KORELASI ANTARA HBA1C DENGAN KADAR KREATININ PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DISERTAI HIPERTENSI
DOI:
https://doi.org/10.51878/healthy.v4i3.5959Keywords:
HbA1c, Kreatinin, Diabetes Melitus, Hipertensi, Nefropati DiabetikAbstract
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia. This condition can lead to microvascular complications such as diabetic nephropathy. Diabetic nephropathy occurs due to uncontrolled blood glucose levels, resulting in the kidneys working harder to filter blood. Increased blood urea and creatinine levels indicate decreased kidney function. This study aimed to examine the correlation between HbA1c levels and creatinine levels in patients with diabetes mellitus and hypertension. This study was an observational and analytical study using a purposive sampling method at the Regional Health Laboratory of Magetan Regency. The sample in this study was 88 patients with diabetes mellitus and hypertension who participated in the Chronic Disease Management Program (Prolanis) at the Magetan Regency Community Health Center between January and April 2025. HbA1c examination was performed using the Fluorescent Immunoassay (FIA) method, while creatinine levels were measured using the Jaffe method. Statistical analysis was performed using a non-parametric correlation test (Spearman test). The study results showed a moderately positive correlation between HbA1c and creatinine levels in patients with diabetes mellitus and hypertension. Higher HbA1c levels are associated with higher creatinine levels, indicating a risk of kidney damage. Therefore, regular check-ups, regular medication consumption, and a healthy lifestyle are highly recommended to prevent complications.
ABSTRAK
Diabetes melitus adalah masalah metabolik kronis dengan ciri hiperglikemia. Kondisi ini mampu menimbulkan komplikasi mikrovaskuler seperti nefropati diabetik. Nefropati diabetik terjadi akibat kadar glukosa darah yang tidak terkendali, akibatnya dalam penyaringan darah, ginjal bekerja lebih ekstra. Meningkatnya kadar ureum dan kreatinin dalam darah menjadi indikasi turunnya fungsi ginjal. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat korelasi antara kadar HbA1c dengan kadar kreatinin pada pengidap diabetes melitus disertai hipertensi. Studi ini tergolong observasional analitik dengan metode purposive sampling di UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Magetan. Sampel dalam studi ini sebanyak 88 pengidap diabetes melitus yang disertai hipertensi pada peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Kabupaten Magetan selama pada bulan Januari-April 2025. Pemeriksaan HbA1c dilakukan menggunakan metode Fluorescent Immunoassay (FIA), sedangkan kadar kreatinin diukur dengan metode Jaffe. Analisis statistik dilakukan dengan uji korelasi non parametrik (uji Spearman). Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi bermakna yang positif sedang antara HbA1c dengan kadar kreatinin pada penderita diabetes melitus disertai hipertensi. Peningkatan kadar HbA1c, semakin tinggi pula kadar kreatinin, yang mengindikasikan risiko kerusakan ginjal. Oleh karena itu, kontrol rutin, konsumsi obat teratur, dan pola hidup sehat sangat dianjurkan untuk mencegah komplikasi.
References
Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan (2023). Laporan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2023. https://jdih.magetan.go.id/produkhukum/download/Nomor_6_Tahun_2023_Pembentukan_Tim_Penerapan_Stand.pdf/main/2
Edward, Z., Bratasena, B., & Parmaditta, O. (2024). Hubungan Kadar Hba1c Dengan Tekanan Darah Tinggi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Lubuk Baja Kota Batam Periode Januari–Oktober 2023. Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam, 14(1), 60-69.
Febrinasari, R. P., Sholikah, T. A., & Dyonisa Nasirochmi Pakha, dan S. E. . (2020). Buku Saku Diabetes Melitus untuk Awam. Surakarta?: UNS Press. Penerbitan Dan Pencetakan UNS (UNS Press), 1, 79. https://www.researchgate.net/publication/346495581_Buku_Saku_Diabetes_Melitus_Untuk_Awam
Kesuma, S., Anggrieni, N., & Alidasyah, N. (2022). Hubungan Kadar Kreatinin Dan Mikroalbumin Pada Pasien Diabetes Mellitus Tidak Terkontrol Di Klinik Media Farma Samarinda. Klinikal Sains: Jurnal Analis Kesehatan, 10(2), 98-108.
Kurnia, I., & Ismawatie, E. (2024). Korelasi Antara Kadar HbA1c Dengan Kreatinin Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Laboratorium Pramita Samanhudi. 1(3), 148–154. https://publikasi.abidan.org/index.php/plenary-health/article/view/549/389
Nursalam. (2020). Metodologi penelitian ilmu keperawatan: Pendekatan praktis. Salemba Medika.
Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M. (2017). Buku Ajar Dasar-dasar Statistik Penelitian. In Sibuku Media. http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/6667/1/Buku-Ajar_Dasar-Dasar-Statistik-Penelitian.pdf
Permana, H., & Rachmawati, Y. (2021). Hubungan kepatuhan minum obat dengan fungsi ginjal pada pasien diabetes melitus tipe 2. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah, 9(2), 75–82.
Prasetya, R. A., Setiawan, H., & Lestari, D. (2022). Pengaruh durasi menderita diabetes terhadap risiko nefropati diabetik pada pasien rawat jalan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 18(1), 45–52.
Rukminingsih, F., & Widiastuti, M. (2021). Laju Filtrasi Glomerulus Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di Salah Satu Rumah Sakit Swasta Di Kabupaten Demak. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 3(3), 152–161. https://doi.org/10.33759/jrki.v3i3.179
Sukma, V. (2022). Hubungan Kadar HbA1c Dengan Kadar Kreatinin Serum Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung Tahun 2022. Medical Profession Journal of Lampung, 12(2), 224-230.
Tandjungbulu, Y. F., Nuradi, N., Mawar, M., Yusril, M., Virgiawan, A. R., & Hasan, Z. A. (2022). Karakteristik Hasil Pemeriksaan Kreatinin Serum Pada Penderita Diabetes Melitus Ditinjau Dari Hasil Pemeriksaan Hba1c. Jurnal Media Analis Kesehatan, 13(2), 148. https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3019
Widyayanti, A., & Ambarwanty, C. F. (2024). Hubungan Kadar HbA1c Dengan Kadar Serum Kreatinin Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSU Sinar Kasih Purwokerto. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran, 2(3), 67-73. https://ejurnal.politeknikpratama.ac.id/index.php/Termometer/article/view/4049
Zaininda. (2023). Hubungan antara Kadar HBA1C dan Kadar Serum Kreatinin dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Darmayu Ponorogo. 15(2), 1–11. https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp/article/view/1193
Zulfian, Artini, I., & Ihsaan Maulana Yusup, R. (2020). The Correlation between HbA1c Values and Creatinine Levels in Type 2 Diabetes Mellitus Patients. Juni, 11(1), 278–283. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.250
Zulfian, Z., Anggunan, S., Syuhada, S., & Vica Sukma. (2021). Hubungan Kadar HbA1c dengan Kadar Kreatinin Serum Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada. Bandar Lampung Tahun 2022 Medula, 11(April 2021), 224–230. https://www.journalofmedula.com/index.php/medula/article/download/362/325