https://jurnalp4i.com/index.php/learning/issue/feed LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran 2025-11-15T02:34:39+00:00 Randi Pratama Murtikusuma, M.Pd randi.popo@gmail.com Open Journal Systems <p style="text-align: justify;"><strong>LEARNING : Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran</strong> | <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/11680"><strong>Terakreditasi Sinta 4 </strong></a>diterbitkan 4 kali setahun (Februari, Mei, Agustus, dan November) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) yang berafiliasi dengan Perguruan Tinggi Indonesia. Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan dan pembelajaran.<br /><strong>e-ISSN : </strong><strong>2777-0575 </strong><strong>| </strong><strong>p-ISSN :</strong> <strong>2777-0583</strong></p> https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6942 HUBUNGAN VISI DAN MISI SEKOLAH DENGAN PENINGKATAN MUTU KINERJA SEKOLAH 2025-09-07T00:44:51+00:00 Agus Sumantri gus_suman@unsil.ac.id Gadriaman Gadriaman gus_suman@unsil.ac.id Iyus Jayusman gus_suman@unsil.ac.id Priyo Wibowo gus_suman@unsil.ac.id <p>This study was conducted in public junior high schools spread across West Java which are quality schools in the district/city, which amounted to 21 schools In this study the author used "Effective Schools, School-Based Quality Improvement Management," as the grand theory. This study is intended to explain the effectiveness of the relationship between the vision, mission and quality of school performance. This study uses quantitative methods with descriptive statistical research models because the sample used is a saturated sample model because the population is less than 30. Data were obtained by distributing valid and reliable instruments to each school, with 8 (eight) respondents per school consisting of: principals and vice principals, Mathematics, Science and English teachers and school committees. In this study, the independent variable is the vision and mission of the school while the quality of school performance is the dependent variable. In this study the authors found that: Correlation of vision, school mission based on the results of the analysis showed a moderate/sufficient relationship to the quality of school performance, but did not affect the quality of school performance, this means that the vision and mission of the school did not make an important contribution to the school in improving the quality of its performance.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri yang tersebar di wilayah Jawa Barat yang merupakan sekolah bermutu di kabupaten/ kota, yang jumlahnya 21 sekolah Dalam penelitian ini penulis menggunakan ”Sekolah Efektif, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah,” sebagai grand theory. Studi ini dimaksudkan untuk menjelaskan efektifitas hubungan antara visi, misi sekolah terhadap mutu kinerja sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model penelitian statistik deskriptif karena sampel yang digunakan adalah model sampel jenuh karena jumlah populasinya kurang dari 30. Data diperoleh dengan cara menyebarkan instrument yang valid dan reliabel kepada tiap sekolah, dengan responden tiap sekolahnya 8 (delapan) orang yang terdiri dari : kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, Guru Matematika, IPA dan Guru Bahasa Inggris serta Komite sekolah. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah visi, misi sekolah sedangkan mutu kinerja sekolah sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini penulis menemukan hasil bahwa: Korelasi visi, misi sekolah berdasarkan hasil analisis menunjukkan adanya hubungan sedang/cukup terhadap mutu kinerja sekolah, tetapi tidak mempengeruhi mutu kinerja sekolah, hal ini berarti visi dan misi sekolah sekolah tidak memberikan kontribusi penting kepada sekolah dalam meningkatkan mutu kinerjanya.</p> 2025-11-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6682 STRATEGI GURU MENGHADAPI PERUBAHAN KURIKULUM 2013 MENJADI KURIKULUM MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN DI UPT SMP NEGERI 24 MEDAN 2025-11-09T14:00:30+00:00 Ade Fitri Sihombing Adefitriborujontan02@gmail.com Sampitmo Habeahan Adefitriborujontan02@gmail.com <p>This research aims to determine how teachers strategize to deal with the transition from the 2013 Curriculum to the Merdeka Curriculum in learning at UPT SMP Negeri 24. The type of research used is descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques include interviews, observation, and document study. The data obtained will then be analyzed using the Miles and Huberman model, which consists of data reduction, data display, and data verification. The results of the research show that in the process of adapting from the 2013 Curriculum to the Merdeka Curriculum at UPT SMP Negeri 24 Medan, teachers faced several obstacles and challenges. To overcome these problems, teachers implemented various relevant strategies. These strategies include professional training and development for teachers carried out through learning community training to improve teacher quality, socialization of filling out teacher performance features on the Merdeka Mengajar platform, dissemination of the implementation of the Merdeka Curriculum, and many other types of training provided either by the Department of Education or by the school itself. The second strategy is collaboration and involvement of the school community aimed at building cooperation among teachers so they can help each other in facing these changes, which is carried out through MGMP (Subject Teacher Working Group) activities. Another strategy is the use of educational technology to support the changes. By using various digital tools and platforms, teachers can access more diverse and up-to-date learning resources, which can be adjusted to meet the needs of the new curriculum. In addition, there are also curriculum change management strategies used by teachers to address curricular changes and support adaptation, including the unfreezing stage, the change stage, and the refreezing stage.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi guru menghadapi perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum Merdeka dalam pembelajaran di UPT SMP Negeri 24. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Kemudian data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata dalam proses adaptasi perubahan kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka di UPT SMP Negeri 24 Medan, guru mengalami beberapa hambatan dan tantangan. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru menjalankan berbagai strategi relevan. Adapun strategi tersebut adalah strategi pelatihan dan pengembangan profesional guru yang dijalalankan melalui Pelatihan komunitas belajar dalam meningkatkan mutu guru, sosialisasi pengisian fitur kinerja guru pada <em>platform </em>Merdeka mengajar, pengimbasan implementasi kurikulum Merdeka mengajar dan banyak jenis pelatihan lainnya yang diberikan baik itu oleh dinas Pendidikan atau dari sekolah sendiri. Strategi kedua yaitu kolaborasi dan keterlibatan komunitas sekolah dengan tujuan membangun kerjasama antar guru agar mampu untuk saling membantu dalam menghadapi perubahan yang dilaksanakan melalui kegiatan MGMP. Strategi lainnya yaitu penggunaan teknologi Pendidikan untuk mendukung perubahan. Dengan menggunakan berbagai alat dan platform digital guru dapat mengakses sumber belajar yang lebih beragam dan terkini, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum yang baru. Disamping itu terdapat juga strategi manajemen perubahan kurikulum yang digunakan guru untuk menghadapi perubahan kurikulum serta mendukung adaptasi perubahan diantaranya tahap <em>unfreezing </em>(mencairkan), tahap <em>change </em>(perubahan), serta tahap <em>refreezing </em>(membekukan Kembali).</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7517 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILIATOR AND EXPLAINING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PESERTA DIDIK 2025-11-09T14:21:20+00:00 Agus Susanti agussusanti@radenintan.ac.id <p>This research is motivated by the low learning outcomes of seventh-grade students in Islamic Religious Education (PAI) at SMP Negeri 16 Bandar Lampung, particularly in the topic of congregational and shortened prayers, where 63.49% of students fell below the Minimum Completion Minimum (KKM). This condition is thought to be due to the implementation of conventional, teacher-centered learning methods and a lack of student involvement. The focus of this study is to examine the effect of the Student Facilitator and Explainer (SFE) cooperative learning model on improving Islamic Religious Education (PAI) learning outcomes. This study used a quantitative method with a quasi-experimental design (pretest-posttest control group design). The sample consisted of two classes (VII D as the experimental class and VII F as the control class) selected purposively. Learning outcome data were collected through tests and analyzed using a t-test after passing validity, reliability, normality, and homogeneity tests. The results showed a significant difference in learning outcomes (Sig. 0.000 &lt; 0.05). The posttest average for the experimental class (84.50) was significantly higher than that for the control class (65.00). It was concluded that the SFE model had a significant and effective effect on improving Islamic Religious Education learning outcomes by encouraging student involvement, responsibility, and better understanding of concepts.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas VII SMP Negeri 16 Bandar Lampung, khususnya pada materi shalat jama’ dan qashar, di mana 63,49% siswa berada di bawah KKM. Kondisi ini diduga akibat penerapan metode pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru dan kurangnya keterlibatan siswa. Fokus penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe <em>Student Facilitator and Explaining</em> (SFE) terhadap peningkatan hasil belajar PAI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain <em>quasi-experiment</em> (<em>pretest-posttest control group design</em>). Sampel terdiri dari dua kelas (VII D sebagai kelas eksperimen dan VII F sebagai kelas kontrol) yang dipilih secara <em>purposive</em>. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes, dianalisis menggunakan uji-t setelah lolos uji validitas, reliabilitas, normalitas, dan homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan pada hasil belajar (nilai Sig. 0,000 &lt; 0,05). Rata-rata <em>posttest</em> kelas eksperimen (84,50) jauh lebih tinggi daripada kelas kontrol (65,00). Disimpulkan bahwa model SFE berpengaruh signifikan dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar PAI dengan mendorong keterlibatan, tanggung jawab, dan pemahaman konsep siswa secara lebih baik.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7512 PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN AKHLAK NABAWI DALAM MEMBENTUK KARAKTER ISLAMI PADA TINGKAT SMP/MTS 2025-11-09T14:17:16+00:00 Abdullah Mizan abdullahmizan19@gmail.com Maemunah Sa’diyah abdullahmizan19@gmail.com Bahruddin Bahruddin abdullahmizan19@gmail.com Nisrina Khairunnisa Supriatna abdullahmizan19@gmail.com Nunuy Nurjanah abdullahmizan19@gmail.com <p>The paradigm shift in education in Indonesia demands innovations in learning that are relevant to the needs of the 21st century. One of the main challenges is the low quality of moral education, which serves as the foundation for shaping students’ character at the junior high school (SMP/MTs) level. This issue arises due to the limited availability of structured learning models aligned with the values of Nabawi morals. This study aims to develop and implement a systematically designed Nabawi moral education program to foster students’ positive behavior, strengthen the role of teachers, and involve parents as educational partners. The research method used is research and development (R&amp;D) with the ADDIE model, consisting of needs analysis, design, expert validation, limited trials, implementation with target groups, and evaluation and FGD (Focus Group Discussion), through both qualitative and quantitative data analysis. The results show that the development of this Nabawi moral education program effectively enhances students’ understanding of moral values, strengthens teachers’ instructional skills, and fosters collaboration between schools and parents. The program has been validated by four experts religious expert, material/language expert, design expert, and media expert resulting in a score of 15 (95%), indicating that the program is highly feasible to be applied at the SMP/MTs level. Therefore, this program is considered feasible to be implemented as a contextual and applicable Islamic value-based character education model.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Perubahan paradigma pendidikan di Indonesia menuntut adanya inovasi dalam pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan abad ke-21. Salah satu tantangan utama adalah rendahnya kualitas pendidikan akhlak yang berfungsi sebagai pondasi pembentukan karakter siswa di tingkat SMP/MTs. Masalah ini muncul karena masih terbatasnya model pembelajaran yang terstruktur dan sesuai dengan nilai-nilai akhlak Nabawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program pendidikan akhlak Nabawi yang dirancang secara sistematis agar mampu membentuk perilaku positif siswa, memperkuat peran guru, serta melibatkan orang tua sebagai mitra pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&amp;D) model ADDIE dengan tahapan analisis kebutuhan, perancangan, validasi ahli, uji coba terbatas, serta implementasi pada kelompok sasaran dan evaluasi, dan FGD (<em>Focus Group Discussion)</em>, analisis data penelitian ini kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan program pendidikan akhlak Nabawi ini efektif meningkatkan pemahaman siswa mengenai nilai moral, memperkuat keterampilan guru dalam mendidik, serta menumbuhkan kolaborasi antara sekolah dan orang tua. Program ini telah divalidasi oleh empat ahli yaitu ahli bidang agama, ahli bidang materi/bahasa, ahli bidang desain, ahli bidang media diperoleh skor 15 (95%) yang menunjukkan bahwa program ini termasuk ke dalam kategori sangat layak untuk diterapkan di tingkat MTs dan SMP. Dengan demikian, program ini layak untuk diterapkan sebagai model pendidikan karakter berbasis nilai Islam yang kontekstual dan aplikatif.