MEDIKA : Jurnal Kasus Dan Penelitian Kesehatan https://jurnalp4i.com/index.php/medika <p><strong>MEDIKA : Jurnal Kasus dan Penelitian Kesehatan </strong>diterbitkan 2 kali setahun (Februari dan Agustus) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) Bekerjasama dengan Pusat Studi Ilmu Kesehatan Indonesia (PASKI). Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan Kasus, dan Penelitian Ilmu Kesehatan</p> Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia en-US MEDIKA : Jurnal Kasus Dan Penelitian Kesehatan <p>CC Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0</p> PERSEPSI KEIMANAN ISLAM TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA MAHASISWA DENGAN GANGGUAN KECEMASAN https://jurnalp4i.com/index.php/medika/article/view/5138 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This study aims to examine the perception of Islamic faith on medication adherence in university students who experience anxiety disorders. Given that mental health is an important aspect in supporting academic success and quality of life, the role of Islamic faith as a spiritual foundation is expected to improve medication adherence. The method used was a systematic literature review by reviewing various recent studies that discuss the relationship between faith, mental health, and medication adherence in the student population. The results showed that students with moderate perceptions of faith and a comprehensive understanding of religion tend to accept medical treatment as part of efforts to maintain health, resulting in increased medication adherence. In contrast, negative stigma and rigid religious understanding were the main barriers to adherence. This study emphasizes the importance of integrating Islamic values in mental health services on campus as an effort to improve students' holistic well-being. The practical implication of these findings is the need to develop educational and counseling programs that combine religious and medical approaches to optimize medication adherence in college students with anxiety disorders.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi keimanan Islam terhadap kepatuhan minum obat pada mahasiswa yang mengalami gangguan kecemasan. Mengingat kesehatan mental merupakan aspek penting dalam menunjang keberhasilan akademik dan kualitas hidup, peran keimanan Islam sebagai landasan spiritual diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan. Metode yang digunakan adalah systematic literature review dengan mengkaji berbagai penelitian terkini yang membahas hubungan antara keimanan, kesehatan mental, dan kepatuhan minum obat pada populasi mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan persepsi keimanan yang moderat dan pemahaman agama yang komprehensif cenderung menerima pengobatan medis sebagai bagian dari ikhtiar menjaga kesehatan, sehingga tingkat kepatuhan minum obat meningkat. Sebaliknya, stigma negatif dan pemahaman agama yang kaku menjadi penghambat utama kepatuhan. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi nilai-nilai keislaman dalam layanan kesehatan mental di lingkungan kampus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan holistik mahasiswa. Implikasi praktis dari temuan ini adalah perlunya pengembangan program edukasi dan konseling yang menggabungkan pendekatan agama dan medis untuk mengoptimalkan kepatuhan pengobatan pada mahasiswa dengan gangguan kecemasan.</p> <p> </p> <p> </p> Liatre Liatre Sunah Sartika Sindi Antika Rahmayani Imelda Copyright (c) 2025 Liatre Liatre, Sunah Sartika, Sindi Antika, Rahmayani, Imelda https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-20 2025-05-20 1 1 1 8 PERAN SPIRITUALITAS ISLAM DALAM PROSES PEMULIHAN MAHASISWA PASCACOVID-19 DARI ASPEK KESEHATAN MENTAL DAN FISIK https://jurnalp4i.com/index.php/medika/article/view/5140 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The COVID-19 pandemic has had a significant impact on students' mental and physical health, so holistic recovery efforts are needed. This study aims to examine the role of Islamic spirituality in supporting the recovery process of students after COVID-19, especially from the aspects of mental and physical health. The method used is Systematic Literature Review (SLR) by reviewing various relevant scientific articles over the past five years. The results of the study show that Islamic religious practices such as prayer, dhikr, and reading the Qur'an can reduce stress and anxiety levels and improve inner calm and sleep quality. In addition, religious communities play an important role in providing social support that helps reduce loneliness and accelerate recovery. However, a moderate understanding of religion is needed so that students can undergo the recovery process without excessive psychological pressure. This study confirms the importance of integrating Islamic values with modern psychological approaches in designing a comprehensive student health recovery program. The practical implications of the results of this study can be used as a basis for universities in developing integrated spiritual and psychological assistance services for students.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa, sehingga diperlukan upaya pemulihan yang holistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran spiritualitas Islam dalam mendukung proses pemulihan mahasiswa pasca COVID-19, khususnya dari aspek kesehatan mental dan fisik. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan menelaah berbagai artikel ilmiah yang relevan selama lima tahun terakhir. Hasil kajian menunjukkan bahwa praktik keagamaan Islam seperti shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an mampu menurunkan tingkat stres dan kecemasan serta meningkatkan ketenangan batin dan kualitas tidur. Selain itu, komunitas keagamaan berperan penting dalam memberikan dukungan sosial yang membantu mengurangi rasa kesepian dan mempercepat pemulihan. Namun, pemahaman agama yang moderat sangat diperlukan agar mahasiswa dapat menjalani proses pemulihan tanpa tekanan psikologis yang berlebihan. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi nilai-nilai Islam dengan pendekatan psikologis modern dalam merancang program pemulihan kesehatan mahasiswa secara komprehensif. Implikasi praktis dari hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi perguruan tinggi dalam mengembangkan layanan pendampingan spiritual dan psikologis yang terpadu bagi mahasiswa.</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> Rahmayani Rahmayani Sunah Sartika Liatre Sindi Antika Imelda Copyright (c) 2025 Rahmayani Rahmayani, Sunah Sartika, Liatre, Sindi Antika, Imelda https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-20 2025-05-20 1 1 9 15 DAMPAK KESEHATAN MENTAL AKIBAT OVERTHINKING DAN MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA https://jurnalp4i.com/index.php/medika/article/view/5141 <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>In today's digital age, social media use has become an integral part of student life. Although it offers various benefits, social media can also trigger overthinking behavior that has a negative impact on mental health. This study aims to determine the relationship between overthinking and the intensity of social media use on students' mental health conditions. Using a quantitative approach with a descriptive correlational design, data were collected through an online questionnaire that included overthinking, social media use, and DASS-21 scales. The sample consisted of 100 active university students selected using purposive sampling technique. The results of the analysis showed a significant positive relationship between overthinking and decreased mental health (r = 0.674; p &lt; 0.001), as well as between intensity of social media use and mental health (r = 0.531; p &lt; 0.001). Multiple linear regression tests showed that both variables simultaneously influenced 58.2% of the variation in college students' mental health conditions. This finding indicates that overthinking has a greater influence than social media use. Therefore, appropriate interventions are needed to educate students about the importance of stress management and healthy social media use.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Di era digital saat ini, penggunaan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa. Meskipun menawarkan berbagai manfaat, media sosial juga dapat memicu perilaku overthinking yang berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara overthinking dan intensitas penggunaan media sosial terhadap kondisi kesehatan mental mahasiswa. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional, data dikumpulkan melalui kuesioner daring yang mencakup skala overthinking, penggunaan media sosial, dan DASS-21. Sampel terdiri dari 100 mahasiswa aktif yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara overthinking dan penurunan kesehatan mental (r = 0,674; p &lt; 0,001), serta antara intensitas penggunaan media sosial dan kesehatan mental (r = 0,531; p &lt; 0,001). Uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa kedua variabel secara simultan memengaruhi 58,2% variasi dalam kondisi kesehatan mental mahasiswa. Temuan ini mengindikasikan bahwa overthinking memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan penggunaan media sosial. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang tepat guna mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya manajemen stres dan penggunaan media sosial secara sehat.</p> Sindi Antika Sunah Sartika Liatre Rahmayani Imelda Copyright (c) 2025 Sindi Antika, Sunah Sartika, Liatre, Rahmayani, Imelda https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-20 2025-05-20 1 1 16 27 PERSEPSI PRAKTIK DOA DAN DZIKIR TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA DENGAN HIPERTENSI RINGAN https://jurnalp4i.com/index.php/medika/article/view/5143 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Mild hypertension is a condition of increased blood pressure that can have serious consequences if not properly controlled. One of the non-pharmacological methods that has begun to be widely applied is spiritual practices such as prayer and dhikr. This study aims to determine students' perceptions of the practice of prayer and dhikr and its effect in reducing blood pressure in students with mild hypertension. The method used was a systematic literature review (SRL) by reviewing various relevant articles and journals over the past five years. The results showed that the practice of prayer and dhikr has a positive effect in lowering blood pressure through the mechanism of relaxation and stress management. Students' positive perception of the benefits of this practice increases the consistency of its implementation, thus providing a more significant impact on blood pressure. Cultural factors and religious beliefs also influence the level of acceptance and effectiveness of this practice among university students. Thus, prayer and dhikr can be an effective and easy-to-implement alternative for managing mild hypertension, especially in the university student population. This study recommends institutional support for the integration of spiritual practices as part of student wellness programs.