https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/issue/feedSTRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran2025-10-25T00:57:16+00:00Randi Pratama Murtikusuma, M.Pdrandi.popo@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran</strong> |<a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/15342"><strong> Terakreditasi Sinta 5</strong></a> |diterbitkan 4 kali setahun (Januari, April, Juli dan Oktober) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) yang berafiliasi dengan Perguruan Tinggi Indonesia. Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran<br /><strong>e-ISSN : 2798-5466 | p-ISSN : 2798-5725</strong></p>https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/6751PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PAIR CHECK TERHADAP HASIL BELAJAR DI MADRASAH IBTIDAIYAH 2025-09-21T13:50:14+00:00Elisa Arni Anggrainielisaanggraini9493@gmail.comAl Ihwanahalihwanah_uin@radenfatah.ac.idInes Tasya Jadidahinestasyajadidah@radenfatah.ac.idAquami Aquamiaquami_@radenfatah.ac.idMuhamad Afandimuhammadafandi_uin@radenfatah.ac.id<p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>The focus of this research is to analyze the contribution of using the cooperative learning model <em>Pair Check</em> in improving mathematics learning outcomes of fifth-grade students at MI Hijriah 1 Palembang during the 2024/2025 academic year. This study employed a pre-experimental approach with a One Group Pretest-Posttest design. The research subjects consisted of all 20 fifth-grade students. Data were collected using a learning achievement test instrument comprising 17 items in the form of multiple-choice and essay questions. Data analysis was carried out using descriptive and inferential statistics with the aid of SPSS version 26 through a paired sample t-test. The findings revealed a significant improvement in students’ learning outcomes after the implementation of the <em>Pair Check</em> model. The average score before implementation was 37.15%, while the post-implementation average increased to 69.75%, indicating an improvement of 32.6%. Hypothesis testing produced a t-count of 18.253, which was greater than the t-table at the 5% significance level (1.729) and at the 1% significance level (2.539). This means that Ho was rejected and Ha was accepted, thus it can be concluded that the <em>Pair Check</em> model had a positive effect on students’ mathematics learning outcomes. The significance test results using SPSS showed a sig. (2-tailed) value of 0.000 < 0.05, confirming that the implementation of the cooperative learning model <em>Pair Check</em> had a significant effect on improving the mathematics learning outcomes of fifth-grade students.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Fokus penelitian ini adalah menganalisis kontribusi penggunaan model pembelajaran kooperatif <em>Pair Check</em> dalam meningkatkan capaian belajar matematika peserta didik kelas V MI Hijriah 1 Palembang pada periode akademik 2024/2025. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimen dengan rancangan <em>One Group Pretest-Posttest</em>. Subjek penelitian melibatkan seluruh siswa kelas V yang berjumlah 20 orang. Data dikumpulkan melalui instrumen tes hasil belajar yang terdiri atas 17 butir soal, berbentuk pilihan ganda dan esai. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan statistik deskriptif dan inferensial, menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 26 melalui uji <em>paired sample t-test</em>. Temuan penelitian memperlihatkan adanya peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa setelah diterapkannya model <em>Pair Check</em>. Rata-rata nilai sebelum penerapan adalah 37,15%, sedangkan rata-rata nilai sesudah penerapan meningkat menjadi 69,75%. Peningkatan ini menunjukkan selisih sebesar 32,6%. Uji hipotesis menghasilkan thitung sebesar 18,253, lebih besar dibandingkan ttabel pada taraf signifikansi 5% (1,729) maupun 1% (2,539). Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa model <em>Pair Check</em> berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil pengujian signifikansi menggunakan SPSS menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat ditegaskan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif <em>Pair Check</em> berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V.