https://jurnalp4i.com/index.php/learning/issue/feed LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran 2025-09-07T00:44:51+00:00 Randi Pratama Murtikusuma, M.Pd randi.popo@gmail.com Open Journal Systems <p style="text-align: justify;"><strong>LEARNING : Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran</strong> | <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/11680"><strong>Terakreditasi Sinta 4 </strong></a>diterbitkan 4 kali setahun (Februari, Mei, Agustus, dan November) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) yang berafiliasi dengan Perguruan Tinggi Indonesia. Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan dan pembelajaran.<br /><strong>e-ISSN : </strong><strong>2777-0575 </strong><strong>| </strong><strong>p-ISSN :</strong> <strong>2777-0583</strong></p> https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6255 OPTIMALISASI PENDEKATAN FUN LEARNING PADA KETERAMPILAN ABAD 21 DALAM PEMBELAJARAN FIQIH DI MA PUTRI NURUL MASYITHOH LUMAJANG 2025-07-23T02:37:00+00:00 Ahmad Kholis Majid Kibrotoseno923@gmail.com M. Nafiur Rofiq kibrotoseno923@gmail.com <p>The objective of this study is to analyze the optimization of the fun learning approach in improving 21st century skills in Fiqh learning at MA Putri Nurul Masyithoh Lumajang. This approach is considered relevant to the development of 4C skills (<em>Critikal Thinking, Creativity, Collaboration, and Communication</em>) by students, which are the main pillars in facing global challenges in the modern era. The present study employed a qualitative approach of a phenomenological type, utilizing data collection techniques such as observation, interviews, and documentation. The data presented herein were obtained from Fiqh teachers and students as the primary subjects. The findings indicated that the methodical implementation of engaging learning activities fosters an enjoyable learning environment, promotes active engagement, and enhances student creativity. Furthermore, an enhancement in critical thinking skills, group cooperation, and oral and written communication was demonstrated by students in the context of Fiqh learning. This study proposes that educators develop creative and contextualized learning methods to enhance the integration of 21st century skills in Islamic education. The pedagogical approach has been demonstrated to enhance the significance, appeal, and practicality of Fiqh learning.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimalisasi pendekatan fun learning dalam meningkatkan keterampilan abad 21 dalam pembelajaran Fiqih di MA Putri Nurul Masyithoh Lumajang. Pendekatan ini dianggap relevan dengan kebutuhan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan 4C (Berfikir Kritis<em>, </em>Kreativitas<em>, </em>Kolaborasi<em>, </em>dan Komunikasi) yang menjadi pilar utama dalam menghadapi tantangan global di era modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis fenomenologi dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diperoleh dari guru Fiqih dan siswa sebagai subjek utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan fun learning yang terstruktur secara sistematis mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, membangun interaksi aktif, dan menstimulasi kreativitas siswa. Selain itu, peserta didik juga menunjukkan peningkatan dalam kemampuan berpikir kritis, kerja sama kelompok, serta komunikasi lisan dan tertulis dalam konteks pembelajaran Fiqih. Penelitian ini merekomendasikan agar guru mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan kontekstual guna memperkuat integrasi keterampilan abad 21 dalam pendidikan Islam. Pendekatan fun learning terbukti mampu menjadikan pembelajaran Fiqih lebih bermakna, menarik, dan aplikatif dalam kehidupan nyata.</p> 2025-07-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6622 ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DALAM FILM ANIMASI NUSSA SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2025-08-10T12:55:34+00:00 Alfi Dynara Putri alfidianara45@gmail.com Meriyati Meriyati alfianecko@gmail.com Heny Wulandari alfianfikrinur600@gmail.com <p>Religious character education is essential in shaping a generation with noble character, especially amid the growing moral degradation influenced by technological advancements. The animated film <em>Nussa</em>, as an audiovisual medium, is considered effective in conveying values of character education based on Islamic teachings. The purpose of this study is to analyze the religious character education values contained in the <em>Nussa</em> animated film and to examine their relevance to the values of Islamic Religious Education. This research employs a descriptive qualitative approach through interviews, observation, and documentation techniques. The results show that the <em>Nussa</em> animated film contains religious character education values such as faith (iman), Islam, excellence (ihsan), knowledge (ilmu), and good deeds (amal), which are highly relevant to the core values of Islamic Religious Education: creed (aqidah), morality (akhlaq), and Islamic law (sharia). The implementation of the <em>Nussa</em> animated film at SDN 29 Way Lima has had a positive impact on improving students’ religious attitudes and social behavior.