TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://jurnalp4i.com/index.php/teaching <p><strong>TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan| <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/11947">Terakreditasi Sinta 5</a></strong> diterbitkan 4 kali setahun (Maret, Juni, September, dan Desember) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) yang berafiliasi dengan Perguruan Tinggi Indonesia. Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan keguruan dan ilmu pendidikan.<br /><strong>e-ISSN : </strong><strong>2775-7188 </strong><strong>| </strong><strong>p-ISSN :</strong> <strong>2775-717X</strong></p> Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia en-US TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2775-717X DEMOTIVATIONAL FACTORS IN EFL CLASSROOMS: TEACHERS’ STRATEGIES & STUDENTS’ PERCEPTIONS AMONG NON-ENGLISH MAJOR https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/6785 <p>Motivation is the internal or external drive that pushes individuals to take action toward a goal, whereas demotivation refers to the loss or lack of interest, energy, or willingness to continue an activity or pursue a goal. In Indonesia, English is considered a foreign language, and many students struggle with speaking fluently due to various factors, including a lack of interest. This study aims to explore the processes that cause demotivation in English classes, as well as how teachers implement their strategies during the learning process. This study employed a mixed-method approach with convergent parallel design, integrating quantitative and qualitative data. The researcher collected the data by using questionnaires and interviews. The questionnaire provided quantitative data, while the interviews offered deeper qualitative insights. This study involved students from first-semester non-English major at the Islamic University of KH. Ruhiat Cipasung. The results indicated that although many students initially lacked interest in learning English due to their limited proficiency, the majority agreed that the teacher’s methods and strategies positively influenced their understanding of the material. Several students experienced increased motivation but some still showed minimal engagement.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Motivasi adalah dorongan internal atau eksternal yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan menuju suatu tujuan, sedangkan motivasi merujuk pada hilangnya atau kurangnya minat, energi, atau kemauan untuk melanjutkan suatu aktifitas atau mencapai tujuan. Di Indonesia, bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa asing, dan banyak siswa kesulitan berbicara dengan lancar karena berbagai faktor, termasuk kurangnya minat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses yang menyebabkan demotivasi dalam kelas bahasa Inggris, serta bagaimana guru menerapkan strategi mereka dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed-method) dengan desain konvergen paralel, menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara. Kuesioner memberikan data kuantitatif, sedangkan wawancara memberikan wawasan kualitatif yang lebih mendalam. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester satu jurusan non-bahasa Inggris di Universitas Islam KH.Ruhiat Cipasung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun banyak mahasiswa awalnya menunjukan sedikit minat dalam belajar bahasa Inggris karena kemampuan yang kurang, sebagian besar setuju bahwa metode dan strategi pengajaran guru berpengaruh positif terhadap pemahaman mereka terhadap materi. Beberapa siswa menunjukan peningkatan motivasi, meskipun sebagian dari mereka menunjukan keterlibatan yang kurang.</p> Isti Kristiani Ari Putri Haryanti Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-14 2025-09-14 5 3 468 477 10.51878/teaching.v5i3.6785 EFEKTIFITAS MODEL PjBL (PROJECT-BASED LEARNING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA (EFFECTIVENESS OF PJBL (PROJECT-BASED LEARNING) FOR IMPROVING STUDENTS’ HIGH ORDER THINKING SKILL) https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/6962 <p>This study aims to analyze the effectiveness of the Project-Based Learning (PjBL) model in improving Higher Order Thinking Skills (HOTS) of grade XI students at MA Putri Hikmatussyarief NWDI Salut Narmada on the topic of the human digestive system. This research employed a quantitative approach with a quasi-experimental method using a one-group pretest-posttest design. The sample consisted of 30 students from 93 students class XI IPA selected using purposive sampling. Data were collected through pretest and posttest HOTS-based written tests and student activity observation sheets during the learning process. Data analysis was conducted using N-Gain calculations with Microsoft Excel. The results showed that the average posttest score was 86, with an N-Gain score of 0.704, categorized as high. A total of 63.3% of students showed high improvement in HOTS, 30% moderate, and 6.7% low. These findings result indicate that the PjBL model is effective in enhancing students’ higher order thinking skills in biology learning.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model <em>Project-based Learning</em> (PjBL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi <em>(Higher Order Thinking Skills</em>/HOTS) siswa kelas XI MA Putri Hikmatussyarief NWDI Salut Narmada pada materi sistem pencernaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi eksperimen dan desain <em>one group pretest-posttest</em>. Sampel penelitian melibatkan 30 siswa dari 93 siswa kelas XI IPA yang dipilih melalui teknik <em>purposive sampling</em>. Data diperoleh melalui tes pretest dan posttest berupa soal berbasis HOTS, serta lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai N-Gain menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest siswa adalah 86 dengan nilai N-Gain sebesar 0,704 yang termasuk dalam kategori tinggi. Sebanyak 63,3% siswa mengalami peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam kategori tinggi, 30% sedang, dan 6,7% rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model PjBL efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada pembelajaran Biologi.</p> Thania Olang Tassya A. Wahap Jufri Mahrus Mahrus Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-15 2025-09-15 5 3 478 488 10.51878/teaching.v5i3.6962 PENGEMBANGAN LANDING PAGE EDUKATIF BERBASIS PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) SUARA DEMOKRASI DI SMP BINA SEJAHTERA SUKMAJAYA DEPOK https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/6882 <p>This study aims to develop an Educational Landing Page media based on the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5) with the theme Voice of Democracy as a learning tool that can improve the leadership and justice character of junior high school students. This study uses the Research and Development (R&amp;D) method with the Borg and Gall development model. The research subjects were eighth grade students of Bina Sejahtera Junior High School involving two classes, namely the experimental class and the control class. Data collection instruments included expert validation questionnaires, observations, reflective notes, and character tests before and after media use (pretest-posttest). The feasibility test was carried out by material, media, and communication experts, which showed that this media fell into the category of "Feasible" to "Very Feasible", especially in the interactivity aspect. The results of the effectiveness test using the independent sample t-test showed a significant difference between the experimental and control classes in improving leadership character (p = 0.006) and justice character (p = 0.008). The N-Gain value of 62.2% for leadership character and 84.5% for justice character indicates the effectiveness of the media in the medium to high category. Thus, this educational landing page media has proven to be feasible and effective as a contextual digital learning innovation that is able to support strengthening students' character in the context of the P5 Project.