</p>2025-10-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Elisa Arni Anggraini, Al Ihwanah, Ines Tasya Jadidah, Aquami Aquami, Muhamad Afandihttps://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/7119PERAN GURU AL-QUR’AN HADIST DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA AL-QUR’AN PADA SISWA DI ERA DIGITAL2025-10-07T04:48:16+00:00Anisa Nur Afifahanisanurafifah2004@gmail.comAhmad Saiful Rizalrizalakademik@gmail.comAchmad Abdul Azisachmadabdulazis@iaikhozin.ac.id<p>This study aims to analyze the role of Qur’an-Hadith teachers in enhancing students’ interest in reading the Qur’an in the digital era at MTs Ma’arif Blora. The dominance of technology and the widespread use of gadgets which often divert students from religious activities serve as a significant background to this research. Using a qualitative approach through interviews, observations, and documentation, the findings reveal that teachers function not only as instructors but also as motivators, mentors, and supervisors of students’ digital behavior. Various strategies are employed to cultivate Qur’anic reading interest, including habituation after the Duha prayer, appreciative assessment of students’ efforts, routine khataman and tahlil activities, the development of boarding school programs, grouping based on reading ability, and personalized guidance using the Yanbu’a and Iqra’ methods. Teachers also collaborate with parents to monitor gadget usage so that digital distractions do not replace the priority of reading the mushaf. The study concludes that fostering Qur’anic reading interest in the digital era requires synergy between teachers, schools, and families, ensuring that technology becomes a medium for strengthening spirituality rather than hindering religiosity.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru Al-Qur’an Hadist dalam meningkatkan minat baca Al-Qur’an siswa pada era digital di MTs Ma’arif Blora. Arus teknologi dan dominasi gawai yang cenderung mengalihkan perhatian peserta didik dari aktivitas keagamaan menjadi latar penting penelitian ini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, diperoleh temuan bahwa guru tidak hanya bertindak sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai motivator, pembimbing, dan pengontrol perilaku digital siswa. Berbagai strategi diterapkan untuk menumbuhkan minat baca Al-Qur’an, antara lain pembiasaan membaca setelah shalat dhuha, penilaian apresiatif atas usaha siswa, pelaksanaan khataman dan tahlilan rutin, pengembangan program boarding school, pengelompokan sesuai kemampuan baca, serta pendampingan metode Yanbu’a dan Iqra’. Guru juga menjalin kerja sama dengan orang tua untuk mengawasi penggunaan gawai agar tidak menggeser prioritas membaca mushaf. Hasil penelitian menegaskan bahwa keberhasilan peningkatan minat baca Al-Qur’an pada era digital memerlukan sinergi antara guru, madrasah, dan keluarga, sehingga teknologi dapat diarahkan menjadi sarana penguat spiritualitas, bukan penghalang religiusitas.</p>2025-10-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Anisa Nur Afifah, Ahmad Saiful Rizal, Achmad Abdul Azishttps://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/7185APPLICATION BASED LEARNING : THE USE OF ROSETTA STONE IN STUDENT’S ENGLISH PRONUNCIATION2025-10-08T07:09:11+00:00Riska Sofi Yanariskasofie862@gmail.comSri Suci Suryawatiriskasofie862@gmail.comZakiyah Zakiyahriskasofie862@gmail.com<p>The objective of this study was to investigate the effect of using the Rosetta Stone application on the English pronunciation skills of eleventh-grade vocational high school students. Pronunciation is a crucial component of communication, as mispronunciation can cause misunderstandings and reduce the effectiveness of interaction. Therefore, effective learning media are needed to help students improve their speaking ability and boost their confidence. This study employed a quantitative approach with a quasi-experimental non-equivalent control group design, involving 36 students in the experimental class and 35 students in the control class. Data were collected through pre-tests and post-tests to measure students’ pronunciation performance. The pre-test mean score of the experimental class was 61.51 (SD = 2.3), while the control class had a mean of 60.5 (SD = 1.76). After the treatment, the post-test mean score of the experimental class increased to 75.31 (SD = 6.19), with scores ranging from 61.5 to 84.5, whereas the control class reached 66.27 (SD = 3.39), with scores ranging from 61.5 to 75.31. Finding emphasizes that the Rosetta Stone application provides technology-based interactive exercises that can improve students’ articulation, word stress, intonation, and fluency. These results indicate that the application is an effective tool to support pronunciation learning in EFL classes, helping students speak more confidently and communicate more clearly and naturally in English</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh penggunaan aplikasi Rosetta Stone terhadap keterampilan pelafalan bahasa Inggris siswa kelas XI SMK. Pelafalan merupakan komponen penting dalam komunikasi, karena kesalahan pengucapan dapat menyebabkan kesalahpahaman dan mengurangi efektivitas interaksi. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang efektif untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan berbicara dan membangun kepercayaan diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi-eksperimen non-equivalent control group, yang melibatkan 36 siswa pada kelas eksperimen dan 35 siswa pada kelas kontrol. Data dikumpulkan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur performa pelafalan siswa. Nilai rata-rata pre-test kelas eksperimen adalah 61,51 (SD = 2,3), sedangkan kelas kontrol memiliki rata-rata 60,5 (SD = 1,76). Setelah perlakuan, nilai rata-rata post-test kelas eksperimen meningkat menjadi 75,31 (SD = 6,19), dengan skor terendah 61,5 dan tertinggi 84,5, sementara kelas kontrol mencapai 66,27 (SD = 3,39), dengan skor terendah 61,5 dan tertinggi 75,31. Temuan menekankan bahwa aplikasi Rosetta Stone menyediakan latihan interaktif berbasis teknologi yang dapat meningkatkan artikulasi, penekanan kata, intonasi, dan kelancaran siswa. Hasil ini menunjukkan bahwa aplikasi tersebut merupakan alat yang efektif untuk mendukung pembelajaran pelafalan dalam kelas EFL, membantu siswa berbicara dengan lebih percaya diri serta berkomunikasi dengan lebih jelas dan natural dalam bahasa Inggris.</p>2025-10-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Riska Sofi Yana, Sri Suci Suryawati, Zakiyah Zakiyahhttps://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/7122MODEL MAKE A MATCH: STRATEGI KREATIF PENGENALAN ANGKA 1-10 PADA ANAK USIA DINI2025-10-08T07:09:30+00:00Aprilia Wahyuning Fitriapriliawfitri94@gmail.comWafa Aerinnandaairin03@gmail.comAnti Isnaningsihantiisnaningsih@gmail.comIys Nur Handayaniiysnurhandayani@gmail.comFitrotun Khasanahfitrotunkhasanah0809@gmail.com<p>The purpose of this study was to improve the ability to recognize numbers 1-10 through the cooperative learning model of the make a match type in children aged 4-5 years at RA Al-Hidayah Purwasaba. This type of research is classroom action research with the Kemmis and Mc Taggart method. Cycle I was carried out in three meetings and cycle II was carried out in three meetings and had achieved success indicators. The subjects of this study were 23 children aged 4-5 years consisting of 10 boys and 13 girls. The data collection method was carried out through observation and documentation.Data analysis techniques were conducted descriptively and quantitatively. The results of the study concluded that the improvement of the ability to recognize numbers 1-10 in children was successful with a percentage reaching 91% or 21 children out of a total of 23 children. The development of recognizing numbers 1-10 can be seen from the pre-action indicator of 39%, then the follow-up in cycle I of the first meeting increased by 43%, cycle I of the second meeting by 48%, cycle I of the third meeting by 70%. Then continued cycle II of the first meeting obtained results of 78%, cycle II of the second meeting by 87%, cycle II of the third meeting by 91% which means that the ability to recognize numbers 1-10 in children is said to have succeeded in achieving the researcher's target of 80% -100% can improve the ability to recognize numbers.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka 1-10 melalui model pembelajaran kooperatif tipe <em>make a match</em> pada anak usia 4-5 tahun di RA Al-Hidayah Purwasaba. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode Kemmis dan Mc Taggart. Siklus I dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dan sudah mencapai indikator keberhasilan. Subjek penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun sebanyak 23 anak yang terdiri dari 10 laki-laki dan 13 perempuan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan mengenal angka 1-10 pada anak berhasil dengan presentase mencapai 91 % atau 21 anak dari jumlah keseluruhan 23 anak. Perkembangan mengenal angka 1-10 dapat dilihat dari indikator pra tindakan sebesar 39 %, kemudian tindak lanjut pada siklus I pertemuan pertama meningkat sebesar 43 %, siklus I pertemuan kedua sebesar 48 %, siklus I pertemuan ketiga sebesar 70 %. Kemudian dilanjut siklus II pertemuan pertama memperoleh hasil 78 %, siklus II pertemuan kedua sebesar 87%, siklus II pertemuan ketiga sebesar 91 % yang artinya kemampuan mengenal angka 1-10 pada anak dikatakan berhasil mencapai target peneliti yaitu 80%-100% dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka..