PESERTA DIDIK YANG BERWAWASAN MULTIKULTURAL : STUDI LITERATUR
DOI:
https://doi.org/10.51878/educational.v4i2.2889Keywords:
Peserta didik, Wawasan Multikultural, Masyarakat HarmonisAbstract
This research discusses the importance of multicultural education in forming students who are broad-minded and able to contribute to creating a harmonious society. In the era of globalization, cultural diversity is a wealth that needs to be appreciated and protected. Multicultural education not only teaches students about diversity, but also equips them with the ability to interact positively with individuals from different backgrounds. Through this approach, students are expected to develop attitudes of tolerance, empathy and appreciation for differences. This article also examines various educational strategies that are effective in instilling multicultural values, such as the use of an inclusive curriculum, diverse extracurricular activities, and a school environment that supports intercultural interaction. The results of the implementation of multicultural education show that students with a multicultural outlook tend to be more able to resolve conflicts peacefully, are more creative in thinking, and have better social skills. Thus, multicultural education is an important key in building a harmonious and just society, where every individual feels valued and accepted. This article emphasizes that investment in multicultural education is an investment in a more peaceful and harmonious future.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas pentingnya pendidikan multikultural dalam membentuk peserta didik yang berwawasan luas dan mampu berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang harmonis. Di era globalisasi, keberagaman budaya menjadi salah satu kekayaan yang perlu dihargai dan dijaga. Pendidikan multikultural tidak hanya mengajarkan peserta didik tentang keberagaman, tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan untuk berinteraksi secara positif dengan individu dari latar belakang yang berbeda. Melalui pendekatan ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan sikap toleransi, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan. Artikel ini juga mengkaji berbagai strategi pendidikan yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai multikultural, seperti penggunaan kurikulum yang inklusif, kegiatan ekstrakurikuler yang beragam, serta lingkungan sekolah yang mendukung interaksi antarbudaya. Hasil dari implementasi pendidikan multikultural menunjukkan bahwa peserta didik yang berwawasan multikultural cenderung lebih mampu memecahkan konflik secara damai, lebih kreatif dalam berpikir, dan memiliki keterampilan sosial yang lebih baik. Dengan demikian, pendidikan multikultural menjadi kunci penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berkeadilan, di mana setiap individu merasa dihargai dan diterima. Artikel ini menekankan bahwa investasi dalam pendidikan multikultural adalah investasi dalam masa depan yang lebih damai dan harmonis.
Downloads
References
Ambarawati, N. L. G., Arthana, W., & Suarna, I. W. (2016). Tingkat Kenyamanan Lingkungan Belajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Denpasar. Ecotrophic, 10(1), 22-27.
Assyakurrohim, D., Ikhram, D., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2023). Metode studi kasus dalam penelitian kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01), 1-9.
CODRINGTON, S. (2006). The United World Colleges: A unique model of international education. In 10th Anniversary Conference of the China Scholarship Council, Hong Kong, China.
Devianti, R., & Sari, S. L. (2020). Urgensi Analisis Kebutuhan Peserta Didik Terhadap Proses Pembelajaran. Al-Aulia: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu-Ilmu Keislaman, 6(1), 21-36.
Halek, D. H. (2018). Kurikulum 2013 dalam Perspektif Filosafi. Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi, 3(2), 1-10.
Hegna, K. (2014). Changing educational aspirations in the choice of and transition to post-compulsory schooling–a three-wave longitudinal study of Oslo youth. Journal of Youth Studies, 17(5), 592-613.
Jahari, J., Khoiruddin, H., & Nurjanah, H. (2018). Manajemen peserta didik. Jurnal Isema: Islamic Educational Management, 3(2), 170-180.
Khasanah, Y. M., Rosyidin, M., & Hanura, M. (2021). The Dao in China’s Growing Presence in the South Pacific. Global: Jurnal Politik Internasional, 23(2), 192-217.
Kirom, A. (2017). Peran guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran berbasis multikultural. Jurnal Al-Murabbi, 3(1), 69-80.
Kumara, A., Shore, M. E., Febriyanti, D. A., Kumara, A., Syahputri, W. H., & Kumara, A. (2018). Anti-bullying research programs in kindergartens and high schools conducted at the University of Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Indonesia: 2010–2017. Impeding Bullying Among Young Children in International Group Contexts, 99-162.
Maclellan, D. (2009). Educational restructuring and the policy process: The Toronto district school board 1997-2003. Academic Leadership: The Online Journal, 7(4), 11.
Mahardhani, A. J., & Cahyono, H. (2017). Harmoni Masyarakat Tradisi Dalam Kerangka Multikuluralisme. Asketik: Jurnal Agama Dan Perubahan Sosial, 1(1).
Moyle, K., & Fitzgerald, R. (2008). Education research with electronic focus groups. In Handbook of research on digital information technologies: innovations, methods, and ethical issues (pp. 345-357). IGI Global.
Muqoyyidin, A. W., & Widiyaningsih, P. M. (2021). Rekonstruksi Pendidikan Islam Bervisi Inklusif-Multikultural sebagai Paradigma Transformasi Epistemologis Pendidikan Nasional. Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 18-32.
Puspita, Y. (2018, July). Pentingnya Pendidikan Multikultural. In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang
Rosyad, A. M. (2019). The Implementasi Nilai-Nilai Multikulturalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (The Implementation Of Multiculturalism Values Through Learning Of Islamic Religion Education): Multicultural Education And Learning Of Islamic Religious Education. Risâlah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 5(1, March), 1-18.
Saleh, Y. T., Nugraha, M. F., & Nurfitriani, M. (2017). Model Permainan Tradisional †œBoy-boyan†untuk Meningkatkan Perkembangan Sosial Anak SD. ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(2b).
Saraswati, K. (2023). Implementasi Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Pola dan Berpikir Kritis pada Anak TK B Sekolah Cikal, Jakarta [Implementation of Guided Inquiry Method to Increase Ability in Recognizing Pattern and Critical Thinking in TK B Sekolah Cikal, Jakarta Children]. Jurnal Teropong Pendidikan, 2(2), 91-106.
Supriatin, A., & Nasution, A. R. (2017). Implementasi pendidikan multikultural dalam praktik pendidikan di Indonesia. Elementary: Jurnal Iilmiah Pendidikan Dasar, 3(1), 1-13.
Suradi, A. (2018). Pendidikan berbasis multikultural dalam pelestarian kebudayaan lokal nusantara di era globalisasi. Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 5(1), 111-130.
Taufik, A. (2019). Analisis karakteristik peserta didik. El-Ghiroh: Jurnal Studi Keislaman, 16(01), 1-13.
Thiru, Y., Majumdar, S., & Guha, S. (2015). Creating social change through entrepreneurship education: an effectuation model at Tata Institute of Social Sciences (TISS), Mumbai, India. Technology and Innovation for Social Change, 85-106.
Zubaidah, S. (2016, December). Keterampilan abad ke-21: Keterampilan yang diajarkan melalui pembelajaran. In Seminar Nasional Pendidikan (Vol. 2, No. 2, pp. 1-17).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.