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Pendidikan karakter religius menjadi hal yang sangat penting dalam membentuk generasi berakhlak mulia, khususnya di tengah maraknya dekadensi moral akibat perkembangan teknologi. Film animasi Nussa sebagai media audiovisual dinilai efektif dalam menyampaikan nilai-nilai pendidikan karakter berbasis ajaran Islam. Tujuan penelitian dalam penelitian ini Untuk Menganalisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Yang Terkandung Dalam Film Nussa dan untuk Menganalisis Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Yang Terkandung Dalam Film Animasi Nussa Dengan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui Teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film animasi Nussa mengandung nilai-nilai pendidikan karakter religius seperti iman, Islam, ihsan, ilmu dan amal yang sangat relevan dengan nilai-nilai pendidikan agama Islam yakni akidah, akhlak dan syariat. Implementasi film animasi Nussa di SDN 29 Way Lima memberikan dampak positif terhadap peningkatan sikap religius dan perilaku sosial peserta didik.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6625 META ANALISIS PENGARUH PENDEKATAN EDUPRENEURSHIP PADA PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN 2025-08-10T12:56:14+00:00 Armina Sari Harahap arminasari03011@gmail.com Nanda Sari Siregar arminasari0301@gmail.com Fadhilla Risky Aisyah Nasution arminasari0301@gmail.com Asmar Yulastri arminasari0301@gmail.com Ganefri Ganefri arminasari0301@gmail.com Yudha Aditya arminasari0301@gmail.com <p>This meta-analysis examines the impact of educational entrepreneurship approaches in vocational and technical education based on 35 selected publications (2017-2025). The research highlights that integrating entrepreneurship into vocational education and training has a significant positive impact, with a total effect size of 1.78, indicating significant improvements in student learning outcomes. Industry partnership models such as project-based learning (PjBL) and teaching factories have the largest impact (effect size: 2.43). Digital media platforms facilitated a 34% increase in business literacy, while AI-enabled e-learning solutions increased training efficiency by 37%. However, the research also identified some key barriers, including gaps in teacher capabilities (reported by 45% of the studies) and differences in rural and urban technological infrastructure (reported by 32% of the studies).. These findings underscore the relevance of edupreneurship in preparing adaptable graduates for Industry 4.0 economies and emphasize the need for adaptive educational strategies, cross-disciplinary collaboration, and equitable resource distribution. The study advocates for systemic reforms to address pedagogical and infrastructural challenges, ensuring scalable and inclusive implementation of entrepreneurial frameworks in vocational education.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Meta-analisis ini, berdasarkan 35 publikasi terpilih (2017-2025), meneliti dampak pendekatan kewirausahaan pendidikan dalam pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan (TVET). Penelitian ini menyoroti bahwa mengintegrasikan kewirausahaan ke dalam TVET memiliki dampak positif yang signifikan, dengan total ukuran efek sebesar 1,78, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam hasil belajar siswa. Model kemitraan industri seperti pembelajaran berbasis proyek (PBL) dan pabrik pendidikan memiliki dampak terbesar (ukuran efek: 2,43). Platform media digital mendorong peningkatan literasi bisnis sebesar 34%, sementara solusi e-learning yang digerakkan oleh kecerdasan buatan meningkatkan efisiensi pelatihan sebesar 37%. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa hambatan utama, termasuk kesenjangan keterampilan guru (dilaporkan dalam 45% penelitian) dan perbedaan infrastruktur teknologi antara daerah perkotaan dan pedesaan (dilaporkan dalam 32% penelitian). Temuan ini menyoroti pentingnya kewirausahaan pendidikan dalam mempersiapkan lulusan yang adaptif untuk ekonomi Industri 4.0 dan menggarisbawahi perlunya strategi pendidikan yang adaptif, kolaborasi interdisipliner, dan alokasi sumber daya yang adil. Studi ini mendesak reformasi sistemik untuk mengatasi tantangan pedagogis dan infrastruktural serta memastikan penerapan kerangka kerja kewirausahaan yang dapat diskalakan dan inklusif dalam pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan (TVET).