SARANA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
DOI:
https://doi.org/10.51878/academia.v2i3.1447Keywords:
Sarana, Pembelajaran, Hasil BelajarAbstract
Learning facilities and infrastructure are everything that can facilitate and expedite the implementation of a business which can be in the form of objects, in this case learning facilities and infrastructure can be equated with learning facilities. Madrasas seek to facilitate the needs of students such as: Providing a fairly representative classroom, decent desk chairs, textbooks and learning support media such as focus, learning aids. The learning infrastructure in the three MTs is still lacking, especially the insufficient laboratory space so that learning in the laboratory often cannot be carried out perfectly. So that it hinders the learning process which has implications for the difficulty of teachers to develop active and creative learning models.
ABSTRAK
Sarana dan prasarana pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha yang dapat berupa benda dalam hal ini sarana dan prasarana belajar bisa disamakan dengan fasilitas belajar. Madrasah berupaya memfasilitasi kebutuhan peserta didik seperti : Menyediakan ruang kelas yang cukup representatif, kursi meja yang layak, buku pelajaran dan media pendukung pembelajaran seperti infokus, alat peraga pembelajaran. Sarana prasarana pembelajaran di tiga MTs masih kurang, terutama ruang laboratorium belum memadai sehingga pembelajaran di laboratorium sering tidak bisa dilaksanakan dengan sempurna. Sehingga menghambat terhadap proses pembelajaran yang berimplikasi kepada sulitnya guru untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang aktif dan kreatif.
Downloads
References
Arikunto & Yuliana. (2008) Manajemen Pendidikan. Aditya Media bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Dimyati dan Mudjiono. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Djamarah dan Aswan Zain. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Dwi P.(2016). Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 2 No. 2 Edisi Juli 2016. ISSN: 2442-7470.
Laila. (2020). Meta Analisis Pembelajaran IPA Terpadu Model Terhubung Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol 6 Nomor 1 Universitas Negeri Padang.
Mulayasa, E. (2017) . Implementasi dan Pengembangan Kurikulum 2013. Rosda Karya. Bandung
Purwanto. (2002). Ilmu Pendidikan Praktis dan Teoritis. Rosdakarya. Bandung
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Sanusi..(2015). .Sistem Nilai; Alternatif Wajah-wajah Pendidikan;pendidikan. Nuansa Cendikia. Bandung.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuatitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit. Alfa Beta Bandung
Surat Edaran Kanwil Kemenag Jawa Barat No. B.4637/Kw.1 O/ll.4/PP.OONll/2018, tgl. 2 Juli 2018 Tentang lmplementasi Kurikulum 2013 pada RA/MadrasahTahun Pelajaran 2018/2019
TIM Penyususn Pusat Bahasa (Mendikbud), (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Balai Pustaka. Jakarta
Wasliman, I. (2007). Problematika Pendidikan Dasar. Bandung: Modul. SPs-UPI.
Zahroh, F. (2012). Problematika Guru IPA dalam Pembelajaran IPA Terpadu (Studi Kasus di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara Tahun Ajaran 2011/2012). IAIN Walisongo. http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/993 diakses 28.3.2021
Zulyani. (2016). Manajemen Pembelajaran IPA dengan Model Inkuiri pada MTsN Kembang Tanjung Kabupaten Pidie. Jurnal Admistrasi Pendidikan PPs Universitas Syhkuala. ISSN 2302-0156. Volume 4, No. 2, Mei 2016.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 KOMARA NUR IKHSAN
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.