PENENTUAN SIFAT LARUTAN ASAM, BASA, DAN GARAM DENGAN INDIKATOR EKSTRAK DAUN TANAMAN HIAS

Authors

  • ENDANG RIYAYANTI MTs Plus Raden Paku Trenggalek

DOI:

https://doi.org/10.51878/academia.v1i2.672

Keywords:

acid-base and salt solution properties, ornamental plant leaf extract

Abstract

Learning Natural Sciences (IPA) is not only taught by means of lectures or memorization, but by experimental or demonstration methods, so that it is more active for students. In the experiment of acid-base solutions in science class VII SMP/MTs, natural indicators were used as a test solution to replace synthetic indicators. In addition to making students active, it also minimizes practicum costs. This experiment used leaf extracts of ornamental plants such as miana, butterfly and red purslane which were made together with students and teachers. After comparing the test results between synthetic indicators (litmus paper and phenolphthalein) with homemade natural indicators, it can be concluded that the extract can be used as an alternative to the solution test. Because there are different changes when dropped into an acid and alkaline solution. When tested the pH of the solution using the extract indicator, there was a change in the pH range in an acid solution of 3.2 and a base solution of 10.8. By observing the color change, it can be concluded that ornamental plant extracts can be used as an alternative to acid-base indicators to replace synthetic indicators. For miana the color changes from orange (acidic) – brownish yellow – light green (alkaline), red purslane from pink (acidic) – dark red to dark brown (alkaline) and butterfly from red (acid) – purple - to green (base).

ABSTRAK
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tidak hanya diajarkan dengan cara ceramah atau menghafal saja melainkan dengan metode eksperimen atau demonstrasi, sehingga lebih mengaktifkan siswa. Pada percobaan larutan asam-basa dalam IPA kelas VII SMP/MTs digunakan indikator alamiah sebagai uji larutan menggantikan indikator sintetis. Selain membuat siswa aktif juga meminimalisir biaya praktiku=m. Percobaan ini digunakan ekstrak daun tanaman hias seperti miana, kupu-kupu dan krokot merah yang dibuat bersama-sama siswa dengan guru. Setelah membandingkan hasil uji antara indikator sintetis (kertas lakmus dan fenolftalein) dengan indikator alamiah buatan sendiri dapat disimpulkan bahwa ekstrak tersebut dapat digunakan sebagai alternatif untuk uji larutan. Karena terdapat perubahan yang berbeda saat diteteskan ke dalam larutan asam dan basa. Saat diuji pH larutan dengan menggunakan indikator ekstrak tersebut terdapat perubahan rentang pH dalam larutan asam 3,2 dan larutan basa 10,8. Dengan mengamati perubahan warna dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak tanaman hias dapat digunakan sebagai alternatif indikator asam basa menggantikan indikator sintetis. Untuk miana perubahan warna dari oranye (asam) – kuning kecoklatan – hijau muda (basa), krokot merah dari merah muda (asam) – merah tua menjadi coklat tua (basa) dan kupu-kupu dari merah (asam) – ungu - menjadi hijau (basa).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andarias, H. (2019). Potensi Organ Tumbuhan sebagai Indikator Asam-Basa. Sang Pencerah. Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah, Buton.

Jackman, R.L., Yada, R.Y., Tung, M.A. dan Speers, R.A. (1987). Separation and chemical properties of anthocy anins used for their qualitative and quantitative analysis- A review. Journal of Food Biochemistry 11: 179-208.

Lestari, P. (2016). “Kertas Indikator Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Untuk Uji Larutan Asam-Basa”. Jurnal Pendidikan Madrasah Vol.1, No.1

Marwati, S. (2010). “Aplikasi Beberapa Ekstrak Bunga Berwarna sebagai Indikator Alami Pada Titrasi Asam Basa”. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta : FMIPA UNY.

Mudjiono, dan Dimyati. (1992). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:DEPDIKBUD

Munif, A dkk. (2018). “Pemanfaatan warna bunga sebagai indikator alami asam basa.” . Balai Diklat Surabaya. Kemenag RI.

Nuryanti, S. dkk. (2010). “ Indikator Titrasi Asam-Basa Dari Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L)”. Agritech Vol. 30, No. 3

Purba, M. (2006). IPA Kimia Kelas VII. Erlangga

Riyayanti, E. (1996). “Pengaruh Lama dan Tempat penyimpanan terhadap trayek pH indikator ekstrak daun bayam merah (Amaranthus Hybridus Var. Caudatus L) dalam pelarut etanol dan metanol.” Skripsi. IKIP Malang. solutions at various pH values. Journal of Food Chemistry 89: 427-444.

Torskangerpoll, Qyvind, M. dan Andersen (2004). Colour stability of anthocyanins in aqulous

Utomo, P. (2008). Teori Asam Basa. Makalah Pada Pengabdian Masyarakat.

Widodo, W dkk. (2016). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII SMP/MTs. Kemendikbud RI

Downloads

Published

2021-11-12

How to Cite

RIYAYANTI , E. . (2021). PENENTUAN SIFAT LARUTAN ASAM, BASA, DAN GARAM DENGAN INDIKATOR EKSTRAK DAUN TANAMAN HIAS . ACADEMIA: Jurnal Inovasi Riset Akademik, 1(2), 177-183. https://doi.org/10.51878/academia.v1i2.672

Issue

Section

Articles