</p>2025-10-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Aprilia Wahyuning Fitri, Wafa Aerin, Anti Isnaningsih, Iys Nur Handayani, Fitrotun Khasanahhttps://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/7195PENERAPAN METODE MINDFULNESS ISLAMI DALAM PEMBELAJARAN PAI UNTUK MENGATASI KRISIS MORAL REMAJA2025-10-12T10:08:16+00:00Shofi Alya Rokhmahshofiear.554@gmail.comAhmad Saiful Rizalrizalakademik@gmail.comAchmad Abdul Azisachmadabdulazis@iaikhozin.ac.id<p>This study aims to analyze the implementation of the Islamic Mindfulness method in Islamic Religious Education (PAI) as a preventive effort against the moral crisis among students at SMA Negeri 1 Blora. It also examines its impact on students’ spiritual awareness and behavior, as well as the supporting and inhibiting factors in applying the Islamic Mindfulness method. The research employed a descriptive qualitative approach with a case study design. Data were collected through observations, interviews with teachers, students, and school staff, and documentation including school records and student reflection journals. The results indicate that the implementation of Islamic Mindfulness can enhance students’ spiritual awareness, emotional regulation, and religious behavior. Practices such as dhikr, prayers, muhasabah, and self-reflection during learning help students become calmer, more disciplined, and reduce minor violations. Teachers and school staff responded positively to the effectiveness of this method. Supporting factors include teacher commitment, school support, and a religious school culture, while the main challenges are limited time and the varied readiness of students. Overall, Islamic Mindfulness is relevant and practical as a PAI learning strategy to address the moral crisis among adolescents.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode Mindfulness Islami dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai upaya preventif terhadap krisis moral siswa di SMA Negeri 1 Blora, menelaah bagaimana dampaknya terhadap kesadaran spiritual dan perilaku siswa serta faktor pendukung dan penghambat penerapan metode Mindfulness Islami. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan guru, siswa, serta pihak sekolah, dan dokumentasi berupa catatan sekolah serta jurnal refleksi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Mindfulness Islami mampu meningkatkan kesadaran spiritual, kontrol emosi, dan perilaku religius siswa. Praktik seperti zikir, doa, muhasabah, dan refleksi diri dalam pembelajaran membuat siswa lebih tenang, disiplin, serta menunjukkan penurunan pelanggaran ringan. Guru dan pihak sekolah juga memberikan respons positif terhadap efektivitas metode ini. Faktor pendukung keberhasilan meliputi komitmen guru, dukungan sekolah, dan budaya religius, sedangkan hambatan utama adalah keterbatasan waktu dan kesiapan siswa yang beragam. Secara keseluruhan, metode Mindfulness Islami relevan dan aplikatif sebagai strategi pembelajaran PAI dalam menghadapi krisis moral remaja.</p>2025-10-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Shofi Alya Rokhmah, Ahmad Saiful Rizal, Achmad Abdul Azishttps://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/7136ANALISIS KEBUTUHAN LKPD BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH2025-10-15T04:26:02+00:00Shofira Eva Riyanasofirariana51@gmail.comCahya Amalia Chusnasofirariana51@gmail.comArmiya Nur Lailatul Izzahsofirariana51@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi pecahan di sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilaksanakan di MI Ma’arif Al Ma’shum Blora. Subjek penelitian terdiri dari 38 siswa kelas VI dan 2 guru matematika yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara yang divalidasi oleh ahli, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif model Miles & Huberman serta statistik deskriptif sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa masih mengalami kesulitan memahami konsep pecahan, khususnya pada operasi pecahan campuran, tetapi memiliki minat tinggi terhadap soal kontekstual, bergambar, dan diskusi kelompok. Guru menilai LKPD berbasis PBL sangat diperlukan karena dapat meningkatkan pemahaman konsep, motivasi, dan kemampuan berpikir kritis siswa, meskipun mereka membutuhkan panduan dan pelatihan agar implementasi lebih optimal. Temuan ini