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7526 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 7 BONE MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) PADA MATERI TEKS NEGOSIASI 2025-11-09T14:19:10+00:00 Audya Syahrani audyasyahrani03@gmail.com Andi Tenri Sua audyasyahrani03@gmail.com Suhardiman Suhardiman audyasyahrani03@gmail.com <p>This research is motivated by the low learning outcomes of tenth-grade students at SMAN 7 Bone on negotiation texts. Pre-cycle data showed an average score of only 58.96 (poor) and 42% of students failed to meet the Minimum Competency (KKM) due to passive teacher-centered learning. The focus of this research is to improve learning outcomes and student engagement through the implementation of the Student-Centered Learning (SCL) model. This study used the Classroom Action Research (CAR) method, conducted in two cycles with 27 students. The research stages included planning, SCL implementation with group discussions and negotiation practice, observation of engagement, and a learning outcome test at the end of each cycle, with a success indicator of 85% completion. The results showed progressive and significant improvement. In Cycle I, the average score increased to 70.92 (sufficient), but reflections showed that students remained passive during presentations. After strategy improvements and more intensive teacher guidance in Cycle II, the average score jumped to 91.33 (very good), with classical completion reaching 100%. The main finding is that actively facilitated SCL successfully increased students' enthusiasm and courage in arguing. It was concluded that the SCL model was highly effective in improving student learning outcomes in negotiation texts.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas X SMAN 7 Bone pada materi teks negosiasi, di mana data pra-siklus menunjukkan nilai rata-rata hanya 58,96 (kategori kurang) dan 42% siswa tidak tuntas KKM akibat pembelajaran <em>teacher-centered</em> yang pasif. Fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa melalui penerapan model <em>Student Centered Learning</em> (SCL). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus terhadap 27 siswa. Tahapan penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan SCL dengan diskusi kelompok dan praktik negosiasi, observasi keaktifan, serta tes hasil belajar di akhir setiap siklus dengan indikator keberhasilan 85% tuntas. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang progresif dan signifikan. Pada Siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 70,92 (cukup), namun refleksi menunjukkan siswa masih pasif saat presentasi. Setelah perbaikan strategi dan bimbingan guru yang lebih intensif pada Siklus II, terjadi lonjakan nilai rata-rata menjadi 91,33 (sangat baik), dengan ketuntasan klasikal mencapai 100%. Temuan utama adalah SCL yang terfasilitasi aktif berhasil meningkatkan antusiasme dan keberanian siswa berargumentasi. Disimpulkan bahwa model SCL sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi teks negosiasi.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7522 ANALISIS COMMUNITY BASED LEARNING (CBL) DAN FAKTOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 5.0: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW 2025-11-09T14:13:35+00:00 Akhyar Akhyar akhyar_ppkn@abulyatama.ac.id Usman Usman akhyar_ppkn@abulyatama.ac.id Hasanah Hasanah akhyar_ppkn@abulyatama.ac.id <p>The Industrial Revolution 5.0 era presents new challenges and opportunities in education, demanding a learning approach that balances technology with human values. This study aims to analyze the contribution of Community Based Learning (CBL) to the development of 21st century skills and educational success in the era of Society 5.0. Using Systematic Literature Review (SLR) method based on PRISMA protocol, this article reviewed 87 primary studies (2019-2025) from Google Scholar, Scopus, ERIC, and MDPI. The thematic analysis identified four main contributions of CBL: (1) strengthening critical thinking, collaboration, creativity, and communication skills; (2) fostering the values of empathy, sustainability, and community agency; (3) supporting the integration of smart technology with a humanist approach; and (4) determined by success factors such as policy support, multi-stakeholder collaboration, teacher readiness, and local relevance. This study confirms that CBL is a transformative pedagogical strategy capable of bridging the gap in access to education, while strengthening global competitiveness and achieving the SDGs. The original contribution of this study lies in the development of a conceptual model of Inclusive Education 5.0 that integrates smart technology with a humanist approach. This complements previous research that tends to only emphasize the practical aspects of CBL without a comprehensive conceptual framework.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Era Revolusi Industri 5.0 menghadirkan tantangan dan peluang baru dalam dunia pendidikan, menuntut pendekatan pembelajaran yang menyeimbangkan teknologi dengan nilai kemanusiaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi <em>Community Based Learning</em> (CBL) terhadap pengembangan keterampilan abad ke 21 dan keberhasilan pendidikan di era Society 5.0. Dengan metode <em>Systematic Literature Review (SLR)</em> berbasis protokol PRISMA, artikel ini menelaah 87 studi primer (2019–2025) dari Google Scholar, Scopus, ERIC, dan MDPI. Hasil analisis tematik mengidentifikasi empat kontribusi utama CBL: (1) memperkuat keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi; (2) menumbuhkan nilai empati, keberlanjutan, serta <em>agency</em> komunitas; (3) mendukung integrasi teknologi cerdas dengan pendekatan humanis; dan (4) ditentukan oleh faktor keberhasilan berupa dukungan kebijakan, kolaborasi multi pihak, kesiapan guru, serta relevansi lokal. Kajian ini menegaskan bahwa CBL merupakan strategi pedagogis transformatif yang mampu menjembatani kesenjangan akses pendidikan, sekaligus memperkuat daya saing global dan pencapaian SDGs. Kontribusi orisinal studi ini terletak pada penyusunan model konseptual Inclusive Education 5.0 yang mengintegrasikan teknologi cerdas dengan pendekatan humanis. Hal ini melengkapi penelitian sebelumnya yang cenderung hanya menekankan aspek praktis CBL tanpa kerangka konseptual menyeluruh</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6967 PENGARUH METODE FOUR SQUARE WRITING BERBASIS INFOGRAFIS TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS BIOGRAFI PADA SISWA KELAS X DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SAMPANG TAHUN PELAJARAN 2025/2026 2025-11-09T14:10:42+00:00 Ach. Fauzan fauzanalghazali02@gmail.com Ari Wibowo moh.ariwibowo@gmail.com Siti Aminah hjsitiaminah443@gmail.com <p>Writing skills are a crucial competency that students must master, particularly in composing biographical texts systematically and engagingly. However, in practice, writing instruction often encounters obstacles such as lack of interest, limited ideas, and difficulty in developing a writing outline. This study aims to determine the effect of the infographic-based Four Square Writing method on the biographical writing skills of tenth-grade students at MAN Sampang in the 2025/2026 academic year. This is a quantitative study with a quasi-experimental design using a cluster sampling technique. The sample consisted of 36 students divided into two groups: an experimental class (X-6), consisting of 18 students who received the infographic-based Four Square Writing method, and a control class (X-5), consisting of 18 students who received the conventional method. Data collection instruments included writing skills tests (pretest and posttest) and a Likert-scale questionnaire to measure students' interest, motivation, understanding of the material, and perceptions of the method's effectiveness. Data analysis was conducted using normality tests, homogeneity tests, independent t-tests, and paired sample t-tests. The results showed that the average posttest score of the experimental group reached 83.33, a significant increase from the pretest score of 54.72. Meanwhile, the control group only increased from 53.33 to 70.28. The Independent Samples T-Test produced a t-value of 4.336 with Sig. (2-tailed) = 0.000 (&lt;0.05), which means there is a significant difference between the two groups. The Paired Samples T-Test showed a significant increase in both groups, but the increase in the experimental group was much higher. The questionnaire responses also showed that the majority of students agreed that this method makes learning more interesting, increases self-confidence, helps understand text structure, and encourages writing independence.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dikuasai siswa, khususnya dalam menyusun teks biografi secara sistematis dan menarik. Namun, dalam praktiknya, pembelajaran menulis seringkali mengalami kendala seperti kurangnya minat, ide yang terbatas, dan kesulitan dalam menyusun kerangka tulisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode <em>Four Square Writing</em> berbasis infografis terhadap keterampilan menulis teks biografi siswa kelas X MAN Sampang tahun pelajaran 2025/2026. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan teknik cluster sampling. Sampel penelitian terdiri dari 36 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok: kelas eksperimen (X-6) sebanyak 18 siswa yang mendapatkan perlakuan metode <em>Four Square Writing</em> berbasis infografis, dan kelas kontrol (X-5) sebanyak 18 siswa yang menggunakan metode konvensional. Instrumen pengumpulan data meliputi tes keterampilan menulis (pretest dan posttest) dan kuesioner skala Likert untuk mengukur minat, motivasi, pemahaman materi, serta persepsi siswa terhadap efektivitas metode. Analisis data dilakukan melalui uji normalitas, homogenitas, uji-t independen, dan uji-t berpasangan (<em>paired sample t-test</em>). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen mencapai 83,33, meningkat signifikan dari nilai pretest 54,72. Sementara itu, kelompok kontrol hanya meningkat dari 53,33 menjadi 70,28. Uji Independent Samples T-Test menghasilkan nilai t = 4,336 dengan Sig. (2-tailed) = 0,000 (&lt; 0,05), yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok. Uji Paired Samples T-Test menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kedua kelompok, namun kenaikan pada kelompok eksperimen jauh lebih tinggi. Respon kuesioner juga memperlihatkan mayoritas siswa setuju bahwa metode ini membuat pembelajaran lebih menarik, meningkatkan kepercayaan diri, membantu memahami struktur teks, serta mendorong kemandirian menulis.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7515 KONTRIBUSI PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA TERHADAP PENINGKATAN SELF-AWARENESS MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2025-11-09T14:12:32+00:00 Alfina Fitriani 06051282126045@student.unsri.ac.id Umi Chotimah 06032682327004@student.unsri.ac.id <p>The development of globalization and digital transformation requires higher education institutions in Indonesia not only to produce academically excellent graduates but also to foster self-awareness, social skills, and sensitivity to cultural diversity. One of the strategic policies implemented is the Indonesian Student Exchange Program (Pertukaran Mahasiswa Merdeka or PMM), which aims to broaden students’ academic and social experiences through cross-campus lectures, the Modul Nusantara, and intercultural interactions. This study focuses on analyzing the influence of PMM on improving the self-awareness of FKIP Universitas Sriwijaya students, considering that future educators are expected to possess both academic competence and emotional maturity. The research employed a mixed-method approach with a concurrent embedded strategy. Quantitative data were collected through a Likert-scale questionnaire distributed to 91 respondents, while qualitative data were obtained through in-depth interviews with three informants and documentation analysis. The research instrument was tested for validity and reliability, with Cronbach’s Alpha reaching 0.938, indicating very high reliability. Simple regression analysis yielded a significance value of 0.000 &lt; 0.05, meaning that PMM significantly affects the improvement of students’ self-awareness. Qualitative findings revealed personal transformation, strengthened national identity, and increased self-confidence among students. In conclusion, PMM is proven effective in enhancing students’ self-awareness through the combination of academic engagement, Modul Nusantara, and intercultural experiences, making this program a valuable instrument for shaping the character of Indonesia’s young generation.