</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/5515 TRANSFORMASI KURIKULUM BAHASA ARAB DI INDONESIA: TELAAH HISTORIS, FILOSOFIS, DAN INOVASI TERKINI 2025-08-10T12:55:47+00:00 Anggun Anisau Latifah anggunanisaul@gmail.com Erlina Erlina anggirianiyuda23@gmail.com Agus Pahrudin anggunanggita513@gmail.com <p>The transformation of the Arabic language curriculum in Indonesia represents an adaptive response to changing times, student needs, and global developments in education. This article aims to examine the historical development of the Arabic curriculum over time, explore its underlying philosophical foundations, and evaluate recent innovations in modern learning contexts. The study employs a literature review method with a descriptive-qualitative approach, using data gathered from academic journals, books, policy documents, and recent research findings. The results reveal a significant paradigm shift from a grammatical to a communicative and contextual approach. Philosophically, the curriculum integrates Islamic values, the educational philosophy of Ki Hadjar Dewantara, and the principles of progressivism, which emphasize active and humanistic learning. Innovations such as the implementation of the Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) policy, the integration of digital technology, and project-based learning reflect a new direction toward a more flexible and relevant curriculum. This study concludes that the development of the Arabic language curriculum must be carried out collaboratively, inclusively, and sustainably to address the challenges of education in the modern era.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Transformasi kurikulum Bahasa Arab di Indonesia mencerminkan upaya adaptif terhadap dinamika zaman, kebutuhan peserta didik, serta perkembangan global dalam pendidikan. Studi ini bertujuan untuk menelaah perkembangan historis kurikulum Bahasa Arab dari masa ke masa, mengkaji landasan filosofis yang mendasarinya, dan mengevaluasi berbagai inovasi yang diterapkan dalam konteks pembelajaran modern. Dengan menggunakan metode literature review berpendekatan deskriptif-kualitatif, data dikumpulkan dari berbagai sumber ilmiah seperti jurnal, buku, dokumen kebijakan, dan hasil penelitian terkini. Hasil kajian menunjukkan bahwa kurikulum Bahasa Arab di Indonesia telah mengalami pergeseran paradigma, dari pendekatan gramatikal menuju pendekatan komunikatif dan kontekstual. Di sisi filosofis, kurikulum ini mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan Islam, pemikiran Ki Hadjar Dewantara, serta prinsip progresivisme yang menekankan pembelajaran aktif dan humanistik. Sementara itu, inovasi kurikulum terkini seperti implementasi MBKM, pemanfaatan teknologi digital, dan pendekatan berbasis proyek menjadi bukti konkret dari transformasi kurikulum yang lebih responsif terhadap kebutuhan abad ke-21. Studi ini merekomendasikan penguatan kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam mengembangkan kurikulum Bahasa Arab yang relevan, inklusif, dan berkelanjutan.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6623 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA DAN MOTIVASI BELAJAR PADA ANAK KELOMPOK A MENGGUNAKAN MODEL AKTIF 2025-08-10T12:56:01+00:00 Ariska Mahriani ariskamahriani@gmail.com Fathul Jannah ariskamahriani@gmail.com <p>The problem in this study is the low language skills and learning motivation of group A children at Mukhlisoh Barito Kuala Kindergarten. This is caused by the low language skills of children which are not yet optimal, the lack of active involvement of children in learning activities so that children's motivation to learn is low when children carry out learning activities, so that they are always not enthusiastic and do not complete their assignments. The purpose of this study was to describe teacher activities, analyze children's activities, analyze the increase in children's learning motivation, and analyze the results of children's language development. The research approach used qualitative and quantitative with the type of classroom action research (PTK) which was carried out in 4 meetings. The subjects of this study were group A children at Mukhlisoh Barito Kuala Kindergarten, totaling 26 children, including 15 boys and 11 girls. The results of this study indicate that the teacher's activity at meeting 1 obtained a score of 16 "Good" criteria increasing at each meeting until reaching a score of 20 with the"Very Good" criteria. Children's activity at meeting 1 reached 46% of the "Quite Active" criteria increasing at each meeting until at the last meeting it reached 88% of the "Very Active" criteria. The learning motivation of children in meeting 1 obtained 42% of the criteria "Less Motivated" increasing at each meeting until the last meeting reached 92% of the criteria "Very Motivated". The results of the language development of children in meeting 1 obtained 42% with the criteria "Not Developing (BB)" increasing at each meeting until the last meeting reached 88% with the criteria "Developing Very Well (BSB)". It is recommended for teachers to be used as one of the learning models to develop the quality of education, for other researchers it can be used as a reference for conducting research in expressing language.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Permasalahan pada penelitian adalah kurangnya kemampuan bahasa, serta motivasi belajar anak kelompok A di TK Mukhlisoh Barito Kuala. Hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan bahasa anak yang belum optimal, kurangnya keterlibatan anak secara aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga rendahnya motivasi belajar anak pada saat anak melaksanakan kegiatan pembelajaran anak, sehingga selalu tidak semangat dan tidak menyelesaikan dalam mengerjakan tugas. Objek dari penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas guru, anak, menganalisis peningkatan motivasi belajar anak, dan menganalisis perkembangan bahasa anak. Pendekatan menggunakan kualitatif dan kuantitatif jenis penelitian PTK dilaksanakan 4 siklus. Subjek penelitian yaitu anak kelompok A TK Mukhlisoh Barito Kuala sebanyak 26 orang anak, 15 laki-laki, 11 anak perempuan. Hasil penelitian menunjukan apabila aktivitas guru pertemuan pertama mendapatkan skor 16 dengan kategori “Baik” disetiap pertemuan meningkat menjadi 20 kategori “Sangat Baik”. Aktivitas anak pertemuan pertama mecapai 46% kategori “Cukup Aktif” disetiap pertemuan meningkat pada pertemuan keempat persentase 88% kategori “Sangat Aktif”. Motivasi belajar anak pertemuan 1 memperoleh 42% kriteria “Kurang Termotivasi” disetiap pertemuan meningkat pada pertemuan ke 4 menjadi 92% kategori “Sangat Termotivasi”. Perkemangan bahasa anak pertemuan 1 memperoleh 42% dengan kriteria “Belum Berkembang (BB)” disetiap pertemuan meningkat menjadi 88% dengan kategori “Berkembang Sangat Baik (BSB)”. Disarankan bagi guru untuk dapat dijadikan salahsatu model dalam kegiatan belajar untuk menumbuhkan taraf pendidikan, untuk peneliti lain sebagai referensi dalam melaksanakan penelitian terutama pada perkembangan bahasa.</p> <p> </p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6703 STRATEGI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS POWERPOINT PADA PEMBELAJARAN AGAMA KATOLIK 2025-08-10T12:58:26+00:00 Erikson Simbolon erik.aditia@umk.ac.id Margaret Samosir grethssamosir@gmail.com <p>This study aims to explore teachers’ strategies in utilizing PowerPoint-based instructional videos in the subject of Catholic Religious Education at SD Budi Murni 2 Medan. The research was motivated by a gap between the ideal approach to religious education which should be engaging, interactive, and meaningful and the reality in the field, where conventional methods such as lectures and passive assignments still dominate. This descriptive qualitative study employed observation, interviews, and documentation for data collection. The findings reveal that teachers implement systematic strategies including structured learning objectives, contextually relevant and visually engaging material development, communicative media implementation through classical discussion, and evaluation via interactive quizzes and student reflection. PowerPoint media served not only as a visual aid but also as an interactive platform that encouraged active student participation, improved comprehension of faith content, and supported independent learning. The study concludes that digital literacy and contextual pedagogy are essential for effective use of instructional videos and recommends further development through teacher training and the integration of interactive digital technologies in religious education.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi guru dalam memanfaatkan media video pembelajaran berbasis PowerPoint pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SD Budi Murni 2 Medan. Latar belakang penelitian ini berangkat dari kesenjangan antara pendekatan pembelajaran agama yang diidealkan yakni yang menarik, interaktif, dan bermakna dengan kenyataan di lapangan yang masih dominan menggunakan metode konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru meliputi perencanaan tujuan pembelajaran yang terstruktur, pengembangan materi yang kontekstual dan visual, implementasi media yang komunikatif melalui pendekatan klasikal, serta evaluasi melalui kuis interaktif dan refleksi siswa. Media PowerPoint yang digunakan tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu visual, tetapi juga sebagai sarana interaktif yang mendukung keterlibatan aktif, pemahaman ajaran iman, dan pembelajaran mandiri. Strategi ini terbukti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Katolik baik dari aspek kognitif, afektif, maupun spiritual. Penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi digital dan pedagogi kontekstual menjadi kunci dalam pemanfaatan media video PowerPoint yang efektif, serta merekomendasikan pengembangan lebih lanjut melalui pelatihan guru dan integrasi teknologi digital interaktif dalam pembelajaran agama.