menegaskan bahwa perangkat pembelajaran konvensional belum memadai dalam melatih kemampuan pemecahan masalah sehingga diperlukan pengembangan LKPD berbasis PBL yang inovatif, kontekstual, dan menarik sesuai karakteristik siswa. Penelitian ini menjadi dasar penting bagi pengembangan perangkat ajar yang lebih efektif sekaligus membuka peluang penelitian lanjutan mengenai uji coba efektivitas maupun pengembangan e-LKPD berbasis PBL. </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>This study aims to analyze the need for developing a Problem-Based Learning (PBL)-oriented Student Worksheet (LKPD) on fraction topics in elementary schools to enhance students’ problem-solving skills. This research employed a qualitative case study approach conducted at MI Ma’arif Al Ma’shum Blora. The subjects consisted of 38 sixth-grade students and two mathematics teachers selected purposively. Data were collected through validated questionnaires and interviews and analyzed using Miles and Huberman’s qualitative data analysis model combined with simple descriptive statistics. The findings reveal that most students still face difficulties in understanding fraction concepts, particularly mixed-number operations, yet show high interest in contextual, illustrated tasks and group discussions. Teachers perceive that PBL-based LKPDs are highly needed to improve students’ conceptual understanding, motivation, and critical thinking skills, although guidance and training are required for optimal implementation. These results affirm that conventional instructional materials are insufficient to train students’ problem-solving abilities; therefore, the development of innovative, contextual, and engaging PBL-based LKPDs tailored to students’ characteristics is necessary. This study provides a critical foundation for designing more effective learning resources and opens opportunities for further research on testing their effectiveness and developing digital versions such as PBL-based e-LKPDs.</p>2025-10-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Shofira Eva Riyana, Cahya Amalia Chusna, Armiya Nur Lailatul Izzahhttps://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/7226STRATEGI PENINGKATAN LITERASI SISWA DI SD QTA AN NAWA MELALUI PROGRAM LITERASI DAN HOLISTIK INTEGRATIF2025-10-14T03:02:35+00:00Dinda Nurul Alfiyahbloradinda8@gmail.comArmiya Nur Lailatul Izzahbloradinda8@gmail.comCahya Amalia Chusnabloradinda8@gmail.com<p>Literacy is an essential foundation in primary education, particularly for first-grade students who are still in the early stages of developing reading, writing, and text comprehension skills. However, literacy achievement in Indonesia continues to face various challenges, including low reading interest, limited availability of age-appropriate reading materials, and insufficient nutrition, which affects children’s concentration and memory. This study focuses on strategies to improve students’ literacy through an integrative holistic literacy approach at SD QTA An Nawa, which combines reading activities with nutritional interventions in the “Saturday Literacy and Nutrition” program. The research employed a qualitative approach with a case study design. The subjects of the study included the principal, first-grade homeroom teacher, and first-grade students. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and documentation study. The findings reveal that bringing favorite storybooks from home and healthy meals not only improved reading skills but also fostered learning motivation and nutrition awareness among students. The success of the program was supported by teachers’ involvement, parents’ participation, and students’ enthusiasm, although some challenges remained, such as limited parental understanding of nutrition and inconsistent discipline in following the program. In conclusion, the holistic integrative literacy strategy proved effective in enhancing literacy skills while fostering healthy habits, making it a potentially innovative model for adoption in other primary schools.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Literasi merupakan pondasi esensial dalam pendidikan dasar, terutama bagi siswa kelas 1 yang masih berada pada tahap awal mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan memahami teks. Meski demikian, capaian literasi di Indonesia masih menghadapi berbagai hambatan, mulai dari rendahnya minat baca, terbatasnya ketersediaan bacaan yang sesuai usia, hingga kurangnya asupan gizi yang berpengaruh terhadap konsentrasi dan daya ingat anak. Penelitian ini berfokus pada strategi peningkatan literasi siswa melalui pendekatan literasi holistik integratif di SD QTA An Nawa, yang menggabungkan kegiatan membaca dengan intervensi gizi dalam program “Sabtu Literasi dan Gizi.” Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek penelitian terdiri atas kepala sekolah, guru wali kelas 1, dan siswa kelas 1. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, serta studi dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan membawa buku cerita pilihan dari rumah dan bekal sehat tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca, tetapi juga menumbuhkan motivasi belajar serta kesadaran gizi pada siswa. Keberhasilan program didukung oleh keterlibatan guru, partisipasi orang tua, dan antusiasme siswa, meskipun masih terdapat hambatan berupa keterbatasan pemahaman gizi di kalangan orang tua dan kurangnya kedisiplinan sebagian peserta. Kesimpulannya, strategi literasi holistik integratif terbukti efektif meningkatkan kemampuan literasi sekaligus membentuk kebiasaan hidup sehat, sehingga berpotensi menjadi model inovatif yang dapat diadaptasi oleh sekolah dasar lainnya.</p>2025-10-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Dinda Nurul Alfiyah, Armiya Nur Lailatul Izzah, Cahya Amalia Chusnahttps://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/7250MENCIPTA ATMOSFER KELAS POSITIF MENYENANGKAN MELALUI PROFESSIONAL LEARNING COMMUNITY GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN2025-10-15T15:04:05+00:00Danang Dwi Karnantoasmaradhanang@gmail.comAndi Arif Rifa’iasmaradhanang@gmail.com<p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>In the field of education, efforts to create a positive learning environment are one of the keys to successful learning processes in elementary schools. A pleasant classroom atmosphere is an important factor in supporting students’ motivation, engagement, and learning achievement. This study aims to describe strategies for fostering a positive classroom atmosphere through the implementation of a Professional Learning Community (PLC) within the framework of the Joyful School Movement (GSM) at SD Negeri 3 Kemiri, Mojosongo, Boyolali. The research employed a descriptive qualitative approach with data collection methods including literature study, observation, and interviews. The results revealed that the implementation of PLC in this school was realized through five main activities: (1) sharing values and norms, (2) collective focus on student learning, (3) teacher collaboration, (4) sharing best practices, and (5) reflective dialogue. Through these activities, teachers were encouraged to create a joyful learning environment, conduct meaningful learning, strengthen character education, and enhance connections with parents and the community. Thus, it can be concluded that the implementation of GSM-based PLC plays a significant role in building a positive school culture and improving learning quality through the creation of a joyful classroom atmosphere.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Dalam dunia pendidikan, upaya menciptakan lingkungan belajar yang positif menjadi salah satu kunci keberhasilan proses pembelajaran di sekolah dasar. Atmosfer kelas yang menyenangkan merupakan faktor penting dalam mendukung motivasi, keterlibatan, serta pencapaian hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan menggambarkan strategi dalam mewujudkan suasana kelas yang positif melalui penerapan <em>Professional Learning Community (PLC)</em> dalam wadah Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) di SD Negeri 3 Kemiri, Mojosongo, Boyolali. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa studi literatur, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian mengungkap bahwa penerapan PLC di sekolah ini diwujudkan melalui lima bentuk kegiatan utama: 1) berbagi nilai dan norma, 2) fokus kolektif pada pembelajaran siswa, 3) kolaborasi antarguru, 4) berbagi praktik baik, serta 5) dialog reflektif. Melalui aktivitas tersebut, guru terdorong menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, melaksanakan pembelajaran bermakna, memperkuat pendidikan karakter, dan memperluas keterhubungan dengan orang tua serta masyarakat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi PLC berbasis GSM berperan signifikan dalam membangun budaya sekolah yang positif serta meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penciptaan atmosfer kelas yang menyenangkan.