PENGELOLAAN PANTAI KARANG TIRTA MENJADI KAWASAN WISATA MANGROVE

Authors

  • MARNINGOT TUA NATALIS SITUMORANG Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Jakarta
  • LINDA NOVIANA Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.51878/knowledge.v3i1.2105

Keywords:

Pengelolaan Pantai, Kawasan Wisata, Mangrove

Abstract

This study aims to determine the diversity of mangrove species planted and the management method of Karang Tirta beach. The research method used is descriptive qualitative method. The results obtained showed that there were 3 types of mangroves planted, namely Avicennia marina, Sonneratia alba, and Rhizophora mucronata. Karang Tirta Beach is a large expanse of land with a long and bare coastline, with the assistance of Field Extension Officers (PPL) of the Pangandaran District Forestry Service the local community planted sea cypress trees which turned out to be growing well and one day someone took a photo on the Karang Tirta beach and the photo went viral, so many tourists came to see the coral tirta beach. The presence of these tourists encourages the community to plant the Karang Tirta beach to this day. Karang Tirta Beach was originally managed by the local community, in this case the Coastal Care Forest Farmers Group, which consisted of 30 young men (men) who focused on planting the beach. However, due to the increasing number of visitors who attended, the group developed into 2, namely the establishment of the Karang Tirta Tourism Care Forest Farmer Group, which consisted of 15 youths, they focused on keeping the beach clean and orderly. The Pangandaran Regency Forest Service has made Karang Tirta Beach a mangrove planting area managed by the local community so that they are serious about managing Karang Tirta Beach to become a clean and sustainable beach. This paper will describe the planning, implementation and supervision of the Karang Tirta Pangandaran Beach management program. The subjects are 1. Forest Farmers Group. 2. Visitors and 3. Forest Service. Data collection is done through observation, interviews and documentation. Data analysis was carried out by data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the management of Karang Tirta Beach to become a mangrove forest tour in Pangandaran was carried out by the local community with the planning, implementation and monitoring stages being carried out entirely by the local community and the Forestry Service.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis mangrove yang ditanam dan metode pengelolaan pantai karang tirta. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil yang diperoleh, terdapat 3 jenis mangrove yang ditanam yaitu Avicennia marina, Sonneratia alba, dan Rhizophora mucronata. Pantai karang tirta merupakan hamparan lahan yang luas dengan garis pantai yang panjang dan gundul, dengan pendampingan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Kehutanan Kabupaten Pangandaran masyarakat lokal menanaminya dengan cemara laut yang ternyata tumbuh dengan baik dan suatu waktu ada yang berfoto di pantai karang tirta tersebut dan foto itu menjadi viral, sehingga banyak wisatawan yang datang melihat pantai karang tirta. Kehadiran wisatawan ini menyemangati masyarakat menanami pantai karang tirta hingga saat ini. Pantai karang tirta awalnya dikelola oleh masyarakat lokal dalam hal ini Kelompok Tani Hutan Peduli Pesisir yang terdiri dari 30 orang pemuda (laki-laki) yang fokus menanam pantai. Namun karena semakin banyaknya pengunjung yang hadir, kelompok berkembang menjadi 2 yaitu berdirinya Kelompok Tani Hutan Peduli Wisata Karang Tirta, yang terdiri dari 15 orang pemuda, mereka ini fokus pada pantai agar bersih dan teratur. Dinas Kehutanan Kabupaten Pangandaran menjadikan Pantai Karang Tirta sebagai areal penanaman mangrove yang dikelola masyarakat lokal sehingga mereka serius mengelola Pantai karang tirta menjadi pantai yang bersih dan lestari. Paper ini akan mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program pengelolaan Pantai Karang Tirta Pangandaran. Subyek nya adalah 1. Kelompok Tani Hutan. 2. Pengunjung dan 3. Dinas Kehutanan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pantai karang tirta menjadi wisata hutan mangrove di Pangandaran dilakukan oleh masyarakat lokal dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan seluruhnya dilakukan oleh masyarakat lokal dan Dinas Kehutanan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aditya Eka. (2018). Pembangunan Desa Wisata dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi

Lokal. Jurnal Pendidikan

Andini, N. (2018). Pengorganisasian komunitas dalam pengembangan agrowisata di Desa Wisata

Studi Kasus : Desa Wisata Kembangarum, Kabupaten Sleman. Jurnal Perencanaan

Wilayah dan Kota, Vol. 24 No. 3

Angelina Vita. (2018). Manajemen dalam konteks Indonesia. Yogyakarta : Kanisius.

Arif Su'udi, (2018). Perencanaan konsep pengelolaan dan pembiayaan pembangunan kawasan

wisata hutan mangrove Kabupaten Demak. Jurnal Ruang Volume 1 Nomor 2

Hakim, S. E. (2019). Partisipasi anggota kelompok swadaya masyarakat dalam pengembangan

Desa Wisata melalui Badan Keswadayaan Masyarakat di Kelurahan Kandri Kota

Semarang. Semarang : Journal of Nonformal Education and Community Development

Heny Urmila Dewi, (2018). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di

Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali. Jurnal Kawistara vol.3

Mulyono, S. E. (2018). Kewirausahaan Masyarakat melalui Desa Vokasi di Desa Gemawang

Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Journal of Nonformal Education

and Community Empowerment

Moleong, L. J. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Neno Rizkianto, T. (2018). Penerapan Community Based Tourism Dalam Pengelolaan Daya Tarik

Wisata Berkelanjutan. Jurnal Administrasi Bisnis.

Pearce. (2018). Development of a sustainable tourist destination based on the creative economy: a

case study of Klong Kone Mangrove Community,Thailand : Kasetsart Journal of Social

Sciences

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sastrayuda. (2019). Partisipasi masyarakat local dalam program Kelompok Tani Hutan Pantai

Karang Tirta di Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Edukasi

Sunaryo, A. (2015). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pembangunan Infrastruktur

Pedesaan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak. Lebak : Jurnal Sawala

Suseela Sreelekshmi, C. M. (2018). Diversity, stand structure, and zonation pattern of mangroves.

Paris : Asia-Pacific Biodiversity Ltd

Subandono, E.T. (2019). Pemberdayaan dan Peran Masyarakat Pesisir pada Pengembangan

Mangrove menuju Ekowisata di Kabupaten Pemekasan. Jakarta : Jurnal Abdi Masyarakat

Downloads

Published

2023-04-09

How to Cite

SITUMORANG, M. T. N., & NOVIANA, L. . (2023). PENGELOLAAN PANTAI KARANG TIRTA MENJADI KAWASAN WISATA MANGROVE. KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian Dan Pengembangan, 3(1), 31-41. https://doi.org/10.51878/knowledge.v3i1.2105

Issue

Section

Articles