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Hipertensi ringan merupakan kondisi peningkatan tekanan darah yang dapat berdampak serius jika tidak dikendalikan dengan baik. Salah satu metode non-farmakologis yang mulai banyak diterapkan adalah praktik spiritual seperti doa dan dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap praktik doa dan dzikir serta pengaruhnya dalam menurunkan tekanan darah pada mahasiswa dengan hipertensi ringan. Metode yang digunakan adalah studi literatur sistematis (Systematic Literature Review/SRL) dengan mengkaji berbagai artikel dan jurnal yang relevan selama lima tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik doa dan dzikir memiliki efek positif dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme relaksasi dan pengelolaan stres. Persepsi positif mahasiswa terhadap manfaat praktik ini meningkatkan konsistensi pelaksanaannya, sehingga memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap tekanan darah. Faktor budaya dan keyakinan agama juga mempengaruhi tingkat penerimaan dan efektivitas praktik ini di kalangan mahasiswa. Dengan demikian, doa dan dzikir dapat menjadi alternatif pengelolaan hipertensi ringan yang efektif dan mudah diaplikasikan, khususnya pada populasi mahasiswa. Penelitian ini merekomendasikan adanya dukungan institusional untuk integrasi praktik spiritual sebagai bagian dari program kesehatan mahasiswa.</p> Sunah Sartika Sindi Antika Liatre Rahmayani Imelda Copyright (c) 2025 Sunah Sartika, Sindi Antika, Liatre, Rahmayani, Imelda https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-20 2025-05-20 1 1 28 36 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP VAKSINASI: STUDI KASUS DI WILAYAH PERKOTAAN DAN PEDESAAN https://jurnalp4i.com/index.php/medika/article/view/5144 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Vaccination is one of the most effective preventive efforts in preventing the spread of infectious diseases and forming herd immunity. However, the success of the vaccination program is not only determined by the availability of vaccines, but also by the public's perception and acceptance of vaccination itself. This study aims to assess and compare the perceptions of urban and rural communities towards vaccination, and identify the factors that influence them. The study used a descriptive qualitative approach with data collection through interviews, observation, and documentation. The results showed significant differences between urban and rural communities in understanding, accepting, and responding to the vaccination program. Urban communities tend to have greater access to information, but are also vulnerable to hoaxes and misinformation, while rural communities are more influenced by community leaders and local beliefs. Education, access to health services, digital literacy, and social norms are key determinants in shaping these perceptions. The findings emphasize the importance of contextual, participatory, and local wisdom-based health communication approaches to improve the effectiveness of vaccination programs in Indonesia. This research is expected to contribute to the development of more inclusive and adaptive public health policies.</em></p> <p> </p> <p>Vaksinasi merupakan salah satu upaya preventif paling efektif dalam mencegah penyebaran penyakit menular dan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Namun, keberhasilan program vaksinasi tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan vaksin, tetapi juga oleh persepsi dan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan persepsi masyarakat perkotaan dan pedesaan terhadap vaksinasi, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan dalam memahami, menerima, dan merespons program vaksinasi. Masyarakat perkotaan cenderung memiliki akses informasi yang lebih luas, namun juga rentan terhadap hoaks dan misinformasi, sementara masyarakat pedesaan lebih banyak dipengaruhi oleh tokoh masyarakat dan kepercayaan lokal. Faktor pendidikan, akses layanan kesehatan, literasi digital, serta norma sosial menjadi penentu utama dalam membentuk persepsi tersebut. Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan komunikasi kesehatan yang kontekstual, partisipatif, dan berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan efektivitas program vaksinasi di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kebijakan kesehatan masyarakat yang lebih inklusif dan adaptif.</p> Rere Fitria Sunah Sartika Sindi Antika Rahmayani Imelda Copyright (c) 2025 Rere Fitria, Sunah Sartika, Sindi Antika, Rahmayani, Imelda https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-20 2025-05-20 1 1 37 45