</p>2025-10-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Danang Dwi Karnanto, Andi Arif Rifa’ihttps://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/7212IMPLEMENTASI METODE GALLERY WALK DALAM PEMBELAJARAN PAIBP UNTUK MENINGKATKAN KOLABORATIF PESERTA DIDIK SMKN 2 BLORA2025-10-15T14:48:19+00:00Siti Jamilahjsiti886@gmail.comAhmad Syaifullohahmadsyaifulloh1988@gmail.comSiti Nurkayatinurhayatimilitary92@gmail.com<p>Islamic Religious Education and Character (PAIBP) plays an important role in building students' character and morals. In responding to the challenges of the 21st century, which require critical thinking, communication, collaboration, and creativity skills (4C), innovative learning methods are needed to foster students' social and emotional attitudes. One effective method is the Gallery Walk, which encourages students to work together in groups, present their work, and interact actively with one another. This study aims to describe the implementation of the Gallery Walk method in PAIBP learning and its impact on the collaborative abilities of XI MPLB II students at SMK Negeri 2 Blora. The method used is descriptive qualitative with data collection through observation, interviews, and documentation that are analyzed interactively. The research results indicate that Gallery Walk is quite effective in enhancing students' collaborative abilities, as evidenced by increased engagement in discussions, mutual respect, and the ability to give and receive feedback. Furthermore, this method also strengthens students' understanding of PAIBP material and supports the development of Islamic character, including tolerance, responsibility, and social care. Therefore, Gallery Walk is an appropriate alternative strategy for PAIBP learning, aligned with the demands of 21st-century skills and supporting cooperative learning theory based on social interaction. The use of this method is expected to facilitate more effective learning and have a positive impact on students' character.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) berperan penting dalam membentuk akhlak dan karakter peserta didik. Menghadapi tantangan abad ke-21 yang menuntut keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas (4C), diperlukan metode pembelajaran inovatif yang menumbuhkan sikap sosial dan emosional. Salah satu metode yang relevan adalah Gallery Walk, di mana siswa bekerja dalam kelompok, menyajikan karya dalam bentuk galeri, dan berinteraksi secara aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Gallery Walk dalam pembelajaran PAIBP dan dampaknya terhadap kemampuan kolaboratif peserta didik kelas XI MPLB II SMK Negeri 2 Blora. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gallery Walk efektif dalam meningkatkan kemampuan kolaboratif siswa, dengan peningkatan keterlibatan dalam diskusi, sikap saling menghargai, dan kesediaan untuk memberi serta menerima umpan balik. Selain memperkuat pemahaman materi PAIBP, metode ini berkontribusi pada pembentukan karakter Islami yang meliputi toleransi, tanggung jawab, dan kepedulian sosial. Dengan demikian, Gallery Walk merupakan alternatif strategi pembelajaran PAIBP yang selaras dengan tuntutan keterampilan abad ke-21 dan mendukung teori pembelajaran kooperatif berbasis interaksi sosial.</p>2025-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Siti Jamilah, Ahmad Syaifulloh, Siti Nurkayatihttps://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/7256PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPAS DI SD NEGERI 6 SUNGAI RAYA2025-10-25T00:57:16+00:00Ika Damayantiikadamayanti310503@gmail.com<p>The purpose of this study was to determine the extent to which the Numbered Head Together (NHT) model can influence the learning outcomes of fifth-grade students. The research method used was experimental, with a <em>quasi-experimental design</em>. The population of the study included all fifth-grade students at SD Negeri 6 Sungai Raya, consisting of 21 students in class VA and 17 students in class VB. The sample consisted of students in class VA (experimental class) and class VB (control class). The sampling technique used was total sampling. The data collection instrument used by the researcher was a test. The data were collected using test methods. Hypothesis testing was conducted using the <em>Independent Sample t-test</em>, preceded by prerequisite tests including normality and homogeneity tests. The results of the study showed that the Numbered Head Together model had a significant effect on students' learning outcomes in IPAS for fifth-grade students at SD Negeri 6 Sungai Raya, with a significance value of 0.000. Based on these results, it can be concluded that the null hypothesis (Ho) is rejected because the significance value (sig. 2-tailed) is significantly less than 0.05. The average post-test score of the experimental class (83.8) was higher than that of the control class (57.6).