PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI KELURAHAN SUNGAI ENAM KIJANG

Authors

  • MARINA MARINA STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
  • HOTMARIA JULIA STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
  • YUSNAINI SIAGIAN STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
  • LIZA WATI STIKES Hang Tuah Tanjungpinang

DOI:

https://doi.org/10.51878/healthy.v1i3.1487

Keywords:

Tekanan Darah, Terapi Musik Klasik Mozart, Hipertensi

Abstract

Hypertension is a disease that cannot be cured but can be controlled. Non-pharmacological therapy is used to lower blood pressure, one of the non-pharmacological therapies is using Mozart classical music therapy. Listening to music with a slow rhythm will reduce the release of catecholamines into the blood vessels, so that the concentration of catecholamines in plasma is low. This study aims to determine the effect of Mozart classical music therapy on blood pressure of hypertensive patients in Sungai Enam Kijang Village. The research design was pre-experimental design with one group pretest-posttest design. The number of samples is 20 respondents with purposive sampling technique. Data collection tools using observation sheets and blood pressure measuring devices. Data analysis used the Wilcoxon sign rank test with a significance of 0.05. The results showed that blood pressure before being given Mozart classical music therapy showed a mild category as many as 14 people (70%), while after giving Mozart classical music therapy was normal 3 respondents (21.4%), high normal 3 respondents (21.4%). , mild 7 respondents (50%), moderate 1 respondent (7.1%). Blood pressure before being given Mozart classical music therapy showed a moderate category of 4 respondents (20%), after being given Mozart classical music therapy it became mild 3 respondents (21.4%) and 1 respondent (7.1%). The results of the Wilcoxon sign rank test, p value = 0.008 (?0.05), that there is an effect of Mozart classical music therapy on the blood pressure of hypertension sufferers in Sungai Enam Kijang Village. It is hoped that health workers will be able to optimize classical music therapy as a complementary therapy to reduce blood pressure in patients with hypertension by playing classical songs in the patient's waiting room

ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol. Terapi non farmakologi yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah, salah satu terapi non farmakologi yaitu menggunakan terapi musik klasik mozart. Mendengarkan musik dengan irama lambat akan mengurangi pelepasan katekolamin kedalam pembuluh darah, sehingga konsentrasi katekolamin dalam plasma menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik mozart terhadap tekanan darah penderita hipertensi di Kelurahan Sungai Enam Kijang. Desain penelitian pre eksperimental design dengan one grup pretest-posttest desain. Jumlah sampel 20 responden dengan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data dengan menggunakan lembar observasi dan alat ukur tekanan darah. Analisa data menggunakan wilcoxon  sign rank test dengan signifikansi ?0,05. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sebelum diberikan terapi musik klasik mozart menunjukkan kategori ringan sebanyak 14 orang (70%), sedangkan sesudah siberikan terapi musik klasik mozart adalah normal 3 responden (21,4%), normal tinggi 3 responden (21,4%), ringan 7 responden (50%), sedang 1 responden (7,1%). Tekanan darah sebelum diberikan terapi musik klasik mozart yang menunjukkan kategori sedang 4 responden (20%), sesudah diberikan terapi musik klasik mozart menjadi ringan 3 responden (75%) dan sedang 1 responden (25%).  Hasil uji wilcoxon  sign rank test nilai p value = 0,008 (?0,05), bahwa ada pengaruh terapi musik klasik mozart terhadap tekanan darah penderita hipertensi di Kelurahan Sungai Enam Kijang. Diharapkan petugas kesehatan mampu mengoptimalkan terapi musik klasik sebagai salah satu terapi komplementer untuk mengatasi penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan cara memutar lagu-lagu klasik di ruang tunggu pasien

References

Afandi, A. (2015). Terapi Musik Instrumental Classic: Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Stroke. The SUN. Vol 2 (2). (Diakses dari http://fik.um-surabaya.ac.id/sites/default/files/Artikel%205_2.pdf pada 7 Januari 2018 pukul 23.15 Wita)

Aini, N., Hariyanto, T., & Ardiyani, V. (2017). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Terapi Musik Klasik (MOZART) Pada Lansia Hipertensi Stadium 1 Di Desa Donowarih Karangploso Malang. Journal Nursing News, XI(1).

Budi, Ls., Sulchan, HM., Wardani, RS. (2011). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Tekanan Darah pada Usia Lanjut di RW VIII Kelurahan Krobokan Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Abstrak. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang

Campbell, Don. 2001. “Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh”. Penerjemah T. Hermaya, Cetakan I Januari, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

CDC. (2014). Family History and Other Characteristics That Increase Risk for High Blood Pressure. Http://www.cdc.gov/bloodpressure/family_history.htm.

Fahrudi, Imam (2018). Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi. Skripsi

Fatharani (2018). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Luhur Bekasi. Jurnal Arkesmas

Herawati, N., Sari, K. M., & Ningsih, A. T. M. (2018). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi di Kelurahan Simpang Rumbio Wilayah Kerja Puskesmas KTK Kota Solok. Menara Ilmu, XII(3).

Hidayah, N., Utomo, A. S., & D, D. (2018). Pengaruh Jus Tomat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Lansia. The Indonesian Journal of Health Science. https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1525

Kandarini, Y. (2017). Tatalaksana Farmakologi Terapi Hipertensi. Divisi Ginjal Dan Hipertensi RSUP Sanglah Denpasar.

Kantha, K., & Indira, A. (2015). Prevalence of Hypertension Among the Adults in

Coastal and Non Coastal Areas. International Journal of Development

Research (IJDR), 5(1), 3134–3139

Kartika, U. (2014). Hipertensi Bukan Sekedar Tekanan Darah Tinggi.

http://health.kompas.com/read/2014/03/07/1706102/Hipertensi.Buk

an.Sekedar.Tekanan.Darah.Tinggi. diakses 27 September 2015

Kementrian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2019

Masyati (2018). Efektifitas Pendampingan Keluarga Dalam Perawatan Diri Terhadap Kestabilan Tekanan Darah Penderita Hipertensi. 10, 53–66.

Muttaqin, Arif., dan Kumala Sari. 2012. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.

Nurrahmani, Ulfah. (2012). Stop Hipertensi. Yogyakarta : Familia

Smeltzer, S. C & Barre, B. G. (2017). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth. Journal of Chemical Information and Modeling. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Suiraoka, I. P. 2012. Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Numed

Downloads

Published

2022-09-12

How to Cite

MARINA, M., JULIA, H. ., SIAGIAN, Y. ., & WATI, L. . (2022). PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI KELURAHAN SUNGAI ENAM KIJANG. HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 1(3), 148-157. https://doi.org/10.51878/healthy.v1i3.1487

Issue

Section

Articles