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media Landing Page Edukatif Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Suara Demokrasi sebagai sarana pembelajaran yang mampu meningkatkan karakter kepemimpinan dan keadilan siswa SMP. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&amp;D) dengan model pengembangan Borg dan Gall. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Bina Sejahtera dengan melibatkan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data meliputi angket validasi ahli, observasi, catatan reflektif, serta tes karakter sebelum dan sesudah penggunaan media (pretest-posttest). Uji kelayakan dilakukan oleh ahli materi, media, dan komunikasi, yang menunjukkan bahwa media ini masuk dalam kategori “Layak” hingga “Sangat Layak”, terutama pada aspek interaktivitas. Hasil uji efektivitas menggunakan independent sample t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol terhadap peningkatan karakter kepemimpinan (p = 0,006) dan karakter keadilan (p = 0,008). Nilai N-Gain sebesar 62,2% untuk karakter kepemimpinan dan 84,5% untuk karakter keadilan menunjukkan efektivitas media dalam kategori sedang hingga tinggi. Dengan demikian, media landing page edukatif ini terbukti layak dan efektif sebagai inovasi pembelajaran digital kontekstual yang mampu mendukung penguatan karakter siswa dalam konteks Projek P5</p> Aceng Romdoni Mohamad Abduh Sri Rumiati Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-15 2025-09-15 5 3 489 502 10.51878/teaching.v5i3.6882 PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING MODULE BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN PPKN TINGKAT SMP https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/6849 <p>This study aims to produce an Android-based mobile learning module product that meets the feasibility and effectiveness tests in improving digital literacy skills and understanding of national diversity of junior high school students in the subject of Civics. The module was developed using the ADDIE model involving 2 material experts and 1 media expert as well as 60 eighth grade junior high school students divided into a control class and an experimental class. The validation results from material and media experts indicate that the product is classified as very feasible, with a final score exceeding 87% in all aspects, especially in digital literacy development, interactivity, and content effectiveness. Meanwhile, the results of the effectiveness test through a quasi-experimental design showed a significant increase in two main variables: digital literacy (N-Gain = 0.441) and understanding of national diversity (N-Gain = 0.555), both in the moderate category. The testpaired sample t-teststrengthens this finding with a significance value of 0.000 (&lt;0.05). Thus,Mobile Learning Module This has proven to be suitable and effective for use as a digital learning medium that supports the implementation of the Independent Curriculum, strengthens 21st-century competencies, and encourages the internalization of the values of national diversity in students.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk mobile learning module berbasis android yang memenuhi uji layakan serta efektivitas dalam meningkatkan kemampuan literasi digital dan pemahaman kebinekaan bangsa siswa SMP pada mata pelajaran PPKn. Modul dikembangkan menggunakan model ADDIE dengan melibatkan 2 pakar materi dan 1 pakar media serta 60 siswa kelas VIII SMP yang terbagi dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil validasi dari pakar materi dan media menunjukkan bahwa produk tergolong sangat layak, dengan skor akhir melebihi 87% pada seluruh aspek, terutama pada pengembangan literasi digital, interaktivitas, dan efektivitas konten. Sementara itu, hasil uji efektivitas melalui desain eksperimen semu menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada dua variabel utama: literasi digital (N-Gain = 0,441) dan pemahaman kebinekaan bangsa (N-Gain = 0,555), keduanya dalam kategori sedang. Uji paired sample t-test memperkuat temuan ini dengan nilai signifikansi 0,000 (&lt;0,05). Dengan demikian, Mobile Learning Module ini terbukti layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran digital yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, memperkuat kompetensi abad ke-21, serta mendorong internalisasi nilai-nilai kebinekaan bangsa dalam diri peserta didik.</p> Gunawan Langgeng Prasetyo Mohamad Abduh Sri Rumiati Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-15 2025-09-15 5 3 503 516 10.51878/teaching.v5i3.6849 ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII SMP NEGERI 6 NGABANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL FUNGSI https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/6963 <p>Mathematical literacy is a crucial competency for students in facing the challenges of the 21st century. However, various studies indicate that Indonesian students’ mathematical literacy remains low, particularly in understanding and solving problems based on real-life contexts. This study aims to analyze junior high school students’ mathematical literacy in solving function-based problems, focusing on identifying high, medium, and low ability categories and the influencing factors. The research employed a quantitative approach with a quasi-experimental design, involving two eighth-grade classes at SMP Negeri 6 Ngabang as experimental and control groups. The main instruments were contextual function-based written tests and semi-structured interviews. Results showed that 82.9% of students were in the high category, 12.2% in the medium category, and 4.9% in the low category. Students in the high category solved problems using appropriate strategies and logical mathematical reasoning, while those in the low category struggled from the initial stage of understanding the problem context. Interviews revealed that the teacher’s firm and disciplined teaching style encouraged students to take notes and practice consistently, thereby improving their understanding of function material. The study concludes that consistent and adaptive instruction can enhance students’ mathematical literacy, though responsive approaches are still needed to address individual differences.