</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana Model <em>Numbered Head Together</em> dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik kelas V. Metode penelitian yang digunakan adalah Eksperimen, sedangkan desain penelitian yang digunakan <em>Quasy Experiment Design</em>. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas V di SD Negeri 6 Sungai Raya yaitu peserta didik kelas VA 21 dan VB 17 peserta didik. Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VA (Kelas Eksperimen) dan VB (Kelas Kontrol) di SD Negeri 6 Sungai Raya. Teknik yang digunakan untuk penentuan kelas Eksperimen dan Kontrol menggunakan sampel jenuh. Pada pengumpulan data peneliti menggunakan soal tes. Teknik pengumpulannya menggunakan tes. Pengujian Hipotesis menggunakan rumus <em>Independent Sample t-test</em> diawali dengan uji prasyarat, yaitu dengan uji normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh model <em>Numbered Head Together </em>terhadap hasil belajar IPAS peserta didik kelas V SD Negeri 6 Sungai Raya dengan nilai signifikansi 0,000. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak karena nilai signifikansi sig. (2-tailed) secara signifikan lebih kecil dari 0,05. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen (83,8) lebih tinggi daripada rata-rata nilai posttest kelas control (57,6).</p>2025-10-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ika Damayantihttps://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/7337KAJIAN LITERATUR: "KEEFEKTIFAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA"2025-10-25T00:56:19+00:00Gladys Felicia Manikmanikgladysfelicia@gmail.comNatalicha Bethelina Sidabutarmanikgladysfelicia@gmail.comSafinatul Hasanah Harahapmanikgladysfelicia@gmail.com<p>The low creativity and writing skills among university students pose a significant challenge in today's higher education. This study aims to systematically analyze the effectiveness of the Project Based Learning (PjBL) model as a solution to enhance these two skills. The method used is a systematic literature review of 12 relevant scientific journal articles published within the last ten years. Data from each article were analyzed using a thematic synthesis technique to identify patterns and empirical evidence. The review results consistently show that PjBL is proven to develop student creativity, as evidenced by their ability to design and produce innovative products with excellent assessment scores. Furthermore, PjBL also has a significant impact on improving the ability to write scientific articles, as demonstrated by a drastic surge in scores between before and after the model's implementation. The main conclusion of this study is that PjBL is an effective learning model due to its student-centered, collaborative, and real-world problem-based nature, which enables the integrated development of creativity and writing skills.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Rendahnya kreativitas dan kemampuan menulis mahasiswa menjadi tantangan dalam pendidikan tinggi saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara sistematis efektivitas model <em>Project Based Learning</em> (PjBL) sebagai solusi untuk meningkatkan kedua keterampilan tersebut. Metode yang digunakan adalah kajian literatur sistematis terhadap beberapa artikel jurnal ilmiah relevan yang diterbitkan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Data dari setiap artikel dianalisis menggunakan teknik sintesis tematis untuk mengidentifikasi pola dan bukti empiris. Hasil kajian menunjukkan bahwa PjBL secara konsisten terbukti mampu mengembangkan kreativitas mahasiswa, yang terlihat dari kemampuan mereka dalam merancang dan menghasilkan produk inovatif dengan skor penilaian yang sangat baik. Selain itu, PjBL juga memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kemampuan menulis artikel ilmiah, yang dibuktikan dengan adanya lonjakan skor yang drastis antara sebelum dan sesudah penerapan model. Kesimpulan utama dari kajian ini adalah bahwa PjBL merupakan model pembelajaran yang efektif karena sifatnya yang berpusat pada mahasiswa, kolaboratif, dan berbasis pada masalah dunia nyata, sehingga mampu mengembangkan kreativitas dan kemampuan menulis secara terpadu.</p>2025-10-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gladys Felicia Manik, Natalicha Bethelina Sidabutar, Safinatul Hasanah Harahap