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Perkembangan globalisasi dan transformasi digital menuntut perguruan tinggi di Indonesia untuk tidak hanya mencetak lulusan yang unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran diri (self-awareness), keterampilan sosial, serta kepekaan terhadap keberagaman budaya. Salah satu kebijakan strategis yang dijalankan adalah Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang bertujuan memperluas pengalaman akademik dan sosial mahasiswa melalui kegiatan perkuliahan lintas kampus, Modul Nusantara, serta interaksi lintas budaya. Penelitian ini berfokus pada analisis pengaruh PMM terhadap peningkatan self-awareness mahasiswa FKIP Universitas Sriwijaya, mengingat calon pendidik dituntut memiliki kompetensi akademik sekaligus kedewasaan emosional. Metode penelitian menggunakan pendekatan campuran (mix methods) dengan strategi <em>concurrent embedded</em>. Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner Likert yang disebarkan kepada 91 responden, sedangkan data kualitatif digali melalui wawancara mendalam dengan tiga informan dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian diuji validitas dan reliabilitasnya, dengan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,938 yang menunjukkan reliabilitas sangat tinggi. Analisis regresi sederhana menghasilkan nilai signifikansi 0,000 &lt; 0,05, yang berarti PMM berpengaruh signifikan terhadap peningkatan self-awareness mahasiswa. Secara kualitatif, mahasiswa melaporkan adanya transformasi pribadi, penguatan identitas kebangsaan, serta peningkatan kepercayaan diri. Kesimpulannya, PMM terbukti efektif dalam mengembangkan kesadaran diri mahasiswa melalui kombinasi keterlibatan akademik, Modul Nusantara, dan interaksi lintas budaya, sehingga program ini layak diperkuat sebagai instrumen pembentukan karakter generasi muda Indonesia.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7519 PENGARUH MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DI LUAR KELAS TERHADAP KETERAMPILAN ARGUMENTASI ILMIAH SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN IPAS 2025-11-09T14:02:23+00:00 Andri Hermawan hermawanandri5681@gmail.com <p>This research is motivated by the challenges of 21st-century education to develop higher-order thinking skills such as scientific argumentation, whose implementation in elementary schools is still suboptimal due to classroom-centered learning. The main focus of this study is to bridge this gap by examining the effect of the Problem-Based Learning (PBL) model implemented outside the classroom on the scientific argumentation skills of sixth-grade students at SD Negeri 2 Besuki. This quasi-experimental study with a pretest-posttest control group design involved grade VI-A (the experimental group) learning with PBL outside the classroom and grade VI-B (the control group) learning with conventional learning. Data were collected through a scientific argumentation essay test and analyzed using an independent t-test. The results showed that the implementation of the PBL model outside the classroom was significantly superior. The experimental group experienced a significantly higher average score increase (from 58.44 to 82.11) compared to the control group (from 57.88 to 64.23), with statistical significance (p=0.001). It was concluded that the synergy between the PBL framework, which encourages argumentation, and the out-of-class context that provides authentic evidence, proved highly effective in developing students' scientific argumentation skills holistically.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan pendidikan abad ke-21 untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti argumentasi ilmiah, yang implementasinya di sekolah dasar masih belum optimal karena pembelajaran yang terpusat di dalam kelas. Fokus utama penelitian ini adalah untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan menguji pengaruh model <em>Problem-Based Learning</em> (PBL) yang dilaksanakan di luar kelas terhadap keterampilan argumentasi ilmiah siswa kelas VI SD Negeri 2 Besuki. Penelitian kuasi-eksperimental dengan desain <em>pretest-posttest control group</em> ini melibatkan kelas VI-A (kelompok eksperimen) yang belajar dengan PBL di luar kelas dan kelas VI-B (kelompok kontrol) dengan pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan melalui tes esai argumentasi ilmiah dan dianalisis menggunakan uji-t independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL di luar kelas secara signifikan lebih unggul. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan skor rata-rata yang jauh lebih tinggi (dari 58,44 menjadi 82,11) dibandingkan kelompok kontrol (dari 57,88 menjadi 64,23), dengan signifikansi statistik (p=0,001). Disimpulkan bahwa sinergi antara kerangka PBL yang mendorong kebutuhan berargumen dan konteks luar kelas yang menyediakan bukti otentik terbukti sangat efektif untuk mengembangkan keterampilan argumentasi ilmiah siswa secara holistik.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7508 ANALISIS KETERBATASAN MEDIA PEMBELAJARAN: TANTANGAN DAN SOLUSI DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL 2025-11-09T14:02:10+00:00 Eko Yuniarto febiwidayant1i@wisnuwardhana.ac.id Febi Dwi Widayanti febiwidayanti@wisnuwardhana.ac.id Febi Dwi Widayanti febiwidayanti@wisnuwardhana.ac.id Sri Rahayuningsih febiwidayanti@wisnuwardhana.ac.id Atika Zulfa Rahmani febiwidayanti@wisnuwardhana.ac.id Clarissa Dwi Setya febiwidayanti@wisnuwardhana.ac.id <p>This research is motivated by the crucial role of instructional media in supporting contextual learning. However, many elementary schools in Malang City still face limitations in media resources. Initial observations found that the use of teaching modules without adequate illustrations makes it difficult for students to understand abstract concepts of geometric shapes. The focus of this research is to analyze these media limitations and identify effective solutions to improve student understanding. This research used a qualitative approach with a case study design, involving students, teachers, and the principal. Data were collected through interviews, observations, document studies, and questionnaires, which were then analyzed using thematic analysis. The results confirmed that the limitations of visual media make it difficult for students to differentiate, illustrate, and draw geometric shapes. The main finding is that the implementation of creative and technological solutions, such as the use of posters, animated videos, the creation of geometric shape miniatures, and GeoGebra software, proved effective in improving student understanding, creativity, and engagement. It is concluded that technological adaptation and a variety of instructional media are crucial for overcoming the limitations of contextual learning of abstract material and developing 21st-century skills.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh krusialnya peran media pembelajaran dalam mendukung pembelajaran kontekstual, namun kenyataannya banyak sekolah dasar di Kota Malang masih menghadapi keterbatasan media. Observasi awal menemukan bahwa penggunaan modul ajar tanpa ilustrasi memadai menyebabkan siswa kesulitan memahami konsep abstrak bangun ruang. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis keterbatasan media tersebut dan mengidentifikasi solusi efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan siswa, guru, dan kepala sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumen, dan kuesioner, yang kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian mengonfirmasi bahwa keterbatasan media visual menyebabkan siswa kesulitan membedakan, mengilustrasikan, dan menggambar bangun ruang. Temuan utama adalah bahwa penerapan solusi kreatif dan teknologi, seperti penggunaan poster, video animasi, pembuatan miniatur bangun ruang, dan perangkat lunak Geogebra, terbukti efektif meningkatkan pemahaman, kreativitas, dan keaktifan siswa. Disimpulkan bahwa adaptasi teknologi dan variasi media pembelajaran sangat penting untuk mengatasi keterbatasan pembelajaran kontekstual materi abstrak dan mengembangkan keterampilan abad ke-21.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6876 ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KELAS VII DI SMP N 1 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK 2025-11-09T14:10:27+00:00 Elisa Saputry saputryelisa@gmail.com Wibi Wijaya saputryelisa@gmail.com Sri Rahayu saputryelisa@gmail.com <p>The 21st century demands that students possess critical thinking, communication, collaboration, and complex problem-solving skills. However, classroom learning is still often dominated by teacher-centered lectures, resulting in low student participation and motivation. This study aims to explore the implementation of the Think Pair Share (TPS) learning model in enhancing students’ engagement, creativity, and understanding in Social Studies (IPS) at SMP Negeri 1 Lembah Gumanti. The research employed a descriptive qualitative approach, with data collected through observation, interviews, and documentation. The subjects included the teacher and students of Class VII C, selected using purposive sampling. The findings indicate that the TPS model, implemented through the Think, Pair, and Share stages, effectively increased student participation, critical thinking skills, communication abilities, and self-confidence in expressing opinions. The success of TPS was supported by careful lesson planning, the preparation of teaching modules, student worksheets (LKPD), utilization of supporting media, and teacher guidance. Challenges such as limited time and differences in student abilities could be mitigated through structured teaching strategies. In conclusion, TPS is effective in improving the quality of Social Studies learning and is relevant for application in other classes or subjects. Future research is recommended to combine TPS with other learning models or educational technology to further enhance learning effectiveness.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Abad ke-21 menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi efektif, bekerja sama, serta menyelesaikan masalah yang kompleks. Sayangnya, praktik pembelajaran di sekolah masih banyak menggunakan metode ceramah yang berpusat pada guru, sehingga mengurangi motivasi belajar dan partisipasi siswa. Penelitian ini mengeksplorasi penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan keterlibatan, kreativitas, dan pemahaman siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Negeri 1 Lembah Gumanti. Pendekatan yang digunakan bersifat kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari guru dan siswa kelas VII C, yang dipilih secara purposive agar relevan dengan fokus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan TPS melalui tahapan Think, Pair, dan Share berhasil menstimulasi keaktifan siswa, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, keterampilan komunikasi, serta rasa percaya diri dalam menyampaikan ide. Keberhasilan ini didukung oleh perencanaan pembelajaran yang terstruktur, penyusunan modul ajar dan lembar kerja peserta didik (LKPD), pemanfaatan media pembelajaran pendukung, serta bimbingan guru secara langsung. Beberapa kendala, seperti keterbatasan waktu dan perbedaan tingkat kemampuan siswa, dapat diminimalkan dengan strategi pembelajaran yang sistematis. Secara keseluruhan, TPS terbukti efektif dalam memperbaiki kualitas proses belajar mengajar di IPS, dan model ini memiliki potensi untuk diterapkan pada kelas atau mata pelajaran lain. Penelitian berikutnya disarankan menggabungkan TPS dengan model pembelajaran lain atau teknologi pendidikan untuk meningkatkan efektivitas dan keterlibatan siswa lebih jauh.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7416 PERANCANGAN GAME SIMULASI PENGENALAN PERANGKAT KERAS CPU MENGGUNAKAN APLIKASI SCRATCH 3 PADA SISWA KELAS X TKJ SMK 2025-11-09T14:19:55+00:00 Fahrul Arifatul Roziq fahrularifatul.rosqi.16@umkendari.ac.id Alfiah Fajriani alfiah.fajriani@umkendari.ac.id Zila Razilu zila.razilu@umkendari.ac.id <p>This study aims to develop an interactive 2D learning media based on Scratch 3 to assist tenth-grade TKJ students at SMKN 1 Kendari in understanding the components of a computer CPU motherboard. The background of this research lies in the low level of student interest in learning computer hardware, as the teaching methods are still predominantly lecture-based and less interactive. Therefore, innovative media are required to provide a more engaging and enjoyable learning experience. The development model employed is ADDIE, which includes the stages of needs analysis, design, media development using Scratch 3, implementation through conversion into HTML and Android application formats, and evaluation through expert validation and user testing. The validation results indicate that the average assessment from media experts reached 85.8% in the good category, while material experts obtained an average score of 87.5% in the very good category. User trials involving 30 students resulted in an overall average score of 89.1% categorized as very good, where the visual aspect achieved 85.0% good, while interactivity, ease of use, clarity of material, device compatibility, and learning motivation reached 90.0% ("very good"). Thus, this learning media is considered feasible for use, effective in enhancing students’ understanding, and has the potential to be further developed by adding automatic evaluation features and expanding the scope of the learning materials.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran interaktif 2D berbasis Scratch 3 untuk membantu siswa kelas X TKJ SMKN 1 Kendari dalam memahami komponen motherboard CPU komputer. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya minat siswa dalam mempelajari perangkat keras komputer karena metode pembelajaran masih dominan bersifat ceramah dan kurang interaktif. Untuk itu, diperlukan media inovatif yang mampu menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan. Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE, meliputi tahap analisis kebutuhan, perancangan desain, pengembangan media menggunakan Scratch 3, implementasi melalui konversi ke format HTML dan aplikasi Android, serta evaluasi melalui uji validasi dan uji pengguna. Hasil validasi menunjukkan bahwa rata-rata penilaian ahli media sebesar 85,8% dengan kategori baik, dan ahli materi memperoleh rata-rata 87,5% dengan kategori sangat baik. Uji coba kepada 30 siswa menghasilkan rata-rata keseluruhan 89,1% dengan kategori sangat baik, di mana aspek visual memperoleh 85,0% baik, sementara aspek interaktivitas, kemudahan penggunaan, kejelasan materi, kesesuaian perangkat, dan motivasi belajar mencapai 90,0% (sangat baik). Dengan demikian, media pembelajaran ini dinyatakan layak digunakan, efektif meningkatkan pemahaman siswa, serta berpotensi dikembangkan lebih lanjut dengan penambahan fitur evaluasi otomatis dan cakupan materi yang lebih luas.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7523 INOVASI PEDAGOGI PAI MULTIKULTURAL: STRATEGI MENDIDIK GENERASI TOLERAN DAN HUMANIS 2025-11-09T14:02:55+00:00 Imam Anas Hadi imamhadianas3091@gmail.com Putri Ainur Rohmah imamhadianas309@gmail.com Muhammad Miftachurrohman imamhadianas309@gmail.com Nuzulia Rachmawati imamhadianas309@gmail.com Luthfi Chumairo imamhadianas309@gmail.com <p>This study aims to examine innovative teaching methods in Islamic Religious Education (PAI) that emphasize cultural diversity as an effort to shape a more tolerant and humanitarian generation. The basis for this research is the gap between the expectations of PAI as a tool for developing good morals and the reality on the ground, where intolerance remains prevalent among students. The method used in this study is a qualitative library research approach, analyzing the latest academic literature from the past ten years related to multicultural pedagogy, Islamic education, and values teaching strategies. Data were obtained from relevant scientific journals, books, and research reports, and then analyzed thematically. The results of this study indicate that innovations in PAI teaching oriented toward multiculturalism can be realized through cooperative learning methods, reflective narratives, and social projects that emphasize humanitarian values and diversity. These methods have proven effective in developing inclusive attitudes, empathy, and students' ability to respond to diverse social conditions. These findings emphasize the need for reformulating PAI methods so that they focus not only on cognitive aspects but also on affective and social aspects. This innovation provides theoretical and practical contributions to the development of contextual Islamic education in Indonesia.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji inovasi metode pengajaran dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bertumpu pada keberagaman budaya sebagai upaya untuk membentuk generasi yang lebih toleran dan berjiwa kemanusiaan. Dasar penelitian ini diambil dari adanya kesenjangan antara harapan PAI sebagai alat untuk mengembangkan akhlak yang baik dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, di mana masih banyak ditemukan intoleransi di antara para pelajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif jenis studi pustaka (library research), yang menganalisis literatur akademis terbaru dalam sepuluh tahun terakhir yang berhubungan dengan pedagogi multikultural, pendidikan Islam, dan strategi pengajaran nilai. Data diperoleh dari jurnal ilmiah, buku, dan laporan penelitian yang relevan, dan kemudian dianalisis secara tematik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pengajaran PAI yang berorientasi pada multikulturalisme dapat direalisasikan melalui metode pembelajaran kooperatif, naratif reflektif, dan proyek sosial yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan dan keragaman. Metode ini terbukti efektif dalam membangun sikap inklusif, empati, serta kemampuan siswa untuk merespon kondisi sosial yang beragam. Temuan ini menegaskan perlunya reformulasi metode PAI agar tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan sosial. Inovasi ini menjadi sumbangan teoritis dan praktik dalam pengembangan pendidikan Islam yang kontekstual di Indonesia.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7516 PERAN GURU PAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI ERA DIGITAL 2025-11-09T14:01:10+00:00 Asrofi Asrofi asrofiasyif1a@gmail.com Ahmad Nur Islah asrofiasyifa@gmail.com Uswatun Khasanah asrofiasyifa@gmail.com <p>This research is motivated by the crucial role of Islamic Religious Education (PAI) in shaping students' character amidst the challenges of the digital era, such as the rise of negative content and changes in social interactions. The gap between the ideal goal of PAI to develop noble character and the reality on the ground, which still shows various character issues in students, prompted this research. The focus of the research is to explore the role of PAI teachers in shaping students' character in the digital era. This research used a qualitative method with a case study approach. Data collection was conducted through in-depth interviews with PAI teachers and direct observation of the learning process, supported by a review of relevant literature. The data were analyzed using thematic analysis techniques. The results show that PAI teachers act not only as instructors but also as moral guides who utilize technology wisely. The main finding is that good interaction between teachers and students and the integration of technology in PAI have proven effective in instilling moral values, strengthening religious identity, and teaching digital ethics. It is concluded that the role of PAI teachers is vital in filtering the negative impacts of the digital era and strengthening students' positive character through an adaptive learning approach.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peran krusial Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membentuk karakter siswa di tengah tantangan era digital, seperti maraknya konten negatif dan perubahan interaksi sosial. Adanya kesenjangan antara tujuan ideal PAI untuk membentuk akhlak mulia dengan realitas di lapangan yang masih menunjukkan berbagai permasalahan karakter siswa mendorong penelitian ini. Fokus penelitian adalah untuk mengeksplorasi peran guru PAI dalam membentuk karakter peserta didik di era digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan guru-guru PAI dan observasi langsung terhadap proses pembelajaran, didukung studi literatur yang relevan. Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing moral yang memanfaatkan teknologi secara bijak. Temuan utama adalah interaksi yang baik antara guru dan siswa serta integrasi teknologi dalam PAI terbukti efektif dalam menanamkan nilai moral, menguatkan identitas keagamaan, dan mengajarkan etika digital. Disimpulkan bahwa peran guru PAI sangat vital dalam memfilter dampak negatif era digital dan memperkuat karakter positif siswa melalui pendekatan pembelajaran yang adaptif.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7509 METODE PENANAMAN NILAI NILAI MULTIKULTURAL DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2025-11-09T14:02:39+00:00 Mudrikah Mudrikah moodrieka2111@gmail.com Pujianto Pujianto moodrieka21@gmail.com Uswatun Khasanah moodrieka21@gmail.com <p>This study aims to describe the methods used to instill multicultural values in lower-grade students through Islamic Religious Education subjects at Madrasah Ibtidaiyah Ma’had Islam Getasan, Semarang Regency. A descriptive qualitative approach was employed, involving purposively selected teachers of grades 1, 2, and 3. Data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation, and analyzed using Miles and Huberman's interactive model consisting of data reduction, data display, and conclusion drawing. The findings indicate that various methods are used, including storytelling, playing, singing, educational trips, habituation, discussion, and exemplary behavior, with storytelling and habituation being the most dominant. These methods effectively foster students’ attitudes of tolerance, brotherhood, and love for the nation. However, several challenges were encountered, such as limited media resources, teachers' lack of storytelling skills, and inconsistencies between school education and students’ home environments. The study recommends teacher training and strengthened collaboration between schools and parents to enhance the internalization of multicultural values.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode penanaman nilai-nilai multikultural pada siswa kelas rendah dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Ma’had Islam Getasan, Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek guru kelas 1, 2, dan 3 yang dipilih secara purposive. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, serta analisis data menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam penanaman nilai-nilai multikultural meliputi bercerita, bermain, bernyanyi, karya wisata, pembiasaan perilaku, diskusi, dan pemberian teladan, dengan metode bercerita dan pembiasaan menjadi yang paling dominan. Metode-metode ini terbukti efektif dalam membentuk sikap toleransi, persaudaraan, dan cinta tanah air siswa. Namun demikian, terdapat hambatan dalam penerapannya, seperti keterbatasan media, teknik bercerita guru, serta kurangnya konsistensi antara pendidikan di sekolah dan lingkungan rumah. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan bagi guru dan penguatan sinergi antara sekolah dan orang tua untuk memaksimalkan internalisasi nilai multikultural.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7527 IMPLEMENTASI MODEL SANTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR 2025-11-09T14:13:04+00:00 Rahmah Eka Putri rahmahekaputri2307@gmail.com Yogi Prihandoko rahmahekaputri2307@gmail.com Noorhapizah Noorhapizah rahmahekaputri2307@gmail.com Darmiyati Darmiyati rahmahekaputri2307@gmail.com <p>This research is motivated by the suboptimal critical thinking skills of grade 6 students at SDN Kuin Selatan 1 due to the monotonous and minimally stimulating Pancasila Education learning process. The gap between the curriculum's demands for critical thinking and the reality of passive learning necessitates intervention. The focus of this research is to improve students' critical thinking skills on the topic "My Identity and My Ensvironment" through the application of the SANTUN model (a combination of Problem-Based Learning, Numbered Heads Together, and Word Square). This study used a qualitative Classroom Action Research (CAR) method implemented over four meetings. Data collection was conducted through a written essay test at the end of each meeting, which was analyzed based on five critical thinking indicators (interpretation, analysis, evaluation, inference, and explanation). The results showed progressive and significant progress in students' critical thinking skills, increasing from 43% (Fair) in the first meeting, to 62% (High), then 81% (Very High), and reaching a peak of 86% (Very High) in the fourth meeting. It was concluded that the implementation of the SANTUN model proved highly effective and successfully improved students' critical thinking skills beyond the established success indicators.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya keterampilan berpikir kritis siswa kelas VA SDN Kuin Selatan 1 akibat proses pembelajaran Pendidikan Pancasila yang monoton dan minim stimulasi. Adanya kesenjangan antara tuntutan kurikulum untuk berpikir kritis dengan realitas pembelajaran pasif mendorong perlunya intervensi. Fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi "Jati Diri dan Lingkunganku" melalui penerapan model SANTUN (kombinasi <em>Problem Based Learning</em>, <em>Numbered Heads Together</em>, dan <em>Word Square</em>). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kualitatif yang dilaksanakan dalam empat pertemuan. Pengumpulan data dilakukan melalui tes esai tertulis di akhir setiap pertemuan, yang dianalisis berdasarkan lima indikator berpikir kritis (interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, dan eksplanasi). Hasil penelitian menunjukkan adanya kemajuan progresif dan signifikan pada keterampilan berpikir kritis siswa, meningkat dari 43% (Cukup) pada pertemuan pertama, menjadi 62% (Tinggi), lalu 81% (Sangat Tinggi), dan mencapai puncaknya pada 86% (Sangat Tinggi) di pertemuan keempat. Disimpulkan bahwa penerapan model SANTUN terbukti sangat efektif dan berhasil meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melampaui indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6869 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE BERMAIN TANAH LIAT PADA ANAK USIA DINI DI KELOMPOK B SPS RAMBUTAN 78 2025-11-09T14:09:43+00:00 Maryana Maryana maryanayana459@gmail.com Gunawan Gunawan maryanayana459@gmail.com Mukhtar Zaini Dahlan maryanayana459@gmail.com Nurhafid Kurniawan maryanayana459@gmail.com <p>This research was motivated by the low fine motor skills of group B students at SPS Rambutan 78 Jember. Initial observations showed that the majority of children had difficulty with activities such as cutting and holding a pencil. This condition was caused by monotonous learning methods and a lack of creative media. The focus of this research was to improve the fine motor skills of children aged 5-6 years through the application of clay play. This study used the Classroom Action Research (CAR) model of Kemmis &amp; McTaggart, conducted in two cycles with 13 children. Data were collected through observation and analyzed descriptively quantitatively. The results showed a significant and progressive increase in fine motor skill achievement. In the pre-cycle stage, the average achievement was only 45.49% (Beginning to Develop). After the intervention in Cycle I, achievement increased to 59.18% (Developing as Expected), and peaked in Cycle II at 76.24% (Developing Very Well). It was concluded that the clay play method was proven effective in improving the fine motor skills of early childhood, successfully achieving the established success indicators.