https://jurnalp4i.com/index.php/teacher/issue/feedTEACHER : Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guru2024-12-07T07:48:02+07:00Randi Pratama Murtikusuma, M.Pdrandi.popo@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal TEACHER : Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guru </strong>diterbitkan 4 kali setahun (Maret, Juni, September, dan Desember) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) yang berafiliasi dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Hamzanwadi, MKKS SMP Negeri Kab. Lombok Timur dan <em>Education Training Centre </em>UNESA. Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan Inovasi Karya Ilmiah Guru<strong><br />e-ISSN : 2807-8667| p-ISSN : 2807-8837</strong></p>https://jurnalp4i.com/index.php/teacher/article/view/3197PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IIB SD NEGERI PAKEL 2024-08-19T03:49:33+07:00NISAUN KONITAHnisaunkonitah991@gmail.comANGGIT PRABOWOnisaunkonitah99@gmail.comDHIMAS SISTA ANHAR RAMADHANInisaunkonitah99@gmail.com<p>This research is based on the low <em>mathematics</em> <em>learning outcomes</em> of class IIB students at SD Negeri Pakel. This issue arises because students still do not fully understand the material presented and the teaching methods used are insufficiently varied. This study aims to describe the learning process through the application of the <em>Team Games Tournament (TGT)</em> model and to analyze the learning outcomes of students after the implementation of this teaching model. This research is a Classroom Action Research (CAR), consisting of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of this study were 28 students from class IIB at SD Negeri Pakel, comprising 13 boys and 15 girls. The object of this research is the mathematics learning outcomes through the use of the TGT model. Data collection techniques in this study included observation, tests, and documentation. Data analysis techniques involved qualitative and quantitative data analysis. The results showed that in the initial pre-cycle condition, only 3 out of 28 students, or 11%, scored ?70. In the first cycle, this increased to 12 students, or 43%, and in the second cycle, it further increased to 26 students, or 93%, who achieved the minimum completeness criteria. Teacher and student activities also improved from the first to the second cycle. Teacher activity in the first cycle was 73% and increased to 92% in the second cycle. Meanwhile, student activity in the first cycle was 79% and increased to 91% in the second cycle. Thus, the implementation of the TGT learning model had a positive impact on students' mathematics learning outcomes.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini didasari oleh rendahnya hasil belajar Matematika siswa kelas IIB SD Negeri Pakel. Hal ini terjadi karena masih belum pahamnya siswa terhadap materi yang disampaikan dan model pembelajaran yang digunakan masih kurang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan penerapan model <em>Team Games Tournament</em> (TGT) serta menganalisis hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran tersebut. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IIB SD Negeri Pakel yang berjumlah 28 dengan rincian 13 laki-laki dan 15 perempuan. Sedangkan objek penelitian ini adalah hasil belajar matematika melalui penggunaan model TGT. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kondisi awal prasiklus hanya 3 dari 28 siswa atau 11% yang memperoleh nilai ?70. Pada siklus I meningkat menjadi 12 siswa atau 43% kemudian pada siklus II juga meningkat menjadi 26 siswa atau 93% yang telah tuntas dan mencapai KKTP. Aktivitas guru dan siswa juga mrningkat dari siklus I ke siklus II. Aktivias guru pada siklus I sebesar 73% dan pada siklus II meningkat menjadi 92%. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 79% dan pada siklus II meningkat menjadi 91%. Dengan demikian penerapan model pembelajaran TGT memberikan dampak positif terhadap hasil belajar matematika siswa.</p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 TEACHER : Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guruhttps://jurnalp4i.com/index.php/teacher/article/view/3720IMPLEMENTASI MODEL OUTDOOR LEARNING DALAM MENINGKATKAN PERILAKU MODERAT MAHASISWA PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA2024-12-07T07:48:02+07:00SUPRAPTI SUPRAPTIsuprapti08@staff.uinsaid.ac.idMUHAMAD SUHARDIsuprapti08@staff.uinsaid.ac.id<p>The reasons for this research are threefold. First, mastery of pedagogy for MI Teacher Education students is absolutely essential to be mastered correctly. Outdoor Learning is a learning model that can be used to actualize the pedagogical knowledge that has been provided in classroom lectures. Second, moderation is an important focus that needs to be reactivated considering that there are many cases of intolerance in society. Third, apart from lectures being held in the classroom, lectures are being held in the community so that a more moderate attitude can be more easily actualized. The aim of this research is to describe the implementation of the outdoor learning model in improving the moderate behavior of Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) teacher education students at UIN Raden Mas Said Surakarta. This research uses a qualitative descriptive research type. The population of this study was 62 PGMI UIN Raden Mas Said 4th semester students. The results of this research describe that the outdoor learning model can relatively improve the moderate attitude of PGMI UIN RM Said Surakarta students. This means that students' learning activities are not limited by the lecture room so they can meet and communicate with many parties. From these learning activities, the habit of moderate rest has emerged and made students actualize a peaceful understanding of religion without significant conflict with society. Through a learning model like this, it can be developed by integration with various courses so that students are truly strengthened by a moderate attitude and use it as basic capital to build much closer socio-religious relations, both for religious purposes themselves and national goals more broadly.</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Alasan penelitian ini ada tiga. Pertama, penguasaan terhadap pedagogik bagi siswa Pendidikan Guru MI adalah mutlak untuk dikuasai dengan benar. Outdoor Learning menjadi model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengaktualisasi keilmuan pedagogik yang telah diberikan dalam perkuliahan di kelas. Kedua, sikap moderat menjadi fokus penting yang perlu digiatkan kembali mengingat banyak terjadi kasus intoleransi di tengah masyarakat. Ketiga, selain perkuliahan dilakukan di dalam kelas, perkuliahan dilakukan di masyarakat sehingga sikap yang lebih moderat dapat lebih mudah diaktualisasikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran outdoor dalam meningkatkan perilaku moderat siswa pendidika guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) UIN Raden Mas Said Surakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa PGMI UIN Raden Mas Said semester 4 yang berjumlah 62 orang. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan model pembelajaran outdoor relatif dapat meningkatkan sikap moderat mahasiswa PGMI UIN RM Said Surakarta. Hal ini menyebabkan aktivitas belajar siswa tidak dibatasi oleh ruangan perkuliahan sehingga dapat bertemu dan berkomunikasi dengan banyak pihak. Dari aktivitas belajar itulah, pembiasaan beristirahat moderat telah muncul dan menjadikan siswa lebih mengaktualisasikan pemahaman beragama yang damai tanpa konflik yang berarti dengan masyarakat. Melalui model pembelajaran seperti ini dapat dikembangkan dengan integrasi dengan berbagai mata kuliah sehingga siswa benar-benar dibentengi sikap moderat dan menjadikannya sebagai modal dasar membangun hubungan sosial keagamaan yang jauh lebih erat, baik untuk tujuan keagamaan itu sendiri, maupun tujuan kebangsaan secara luas.</p>2024-12-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 TEACHER : Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guru