PEMBERDAYAAN LABORATORIUM DAN SIKAP SISWA DI LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN SCIENCE DI SEKOLAH MENENGAH ATAS CHARITAS JAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.51878/academia.v1i2.650Keywords:
Empowerment, laboratory, high schoolAbstract
This study aims to reveal the empowerment of laboratories at Charitas High School in Jakarta. In this study, researchers will observe the completeness of laboratory facilities and infrastructure, the ability of teachers and technical laboratory management as research variables. The subjects of this study were students and teachers of Charitas High School who used the Physics, Chemistry and Biology laboratories. Data were collected through questionnaires, observations, and interviews. Data were analyzed descriptively. In the research on the completeness of laboratory facilities and infrastructure, the ability of teachers and technical laboratory management in the good category. The supervision/evaluation carried out by the teacher is in the sufficient category. The students' attitude towards learning using the laboratory was in the very good category. The determinants of learning to use the laboratory include the completeness of laboratory infrastructure, the ability of teachers and technical laboratory management.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peberdayaan laboratorium di Sekolah Menengah Atas Charitas di kota Jakarta. Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati kelengkapan sarana dan prasarana laboratorium, kemampuan guru dan teknis pengelolaan laboratotium sebagai variabel penelitiannya. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswa dan guru-guru Sekolah Menengah Atas Charitas yang menggunakan laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi. Data dikumpulkan melalui angket, observasi, dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Dalam penelitian kelengkapan sarana dan prasarana laboratorium,kemampuan guru dan teknis pengelolaan laboratorium pada kategori baik. Supervisi/evaluasi yang dilakukan oleh guru pada kategori cukup. Sikap siswa terhadap pembelajaran menggunakan laboratorium pada kategori sangat baik. Faktor-faktor determinan pembelajaran menggunakan laboratorium meliputi kelengkapan sarana prasarana laboratorium, kemampuan guru dan teknis pengelolaan laboratorium.
Downloads
References
Angkowo R. dan A. Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Grasindo
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum. Jakarta.
Harefa, D. (2017). Pengaruh Presepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Dan Minatbelajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (Survey pada SMK Swasta di Wilayah Jakarta Utara). Horison Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Lingusitik, 7(2), 49–73.
Harefa, D. (2020). Peningkatan Prestasi Rasa Percaya Diri Dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru IPA. Media Bina Ilmiah, 13(10), 1773–1786. https://doi.org/https://doi.org/10.33758/mbi.
Hasrudin dan Resqi. (2012) Analisis Pelaksanaan Praktikum Biologi dan Permasalahan di SMA Negeri Sekabupaten Karo. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED: 9 (1) : 17-32 8
Kementrian pendidikan Menengah Umum dan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Tinggi 2005 :. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Jakarta: Departement pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kementrian pendidikan dasar dan menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Umum 2006. Peraturan menteri (Permendiknas) No 22 tahun 2006 Jakarta: Departement pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nana Sudjana. (2002). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nana Syaodik. (2011). Pengelolaan Laboratorium IPA. Makalah. Disampaikan pada Technical Assistance Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta
Novianti, N.R. (2011). Kontribusi Pengelolaan Laboratorium. Jurnal Pendidikan Indonesia ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014.
Novianti, N.R. (2011). Motivasi Belajar Siswa Tehadap Efektifitas Proses Pembelajaran (Penelitian pada SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat). Jurnal.Upi.Edu/File/15. Edisi Khusus No. 1, Agustus 2011. ISSN 1412-565X
Nyoman Kertiasa. (2006). Laboratorium sekolah dan pengelolaannya. Jakarta: Pudak Scientific.
PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas.
Pusat Kurikulum. (2013). Kurikulum berbasis kompetensi (K-13). Jakarta: Balitbang Depdiknas.
Sagala. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta.
Sidharta, A., dkk. (2007). Studi Penelusuran Kinerja Laboratorium Sebagai Analisis Keefektifan Pengelolaan Laboratorium IPA LPMP. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung.
Subamia, I.D.P, dkk. (2012). Pelatihan Keterampilan Dasar Laboratorium (Basic Skill Laboratory) Bagi Staf Laboraorium IPA SMP SeKabupaten Buleleng. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Laksana. Undiksha: ISSN: 1410-4369, Edisi Juli 2012.
Sulastri, S. (2008). Identifikasi Kondisi Laboratorium IPA dan Penggunaannya di SMP Negeri di Wilayah Jakarta Selatan. Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan. Volume I.
Syah, M. (2006). Psikologi belajar. Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada.
Yurnan. (2010). Pemanfaatan Laboratorium Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 7, 95–104.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 BAMBANG WIDJANARKO
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.