HUBUNGAN BUDAYA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-12 BULAN DI DESA NAMOSIMPUR
DOI:
https://doi.org/10.51878/healthy.v4i3.6779Keywords:
Budaya, Kepercayaan, ASI EksklusifAbstract
ABSTRACT
The high incidence of underage (early-age) marriage in Indonesia is influenced by various factors, including economic conditions, low levels of education, understanding of cultural and certain religious values, out-of-wedlock pregnancy (married by accident), and other factors. This study aims to identify the factors influencing mothers to marry at an early age in Tangkahan Village, Namorambe Subdistrict, Deli Serdang Regency. The study employed an analytical method with a cross-sectional design. It was conducted in Namosimpur Village, Hamlet 1, with a population of 30 people. A total of 30 people were included as the study sample. The findings showed that 19 respondents (63.3%) had negative cultural beliefs, while 11 respondents (36.7%) had positive cultural beliefs. The majority of respondents, namely 22 people (73.3%), held negative cultural beliefs or perceptions regarding breastfeeding, while 8 respondents (26.7%) had positive beliefs related to breastfeeding. Most respondents, or 21 people (70.0%), did not practice exclusive breastfeeding, whereas 9 respondents (30.0%) did. There was a significant relationship between breastfeeding mothers and the provision of exclusive breastfeeding for infants aged 0–12 months, with p-values of 0.004 and 0.032. The conclusion of this study is that there is a relationship between cultural values regarding exclusive breastfeeding and mothers’ beliefs about breastfeeding with the practice of exclusive breastfeeding. It is recommended that healthcare workers promote the importance of exclusive breastfeeding for infants.
ABSTRAK
Tingginya kasus perkawinan di bawah umur (usia dini) di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, pemahaman terhadap budaya serta nilai-nilai agama tertentu, terjadinya kehamilan di luar nikah (married by accident), dan faktor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi ibu melakukan perkawinan usia dini di Desa Tangkahan, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Namosimpur Dusun 1 dengan jumlah populasi 30 orang. Sebanyak 30 orang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 19 responden (63,3%) memiliki budaya negatif, sedangkan 11 responden (36,7%) memiliki budaya positif. Mayoritas responden, yaitu 22 orang (73,3%), memiliki budaya atau keyakinan mengenai ASI yang bersifat negatif, sementara 8 responden (26,7%) memiliki budaya atau keyakinan positif terkait ASI. Sebagian besar responden, yakni 21 orang (70,0%), tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan 9 responden (30,0%) memberikan ASI eksklusif. Terdapat hubungan ibu menyusui dengan pemberian asi eksklusif pada bayi 0-12 bulan dengan p value 0.004 dan 0.032. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan budaya nilai kebudayaan tentang ASI eksklusif dan keyakinan atau kepercayaan tentang ASI ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif. Disarankan, supaya petugas kesehatan melakukan promosi kesehatan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi.
References
Arini, H. (2012). Mengapa seorang ibu harus menyusui. Yogyakarta: FlashBooks.
Astutik, R. Y. (2014). Payudara dan laktasi. Jakarta: Salemba Medika.
Fajar, N. A., Purnama, D. H., Destriatania, S., & Ningsih, N. (2018). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dalam Prespektif Sosial Budaya di Kota Palembang. Journal-Jikm: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(3), 226-234.
Herimanto, W., & Winarto, W. (2008). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Data dan informasi kesehatan profil kesehatan Indonesia.
Ludin, H. B. (2009). Pengaruh Sosial Budaya Masyarakat Terhadap Tindakan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekan Baru (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
Mulyani, N. S. (2013). Asi dan pedoman ibu menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Mulyani, S., & Astuti, M. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi, 2(1), 49-60.
Notoatmodjo, S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.
Nugroho, T., & Warnaliza, D. (2014). Buku Ajar Askeb 1 Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Oyserman, D., Coon, H. M., & Kemmelmeier, M. (2002). Rethinking individualism and collectivism: evaluation of theoretical assumptions and meta-analyses. Psychological bulletin, 128(1), 3.
Padeng, E. P., Senudin, P. K., & Laput, D. O. (2021). Hubungan Sosial Budaya terhadap keberhasilan Pemberian ASI Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Waembeleng, Manggarai, NTT. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP), 4(1), 85-92.
Pujiani, P., & Rahmawati, M. (2014). Analisis Faktor Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal EduHealth, 4(1), 245808.
Puspita, D. E., & Purwati, Y. (2016). Hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 7-12 bulan di dusun Sari Agung Wonosobo (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).
Ranjabar, J. (2006). Sistem sosial budaya Indonesia: Suatu pengantar. (No Title).
Rhokliana, A. S., Chandradewi, A (2011). Hubungan Sosial Budaya dengan Pemberian ASI Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Keruak Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Kesehatan Prima, 5(2), 765-777.
Riskesdas. (2018). Riset kesehatan dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Roesli, U. (2000). Mengenal ASI eksklusif. Niaga Swadaya.
Septiani, H. U., Budi, A., & Karbito, K. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif oleh ibu menyusui yang bekerja sebagai tenaga kesehatan. Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(2), 217373.
Setyaningsih, F. T., & Farapti, F. (2019). Hubungan Kepercayaan dan Tradisi Keluarga pada Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sidotopo, Semampir, Jawa Timur. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 7(2), 160.
Swarjana, I. K., & Swarjana, K. (2015). Metode penelitian kesehatan (edisi revisi). Yogyakarta: Andi, Anggota IKAPI.
Utami, D. F., Ramadani, M., & Suryati, S. (2013). Analisis Faktor Internal dan Eksternal Program Peningkatan Pemberian Asi Ekslusif Puskesmas Pariaman Kota Pariaman. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 7(2), 66-74.
UNICEF. (2016). Jutaan bayi di Indonesia kehilangan awal terbaik dalam hidup mereka. Jakarta: UNICEF.
Yusrina, A., & Devy, S. R. (2016). Faktor yang mempengaruhi niat ibu memberikan ASI eksklusif di Kelurahan Magersari, Sidoarjo. Jurnal Promkes, 4(1), 11-21.