PROBLEM BASED LEARNING SOLUSI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TOPIK KPK & FPB DI KELAS IV SDI RAMAH ANAK CILODONG DEPOK
DOI:
https://doi.org/10.51878/elementary.v1i4.708Keywords:
Mathematics Learning, PBM/PBL Model, KPK and FPBAbstract
Learning mathematics on the topic of KPK and FPB is one of the materials considered "difficult" by students. Because of this material, students are required to be able to understand multiplication and division very well. If a student's understanding is proficient in multiplication and division, it will automatically be very easy for them to solve questions related to the KPK and FPB. And usually the teacher to deliver this material more often/generally uses classical learning models or lectures. Because this learning model is considered to be the most "correct" in providing understanding to students. But in reality, students are becoming less and less interested and add the label "very difficult" to learning mathematics. From here, the research was conducted by providing a different learning model, namely using the PBL (Problem Based Learning) learning model or also known as PBM (Problem Based Learning). The basis of this learning model is that students are invited to find solutions in solving story problems related to KPK and FPB questions in their respective group discussions, so that students are interested and challenged in solving these problems. This research was conducted through classroom action research (CAR) with 3 stages/cycles (Pre-Cycle, Cycle I, and Cycle II) in it. Problem-Based Learning Model is used in cycles I and II. Based on the research results obtained in the pre-cycle and cycle I, there was an increase in student learning outcomes from only 33% of students who scored above the KKM to 52% of students who completed the KKM. After improving learning in cycle I to cycle II, there was an increase again in student acquisition scores, from 52% of students who completed the KKM to 95% of students who completed the KKM. From the results of this study, it can be concluded that the mathematics learning outcomes given the Problem Based Learning model or PBL (Problem Based Learning) are better than the students' mathematics learning outcomes without using the Problem Based Learning model.
ABSTRAK
Pembelajaran matematika pada topik KPK dan FPB merupakan salah satu materi yang dianggap “sulit” oleh siswa. Karena materi ini siswa dituntut harus sudah mampu memahami perkalian dan pembagian dengan sangat baik. Jika pemahaman seorang siswa sudah mahir di perkalian dan pembagiannya, maka secara otomatis akan sangat mudah bagi mereka untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Dan biasanya guru untuk menyampaikan materi ini lebih sering/pada umumnya menggunakan model pembelajaran klasik atau ceramah. Karena model pembelajaran ini dianggap paling “jitu” dalam memberikan pemahaman kepada siswa. Namun kenyataannya, siswa menjadi semakin kurang tertarik dan menambahkan label “sulit sekali” terhadap pembelajaran matematika. Dari sinilah, penelitian dilakukan dengan memberikan model pembelajaran yang berbeda, yaitu menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) atau disebut juga dengan PBM (Pembelajaran Berbasis Masalah). Dasar model pembelajaran ini yaitu siswa diajak untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan soal-soal KPK dan FPB dalam diskusi kelompoknya masing-masing, agar siswa tertarik dan tertantang dalam menyelesaikan soal tersebut. Penelitian ini dilakukan melalui penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 3 tahapan/siklus (Pra-Siklus, Siklus I, dan Siklus II) didalamnya. Model Pembelajaran Berbasis Masalah digunakan pada siklus I dan II. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pada pra-siklus dan siklus I, yaitu terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari hanya terdapat 33% siswa yang mendapat nilai di atas KKM menjadi 52% siswa yang tuntas KKM. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I menuju siklus II, terjadi peningkatan kembali pada nilai perolehan siswa yaitu dari 52% siswa tuntas KKM menjadi 95% siswa tuntas KKM. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika yang diberi model Pembelajaran Berbasis Masalah atau PBL (Problem Based Learning) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa tanpa menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah.
Downloads
References
Anitah W, Sri, DKK (2019). Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka.
HELFI, D. . (2021). Penggunaan Metode Resitasi Dalam Pembelajaran Matematika Di Kelas VIII SMP Pembangunan UNP Padang Tahun Pelajaran 2005/2006 . SECONDARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Menengah , 1(4), 323-328. https://doi.org/10.51878/secondary.v1i4.628
Muhsetyo, Gatot, DKK (2019). Pembelajaran Matematika SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Mulyani, Sumantri (2019). Perkembangan Peserta Didik. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Nisa, Hidayatun (2016). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa dan Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia. Skripsi Sarjana, Universitas Negeri Semarang. Retrieved from http://lib.unnes.ac.id/26777/1/4301411019.pdf.
Setiyowati, R., Kurniawan, M. W., & Widodo, R. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Di SMAN 1 Pacet. Jurnal Civic Hukum, 5(1), 86-96. https://doi.org/10.22219/jch.v5i1.11151
Shoimin, Aris (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Wardani, IG.A.K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani, IG.A.K., Julaeha, S., & Marsinah, N. (2005). Buku Materi Pokok: Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan). Jakarta: Universitas Terbuka.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.