TINJAUAN ISLAM TERHADAP BUDAYA SAFETY SERTA PENGUATAN KARAKTER 3T PADA MAHASISWA AKTI DAN RELEVANSINYA
DOI:
https://doi.org/10.51878/academia.v3i4.2605Keywords:
Safety, Karakter 3T, nilai islamAbstract
This research aims to find out how Islam views safety culture and the extent to which strengthening the 3T character (Responsive, Agile and Tough) in AKTI students is relevant to this culture. The research method used is a library research study using a content analysis approach, namely in the form of descriptive-analytic analysis from the results of reading various primary and secondary sources. The position of the human soul is very valuable in the eyes of the Shari'a. Allah SWT glorifies every human being who protects the life and safety of his soul. Protecting it is one of the main goals of religion (hifdzu al-nafs). Therefore, killing is forbidden (QS. Al-Isra: 33), the act of plunging oneself into destruction is prohibited (QS. Al-Baqarah: 195), on the contrary, one is forced to carry out forbidden actions in order to preserve the soul to gain tolerance (QS. Al-Baqarah: 173). This research reveals that Islamic concepts and views are very relevant when related to work safety culture in the work environment. Protecting lives is a shared obligation that must be fostered in a culture of safety between workers, employers or companies and also the government as a policy maker. Work safety is an implementation of maqashid sharia. In Islam, routine work is highly recommended, but it must be in the corridor of maqashid sharia principles. That life safety must still be considered. Therefore, no one should prioritize wealth over their own safety, because protecting the soul is more important than wealth. Other findings from this research also reveal the intersection and relevance of strengthening the 3T character (Responsive, Agile, Resilient) in AKTI students towards safety culture. That basically safety culture cannot be separated from a person's basic values or the basic values of an organization. As safety culture is also closely related to organizational culture.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tinjauan Islam terhadap budaya safety dan sejauh mana penguatan karakter 3T (Tanggap, Tangkas dan Tangguh) pada mahasiswa AKTI memiliki relevansinya pada budaya ini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi riset kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan analisis isi (content analysis) yaitu berupa deskriptif-analytik dari hasil pembacaan berbagai sumber primer dan sekunder. Kedudukan jiwa manusia begitu sangat bernilai di mata syariat. Allah SWT memuliakan setiap insan yang menjaga kehidupan dan keselamatan jiwanya. Melindunginya menjadi salah satu dari tujuan utama beragama (hifdzu al-nafs). Karenanya pembunuhan diharamkan (QS. Al-Isra: 33), perbuatan menjerumuskan diri sendiri pada sebuah kebinasaan dilarang (QS. Al-Baqarah: 195), sebaliknya, terpaksa melakukan perbuatan yang diharamkan demi menjaga jiwa mendapatkan toleransi (QS. Al-Baqarah: 173). Penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep dan pandangan Islam ini sangatlah relevan jika dikaitakan dengan budaya keselamatan kerja (safety) dalam lingkungan kerja. Menjaga jiwa menjadi kewajiban bersama yang harus ditumbuhkan dalam budaya safety antar pekerja, pemberi kerja atau perusahaan dan juga pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Keselamatan kerja merupakan implementasi dari maqashid syari’ah. Dalam Islam, rutinitas bekerja sangat dianjurkan, tetapi harus dalam koridor prinsip maqashid syari’ah. Bahwa keselamatan jiwa tetap wajib diperhatikan. Karena itu tidak boleh seseorang lebih mementingkan harta dari pada keselamatan dirinya sendiri, sebab menjaga jiwa lebih utama dari harta. Temuan lain dari penelitian ini juga mengungkap adanya irisan dan relevansi penguatan karakter 3T (Tanggap, Tangkas, Tangguh) pada mahasiswa AKTI terhadap budaya safety. Bahwa pada dasarnya budaya safety tidak dapat dipisahkan dari nilai (value) dasar seseorang maupun nilai dasar sebuah organisasi. Sebagaimana budaya safety juga sangat berkait erat dengan budaya organisasi.
Downloads
References
Abadteaebook_Islamic, 2007, Maqashid Syari’ah, Eramediamuslim.com, publish, Juli.
Abdullah, 2023, Implementasi Maqasid Syari’ah Terhadap Jaminan Keselamatan Kerja Para Tenaga Kerja di Bengkel Getap Ditinjau dari Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Fakultas Syari’ah UIN Mataram.
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir, 2018, Minhajul Muslim, Jakarta: Darul Haq, cet. XXII, , penerjemah: Mustofa Aini, Lc., Amir Hamzah Fachrudin, Kholif Mutaqin.
Bahammam, Fahad Salim, 2018, Panduan Praktis Muslim, Bekasi: Indo Modern Guide, cet. 1.
Dihartawan, 2018, Budaya Keselamatan Kajian Kepustakaan, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, Nomor 1, Jnuari.
Nursyamsia, Bismi (et.all), 2022, Keselamatan Kerja Dalam Perspektif Maqashid Al-Syariah, Jurnal Siyasatuna, Vo. 3, Nomor 2, Mei.
Santoso, Gempur, 2004, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta: Prestasi Pustaka.
Suma’mur, Higine, 1996, Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
Tim Penyusun, 2015, Rencana Induk Pengembangan AKTI 2015-2040.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 IMANUDDIN KAMIL, AKMAL AMIR, DEDI AMBAR
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.