PENERAPAN PENDIDIKAN ORANG TUA MENURUT INJIL MATIUS 22: 37-40 DI GKJ SELOKATON

Authors

  • RISMA REVOLA KUMALASARI Fakultas Teologi Program Studi Agama Kristen Universitas Kristen Teknologi Solo
  • JUSTIN NIAGA SIMAN JUNTAK Fakultas Teologi Program Studi Agama Kristen Universitas Kristen Teknologi Solo

DOI:

https://doi.org/10.51878/paedagogy.v3i2.2365

Keywords:

Pendidikan, Kasih, Orang Tua

Abstract

Every parent certainly has the duty and responsibility to educate their children, one of which is in terms of spiritual education. An example is teaching children to be diligent in worship, diligent in praying, and diligent in serving. But in reality there are still many obstacles in educating their children, one of which is the young age of the children so that the children do not really understand the intent and purpose of teaching parents. In addition, parents still feel that they are not optimal because the church must also be willing to participate in educating their children's spirituality, because many argue that the church is a place to be able to build children's spirituality apart from being in the family, one of which is Sunday school activities and scheduling for children who are already able to serve. Through this paper the author wants to see how the educational role of parents to their children is based on the Gospel of Matthew 22: 37-40.

ABSTRAK
Setiap orang tua pastinya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mendidik anak-anak mereka, salah satunya nya dalam hal pendidikan rohani. Contohnya adalah mengajarkan anak untuk rajin beribadah, rajin berdoa, serta rajin di dalam berpelayanan. Tetapi pada kenyataannya masih terdapat banyak kendala di dalam mendidik anak-anak mereka, salah satunya adalah usia anak-anak yang masih kecil sehingga anak-anak belum begitu memahami maksud dan tujuan dari pengajaran orang tua. Selain itu, para orang tua masih merasa belum maksimal karena gereja juga harus mau ikut serta di dalam mendidik kerohanian anak-anak mereka, karena banyak yang berpendapat jika gereja adalah suatu wadah untuk dapat membangun kerohanian anak-anak selain di dalam keluarga, salah satunya adalah adanya kegiatan sekolah minggu dan adanya penjadwalan bagi anak-anak yang sudah bisa berpelayanan. Melalui tulisan ini penulis ingin melihat bagaimana peran pendidikan orang tua kepada anak-anak mereka yang berdasarkan Injil Matius 22: 37-40.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agnes Pitaloka (2020). Untuk Apa Aku Mengenal Pendidikan. Bogor: Guepedia.

Al. Tridhonanto (2014). Pola Asuh Demokratis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Abdillah (2021). Metode Penelitian dan Analisis Data Comprehensive. Bandung: Insania.

Benny Sucipto (2003). Kasih Itu Pembebasan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Utama.

Hengki Irawan Setia Budi (2021). Pengantar Logika Teologi. Yogyakarta: Garudhawaca.

Khairiah (2022). Prosiding Seminar Nasional Prodi PGMI dan PIAUD Lain Padangsidimpuan.Yogyakarta: Samudera Biru.

M.F. Fenny Suwardi (2021). Bejana Kasih. Yogyakarta: PT Kanisius.

Muri Yusuf (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.

PPA GKJ (2017). Tata Gereja dan Tata Laksana Gereja Kristen Jawa. Salatiga: Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa.

Rosmita Sari Siregar (2021). Dasar-Dasar Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Manulis.

Sri Wening. 2018. Pengaruh Pola Asuh Autoritatif Terhadap Religiositas Remaja Gereja Kristen Jawa Se-Klasis Surakarta. Jurnal KUROS. Vol.2, No.1

Downloads

Published

2023-07-22

How to Cite

KUMALASARI, R. R., & JUNTAK, J. N. S. . (2023). PENERAPAN PENDIDIKAN ORANG TUA MENURUT INJIL MATIUS 22: 37-40 DI GKJ SELOKATON. PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Psikologi, 3(2), 86-92. https://doi.org/10.51878/paedagogy.v3i2.2365

Issue

Section

Articles