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Kemampuan literasi matematika merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa literasi matematika siswa di Indonesia masih tergolong rendah, terutama dalam memahami dan menyelesaikan soal berbasis konteks kehidupan nyata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi matematika siswa SMP dalam menyelesaikan soal fungsi, dengan fokus pada identifikasi kategori kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi-experimental) dan melibatkan dua kelas VIII di SMP Negeri 6 Ngabang sebagai kelompok eksperimen dan kontrol. Instrumen utama berupa tes tertulis berbasis soal fungsi kontekstual dan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82,9% siswa berada pada kategori tinggi, 12,2% pada kategori sedang, dan 4,9% pada kategori rendah. Siswa dalam kategori tinggi mampu menyelesaikan soal dengan strategi yang tepat dan alasan matematis yang logis, sedangkan siswa dalam kategori rendah mengalami kesulitan sejak tahap memahami konteks soal. Wawancara mengungkapkan bahwa gaya mengajar guru yang tegas dan disiplin mendorong siswa untuk mencatat dan berlatih secara konsisten, sehingga meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi fungsi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang konsisten dan adaptif dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa, namun tetap diperlukan pendekatan yang responsif terhadap variasi kemampuan individu.</p> Pelagia Anna Muhammad Firman Annur Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-15 2025-09-15 5 3 517 525 10.51878/teaching.v5i3.6963 PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/6979 <p><strong>ABSTRA</strong><strong>CT</strong></p> <p>This study aims to find out how teachers play a role in supporting children to become more independent by implementing project-based learning, with the research conducted at PG-TK Fastabiqul Khairat. Children’s independence is an important aspect of early childhood development, as it helps them build self-confidence, responsibility, and the ability to solve problems independently. Project-based learning is applied as an approach that provides direct learning experiences through exploration and real problem-solving. This research uses a qualitative approach. Data were collected through several stages, including preparation by developing research instruments and obtaining permission, data collection through observation, interviews, and documentation, and then followed by data analysis through reduction, presentation, and drawing conclusions in line with the focus of the research. The results of the study show that teachers play roles as educators, facilitators, and motivators in the process of project-based learning. Teachers give children the freedom to explore their ideas, make their own decisions, and guide them in completing the projects given. In addition, teachers also build a supportive learning environment and appreciate every effort made by the children. Through project-based learning, children at PG-TK Fastabiqul Khairat were able to demonstrate independence by completing projects and working collaboratively with their peers. The findings of this study indicate that the role of teachers in implementing project-based learning has a significant influence on the development of children’s independence.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana guru berperan dalam mendukung anak agar lebih mandiri dengan cara menerapkan pembelajaran berbasis proyek, dan lokasi penelitian dilakukan di PG-TK Fastabiqul Khairat. Kemandirian anak merupakan aspek perkembangan yang penting bagi anak usia dini, karena membantu anak dalam mengembangkan rasa percaya diri, tanggung jawab, serta kemampuan dalam memecahkan masalah secara mandiri. Pembelajaran berbasis proyek diterapkan sebagai pendekatan yang memberikan pengalaman belajar langsung melalui eksplorasi dan pemecahan masalah nyata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan tahapan penelitian meliputi persiapan dengan menyusun instrumen dan perizinan, pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dilanjutkan dengan analisis data melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan yang sesuai dengan fokus penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru memiliki peran sebagai pendidik, fasilitator, motivator dalam proses pembelajaran berbasis proyek. Guru memberikan kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi ide-ide anak, anak dapat mengambil keputusan sendiri, serta guru membimbing anak dalam menyelesaikan proyek yang di berikan. Selain itu, guru juga membangun lingkungan belajar yang mendukung serta mengapresiasi setiap usaha yang dilakukan anak. Dengan pembelajaran berbasis proyek, anak-anak di PG-TK Fastabiqul Khairat dalam aspek kemandirian mampu menyelesaikan proyek serta berkerja sama dengan teman sebaya dalam pembelajaran berbasis proyek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemandirian anak.</p> Karissa Tiara Maren Reni Ardiana Mahkamah Brantasari Andi Aslindah Rizqi Syafrina Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-27 2025-09-27 5 3 526 533 10.51878/teaching.v5i3.6979 EVALUASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN METODE UMMI DALAM KUALITAS MEMBACA AL-QUR’AN DI SEKOLAH DASAR ISLAM https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/6993 <p><strong>ABSTRA</strong><strong>CT</strong></p> <p>This study aims to evaluate the Qur’an learning program using the Ummi Method at SD Islam Diponegoro Surakarta through the CIPP approach proposed by Stufflebeam. The CIPP approach is utilized to assess the program based on four aspects: context, input, process, and product or outcome. This research employs a qualitative method with a case study design. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation to support the research stages. The findings indicate that the evaluation of the context aspect is in line with the school’s vision of improving Qur’an reading skills. The input evaluation shows that SD Islam Diponegoro Surakarta is fully supported by teachers certified by the Ummi Foundation, although the learning facilities still need improvement. The process evaluation reveals that the learning process runs effectively, with students grouped according to their abilities and required to take a series of level progression tests. However, the learning duration of 100 minutes does not yet align with the Ummi Foundation’s standard of 60 minutes. Finally, the product evaluation demonstrates that the Qur’an learning process successfully produces a Qur’anic generation proficient in reading the Qur’an, with the majority of students showing significant improvement in their level progression.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi program pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi di SD Islam Diponegoro Surakarta dengan pendekatan CIPP yang dikemukakan oleh Stufflebeam. Pendekatan CIPP dimanfaatkan untuk menilai program melalui empat aspek, yaitu konteks, input, proses, serta produk atau hasil akhir. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, serta dokumentasi sebagai pendukung proses tahapan penelitian. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa evaluasi terhadap aspek konteks selaras dengan visi sekolah dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Evaluasi masukan menunjukkan bahwa SD Islam Diponegoro Surakarta telah didukung sepenuhnya oleh tenaga pendidik yang memiliki sertifikasi resmi dari Ummi Foundation, meskipun fasilitas ruangan belajar perlu ditingkatkan. Evaluasi proses menunjukkan bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, dimana peserta didik dikelompokkan berdasarkan kemampuan dan mengikuti serangkaian ujian kenaikan jilid. Namun, durasi pembelajaran selama 100 menit belum sesuai dengan standar Ummi Foundation yang membutuhkan waktu 60 menit. Kemudian evaluasi produk menunjukkan bahwa proses pembelajaran Al-Qur’an mampu melahirkan generasi Qur’ani yang mahir membaca Al-Qur’an, di mana mayoritas peserta didik menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kenaikan jilid.</p> Galuh Dwi Ardiana Imam Makruf Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-27 2025-09-27 5 3 534 546 10.51878/teaching.v5i3.6993 DAMPAK PERNIKAHAN TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIAN TUGAS AKHIR MAHASISWA https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/7065 <p>This study aims to describe the impact of marriage on students’ motivation in completing their final project at the Education Sciences Department of Tadulako University. A descriptive qualitative method was employed, using observation, interviews, and documentation for data collection. The participants consisted of eight students from the Guidance and Counseling, Physical Education (PJKR), Elementary Teacher Education (PGSD), and Early Childhood Teacher Education (PG-PAUD) study programs. The findings indicate that marriage produces both positive and negative impacts on students’ academic motivation. On the positive side, marriage enhances motivation and responsibility to finish studies, supported by spouses, families, and peers. On the negative side, challenges such as time management difficulties, dual responsibilities, financial problems, and psychological stress may hinder final project completion. Key motivational factors include spousal support and a sense of responsibility, while obstacles involve household conflicts and economic burdens. The study concludes that marriage during the study period can serve as either a source of encouragement or a barrier, depending on the student’s circumstances and support system.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak pernikahan terhadap motivasi penyelesaian tugas akhir mahasiswa di Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan terdiri dari delapan mahasiswa dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, PJKR, PGSD, dan PG-PAUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan memiliki dampak positif maupun negatif terhadap motivasi akademik. Dampak positif berupa meningkatnya motivasi untuk segera menyelesaikan studi, didukung oleh pasangan, keluarga, dan lingkungan sosial. Dampak negatif mencakup kesulitan manajemen waktu, beban tanggung jawab ganda, masalah ekonomi, serta tekanan psikologis yang dapat menghambat penyelesaian tugas akhir. Faktor utama yang mendorong motivasi adalah dukungan pasangan dan rasa tanggung jawab, sedangkan faktor penghambat meliputi konflik rumah tangga dan keterbatasan ekonomi. Penelitian ini menegaskan bahwa pernikahan pada masa studi dapat menjadi sumber motivasi maupun hambatan, tergantung pada kondisi dan dukungan yang diperoleh mahasiswa.</p> Jamilatun Naqiyah Munifah Munifah Nurwahyuni Nurwahyuni Dian Fitriani Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-28 2025-09-28 5 3 547 556 10.51878/teaching.v5i3.7065 ECOPEDAGOGY DALAM PENANAMAN GREEN CHARACTER MELALUI PROBLEM BASED LEARNING TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH 3R DI SEKOLAH DASAR https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/7066 <p>Indonesia is still facing serious challenges in waste management. The <em>World Bank’s Atlas of Sustainable Development Goals</em> reported that Indonesia ranks fifth among the world’s largest waste-producing countries. Data from the National Waste Management Information System (SIPSN) of the Ministry of Environment and Forestry in July 2024 recorded a total of 35.1 million tons of national waste, with 38.6% (13.5 million tons) managed and 61.4% (21.6 million tons) unmanaged. This situation highlights the urgency of long-term solutions through education from an early age. This study aims to analyze the role of <em>ecopedagogy</em> in cultivating <em>green character</em> through the <em>Problem Based Learning</em> (PBL) model in the context of 3R (Reduce, Reuse, Recycle) waste management at the elementary school level. The study employed a <em>library research</em> method by reviewing primary and secondary sources such as journal articles, dissertations, proceedings, and official reports. Data were analyzed using content analysis techniques through reduction, classification, and synthesis of theories. The findings reveal that <em>ecopedagogy</em> serves as a philosophical foundation for ecological critical awareness, PBL as an active learning strategy based on real problems, and <em>green character</em> as the ultimate goal reflected in environmentally responsible behavior. The integration of these three aspects culminates in 3R practices in elementary schools, which not only enhance cognitive understanding but also foster affective attitudes and psychomotor skills. This study concludes that the integration of <em>ecopedagogy</em>, PBL, and <em>green character</em> can serve as an effective environmental education model for developing environmentally conscious and sustainable generations.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Indonesia masih menghadapi persoalan serius dalam pengelolaan sampah. Laporan <em>World Bank’s Atlas of Sustainable Development Goals</em> menyebutkan bahwa Indonesia merupakan penghasil sampah terbesar kelima di dunia. Data <em>Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional</em> (SIPSN) KLHK pada Juli 2024 mencatat jumlah timbunan sampah nasional mencapai 35,1 juta ton, dengan 38,6% atau 13,5 juta ton terkelola dan 61,4% atau 21,6 juta ton sisanya tidak terkelola. Kondisi ini menuntut adanya solusi jangka panjang melalui pendidikan sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran <em>ecopedagogy</em> dalam penanaman <em>green character</em> melalui model <em>Problem Based Learning</em> (PBL) pada konteks pengelolaan sampah 3R (<em>Reduce, Reuse, Recycle</em>) di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode <em>library research</em> dengan menelaah berbagai literatur primer dan sekunder berupa artikel jurnal, disertasi, prosiding, dan laporan resmi. Analisis dilakukan dengan teknik analisis isi melalui reduksi, klasifikasi, dan sintesis teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>ecopedagogy</em> berfungsi sebagai landasan filosofis kesadaran ekologis, PBL sebagai strategi pembelajaran berbasis masalah nyata, dan <em>green character</em> sebagai tujuan berupa perilaku peduli lingkungan. Integrasi ketiganya bermuara pada praktik pengelolaan sampah 3R di sekolah dasar yang tidak hanya meningkatkan pemahaman kognitif, tetapi juga menumbuhkan sikap afektif dan keterampilan psikomotorik siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi <em>ecopedagogy</em>, PBL, dan <em>green character</em> dapat menjadi model pendidikan lingkungan yang efektif dalam membentuk generasi sadar lingkungan dan berkelanjutan.