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan motorik halus siswa kelompok B di SPS Rambutan 78 Jember, di mana observasi awal menunjukkan mayoritas anak kesulitan dalam aktivitas seperti menggunting dan memegang pensil. Kondisi ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang monoton dan minim media kreatif. Fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun melalui penerapan metode bermain tanah liat. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis &amp; McTaggart yang dilaksanakan dalam dua siklus terhadap 13 anak. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan capaian keterampilan motorik halus yang signifikan dan progresif. Pada tahap pra-siklus, rata-rata capaian hanya 45,49% (Mulai Berkembang). Setelah intervensi Siklus I, capaian meningkat menjadi 59,18% (Berkembang Sesuai Harapan), dan mencapai puncaknya pada Siklus II dengan 76,24% (Berkembang Sangat Baik). Disimpulkan bahwa metode bermain tanah liat terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia dini, berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7514 STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI DALAM PROGRAM MADRASAH DIGITAL (STUDI KASUS DI MTS 1 MAKASSAR) 2025-11-09T14:17:30+00:00 Juhri Juhri juhri.juhri@umi.ac.id Mustamin Mustamin juhri.juhri@umi.ac.id Abdul Qahar Zainal juhri.juhri@umi.ac.id Muh. Al-Gifari juhri.juhri@umi.ac.id M. Furqan Hidayah juhri.juhri@umi.ac.id <p>This study is motivated by the need for Islamic educational institutions to adapt to digital transformation while maintaining their religious identity. MTsN 1 Makassar, as a pilot digital madrasah, represents both a challenge and an opportunity for teachers and students to integrate technology with Islamic values in the learning process. The research focuses on describing technology-based learning strategies implemented in the Digital Madrasah program and analyzing how Islamic values are embedded in these practices. Using a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews, classroom observations, and document analysis, including digital lesson plans, Learning Management System (LMS) activities, and institutional reports. Data were analyzed through reduction, display, and conclusion drawing, supported by source and methodological triangulation. The findings reveal that teachers at MTsN 1 Makassar successfully implemented interactive technology-based learning through the use of Google Classroom, Quizizz, instructional videos, and other digital media. These strategies significantly enhanced students’ motivation, participation, and collaboration while simultaneously fostering Islamic digital ethics, honesty, and responsibility. Teachers demonstrated integrative competencies aligned with the TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) framework and reached the Modification–Redefinition levels of the SAMR model, where technology not only supports but transforms the learning experience. The main challenges, such as limited internet access and unequal device availability, were mitigated through offline materials and institutional support. The study concludes that the Digital Madrasah model effectively promotes adaptive, innovative, and value-oriented learning, positioning Islamic education as both spiritually grounded and technologically responsive in the digital era.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan madrasah untuk beradaptasi dengan transformasi digital tanpa menghilangkan identitas keislamannya. MTsN 1 Makassar sebagai madrasah percontohan digital menghadirkan tantangan dan peluang baru bagi guru dan siswa dalam mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai islam. Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran berbasis teknologi dalam program Madrasah Digital serta bagaimana nilai-nilai Islami diimplementasikan dalam proses pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi kelas, dan analisis dokumen seperti RPP digital, aktivitas Learning Management System (LMS), serta laporan program madrasah. Analisis data dilakukan melalui reduksi, display, dan penarikan kesimpulan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di MTsN 1 Makassar telah berhasil menerapkan pembelajaran berbasis teknologi secara interaktif melalui penggunaan Google Classroom, Quizizz, video pembelajaran, dan media digital lainnya. Strategi ini meningkatkan motivasi, partisipasi, dan kolaborasi siswa dalam belajar, serta menginternalisasikan nilai-nilai Islami seperti etika digital, kejujuran, dan tanggung jawab. Penerapan teknologi oleh guru menunjukkan kemampuan integratif berdasarkan model TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) dan mencapai level Modification–Redefinition pada model SAMR. Tantangan utama berupa keterbatasan jaringan internet dan perangkat belajar diatasi dengan penyediaan materi offline dan dukungan kebijakan madrasah. Simpulan penelitian menegaskan bahwa madrasah digital mampu mewujudkan pembelajaran yang adaptif, inovatif, dan berkarakter Islami, sekaligus menjadi model transformasi pendidikan islam di era digital</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6717 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS STEAM UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA TANAMAN DI KELOMPOK B TKIT DARUL QUR’AN MADANI 2025-11-09T14:07:34+00:00 Riska Febrianti riskafebrianti@iainpare.ac.id Tri Ayu Lestari Natsir riskafebrianti@iainpare.ac.id Novita Ashari riskafebrianti@iainpare.ac.id Syarifah Halifah riskafebrianti@iainpare.ac.id <p>This research was motivated by the low level of cognitive development in children aged 5–6 years at TKIT Darul Qur’an Madani, where learning was still general and did not optimally stimulate children's thinking skills. The purpose of this study was to determine the effect of implementing STEAM-based learning using coconut plants as a medium on improving cognitive development in children aged 5–6 years in Group B at TKIT Darul Qur’an Madani. The method used in this study was a pre-experimental design with a one group pretest-posttest approach. The research subjects consisted of 15 children using a saturated sampling technique. Data were collected through pretest and posttest observations using a cognitive development assessment sheet based on the indicators from the Indonesian Ministry of Education Regulation No. 137 of 2013. Data analysis was conducted using a paired sample t-test with the help of SPSS version 22. The results showed that the average pretest score of 5.00 increased to 10.00 in the posttest. The t-test results showed a significance value of 0.000 &lt; 0.05, indicating a significant effect of implementing STEAM-based learning through coconut plants on improving children's cognitive development. Thus, STEAM-based learning has proven effective in stimulating early childhood learning and problem-solving abilities in a contextual, enjoyable, and holistic manner.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya perkembangan kognitif anak usia 5–6 tahun di TKIT Darul Qur’an Madani, yang masih dilakukan secara umum dan belum menstimulus kemampuan berpikir anak secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran berbasis STEAM melalui media tanaman kelapa terhadap peningkatan perkembangan kognitif anak usia 5–6 tahun di kelompok B TKIT Darul Qur’an Madani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian terdiri dari 15 anak dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi pretest dan posttest menggunakan lembar penilaian perkembangan kognitif anak berdasarkan indikator Permendikbud Nomor 137 Tahun 2013. Analisis data menggunakan uji-t sampel berpasangan (paired sample t-test) dengan bantuan program SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest sebesar 5,00 meningkat menjadi 10,00 pada posttest. Hasil uji-t menunjukkan nilai signifikansi 0,000 &lt; 0,05, yang berarti terdapat pengaruh signifikan penerapan pembelajaran STEAM melalui media tanaman kelapa terhadap peningkatan kognitif anak. Dengan demikian, pembelajaran berbasis STEAM terbukti efektif dalam menstimulasi kemampuan belajar dan pemecahan masalah anak usia dini secara kontekstual, menyenangkan, dan menyeluruh.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7511 PENGARUH DISIPLIN BELAJAR MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI SISWA DI SMPN 1 SIDOREJO MAGETAN 2025-11-09T14:18:16+00:00 Miftakhul Jannah jannahmiftakhul048@gmail.com Eli Masnawati jannahmiftakhul048@gmail.com Mufaizah Mufaizah jannahmiftakhul048@gmail.com <p>The background of this research is based on the phenomenon of low student achievement, which is more pronounced in non-academic areas than in academic areas. This study employed a quantitative approach with a survey method. Data collection was conducted through observation, questionnaire distribution, and documentation. The population in this study was all students of SMPN 1 Sidorejo Magetan, using a total sampling technique, with a sample size of 340 students, excluding inclusive students. Data analysis used multiple linear regression with IBM SPSS Version 26 statistics to test the simultaneous and partial effects of the three independent variables on student achievement. This study used an eight-point Likert scale as the instrument for distributing the questionnaire via Google Form. The results showed that learning discipline, learning motivation, and learning facilities had a positive and significant influence on student achievement at SMPN 1 Sidorejo Magetan. This finding indicates that student achievement is not solely determined by enthusiasm and support from the learning environment, but also by a disciplined attitude in undergoing the learning process and utilizing school infrastructure effectively. Therefore, schools are expected to instill a culture of consistent learning discipline as part of a strategy to improve student achievement<em>.</em></p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Latar belakang penelitian ini didasarkan pada fenomena rendahnya prestasi belajar siswa yang lebih menonjol dalam bidang non-akademik dibandingkan akademik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 1 Sidorejo Magetan, dengan teknik <em>total sampling</em>, sedangkan sampel yang diambil berjumlah 340 siswa kecuali siswa inklusi. Analisis data menggunakan regresi linier berganda melalui statistik, IBM SPSS Versi 26 untuk menguji pengaruh simultan maupun parsial dari ketiga variabel bebas terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan <em>skala likert</em> delapan poin sebagai instrumen penyebaran kuesioner melalui <em>google</em> <em>form.</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin belajar, motivasi belajar, dan fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Sidorejo Magetan. Temuan ini mengindikasikan bahwa keberhasilan prestasi siswa tidak hanya ditentukan oleh semangat dan dukungan lingkungan belajar, tetapi dipengaruhi oleh sikap disiplin dalam menjalani proses pembelajarandan memanfaatkan sarana prasarana sekolah dengan baik, oleh karena itu sekolah diharapkan mampu menanamkan budaya disiplin belajar yang konsisten sebagai bagian dari strategi peningkatan prestasi belajar siswa.</p> <p> </p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7507 PENANGGULANGAN STRES ANAK MELALUI PEMBELAJARAN (PAK) KELAS X DI SMA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM 2025-11-09T14:08:09+00:00 Mimpin Sembiring Mimpinsembiring@gmail.com Rania Betesda Br Ginting Mimpinsembiring@gmail.com Erikson Simbolon Mimpinsembiring@gmail.com <p>Stress and the management of student stress are crucial issues in the field of education, especially at the high school level. Grade X students at SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam experience academic stress caused by heavy workloads, grade competition, exam anxiety, and uncertainty about their future education. This stress affects students cognitively, affectively, behaviorally, and physiologically, which in turn disrupts their learning process. This study aims to examine how stress is managed among Grade X students and how Catholic Religious Education (PAK) contributes to the coping process. This research employed a descriptive qualitative approach, with data collected through observation, in-depth interviews, and documentation. The subjects were Grade X students and the Catholic Religion teacher. The findings show that stress management is facilitated through spiritual guidance, moral motivation, and reflective activities such as prayer and sharing, led by the PAK teacher. The PAK learning materials, particularly <em>"I Am a Unique Individual"</em> <em>and "Equality between men and women" </em>help students to know themselves, accept their uniqueness, and build healthy relationships with others and with God. The PAK teacher also acts as a spiritual companion who encourages students to be more open, optimistic, and faithful in facing academic pressures. Thus, Catholic Religious Education has proven to be an effective means of helping students cope with academic stress in the school environment.