STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/strategi <p><strong>STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran</strong> diterbitkan 4 kali setahun (Januari, April, Juli dan Oktober) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) yang berafiliasi dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Hamzanwadi, MKKS SMP Negeri Kab. Lombok Timur dan <em>Education Training Centre </em>UNESA. Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran<br /><strong>e-ISSN : 2798-5466 | p-ISSN : 2798-5725</strong></p> en-US randi.popo@gmail.com (Randi Pratama Murtikusuma, M.Pd) ardhysmart7@gmail.com (Dr. Muhamad suhardi, M.Pd) Mon, 01 Jul 2024 00:00:00 +0700 OJS 3.2.1.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 MENINGKATKAN KETERAMPILAN SPEAKING SISWA MELALUI TEKNIK PERMAINAN TERKA GAMBAR BERKELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP BAITURROSYID BOARDING SCHOOL PADANG https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/3046 <p>The research carried out was classroom action research on group picture guessing games to improve students' speaking skills in class IX semester II of the 2023/2024 academic year, SMP Baiturrosyid Boarding School Padang. The type of research method is Classroom Action Research (PTK) which consists of two action cycles, and each cycle consists of planning, implementing action, observing and reflecting. The subjects of this research were 40 students in class IX of Baiturrosyid Boarding School Padang, consisting of 20 boys and 20 girls. The data analysis technique uses quantitative descriptions, namely by looking at the results of observations and reflections regarding the increase in student learning activities in the form of assessing students' speaking skills who meet the indicators of speaking skills at the pre-cycle, cycle 1 and cycle 2 stages. The results of the research show that at the pre-cycle stage, the number There were only 18 students whose scores met the indicators. After cycle 1 was carried out, the number of students whose scores met the speaking skill indicators increased to 22. Then after cycle 2, there was an increase in students whose scores met the indicators to 35 out of 40 students. Therefore, the results of this study accept and prove the truth of the hypothesis which states that learning by implementing picture guessing games in groups can improve students' speaking skills.</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian tindakan kelas tentang permainan terka gambar secara berkelompok untuk meningkatkan keerampilan berbicara siswa di kelas IX semester II tahun ajaran 2023/2024, SMP Baiturrosyid Boarding School Padang. Jenis metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus tindakan, dan di setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Baiturrosyid Boarding School Padang yang berjumlah 40 siswa, yang terdiri dari 20 laki-laki dan 20 perempuan. Teknik analisa data menggunakan deskripsi kuantitatif, yaitu dengan melihat hasil pengamatan dan refleksi tentang peningkatan aktivitas belajar siswa berupa penilaian keterampilan bicara siswa yang memenuhi indikator keterampilan berbicara pada tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pra siklus, jumlah siswa yang nilainya memenuhi indikator hanya 18 siswa. Setelah dilakukan siklus 1, jumlah siswa yang nilainya memenuhi indikator keterampilan berbicara meningkat menjadi 22. Kemudian setelah dilakukan siklus 2, terjadi peningkatan siswa yang nilainya memenuhi indikator menjadi 35 dari 40 siswa. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menerima dan membuktikan kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menerapkan permainan terka gambar dengan berkelompok dapat meningkatkan ketrampilan berbicara siswa.</p> ERA ASTATI Copyright (c) 2024 ERA ASTATI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/3046 Fri, 12 Jul 2024 00:00:00 +0700 PENGARUH PENDAMPINGAN MAJELIS UNTUK MENGEMBANGKAN KEAKTIFAN REMAJA DALAM BERPELAYANAN DI GKJ JAMBEYAN https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/3238 <p>Assembly mentoring for youth in the church is a process in which members of the church assembly, which usually consists of people who are more mature and experienced in spiritual life and ministry, provide guidance, support, and mentoring to youth in the church. This study aims to measure the effect of assembly mentoring on the development of youth activeness in service at the Jambeyan Javanese Christian Church, after processing the data using spss and it is known that there is a sufficient influence of assembly mentoring to develop youth activeness in service at the Jambeyan Javanese Christian Church. By looking at the correlation table, it shows the magnitude of the relationship between the independent variable and the dependent variable. Seen from the correlation coefficient column of 0.464. Based on the correlation coefficient interpretation guidelines according to Sugiyono, this shows sufficient closeness with criteria between 0.400-0.600. Thus the Assembly Assistance is less influential in developing youth activeness in service, so it is necessary to correct the church whether there is something wrong in the mentoring system carried out for adolescents at the Jambeyan Javanese Christian Church.