PENERAPAN KEDISIPLINAN DI DALAM KELAS MEMBENTUK SIKAP BELAJAR SISWA KRISTEN DI SMK PANCASILA 1 WONOGIRI

Abstract

School discipline is really needed and carried out by both students and teachers, because this concerns a person's character. That's where students and teachers will be formed and trained to be more careful in carrying out school rules. But in reality there are still many people who don't want discipline or the existing rules, for example: going to school late, not wearing uniforms according to the rules that apply, not following lessons in progress, and like to skip school. Meanwhile, attitude is one of the factors that influences the attitudes in the learning process that students will obtain. Each student has different characteristics. Changes in attitude can be observed through the learning process and the goals to be achieved in learning. For this reason, educators must create learning plans including learning experiences for students that are able to shape students' learning attitudes towards subjects to be more positive and successful. After implementing the application of discipline in the classroom while taking part in learning, we can find out the research results as follows: The results of the correlation calculation show that the correlation coefficient for the application of student discipline in the classroom shapes the learning attitudes of students at SMK Pancasila 1 Wonogiri. By looking at the correlation table above, it shows the magnitude of the relationship between the independent and dependent variables. It can be seen from the correlation coefficient column that it is 0.757. Based on the correlation coefficient interpretation guidelines according to Sugiyono, this shows a strong correlation with criteria between 0.60 – 0.799. In this way, the better the application of student discipline in the classroom can shape the learning attitudes of students at SMK Pancasila 1 Wonogiri. The level of significance of the two-sided correlation coefficient of the output (measured from the probability of showing the number 0.000), therefore the probability is below 0.05, the better the implementation, the more students' learning attitudes will be formed. The results of the coefficient of determination show that the R square value is 0.574. This shows that the learning attitudes of students at SMK Pancasila 1 Wonogiri are influenced by the application of student discipline in the classroom by 57.4%, while 43.6% are influenced by factors outside and the school environment.

ABSTRAK
Kedisiplinan sekolah sangatlah dibutuhkan dan laksanakan oleh seorang siswa maupun guru, karena ini menyangkut dengan karakter sesorang. Disitulah siswa dan guru akan dibentuk dan dilatih lebih tertip menjalankan aturan disekolah. Tetapi pada kenyataanya masih banyak orang yang tidak mau disiplin atau aturan-aturan yang ada dengan contoh: berangkat sekolah terlambat, tidak memakai seragam sesuai aturan yang diterapkan, tidak mengikuti pelajaran berlangsaung, dan suka bolos sekolah. Sedangkan sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap dalam proses pembelajaran yang akan diperoleh siswa. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda, Perubahan sikap dapat diamati melalui proses pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Untuk itu pendidik harus membuat rencana pembelajaran termasuk pengalaman belajar terhadap siswa yang mampu membentuk sikap belajar siswa terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif dan berhasil. Setelah melaksanakan penerapan kedisiplinan di dalam kelas saat mengikuti pembelajaran dapat kita ketahui dalam hal hasil penelitihanya sepeti berikuti ini: Hasil perhitungan korelasi menunjukkan bahwa koefisien korelasi Penerapan Kedisiplinan siswa di dalam kelas membentuk sikap belajar siswa SMK Pancasila 1 Wonogiri. Dengan melihat tabel korelasi tersebut di atas menunjukkan besar hubungan variabel bebas terhadap terikat. Terlihat dari kolom koefisien korelasinya sebesar 0,757. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono, hal ini menunjukkan keeratan yang kuat dengan kriteria antara 0,60 – 0,799. Dengan demikian semakin baik Penerapan Kedisiplinan siswa di dalam kelas mampu membentuk sikap belajar siswa SMK Pancasila 1 Wonogiri. Tingkat signifikansi koefisien korelasi dua sisi dari output (diukur dari probabilitas menunjukkan angka 0,000), oleh karena itu probabilitas di bawah 0,05 semakin baik penerapannya maka siswa semakin terbentuk sikap belajar siswa. Hasil koefisien determinasi menunjukan bahwa nilai R square adalah sebesar 0,574. Hal ini menunjukan bahwa sikap belajar siswa SMK Pancasila 1 Wonogiri.dipengaruhi oleh penerapan kedisiplinan siswa di dalam kelas sebesar 57,4%, sedangkan sebesar 43.6% dipengaruhi oleh faktor di luar dan lingungan sekolah.