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Stres dan penanggulangan stres siswa merupakan isu penting dalam dunia pendidikan, khususnya di tingkat SMA. Siswa kelas X di SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam mengalami tekanan akademik yang berasal dari banyaknya tugas, persaingan nilai, kecemasan menjelang ujian, serta kebingungan menentukan masa depan. Stres ini berdampak pada aspek kognitif, afektif, perilaku, dan fisiologis siswa yang mengganggu proses belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk penanggulangan stres yang dialami siswa kelas X dan bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) berkontribusi dalam proses tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah guru PAK dan siswa kelas X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanggulangan stres dilakukan melalui pendekatan spiritual, motivasi moral, serta kegiatan reflektif dan doa yang dipandu oleh guru PAK. Pembelajaran PAK, khususnya pada materi <em>“Aku Pribadi yang Unik”</em> <em>dan “ kesetaran antara laki-laki dan perempuan” </em>membekali siswa untuk mengenal diri, menerima keunikan mereka, serta membangun relasi yang sehat dengan sesama dan Tuhan. Guru PAK juga memainkan peran sebagai pendamping rohani yang mendorong siswa untuk lebih terbuka, optimis, dan beriman dalam menghadapi tekanan akademik. Dengan demikian, pembelajaran PAK terbukti efektif menjadi sarana penanggulangan stres siswa di lingkungan sekolah.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6755 PROBLEMATIKA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN PERAN PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING (STUDI KUALITATIF DI SLB YAYASAN MITRA ANANDA) 2025-11-09T14:07:50+00:00 May Dwi Astuti may.dwiastuti23@gmail.com Rahma Wira Nita may.dwiastuti23@gmail.com Besti Nora Dwi Putri may.dwiastuti23@gmail.com <p>This research is motivated by the various problems faced by children with special needs (ABK), particularly those with intellectual disabilities and autism, at the Autism Foundation Mitra Ananda Special Needs School (SLB), which include learning difficulties and barriers to social interaction. Initial observations indicated concentration problems, writing difficulties, poor conceptual understanding, and aggressive and isolating behavior. The focus of this research is to describe the learning and social problems experienced by ABK and to analyze the role of Guidance and Counseling (BK) services in addressing these issues. This study used a descriptive qualitative approach. Data collection was conducted through in-depth interviews with teachers and parents and direct observation of students. Data analysis utilized data reduction, data presentation, and conclusion drawing techniques. The results indicate that ABK experience learning problems such as difficulty concentrating, slow writing, and poor mathematics comprehension. Socially, children with intellectual disabilities exhibit delayed responses but still desire to play, while children with autism tend to be solitary. The main findings revealed that although professional guidance and counseling services were not yet available, the role of guidance and counseling teachers was effectively carried out through praise, educational games, and decision-making guidance. It was concluded that the implementation of these non-professional guidance and counseling services was proven to help increase the independence, self-confidence, and social engagement of children with special needs at school.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya berbagai problematika yang dihadapi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), khususnya tunagrahita dan autis, di SLB Yayasan Autis Mitra Ananda, yang mencakup kesulitan belajar dan hambatan interaksi sosial. Observasi awal menunjukkan adanya masalah konsentrasi, kesulitan menulis, pemahaman konsep yang rendah, serta perilaku agresif dan isolasi diri. Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan problematika belajar dan sosial yang dialami ABK, serta menganalisis peran pelayanan Bimbingan Konseling (BK) dalam mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan guru dan orang tua serta observasi langsung terhadap siswa. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ABK mengalami problematika belajar seperti sulit konsentrasi, lambat menulis, dan rendahnya pemahaman matematika. Secara sosial, anak tunagrahita menunjukkan respons lambat namun masih berkeinginan bermain, sedangkan anak autis cenderung menyendiri. Temuan utama mengungkap bahwa meskipun layanan BK profesional belum tersedia, perannya telah dijalankan secara efektif oleh guru pendamping melalui pemberian pujian, permainan edukatif, dan bimbingan keputusan. Disimpulkan bahwa implementasi layanan BK non-profesional ini terbukti membantu meningkatkan kemandirian, kepercayaan diri, dan keterlibatan sosial ABK di sekolah.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7611 PENGARUH KETERLIBATAN ORANG TUA DAN ADIKSI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MEMBACA PESERTA DIDIK DI UPTD SMP NEGERI 37 SINJAI 2025-11-09T14:09:28+00:00 Mustabsyirah Mustabsyirah iramustabsyirah7@gmail.com Mardhiah Hasan iramustabsyirah7@gmail.com Fitriani Nur iramustabsyirah7@gmail.com <p>This study aims to determine the effect of parental involvement and social media addiction on the reading literacy skills of students at UPTD SMP Negeri 37 Sinjai. This study uses a quantitative. The research sample consisted of 98 students selected through stratified random sampling. The research instruments were questionnaires on parental involvement and social media addiction as well as reading literacy tests. The data were analyzed using simple and multiple linear regression analysis. The results of the study show that: (1) parental involvement was in the moderate category with an average score of 57.11; (2) social media addiction was in the high category with an average score of 32.45; (3) students' reading literacy skills were in the low category with an average score of 8.42; (4) parental involvement affected reading literacy skills by 33.4%; (5) social media addiction affected reading literacy skills by27.3%; and (6) parental involvement and social media addiction simultaneously had a significant effect on reading literacy skills by 45.4%.Thus, active parental involvement and management of sosial media useplay an important role in improving students' reading literacy skills.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan orang tua dan adiksi media sosial terhadap kemampuan literasi membaca peserta didik di UPTD SMP Negeri 37 Sinjai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 98 peserta didik yang dipilih melalui teknik <em>stratified random sampling</em>. Instrumen penelitian berupa angket keterlibatan orang tua dan adiksi media sosial serta tes kemampuan literasi membaca. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterlibatan orang tua berada pada kategori sedang dengan rata-rata skor 57,11; (2) adiksi media sosial berada pada kategori tinggi dengan rata-rata skor 32,45; (3) kemampuan literasi membaca peserta didik berada pada kategori rendah dengan rata-rata skor 8,42; (4) keterlibatan orang tua berpengaruh terhadap kemampuan literasi membaca sebesar 33,4%; (5) adiksi media sosial berpengaruh terhadap kemampuan literasi membaca sebesar 27,3%; dan (6) keterlibatan orang tua dan adiksi media sosial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kemampuan literasi membaca sebesar 45,4%. Dengan demikian, keterlibatan aktif orang tua serta pengelolaan penggunaan media sosial berperan penting dalam meningkatkan kemampuan literasi membaca peserta didik.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7189 PENGEMBANGAN LMS UNTUK MENDUKUNG MULTIPLE INTELLIGENCES BERBASIS PERSONALISASI 2025-11-09T14:21:40+00:00 Natalia Silalahi natalia.novena.silalahi@gmail.com Melly Br. Bangun natalia.novena.silalahi@gmail.com Rahmilawati Ritonga natalia.novena.silalahi@gmail.com <p>The development of educational technology requires innovation in learning systems that can accommodate the diversity of student characteristics. This study aims to develop and analyze a personalization system in Learning Management Systems (LMS) to support Multiple Intelligences theory for elementary school children through digital integration of Teele Inventory for Multiple Intelligences (TIMI). The research method uses a Design and Development Research (DDR) approach with stages of needs analysis, system design using digital TIMI adaptation, prototype development, internal functionality testing, and expert validation. Research subjects involved 2 validators: experts in educational technology and software engineering. The development results showed that the "MeLearn" LMS prototype successfully integrated personalization systems with digital TIMI instruments, obtaining an average expert validation score of 4.1 (appropriate category with minor revisions). Internal functionality testing showed a 96.7% success rate with main features including digital TIMI assessment, personalized dashboards, and adaptive content recommendation systems. The prototype is capable of automatically mapping students' Multiple Intelligence profiles and providing learning material recommendations that match dominant intelligence tendencies. This research contributes to the development of adaptive learning technology that is responsive to the diversity of multiple intelligences of elementary school children, although it still requires empirical validation with end users</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Perkembangan teknologi pendidikan menuntut inovasi dalam sistem pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman karakteristik peserta didik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menganalisis sistem personalisasi dalam Learning Management System (LMS) untuk mendukung teori Multiple Intelligences pada anak sekolah dasar melalui integrasi digital Teele Inventory for Multiple Intelligences (TIMI). Metode penelitian menggunakan pendekatan Design and Development Research (DDR) dengan tahapan analisis kebutuhan, desain sistem menggunakan adaptasi TIMI digital, pengembangan prototipe, uji fungsionalitas internal, dan validasi ahli. Subjek penelitian melibatkan 2 validator ahli teknologi pendidikan dan rekayasa perangkat lunak. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa prototipe sistem LMS "MeLearn" berhasil mengintegrasikan sistem personalisasi dengan instrumen TIMI digital, memperoleh skor validasi ahli rata-rata 4,1 (kategori layak dengan revisi minor). Uji fungsionalitas internal menunjukkan tingkat keberhasilan 96,7% dengan fitur utama meliputi penilaian TIMI digital, dashboard personalisasi, dan sistem rekomendasi konten adaptif. Prototipe mampu melakukan pemetaan profil Multiple Intelligences siswa secara otomatis dan memberikan rekomendasi materi pembelajaran yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan dominan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan teknologi pembelajaran adaptif yang responsif terhadap keragaman kecerdasan majemuk anak sekolah dasar, meskipun masih memerlukan validasi empiris dengan pengguna akhir.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6814 EVALUASI IMPLEMENTASI PENGIMBASAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) SEKOLAH MODEL DI SEKOLAH DASAR: ANALISIS MENGGUNAKAN MODEL CIPP 2025-11-09T14:00:16+00:00 Neng Elis Seri Lestari nengelis.serilestari21@gmail.com Amalia Sapriati nengelis.serilestari21@gmail.com Ardi Dwi Susandi nengelis.serilestari21@gmail.com <p>This study aims to analyze the implementation of the dissemination of the Internal Quality Assurance System (SPMI) in primary schools serving as model schools. The research method used is a descriptive qualitative approach, with data collected through in-depth interviews, observations, and document reviews. The analysis was carried out using the CIPP model (Context, Input, Process, Product) to identify supporting factors, constraints, and implementation achievements. The results show that, in the context aspect, the policies and commitment of the model schools form a strong foundation for the dissemination process. In the input aspect, support in terms of human resources, infrastructure, and funding is relatively adequate, although limitations still exist in recipient schools. The process aspect demonstrates a structured program implementation through training, mentoring, and continuous monitoring. In the product aspect, there is an increase in the recipient schools’ understanding of the SPMI concept, and most have successfully implemented the PPEPP cycle (Planning, Implementation, Evaluation, Control, and Improvement). However, program sustainability still requires strengthened supervision and collaboration between schools. This study recommends the development of more adaptive coaching strategies tailored to the conditions of recipient schools and the optimization of the role of school supervisors.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pengimbasan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada Sekolah Dasar yang menjadi sekolah model. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Analisis dilakukan menggunakan model CIPP (<em>Context, Input, Process, Product</em>) untuk mengidentifikasi faktor pendukung, kendala, serta capaian implementasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek konteks, kebijakan dan komitmen pihak sekolah model menjadi dasar kuat pelaksanaan pengimbasan. Pada aspek input, dukungan sumber daya manusia, sarana-prasarana, dan pendanaan relatif memadai meskipun masih terdapat keterbatasan di sekolah imbas. Aspek proses memperlihatkan pelaksanaan program yang terstruktur melalui pelatihan, pendampingan, dan monitoring berkelanjutan. Pada aspek produk, terjadi peningkatan pemahaman sekolah imbas terhadap konsep SPMI dan sebagian besar berhasil menerapkan siklus PPEPP (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan). Namun, keberlanjutan program masih memerlukan penguatan supervisi dan kolaborasi antar sekolah. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan strategi pembinaan yang lebih adaptif terhadap kondisi sekolah imbas serta optimalisasi peran pengawas sekolah.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6599 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH (BAHASA SUNDA DAN BAHASA JAWA) BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI OLAHRAGA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA SISWA 2025-11-09T13:59:14+00:00 Nunuy Nurjanah nunuy.nur1janah@upi.edu Dian Hendrayana nunuy.nurjanah@upi.edu Agus Suherman nunuy.nurjanah@upi.edu <p>Learning regional languages ??(Sundanese and Javanese) in schools often faces the problem of low student interest and engagement due to teaching methods that have not been optimally integrated with the local cultural context. This study focuses on developing an innovative local wisdom-based regional language learning model, integrating traditional sports to create meaningful and enjoyable learning. The key stages of this research used qualitative methods through literature studies, analyzing various relevant primary and secondary sources to formulate a conceptual model. The main findings of this study indicate that combining regional languages ??with traditional sports can be an effective medium for improving students' language competencies, both oral and written, as well as understanding contextual meanings. Another finding is that this model also fosters positive attitudes towards preserving local culture. It is concluded that the developed model, which is contextual, communicative, and interactive, is effective for actively internalizing ancestral cultural values ??and is aligned with the principles of the Independent Curriculum.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Pembelajaran bahasa daerah (Sunda dan Jawa) di sekolah seringkali menghadapi latar belakang masalah berupa rendahnya minat dan keterlibatan siswa akibat metode pengajaran yang belum terintegrasi secara optimal dengan konteks budaya lokal. Penelitian ini berfokus pada pengembangan model pembelajaran bahasa daerah berbasis kearifan lokal yang inovatif, dengan mengintegrasikan olahraga tradisional untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Tahapan penting penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka, dengan menganalisis berbagai sumber primer dan sekunder yang relevan untuk merumuskan model konseptual. Temuan utama dari studi ini menunjukkan bahwa penggabungan bahasa daerah dengan olahraga tradisional dapat menjadi media yang efektif untuk meningkatkan kompetensi berbahasa siswa, baik lisan maupun tulisan, serta pemahaman makna secara kontekstual. Temuan lain adalah bahwa model ini juga menumbuhkan sikap positif terhadap pelestarian budaya lokal. Disimpulkan bahwa model yang dikembangkan yang bersifat kontekstual, komunikatif, dan interaktif efektif untuk menginternalisasi nilai-nilai budaya leluhur secara aktif dan selaras dengan prinsip Kurikulum Merdeka.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6557 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD N 1 KRASAK BANGSRI JEPARA 2025-11-09T14:00:56+00:00 Pradiva Akbar Maulana 211330000781@unisnu.ac.id Muhammad Misbahul Munir misbahulmunir@unisnu.ac.id <p>This research is motivated by the low initial reading skills of first-grade students at SD N 1 Krasak Bangsri Jepara, which is caused by the use of learning media that is less than optimal and tends to be monotonous. Yet, initial reading is a crucial foundation for subsequent learning. The focus of this study was to determine the significant effect of using letter cards on improving students' initial reading skills. This study used a quantitative method with a one-group pretest-posttest design on 30 first-grade students. The research stages included administering a pretest, a learning intervention using letter cards for three meetings, and concluding with a posttest using the same instrument. Data were analyzed using a paired sample t-test. The results showed a very significant increase in reading skills: the students' average score increased from 69.67 in the pretest to 87.93 in the posttest. This main finding was supported by the results of the hypothesis test, which showed a significance value of 0.000 (p &lt; 0.05). It was concluded that the letter cards had a significant and effective effect in improving students' initial reading skills.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD N 1 Krasak Bangsri Jepara, yang disebabkan oleh penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal dan cenderung monoton. Padahal, membaca permulaan adalah fondasi krusial untuk pembelajaran selanjutnya. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh signifikan penggunaan media kartu huruf terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain <em>one group pretest-posttest</em> terhadap 30 siswa kelas I. Tahapan penelitian meliputi pemberian <em>pretest</em> (tes awal), intervensi pembelajaran menggunakan media kartu huruf selama tiga pertemuan, dan diakhiri dengan <em>posttest</em> (tes akhir) menggunakan instrumen yang sama. Data dianalisis menggunakan <em>paired sample t-test</em>. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca yang sangat signifikan: nilai rata-rata siswa naik dari 69,67 pada <em>pretest</em> menjadi 87,93 pada <em>posttest</em>. Temuan utama ini didukung oleh hasil uji hipotesis yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p &lt; 0,05). Disimpulkan bahwa media kartu huruf berpengaruh secara signifikan dan efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6737 EKRANISASI NOVEL HOME SWEET LOAN KARYA ALMIRA BASTARI KE DALAM FILM HOME SWEET LOAN KARYA SABRINA ROCHELLE KALANGIE 2025-11-09T14:04:35+00:00 Silvi Putri Labiba silviputri619@gmail.com Asri Bariqoh asribariqoh@gmail.com Mahin Ainun Naim mahinainunnaim@gmail.com <p>This study aims to analyze the narrative transformation in the adaptation process of Almira Bastari’s novel <em>Home Sweet Loan</em> into a film directed by Sabrina Rochelle Kalangie. The research focuses on the addition, omission, and varied changes of intrinsic narrative elements, namely plot, character, and setting. A qualitative descriptive method with a comparative approach was used, with data collected through reading the novel, watching the film, analyzing dialogue transcripts, and classifying narrative changes based on Eneste’s theory of adaptation. Data validity was ensured through source triangulation. The findings reveal 38 plot additions, 32 omissions, and 20 varied plot changes; 17 character additions, 17 omissions, and 1 varied change; as well as 13 setting additions, 13 omissions, and 3 varied changes. These findings indicate that the plot underwent the most transformations in the adaptation process, reflecting the necessity to adjust narrative structure to the visual nature and time constraints of the film medium while still preserving the core meaning of the story.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi naratif dalam proses ekranisasi novel <em>Home Sweet Loan</em> karya Almira Bastari ke dalam film adaptasinya yang disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie. Fokus penelitian diarahkan pada aspek penambahan, pengurangan, dan perubahan bervariasi terhadap unsur intrinsik cerita, yaitu alur, tokoh, dan latar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan komparatif, dengan data yang dikumpulkan melalui pembacaan novel, penontonan film, analisis transkrip dialog, dan klasifikasi perubahan naratif berdasarkan teori ekranisasi dari Eneste. Validitas data diperoleh melalui teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 38 penambahan alur, 32 pengurangan alur, dan 20 perubahan bervariasi alur; 17 penambahan dan 17 pengurangan tokoh serta 1 perubahan bervariasi tokoh; serta 13 penambahan dan 13 pengurangan latar serta 3 perubahan bervariasi latar. Temuan tersebut menunjukkan bahwa alur merupakan unsur yang paling banyak mengalami transformasi dalam proses ekranisasi. Hal ini mencerminkan kebutuhan penyesuaian struktur cerita terhadap karakteristik media film yang bersifat visual dan memiliki keterbatasan durasi, namun tetap mempertahankan makna utama cerita.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6873 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS POWERPOINT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI DI SPS RAMBUTAN 78 2025-11-09T14:10:10+00:00 Siti Nur Liana lianalyanaaa7@gmail.com Gunawan Gunawan lianalyanaaa7@gmail.com Mukhtar Zaini Dahlan lianalyanaaa7@gmail.com Nurhafid Kurniawan lianalyanaaa7@gmail.com <p>This research is motivated by the importance of color recognition as part of early childhood cognitive development. However, initial observations at SPS Rambutan 78 indicate that many children still experience difficulties. This low ability is thought to be due to a lack of varied and engaging learning media. The focus of this research is to improve the ability of 5-6 year old children to recognize colors through the application of PowerPoint-based learning media. This study used the Classroom Action Research (CAR) method, implemented in two cycles, each consisting of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects were 13 children from Group A at SPS Rambutan 78. Data were collected through observations and child worksheets, then analyzed descriptively and quantitatively. The results showed a significant improvement: the average color recognition ability increased from 46.78% in the pre-cycle (Beginning to Develop), to 63.10% in Cycle I (Developing as Expected), and reached 79.76% in Cycle II (Developing Very Well). These findings demonstrate that the use of interactive and visual PowerPoint media is effective in improving early childhood color recognition abilities. It was concluded that PowerPoint media is an innovative alternative media that successfully improves the quality of learning at SPS Rambutan 78.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan mengenal warna sebagai bagian dari perkembangan kognitif anak usia dini, namun observasi awal di SPS Rambutan 78 menunjukkan banyak anak masih mengalami kesulitan. Rendahnya kemampuan ini diduga akibat kurangnya variasi media pembelajaran yang menarik. Fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak usia 5-6 tahun dalam mengenal warna melalui penerapan media pembelajaran berbasis PowerPoint. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 13 anak Kelompok A di SPS Rambutan 78. Data dikumpulkan melalui observasi dan lembar kerja anak, kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan: rata-rata kemampuan mengenal warna meningkat dari 46,78% pada pra-siklus (Mulai Berkembang), menjadi 63,10% pada Siklus I (Berkembang Sesuai Harapan), dan mencapai 79,76% pada Siklus II (Berkembang Sangat Baik). Temuan ini membuktikan bahwa penggunaan media PowerPoint yang interaktif dan visual efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna anak usia dini. Disimpulkan bahwa media PowerPoint merupakan alternatif media inovatif yang berhasil meningkatkan mutu pembelajaran di SPS Rambutan 78.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/7518 EVALUASI PELATIHAN MENDONGENG UNTUK GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI: IMPELEMTASI MODEL KIRKPATRICK 2025-11-09T14:12:11+00:00 Wiwin Zakiah wiwinzakiah7@gmail.com Nita Priyanti wiwinzakiah7@gmail.com Chandra Apriyansyah wiwinzakiah7@gmail.com <p>This research is motivated by the importance of storytelling skills as a creative learning medium and the instillation of Islamic values ??in early childhood. However, the reach and follow-up of training for early childhood education (PAUD) teachers remains limited. The focus of this study was to evaluate the effectiveness of a storytelling training program organized by the Happy Islamic Story Lovers Community (PCIC) for PAUD teachers. This study used the Kirkpatrick evaluation model, limited to three levels: Reaction, Learning, and Behavior. The methods used were qualitative and quantitative approaches (pre- and post-test questionnaires, interviews, and observations) with teachers and principals at 15 kindergartens in Setu District, Bekasi. The results showed positive findings. At the Reaction level, participants were satisfied with the material, the presenters (score 4.6), and the committee (score 4.5). At the Learning level, there was a significant increase in knowledge and skills among all participants. However, at the Behavior level, findings revealed that only around 40% of participants implemented the training results, due to internal (lack of confidence) and external (lack of mentoring) constraints. It was concluded that this training was successful at the level of reaction and learning, but less effective in promoting long-term behavioral change, requiring ongoing mentoring and institutional support.