MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMA NEGERI 1 TAMPAHAN
DOI:
https://doi.org/10.51878/strategi.v2i3.1467Keywords:
Peningkatan Hasil belajar, Model Pembelajaran, Kooperatif Tipe Student Teams Achievment DivisiónAbstract
This study aims to determine the Improvement of Physics Learning Outcomes of Students in Class X-Mia Semester 2 SMAN 1 Tampahan on the subject of heat with the Cooperative Learning Model Type Student Teams Achievment División (STAD). The subjects in this study were students of class X-Mia, totaling 25 students. This study uses a classroom action research design (CAR) which consists of 2 cycles, where each cycle consists of 1) planning (planning), 2) Action (action), 3) Observation, (Observation) 4) Reflection. (Reflection) From the results of the analysis of learning data, it was found that in the first cycle, the average value of learning outcomes (cognitive) of students reached 61.90 with classical learning completeness of 65.00%. This result increased in the second cycle to 75.45 with learning mastery increased from 61.16% to 73.96% in the second cycle and in the affective aspect of classical learning completeness increased from 62.21% in the first cycle to 71.16% in the first cycle. II.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X-Mia Semester 2 SMAN 1 Tampahan Pada Pokok Bahasan Kalor dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment División (STAD). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-Mia yang berjumlah 25 peserta didik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana tiap siklusnya terdiri dari 1) planning (rencana), 2) Action (tindakan), 3) Observation, (Pengamatan) 4) ReflectionI. (Refleksi) Dari hasil analisis data pembelajaran diperoleh bahwa pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar (kognitif) peserta didik mencapai 61,90 dengan ketuntasan belajar klasikal 65,00%. Hasil ini meningkat pada siklus II menjadi 75,45 dengan ketuntasan belajar meningkat dari 61,16% menjadi 73,96% pada siklus II dan pada aspek afektif ketuntasan belajar klasikal meningkat dari 62,21% pada siklus I menjadi 71,16% pada siklus II.
Downloads
References
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Baharuddin, dan Esa Nurwahyudi. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta Ar-Razz
Ibrahim, Muslimin, et al. 2005. Pembelajaran Kooperatif, Surabaya. Universitas Negeri Surabaya
Johnson B, Elaine. 2011. CTL Contekstual Teaching And Learning : Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajat mengasikkan dan bermakna. Bandung: Kaifa
Joyce, bruce. 2009. Models of teaching (Model-Model Pengajaran), Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Kanginan, Martin. 2002. Fisika Untuk Kelas X. Erlangga. Jakarta.
Musclis, Masnur. 2010. Melaksanakan PTK Itu Mudah, Jakarta. Bumi Aksara
Santron, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Kencana Pranada Jakarta
Yusufhadi, Miarso. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Kecana Pranada.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 MELVIN ANSEN
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.