PERAN KOMUNIKASI DAN KOLABORASI DALAM PENGELOLAAN RISIKO PELATIHAN DI BPSDM PROVINSI JAWA TIMUR

Abstract

This research aims to investigate the role of communication and collaboration in managing training risks at the Human Resources Development Agency (BPSDM) of East Java Province. Employing a qualitative approach, data were collected through in-depth interviews and document analysis from various stakeholders involved in the risk management process. The literature review delineates the concepts of risk management, communication, collaboration, and their interplay in the context of risk management. Findings indicate that effective communication and close collaboration among stakeholders play a pivotal role in identifying, evaluating, and managing training risks. These findings provide insights into factors influencing the quality of training risk management at BPSDM East Java Province. Practical implications of this research include recommendations for enhancing communication and collaboration practices in training risk management, as well as directions for further research in similar contexts.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi peran komunikasi dan kolaborasi dalam pengelolaan risiko pelatihan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan analisis dokumen dari berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pengelolaan risiko pelatihan. Tinjauan pustaka menguraikan konsep manajemen risiko, komunikasi, kolaborasi, serta keterkaitannya dalam konteks pengelolaan risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif dan kolaborasi yang erat antara berbagai pemangku kepentingan memainkan peran kunci dalam identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan risiko pelatihan. Temuan ini memberikan wawasan mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pengelolaan risiko pelatihan di BPSDM Provinsi Jawa Timur. Implikasi praktis dari penelitian ini termasuk rekomendasi untuk meningkatkan praktik komunikasi dan kolaborasi dalam pengelolaan risiko pelatihan, serta arahan bagi penelitian selanjutnya dalam konteks yang sama atau sejenis.