</p> Akhmad Dalil Rohman Tri Unggul Sari Asih Nanang Hasan Susanto Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-28 2025-09-28 5 3 557 567 10.51878/teaching.v5i3.7066 PENERAPAN COOPERATIF THE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV PADA SUB TEMA KEADAAN CUACA https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/7064 <p>This research is motivated by the low learning outcomes of fourth-grade students of MI Rifa'iyah Limpung on the subtheme "Weather Conditions", which is caused by the dominance of conventional learning methods that do not actively involve students. To overcome this problem, this research focuses on the application of the Problem Based Learning (PBL) model as an innovative solution to improve learning outcomes and active student participation. This research uses the Classroom Action Research (CAR) method which is implemented in two cycles, with 25 students as subjects. Each cycle includes the stages of planning, implementation, observation, and reflection, where data is collected through learning outcome tests and observation sheets. The results of the study show a significant and progressive increase in each cycle. The average value of student learning outcomes increased from 65.2 in the initial conditions, to 74.8 in Cycle I, and reached 83.6 in Cycle II. In line with that, the classical learning completion rate also jumped from 36% in the pre-action to 88% at the end of the study. It was concluded that the PBL model proved to be very effective in improving students' understanding and learning outcomes on weather conditions through more active and contextual learning.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas IV MI Rifa’iyah Limpung pada subtema "Keadaan Cuaca", yang disebabkan oleh dominasi metode pembelajaran konvensional yang tidak melibatkan siswa secara aktif. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini berfokus pada penerapan model <em>Problem Based Learning</em> (PBL) sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan hasil belajar dan partisipasi aktif siswa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan subjek 25 siswa. Setiap siklus mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, di mana data dikumpulkan melalui tes hasil belajar dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dan progresif di setiap siklusnya. Nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari 65,2 pada kondisi awal, menjadi 74,8 pada Siklus I, dan mencapai 83,6 pada Siklus II. Sejalan dengan itu, tingkat ketuntasan belajar klasikal juga melonjak dari 36% pada pra-tindakan hingga mencapai 88% pada akhir penelitian. Disimpulkan bahwa model PBL terbukti sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi keadaan cuaca melalui pembelajaran yang lebih aktif dan kontekstual.</p> Mukh Khusnaini Karten Halirat Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-28 2025-09-28 5 3 568 576 10.51878/teaching.v5i3.7064 IDENTIFICATION OF PROSPECTIVE TEACHER'S SCIENTIFIC REASONING ABILITY USING THE LAWSON CLASSROOM TEST OF SCIENTIFIC REASONING (CTSR) https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/6985 <p>The aim of study was conducted to determine the scientific reasoning ability of prospective elementary school teacher students. The type of research conducted was non-experimental quantitative research. The instrument used to identify students' scientific reasoning ability was the Lawson's Classroom Test of Scientific Reasoning (CTSR). The test sample was 28 fifth-semester PGSD students. These prospective elementary school teacher students were given scientific reasoning questions in the form of multiple-choice questions containing mass and volume conservation, proportional reasoning, controlling variables, probabilistic reasoning, correlation reasoning, and hypothesis-deductive reasoning. Furthermore, the students' answers will be categorized according to Piagetian which includes concrete reasoning, early transition reasoning, late transition, and formal reasoning. The results showed that the level of concrete reasoning was 18%, early transition was 68%, while the late transition was 14%, and formal reasoning was 0%. These results indicate that the reasoning ability for prospective elementary school teacher students is still relatively low, there needs to be an improvement in learning methods that pay more attention to scientific reasoning abilities so that they can improve their scientific reasoning abilities..</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan penalaran ilmiah mahasiswa calon guru SD. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen. Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan penalaran ilmiah mahasiswa adalah Lawson’s Classroom Test of Scientific Reasoning (CTSR). Sampel uji sebanyak 28 mahasiswa PGSD semester lima. Para mahasiswa calon guru SD ini diberikan soal penalaran ilmiah berupa butir soal pilihan ganda beralasan yang memuat konservasi massa dan volume, penalaran proporsional, mengontrol variabel, penalaran probabilistik, penalaran korelasi, dan penalaran hipotesis-deduktif . Selanjutnya jawaban mahasiwa akan di kategorikan sesuai dengan piagetian yang mencakup penalaran konkret, penalaran transisi awal, transisi akhir, dan penalaran formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penalaran konkret sebesar 18%, transisi awal sebesar 68%, sedangkan transisi akhir 14%, dan penalaran formal sebesar 0%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan penalaran untuk mahasiswa calon guru SD masih tergolong rendah, perlu adanya perbaikan metode pembelajaran yang lebih memperhatikan pada kemampuan penalaran ilmiah sehingga dapat meningkatkan kemampuan penalaran ilmiahnya. </p> Nurul Hidayah Rezqy Ayu Devi Arafah Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-28 2025-09-28 5 3 577 586 10.51878/teaching.v5i3.6985 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI VIDEO ANIMASI BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI BANGUN DATAR KELAS IV https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/7063 <p>This research is conducted based on the issue of low mathematics learning outcomes of grade IV students of SDN 2 Togid, especially on the plane figures topic. Data from pre-observations showed a very low level of learning complections, where only 27% of students achieved the LearningObjective Achievement Criteria (KKTP) at 70. Based on this issue, the study tests the effectiveness of animated video-based leaning media. The objective is to discover how animated video learning media based on discovery learning can improve student learning outcomes on plane figures. This stdy uses the Classroo Action Research (CAR) method, implemented in two cycles. Important stages in this study include planning, implementation of actios, observation, and reflection in each cycle. The research subject were grade IV students, and the data were collected through learning outcome test techniques, observation of the learning process, and documentation. The study results on cycle I show that student learning outcomes that reached the reached the criteria for achieving learning objectives were at least 7 out of students, with a percentage of 45%. This result did not meet the performance indicator criteria set at 80%, so it continued to the next cycle. In cycle II, students achived the learning objective achievement criteria were 14 students, with a percentage of 93% and hand achieved the performance indicators set. Based on the research result, animated videos based on discovery learning can improve learning outcomes of grade IV students at SDN 2 Togid, Bolaang Mongondow Timur Regency.