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Pendampingan majelis untuk remaja di gereja adalah proses di mana anggota majelis gereja, yang biasanya terdiri dari orang-orang yang lebih dewasa dan berpengalaman dalam kehidupan rohani dan pelayanan, memberikan bimbingan, dukungan, dan mentoring kepada remaja di dalam gereja. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh pendampingan majelis terhadap pengembangan keaktifan remaja dalam berpelayanan di Gereja Kristen Jawa Jambeyan, setelah melakukan pengolahan data menggunakan spss dan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang cukup dari pendampingan majelis untuk mengembangkan keaktifan remaja dalam berpelayanan di Gereja Kristen Jawa Jambeyan. Dengan melihat table korelasi menunjukan besar hubungan variable bebas terhadap variable terikat. Terlihat dari kolom koefisien korelasinya sebesar 0,464. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono, hal ini menunjukkan keeratan yang cukup dengan kriteria antara 0,400-0,600. Dengan demikian Pendampingan Majelis kurang berpengaruh dalam mengembangkan keaktifan remaja dalam berpelayanan, sehingga perlu adanya koreksi untuk gereja apakah ada yang salah dalam sistem pendampingan yang dilakukan untuk remaja di Gereja Kristen Jawa Jambeyan.</p> HOSEA SEBASTIAN, SRI WENING Copyright (c) 2024 HOSEA SEBASTIAN, SRI WENING https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/3238 Tue, 10 Sep 2024 00:00:00 +0700 MODEL E-BRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MENULIS PADA SISWA MIN 9 JAKARTA SELATAN https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/3357 <p>The world of education is growing, requiring teachers to be more creative and innovative in doing learning. So that there is a need for innovation in learning, during the pandemic it causes low student literacy and results in their writing ability. Ebri's Project Based Learning (PjBl) model which is applied to Indonesian language learning theme 1 class 6 MIN 9 South Jakarta is a solution to improve students' critical thinking skills in writing skills. In this model students make observations about plastic waste, analyze and solve problems. Students make an Ebri project (ecobrick) from the analysis of previous observations and this project is beneficial for the environment and other living things. Because students become the center of learning (student center) and the teacher's role is only as a guide in this project, students have an extraordinary experience because this model can indirectly integrate into several other subjects in one activity. The overall results classically show that this learning model is more effective than the conventional learning model used previously and improves students' critical thinking skills in expressing their ideas in observation reports. It is also beneficial for the school as well as the environment.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Dunia pendidikan yang makin berkembang, menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran. Sehingga perlu adanya inovasi dalam pembelajaran, selama masa pandemi menyebabkan literasi siswa rendah dan berakibat pada kemampuan menulisnya. Model <em>Project Based Learning (PjBl) Ebri </em>yang diaplikasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia tema 1 kelas 6 MIN 9 Jakarta Selatan ini menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam keterampilan menulis pada siswa. Dalam model PjBl ini siswa melakukan pengamatan tentang sampah plastik, menganalisis dan melakukan pemecahan masalah. Siswa membuat sebuah proyek <em>Ebri (ecobrick)</em> dari hasil analisis pengamatan sebelumnya dan proyek ini bermanfaat untuk lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Karena siswa menjadi pusat pembelajaran (student center) dan peran guru hanya sebagai pembimbing pada proyek ini, maka siswa mempunyai pengalaman yang luar biasa karena secara tidak langsung model ini dapat mengintegrasikan ke beberapa mata pelajaran lainnya dalam satu kegiatan. Hasil keseluruhan secara klasikal menunjukan bahwa model pembelajaran ini lebih efektif dari pada model pembelajaran konvensional yang digunakan sebelumnya dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa dalam menuangkan idenya pada laporan pengamatan. Hal ini juga bermanfaat bagi sekolah serta lingkungan.