, T. ., SURNAYANTI, S., & DAMAYANTI, I. . (2024). BIMBINGAN TEKNIS BUDIDAYA KAPULAGA DI BAWAH TEGAKAN KEBUN HUTAN KEPADA PETANI GAPOKTANHUT PUJO MAKMUR, LAMPUNG. COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 192-201. https://doi.org/10.51878/community.v4i2.3817

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)