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya keterampilan mendongeng sebagai media pembelajaran kreatif dan penanaman nilai Islami pada anak usia dini, namun jangkauan dan tindak lanjut pelatihan bagi guru PAUD masih terbatas. Fokus penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas program pelatihan mendongeng yang diselenggarakan oleh Komunitas Pecinta Cerita Islami Ceria (PCIC) bagi guru PAUD. Penelitian ini menggunakan model evaluasi Kirkpatrick yang dibatasi pada tiga level: <em>Reaction</em>, <em>Learning</em>, dan <em>Behavior</em>. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (angket <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em>, wawancara, observasi) terhadap guru dan kepala sekolah di 15 TK di Kecamatan Setu, Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan temuan yang positif. Pada level <em>Reaction</em>, peserta puas terhadap materi, pemateri (skor 4.6), dan panitia (skor 4.5). Pada level <em>Learning</em>, terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan pada seluruh peserta. Namun, pada level <em>Behavior</em>, temuan mengungkap bahwa hanya sekitar 40% peserta yang menerapkan hasil pelatihan, disebabkan oleh kendala internal (kurang percaya diri) dan eksternal (minimnya pendampingan). Disimpulkan bahwa pelatihan ini berhasil pada level reaksi dan pembelajaran, namun kurang efektif dalam mendorong perubahan perilaku jangka panjang, sehingga diperlukan pendampingan berkelanjutan dan dukungan institusional.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6573 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA QUIZZIZ TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN INFORMATIKA SMA NEGERI 4 MALANG 2025-11-09T14:12:49+00:00 Wafiq Nur Muhammad Arwani wafiq.nur.2431539@students.um.ac.id Hary Suswanto hary.suswanto.ft@um.ac.id Syaifudin Ramadhani dhani@sman4malang.sch.id Salma Huwaida Nisrina salmahuwaida1708@gmail.com Suti Mega Nur Azizah sutimegana@gmail.com Veri Nurkolis nur.very98@gmail.com Wahyu Dwi Setyawan wahyudsd111@gmail.com <p>This study aims to determine the application and implementation of Quizizz as a learning medium in improving the learning outcomes of 10th grade students in Informatics at SMA Negeri 4 Kota Malang. The main problem faced is that the learning model in the evaluation strategy is so monotonous that students lack motivation and interest in the subject of informatics. This study employs a quasi-experimental method with a quantitative approach across two classes. Data were collected through learning outcome tests in the form of pre-tests and post-tests. Data analysis was conducted using descriptive quantitative methods to observe improvements in student learning outcomes using the learning media, supplemented by an independent sample T-test to assess the statistical significance of differences between the experimental class and the control class. The results indicate that the Quizizz medium significantly improves student learning outcomes compared to using the Google Forms medium. The independent sample T-test revealed a significant difference between the posttest scores of the experimental class (82.15) and the control class (74.23), confirming a statistically significant difference. This study suggests that teachers can incorporate and integrate the interactive Quizizz platform into teaching and assessment practices to enhance student engagement and learning outcomes. However, this study is limited to the Quizizz platform alone, and further research could be conducted on different and more interactive learning platforms.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penerapan dan implementasi Quizizz sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X jurusan Informatika di SMA Negeri 4 Kota Malang. Masalah utama yang dihadapi adalah model pembelajaran dalam strategi evaluasi yang begitu monoton sehingga siswa kehilangan motivasi dan minat terhadap mata pelajaran informatika. Penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif pada dua kelas. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar berupa pre-test dan post-test. Analisis data dilakukan menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk mengamati peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran, dilengkapi dengan uji t sampel independen untuk menilai signifikansi statistik perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil menunjukkan bahwa media Quizizz secara signifikan meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan penggunaan media Google Forms. Uji t sampel independen menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor post-test kelas eksperimen (82,15) dan kelas kontrol (74,23), yang mengonfirmasi adanya perbedaan yang signifikan secara statistik. Penelitian ini menyarankan agar guru dapat mengintegrasikan platform interaktif Quizizz ke dalam praktik pengajaran dan penilaian untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil belajar. Namun, penelitian ini terbatas pada platform Quizizz saja, dan penelitian lebih lanjut dapat dilakukan pada platform pembelajaran yang berbeda dan lebih interaktif.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6547 PERENCANAAN PEMBELAJARAN HOMESCHOOLING BERBASIS KOMUNITAS PADA PROGRAM KARIR ANAK INDONESIA (KAIN) 2025-11-09T14:03:09+00:00 So Melisa Indriani Gunawan melisaig@students.unnes.ac.id Sony Zulfikasari melisaig@students.unnes.ac.id <p>This research is motivated by the demand for 21st-century skills that emphasize personalized learning, while formal education often falls short of meeting these demands. Community-based homeschooling, such as the Karir Anak Indonesia (KAIN) program within the Jaringan Rumah Usaha (JRU) community, has emerged as a relevant alternative, but its planning practices have not been widely studied. Therefore, this research focuses on describing the forms, processes, and supporting and inhibiting factors of non-formal learning planning in the KAIN program. This research used a qualitative approach with a case study design. Data were collected through observation, in-depth interviews with mentors and participants, and documentation studies, which were then analyzed using the Miles and Huberman interactive model. The results show that learning planning at KAIN is carried out collaboratively and adaptively through four cycles: annual (based on business rhythm), term (based on work meetings and bootcamps), unit (based on interests and digital skills), and daily (based on project-based learning). Key findings reveal that flexibility, community support, mentor competence, and facilities are key supporting factors, while limited initial abilities and participant motivation are barriers. It was concluded that this community-based planning model effectively accommodates individual needs and is relevant to the development of 21st-century skills.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tuntutan keterampilan abad ke-21 yang menekankan pembelajaran personalisasi, sementara pendidikan formal seringkali belum mampu memenuhinya. <em>Homeschooling</em> berbasis komunitas, seperti program Karir Anak Indonesia (KAIN) di komunitas Jaringan Rumah Usaha (JRU), muncul sebagai alternatif yang relevan, namun praktik perencanaannya belum banyak dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk mendeskripsikan bentuk, proses, serta faktor pendukung dan penghambat perencanaan pembelajaran nonformal di program KAIN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan mentor dan peserta, serta studi dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran di KAIN dilakukan secara kolaboratif dan adaptif melalui empat siklus: tahunan (berbasis ritme usaha), <em>term</em> (berbasis rapat kerja dan <em>bootcamp</em>), unit (berbasis minat dan keterampilan digital), serta harian (berbasis <em>project-based learning</em>). Temuan utama mengungkap bahwa fleksibilitas, dukungan komunitas, kompetensi mentor, dan fasilitas menjadi faktor pendukung utama, sedangkan keterbatasan kemampuan awal dan motivasi peserta menjadi penghambat. Disimpulkan bahwa model perencanaan berbasis komunitas ini efektif mengakomodasi kebutuhan individu dan relevan dengan pengembangan keterampilan abad ke-21.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6524 EFEKTIVITAS PROGRAM LITERASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA 4–6 TAHUN DI TK BUSTANUL ARIFIN PANGARENGAN KABUPATEN SAMPANG 2025-11-15T02:34:39+00:00 Tammamatun Tammamatun mamahimut36@gmail.com Sahrul Muzekki sahrul20jeky@gmail.com Linda Ramadhanty Januar lindajanuar1201@gmail.com <p>This study aims to analyze the effectiveness of a literacy program in improving reading skills among children aged 4–6 years at TK Bustanul Arifin Pangarengan. The research employed a descriptive qualitative approach, with data collected through observation, interviews, and documentation. The informants included the principal, classroom teachers, parents, and students. The findings indicate that the literacy program, which is integrated into daily activities—such as reading before playtime, the use of letter cards, shared reading, and phonetic activities—successfully enhances children's pre-reading skills. The children demonstrated noticeable progress in recognizing letters, spelling, and reading simple words. Furthermore, the active involvement of teachers and support from parents significantly contributed to the program’s effectiveness. Challenges encountered included varying levels of children's readiness and limited parental participation. Overall, the literacy program is considered effective, although strategy adjustments are necessary to better accommodate the diverse developmental levels of early childhood learners.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Kemampuan membaca merupakan salah satu keterampilan dasar yang penting untuk dikembangkan sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program literasi dalam meningkatkan kemampuan membaca anak usia 4–6 tahun di TK Bustanul Arifin Pangarengan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru kelas, orang tua, dan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program literasi yang diterapkan secara terintegrasi dalam kegiatan harian, seperti membaca sebelum bermain, penggunaan media kartu huruf, membaca bersama, dan kegiatan fonetik, mampu meningkatkan keterampilan pra-membaca anak.Anak- anak menunjukkan perkembangan dalam mengenali huruf, mengeja, dan membaca kata sederhana. Selain itu, keterlibatan aktif guru dan dukungan dari orang tua turut memperkuat efektivitas program. Kendala yang ditemukan antara lain perbedaan tingkat kesiapan anak serta kurangnya partisipasi orang tua. Secara keseluruhan, program literasi ini dapat dikatakan efektif, meskipun perlu penyesuaian strategi agar lebih ramah terhadap keberagaman kemampuan anak usia dini.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6730 PENGEMBANGAN MEDIA TEBAK GAMBAR KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA UNTUK KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR 2025-11-09T14:04:51+00:00 Zamillah Marrah Connitatillah milzamilah160@gmail.com Endang Wahyu Andjariani Endang.wahyu1818@gmail.com Mohammad Ludfy Hadis Maqfiro Ludfyart.91@gmail.com <p>This study aims to develop a culturally based learning media called “Guess the Picture” to improve the speaking skills of fifth-grade elementary students. The study is motivated by the students’ low verbal expression ability, particularly in fluency, vocabulary, and confidence. The research employed a Research and Development (R&amp;D) approach using the ADDIE model, which includes five stages: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The media was validated by content and media experts with results of 96% and 85%, respectively, indicating a “very feasible” category. The test instruments were validated and proven reliable, ensuring their suitability. The media was implemented in a class of 24 students, with results showing an N-Gain score of 48.05%, categorized as moderate improvement in speaking ability. Observations revealed a 63% increase in active participation, and students responded positively to the media with a 92% approval rate. In addition to improving communication skills, the media successfully instills character values such as mutual cooperation and tolerance. Therefore, this culture-themed visual media is feasible for classroom application and contributes significantly to students’ verbal skill development.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini mengarah pada pengembangan media edukatif yang berakar pada budaya Indonesia, berupa “Tebak Gambar”, untuk memperkuat keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD. Latar belakang studi ini berangkat dari rendahnya kecakapan siswa dalam mengungkapkan ide secara verbal, terutama dalam aspek keberanian, kelancaran, dan kosakata. Model ADDIE digunakan dalam pelaksanaan metode <em>Research and Development</em> (R&amp;D) pada penelitian ini yang mencakup lima tahap: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Validasi media melibatkan tenaga ahli bidang materi dan media dengan hasil masing-masing 96% dan 85%, yang memperlihatkan kategori “sangat layak”. Instrumen penelitian berupa soal uraian juga diuji validitas dan reliabilitasnya, dan hasilnya menunjukkan bahwa seluruh butir soal valid dan reliabel. Implementasi media pada 24 siswa menunjukkan peningkatan kemampuan berbicara siswa berdasarkan skor N-Gain sebesar 48,05% dalam kategori sedang. Observasi menunjukkan adanya partisipasi aktif sebesar 63% dan respon siswa terhadap media sangat positif (92%). Media ini tidak hanya efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter seperti gotong royong dan toleransi. Dengan demikian, media tebak gambar berbasis budaya lokal ini layak diterapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi komunikasi siswa.</p> 2025-11-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran