PENGGUNAAN PERMAINAN KARAMBOL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERHITUNG PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG
DOI:
https://doi.org/10.51878/learning.v2i1.960Keywords:
Tunagrahita Sedang, Berhitung, Permainan KarambolAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya kasus di lapangan ada siswa penulis ketika membeli kue seharga dua ribu seharusnya mendapatkan 3 kue tapi yang diberikan kepada anak hanya 2 kue. Hal ini disebabkan anak hanya tahu angkanya saja tetapi anak belum tahu jumlah bendanya dengan kata lain sesuai dengan kompetensi dasar anak belum paham cara meletakkan benda sesuai dengan lambang bilangannya dan pada hasil observasi awal sebagai besar siswa belum mampu mengambil benda sesuai dengan lambang bilangannya dengan baik. Untuk menjawab hal tersebut, maka dilakukanlah penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berhitung. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu menggunakan media permainan karambol untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam berhitung. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya penggunaan media permaianan karambol dalam meningkatkan hasil belajar bagi anak tunagrahita sedang. 2. Untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya penggunaan media permainan karambol untuk kelancaran proses belajar berhitung bagi anak tunagrahita sedang. 3. Untuk mengetahui dapat tidaknya media permainan karambol menumbuhkan perhatian, minat dan rasa senang bagi anak tunagrahita sedang dalam proses pembelajaran berhitung. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari model kemmis dan Mc.Taggart. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan. Setiap tahapan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,observasi dan refleksi. Kemampuan siswa tunagrahita sedang mengalami peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media permainan karambol. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus pertama rata-rata kenaikan hasil belajar 1% siklus kedua ada peningkatan 0,5% dan siklus ketiga ada peningkatan hasil belajar 0,75%. Kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan pembelajaran berhitung dilakukan dengan tiga siklus. Perencanaan pembelajaran diawali dengan membuat RPP, instrumen penilaian dan instrumen pengamatan. Pelaksanaan pembelajaran berhitung meletakkan benda sesuia dengan lambang bilangannya dengan menggunakan media permainan karambol secara umum berjalan dengan lancar. Kemampuan berhitung siswa kelas VI tunagrahita sedang mengalami peningkatan hasil belajar setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media permainan karambol. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disarankan bahwa media permainan karambol dapat dijadikan medai alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar berhitung meletakkan benda sesuai dengan lambang bilangannya.
Downloads
References
Abdul Majid (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi, dkk (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Astati(1990). Ortopedagogik C1. Bandung : Jurusuan Pendidikan Luar Biasa FIP IKIP Bandung (Diktat)
Jahidin (2008). Efektifitas penggunaan alat peraga karambol dalam pembelajaran membaca permulaan bagi siswa tunagrahita ringan kelas dasar di SLB-ABC Muhamamadiyah Banjarsari kabupaten Ciamis PTK diakses dari academia.edu
Qurrotul A. (2015) Pengaruh penggunaan media Dot Karambol Terhadap Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Peserta Didik Tunagrahita. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa
Ruseffendi E.T. (1979). Pengajaran Matematika untuk Orang Tua Murid, Guru dan SPG (seri II, IV). Bandung: Tarsito
Yani Meimulyani, Caryoto.(2013). Media Pembelajaran Adaptif. Luxima Metro Media
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.