</p> NUNING SETYAWATI Copyright (c) 2024 NUNING SETYAWATI https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/3357 Fri, 18 Oct 2024 00:00:00 +0700 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DI KOTA DEPOK https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/3426 <p>This study aims to determine the effect of learning models and learning motivation on mathematics learning creativity in Depok City. This type of research is experimental research. This research was conducted at SMK YPPD Depok in the 2022-2023 academic year. The sample of this study consisted of class XI TKJ 1 and class XI AKT as the experimental group, class XI TKJ 2 and class XI PJ as the control group consisting of 40 students in each class. In conducting this study, the author used a randomized control group design with a 2x2 factorial design. This study consists of two independent variables and one dependent variable. This study reveals that there is a significant difference between the Inductive Model and the Cooperative Model in influencing students' mathematical creativity. The Inductive Model has a stronger impact on student creativity, while the Cooperative Model does not. Students who are more motivated are more creative in learning. The interaction between the Inductive Model and Motivation is also significant in influencing student creativity.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kreativitas belajar matematika di Kota Depok. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini di laksanakan di SMK YPPD Depok pada tahun pembelajaran 2022-2023. Sampel penelitian ini terdiri dari kelas XI TKJ 1 dan Kelas XI AKT sebagai kelompok eksperimen, kelas XI TKJ 2 dan kelas XI PJ sebagai kelompok control yang tediri dari tiap masing masing kelas 40 siswa. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan desain eksperimen <em>randomized control group design</em> dengan rancangan faktorial 2x2. Penelitian ini terdiri atas dua variable bebas, dan satu variable terikat. Penelitian ini mengungkap bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Model Induktif dan Model Kooperatif dalam memengaruhi kreativitas matematika siswa. Model Induktif memiliki dampak yang lebih kuat terhadap kreativitas siswa, sedangkan Model Kooperatif tidak. Siswa yang lebih termotivasi lebih kreatif dalam belajar. Interaksi antara Model Induktif dan Motivasi juga signifikan dalam memengaruhi kreativitas siswa.</p> NUR HIKMAWATI, SUPARDI US Copyright (c) 2024 NUR HIKMAWATI, SUPARDI US https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/3426 Sun, 08 Sep 2024 00:00:00 +0700 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VII-F SMPN 2 JAKARTA https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/3476 <p>This study uses a qualitative approach with the type of Classroom Action Research. The initial activity is a preliminary study in the form of observation of the teaching and learning process in class VII-F. Then continued with classroom action research consisting of two cycles. Each cycle consists of three stages, namely the planning stage, action implementation, observation, and analysis and reflection. Checking the validity of the data using a triangulation system, which is one way to explain and conclude data by involving opinions from three parties, namely teachers, students, and observers. The results of the study obtained are: (1). In the application of the modified TAI type Cooperative learning model, the teacher's activities are grouping students, arranging groups, observing the discussion, and providing guidance to each group so that they can work together well., (2). In the application of the modified TAI type Cooperative learning model, the student's activities are to become a tutor for students who are improving the TAI LKPD and asking for help from group friends or teachers when they have difficulty in improving the TAI LKPD, and (3). The modified TAI type Cooperative learning model can improve students' mathematics learning outcomes. The average value of students' daily test I was 59.97. After implementing the modified TAI type Cooperative learning model, students' mathematics learning outcomes increased to 65.44 in cycle I and 70.73 in cycle II.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (<em>Classroom Action Research</em>). Kegiatan awal adalah penelitian pendahuluan yang berupa observasi proses kegiatan belajar mengajar di kelas VII-F. Kemudian dilanjutkan dengan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Pengecekan keabsahan data dengan menggunakan sistem triangulasi, yaitu salah satu cara dalam menerangkan dan menyimpulkan data dengan melibatkan pendapat dari tiga pihak, yaitu guru, siswa, dan pengamat. Hasil penelitian yang diperoleh adalah : (1). Dalam penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI yang dimodifikasi aktivitas guru adalah mengelompokkan siswa, menyusun kelompok, mengamati jalannya diskusi, dan memberikan bimbingan kepada tiap kelompok agar dapat bekerja sama dengan baik., (2). Dalam penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI yang dimodifikasi aktivitas siswa adalah menjadi tutor bagi siswa yang memperbaiki LKPD TAI dan meminta bantuan teman kelompok atau guru ketika kesulitan dalam memperbaiki LKPD TAI, dan (3). Model pembelajaran Kooperatif tipe TAI yang dimodifkasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Nilai rata-rata ulangan harian I siswa adalah 59,97. Setelah diterapkan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI yang dimodifikasi, hasil belajar matematika siswa meningkat menjadi 65,44 pada siklus I dan 70,73 pada siklus II.</p> DIAN PRATAMA, SUPARDI US Copyright (c) 2024 DIAN PRATAMA, SUPARDI US https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/3476 Thu, 21 Nov 2024 00:00:00 +0700