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Togid, khususnya pada materi bangun datar. Data pada observasi awal menunjukkan tingkat ketuntasan belajar yang sangat rendah, di mana hanya 27% siswa yang mampu mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yaitu 70. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini berfokus untuk menguji efektivitas media pembelajaran berbasis video animasi. Adapun tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah dengan media pembelajaran video animasi berbasis <em>discovery learning </em>hasil belajar siswa pada materi bangun datar dapat meningkat . Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tahapan penting dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi pada setiap siklusnya. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV, dan data dikumpulkan melalui teknik tes hasil belajar, observasi proses pembelajaran, serta dokumentasi. Hasil penelitian dari 15 siswa menunjukan bahwa dari siklus I hasil belajar siswa yang mencapai kerinteria ketercapaian tujuan pembelajaran minimal sebanyak 7 siswa dengan presentase 47%. Hasil ini belum mencapai kriteria indekator kinerja yang ditetapkan yakni 80%, sehingga dilanjutkan pada siklus selanutnya yakni siklus II. Pada siklus II siswa yang mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran sebanyak 14 orang sisw dengan presentase 93% dan telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui video animasi berbasis <em>discovery learning </em>dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 2 Togid kabupaten Bolaang Mongondow Timur.</p> Marhama A. Abdullah Gamar Abdulllah Andi Marshanawiah Rifda Mardian Arif Nur Sakinah Aries Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-28 2025-09-28 5 3 587 595 10.51878/teaching.v5i3.7063 PENGARUH PENDEKATAN CRT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF SISWA PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH MASA ISLAM DI INDONESIA https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/6994 <p>This study was motivated by the dominance of teacher-centered, one-way history learning patterns, which tend to make students passive and limit their ability to develop reflective thinking skills. To overcome this problem, the Culturally Responsive Teaching (CRT) approach is seen as a relevant alternative because it emphasizes the connection between teaching materials and students' cultural backgrounds and experiences. This study aims to analyze the effect of CRT implementation on students' reflective thinking skills in learning about historical relics from the Islamic period in Indonesia. The research design used was a quasi-experiment with a non-equivalent control group design model. The research subjects consisted of two classes, namely the experimental class that received learning with the CRT approach and the control class that used the Teacher Centered Learning (TCL) approach. The research instruments included a reflective thinking ability test and a student response questionnaire. Data analysis was conducted through prerequisite tests, Independent Sample T-Tests, and Effect Size calculations using Cohen's D formula. The results showed that student responses to the application of CRT were positive. The t-test produced a significance value of 0.000 &lt; 0.05, indicating a significant difference between the experimental class and the control class. The Effect Size value of 0.97 was in the moderate category. Thus, the application of the CRT approach was proven to have a real effect on improving students' reflective thinking skills, where students were better able to understand the material, evaluate it, and form new experiences in formulating solutions based on their own understanding.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih dominannya pola pembelajaran sejarah yang berpusat pada guru dan bersifat satu arah, sehingga siswa cenderung pasif serta memiliki keterbatasan dalam mengembangkan kemampuan berpikir reflektif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pendekatan <em>Culturally Responsive Teaching</em> (CRT) dipandang sebagai alternatif yang relevan karena menekankan keterkaitan materi ajar dengan latar belakang budaya dan pengalaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan CRT terhadap kemampuan berpikir reflektif siswa pada materi Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi-eksperimen dengan model <em>non-equivalent control group design</em>. Subjek penelitian terdiri atas dua kelas, yakni kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan CRT dan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan <em>Teacher Centered Learning</em> (TCL). Instrumen penelitian meliputi tes kemampuan berpikir reflektif dan angket respons siswa. Analisis data dilakukan melalui uji prasyarat, uji <em>Independent Sample t-test</em>, serta perhitungan <em>Effect Size</em> dengan rumus Cohen’s D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons siswa terhadap penerapan CRT bersifat positif. Uji-t menghasilkan nilai signifikansi 0,000 &lt; 0,05 yang mengindikasikan adanya perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai <em>Effect Size</em> sebesar 0,97 berada pada kategori sedang. Dengan demikian, penerapan pendekatan CRT terbukti memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kemampuan berpikir reflektif siswa, di mana siswa lebih mampu memahami materi, melakukan evaluasi, serta membentuk pengalaman baru dalam merumuskan solusi berdasarkan pemahaman mereka sendiri.</p> Alinggi Nindi Saputri Riyadi Riyadi Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-03 2025-10-03 5 3 596 605 10.51878/teaching.v5i3.6994 ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/7181 <p>This study aims to determine and analyze student learning motivation in mathematics learning in class VIII C of SMP Negeri 2 Ngabang. This study uses descriptive quantitative research. Data collection techniques use questionnaires and documentation. This research was conducted at SMP Negeri 2 Ngabang. The sample in this study consisted of students in class VIII C using a questionnaire distributed to 30 respondents. Based on the results of research on student learning motivation in mathematics, it can be concluded that this study found that overall student learning motivation was categorized as moderate, with 3% of students having very high learning motivation, with a total of 1 respondent. 40% of students had high learning motivation with 12 respondents, 50% of students had moderate learning motivation with 15 respondents, and 7% of students had low motivation with 2 respondents. Regarding each learning motivation indicator, the average learning motivation was categorized as moderate with a percentage of 53.83% for the indicator of desire and willingness to succeed, 58.44% for the indicator of drive and need to learn, which was categorized as moderate, 38.66% for the indicator of goals and expectations for the future, which was categorized as low, 71.33% for the indicator of appreciation in learning, which was categorized as high, 82% for the indicator of interesting and engaging learning activities, which was categorized as very high, and 54.66% for the indicator of a conducive learning environment, which was categorized as moderate.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika di kelas VIII C SMP Negeri 2 Ngabang. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Ngabang. Sampel pada penelitian ini yaitu siswa di kelas VIII C menggunakan cara menyebarkan angket dengan jumlah siswa 30 responden. Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika dapat disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan motivasi belajar siswa berkategorikan sedang dengan presentase 3% siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi dengan jumlah responden yaitu 1 orang, 40% siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan jumlah responden yaitu 12 orang, 50% siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dengan jumlah responden yaitu 15 orang dan 7% siswa yang memiliki motivasi rendah dengan jumlah responden yaitu 2 orang. Mengenai masing-masing indikator motivasi belajar didapatkan rata-rata motivasi belajar yang berkategorikan sedang dengan presentase 53,83% pada indikator adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, 58,44% pada indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar yang berkategorikan sedang, 38,66% pada indikator adanya cita-cita dan harapan di masa depan yang berkategorikan rendah, 71,33% pada indikator adanya penghargaan di dalam belajar yang berkategorikan tinggi, 82% pada indikator adanya kegiatan yang menarik dan perhatian dalam belajar yang berkategorikan sangat tinggi dan 54,66% pada indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif yang berkategorikan sedang.</p> Lusiati Lusiati Sepriani Liliana Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-16 2025-10-16 5 3 606 614 10.51878/teaching.v5i3.7181 EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA RITUAL BAREMAH SUKU DAYAK BALANGIT KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/7178 <p>This study aims to find out the mathematical activities contained in the baremah ritual of the Balangit Dayak Tribe in Landak Regency. Ethnomathematics is the science that studies the ways in which certain societies or cultural groups use and understand mathematics in everyday life. The type of research used is qualitative research with an ethnographic approach. The data collection techniques used in this study are observation, interviews with traditional leaders or cultural actors, as well as documentation of baremah activities, then data analysis techniques used, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawn. The results of the study show that Baremah is one of the Dayak cultures that reflects fundamental mathematical activities: locating, counting, designing, and explaining. Each activity demonstrates the linkage between cultural values and mathematical concepts relevant to contextual learning. This analysis includes the history and stages of the ritual, as well as the preparation and execution of the ritual, all of which contain mathematical elements such as calculating, locating locations, designing, and explaining. By being aware of the cultural context and connecting it with mathematical activities, we can find out that our daily activities and the cultural diversity that we have have have activities, elements and even mathematical concepts in it.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas matematika yang terdapat dalam ritual baremah Suku Dayak Balangit di Kabupaten Landak. Etnomatematika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara masyarakat atau kelompok budaya tertentu menggunakan dan memahami matematika dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dengan tokoh adat atau pelaku budaya, serta dokumentasi kegiatan baremah, kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu Reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baremah adalah salah satu budaya Suku Dayak yang mencerminkan aktivitas fundamental matematis: locating, counting, designing, dan explaining. Setiap aktivitas menunjukkan keterkaitan antara nilai budaya dan konsep matematis yang relevan untuk pembelajaran kontekstual. Analisis ini meliputi sejarah dan tahapan ritual, serta persiapan dan pelaksanaan ritual, yang semuanya mengandung unsur matematika seperti menghitung, mencari lokasi, mendesain, dan menjelaskan. Dengan menyadari konteks budaya dan menghubungkannya dengan aktivitas matematika, kita dapat mengetahui bahwa kegiatan kita sehari-hari dan keberagaman budaya yang kita miliki itu terdapat aktivitas, unsur bahkan konsep matematika didalamnya.</p> Antonia Lidia Sepiani Liliana Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-16 2025-10-16 5 3 615 624 10.51878/teaching.v5i3.7178 KAJIAN BILANGAN PRIMA YANG TERDAPAT DALAM AL-QUR’AN https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/7192 <p>The purpose of this research is to find out: 1) The essence of the existence of prime numbers in the Al-Qur’an. 2) The uniqueness of the prime numbers 7, 11, and 19 in the Al-Qur’an. 3) The existence of numbers other than prime numbers in the Al-Qur’an. This type of research is a literature study or qualitative research, where the main objects of this research are books and other library sources. The data analysis used in this research consists of four stages. The first stage is Inventory or data collection obtained through observation, participation, and in-depth interviews. The second stage is Identification, where from the existing data, data relevant to the research topic are selected. The third stage is Classification, which is the grouping of data, data from interviews conducted, then general answers are obtained, namely answers from respondents who are knowledgeable and answers from respondents who are less knowledgeable or not knowledgeable about the research topic. The fourth stage is Interpretation, where the interview results are interpreted regarding prime numbers found in the Al-Qur’an. The results of this study indicate that prime numbers in the Al-Qur’an hold a special place. This is evidenced by the research results showing that prime numbers have a significant influence on the structure of writing, both verses and chapters in the Al-Qur’an. This is proven by the placement of chapters and verses in the Al-Qur’an, where almost all use prime numbers.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1). Hakekat keberadaab bilangan prima dalam Al–Qur’an. 2). Keistimewaan bilangan prima angka 7, 11, dan 19 dalam Al-Qur’an. 3). Adanya bilangan selain bilangan prima dalam Al-Qur’an. Jenis penelitian ini adalah penelitian kajian pustaka atau kualitatif dimana penelitian ini menggunakan yaitu penelitian yang obyek utamanya adalah buku-buku, sumber kepustakaan lainnya. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap. Tahap pertama Inventarisasi atau pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi, berpartisipasi dan wawancara secara mendalam. Tahap kedua Identifikasi dari sejumlah data yang ada diambil data yang sesuai dengan topik penelitian. Tahap ketiga Klasifikasi yaitu pengelompokan data, data dari hasil wawancara yang telah dilakukan, kemudian diperoleh jawaban umum, yaitu diperoleh jawaban responden yang menguasai dan ada jawaban responden yang tidak atau kurang menguasai topik penelitian. Tahap keempat Interprestasi, hasil dari wawancara diinterprestasikan tentang bilangan prima yang terdapat dalam Al-Qur’an. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bilangan prima dalam Al-Qur’an memiliki tempat khusus. Ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang mana bilangan prima sangat berpengaruh dalam struktur penulisan baik ayat, surat dalam Al–Qur’an. Ini terbukti dengan penempatan surat, ayat dalam Al–Qur’an, hampir semua menggunakan bilangan prima.</p> Wa Ode Nining Setiyawan Rizal Rizal Tely Darmawansyah Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-16 2025-10-16 5 3 625 637 10.51878/teaching.v5i3.7192 EFEKTIVITAS PHOTOMATH BERBASIS ANDROID TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATERI KOMPOSISI FUNGSI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 JELIMPO https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/7180 <p>Penelitian ini bertujuan membuktikan efektivitas aplikasi Photomath terhadap prestasi belajar materi komposisi fungsi dibandingkan pembelajaran konvensional. Desain penelitian menggunakan two group pretest-posttest pada dua kelas XI di SMA Negeri 1 Jelimpo, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang dipilih melalui Cluster Random Sampling. Hasil pretest menunjukkan kemampuan awal kedua kelompok setara. Setelah perlakuan, analisis posttest menggunakan uji Mann-Whitney U menunjukkan bahwa meskipun nilai rata-rata kelas eksperimen (21,21) lebih tinggi dari kelas kontrol (18,79), perbedaan tersebut tidak signifikan secara statistik. Artinya, tidak ditemukan perbedaan prestasi belajar yang berarti antara siswa yang menggunakan Photomath dengan yang tidak. Penelitian juga mencatat bahwa prestasi belajar pada tahun sebelumnya justru lebih tinggi, menandakan adanya faktor lain yang lebih berpengaruh. Kesimpulannya, Photomath lebih tepat diposisikan sebagai media bantu pembelajaran, bukan faktor utama peningkat prestasi. Disarankan sampel penelitian selanjutnya melibatkan lebih luas dan mengintegrasikan Photomath dengan model pembelajaran inovatif serta meneliti variabel lain seperti motivasi belajar.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas aplikasi Photomath terhadap prestasi belajar materi komposisi fungsi dibandingkan pembelajaran konvensional. Desain penelitian menggunakan <em>two group pretest-posttest</em> pada dua kelas XI di SMA Negeri 1 Jelimpo, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang dipilih melalui <em>Cluster Random Sampling</em>. Hasil pretest menunjukkan kemampuan awal kedua kelompok setara. Setelah perlakuan, analisis posttest menggunakan uji Mann-Whitney U menunjukkan bahwa meskipun rata-rata nilai kelas eksperimen (21,21) lebih tinggi dari kelas kontrol (18,79), perbedaan tersebut tidak signifikan secara statistik. Artinya, tidak ditemukan perbedaan prestasi belajar yang berarti antara siswa yang menggunakan Photomath dengan yang tidak. Penelitian juga mencatat bahwa prestasi belajar pada tahun sebelumnya justru lebih tinggi, menandakan adanya faktor lain yang lebih berpengaruh. Kesimpulannya, Photomath lebih tepat diposisikan sebagai media bantu pembelajaran, bukan faktor utama peningkat prestasi. Disarankan penelitian selanjutnya melibatkan sampel lebih luas dan mengintegrasikan Photomath dengan model pembelajaran inovatif serta meneliti variabel lain seperti motivasi belajar.</p> Jonathan Martines Muhammad Firman Annur Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-16 2025-10-16 5 3 638 646 10.51878/teaching.v5i3.7180 EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK KHAS KECAMATAN MENYUKE https://jurnalp4i.com/index.php/teaching/article/view/7179 <p>This study aims to delve deeper into the ethnomathematical concepts embedded in the traditional game of Engklek, originating from the Menyuke District. Engklek is regarded as an embodiment of ethnomathematics, specifically the application of mathematical concepts within the local cultural context. Consequently, Engklek is not merely a traditional recreational activity but also holds potential as an effective instrument in the process of mathematics education. This research adopts a descriptive qualitative approach, employing data collection techniques such as observation, interviews, and documentation. Data sources are gathered from various stakeholders, including community leaders, local residents, children, and parents who still actively engage in playing Engklek. The research findings reveal that the game of Engklek integrates a diverse array of mathematical concepts, such as number sequences, geometric shapes (squares, rectangles, semicircles), symmetry, and simple geometric transformations. Furthermore, Engklek plays a role in enhancing numeracy skills, logical thinking abilities, spatial aptitude, and motor coordination among children. The cultural values encompassed within include a spirit of collaboration, sportsmanship, and adherence to established rules. Thus, Engklek can be optimally utilized as a contextual and enjoyable medium for mathematics learning, while simultaneously preserving local cultural heritage.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Studi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam konsep etnomatematika yang terdapat dalam permainan tradisional engklek yang berasal dari Kecamatan Menyuke. Engklek dianggap sebagai perwujudan etnomatematika, yaitu penerapan konsep matematika dalam konteks budaya setempat. Oleh karena itu, engklek bukan hanya sekadar aktivitas rekreasi tradisional, melainkan juga berpotensi menjadi instrumen yang efektif dalam proses pembelajaran matematika. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, penduduk setempat, anak-anak, serta orang tua yang masih aktif memainkan engklek. Hasil penelitian mengungkap bahwa permainan engklek mengintegrasikan beragam konsep matematika, seperti urutan bilangan, bentuk-bentuk geometri (persegi, persegi panjang, setengah lingkaran), simetri, dan transformasi geometri yang sederhana. Selain itu, engklek juga berperan dalam meningkatkan keterampilan berhitung, kemampuan berpikir logis, kecakapan spasial, dan koordinasi motorik pada anak-anak. Nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya meliputi semangat kerja sama, sportivitas, serta kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Dengan demikian, engklek dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana pembelajaran matematika yang kontekstual dan menyenangkan, sekaligus melestarikan warisan budaya lokal.</p> Esterina Framica Muhammad Firman Annur Copyright (c) 2025 TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-17 2025-10-17 5 3 647 656 10.51878/teaching.v5i3.7179