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/5691 KETERSEDIAAN SARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SD SWASTA KATOLIK BUDI MURNI 2 MEDAN 2025-08-10T12:58:56+00:00 Elfrida Nainggolan nainggolanelfrida19@gmail.com Din Oloan Sihotang oloansihotang08@gmail.com <p>This research is motivated by the importance of learning resources in supporting the effectiveness of teaching and learning motivation, particularly in Catholic Religious Education (PAK) subjects that require an understanding of spiritual values. The focus of this research is to analyze the availability of PAK learning resources at Budi Murni 2 Medan Private Catholic Elementary School and describe its influence on student learning motivation. As a crucial step, this research uses a qualitative approach with a case study method, where data is collected through observation, in-depth interviews with teachers and students, and documentation. The main findings indicate that the availability of learning resources at the school is adequate and diverse, including textbooks, Bibles, liturgical props, and digital devices such as projectors. The use of these varied resources has been proven to contribute significantly to increasing student learning motivation, which is characterized by enthusiasm, active participation in discussions, and high interest during the learning process. In conclusion, there is a strong positive relationship between the availability of adequate learning resources and student learning motivation in PAK lessons, where the use of interactive media is a key factor..</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran sarana pembelajaran dalam menunjang efektivitas pengajaran dan motivasi belajar, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) yang menuntut pemahaman nilai-nilai spiritual. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis ketersediaan sarana pembelajaran PAK di SD Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan dan mendeskripsikan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan guru dan siswa, serta dokumentasi. Temuan utama menunjukkan bahwa ketersediaan sarana pembelajaran di sekolah tersebut tergolong memadai dan beragam, mencakup buku teks, Alkitab, alat peraga liturgis, hingga perangkat digital seperti proyektor. Penggunaan sarana yang variatif ini terbukti berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, yang ditandai dengan antusiasme, partisipasi aktif dalam diskusi, dan minat yang tinggi selama proses pembelajaran. Kesimpulannya, terdapat hubungan positif yang kuat antara ketersediaan sarana pembelajaran yang memadai dengan motivasi belajar siswa dalam pelajaran PAK, di mana pemanfaatan media yang interaktif menjadi faktor kunci.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6618 URGENSI TEORI KOGNITIVISME DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN PAI DI UPT SD NEGERI 358 GRESIK 2025-08-10T12:52:48+00:00 Sitti Aisyah abdulsyukur@gmail.com Abd. Hadi Rohmani abdhadirohmani@inhafi.ac.id <p>This study aims to examine the urgency and implementation of cognitive theory in the learning process of Islamic Religious Education (PAI) at UPT SD Negeri 358 Gresik. Cognitive theory emphasizes mental processes in which students actively construct knowledge through interaction with their environment and personal experiences. A qualitative research approach was applied, using interviews, observations, and documentation as data collection techniques. The findings indicate that the application of cognitive theory in this school is realized through several instructional strategies, including the setting of clear learning goals, the use of positive reinforcement, repeated practice, the development of metacognitive skills, and the structured organization of learning materials. These approaches have been effective in enhancing students’ motivation, active participation, and conceptual understanding of PAI content. However, several challenges were identified, such as low student motivation, limited learning facilities, and insufficient instructional time. Therefore, institutional support, teacher training, and innovative teaching strategies are essential to ensure the optimal application of cognitive theory. The study highlights the significance of adopting a cognitive approach to create meaningful, contextual, and character-oriented PAI learning experiences.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urgensi dan implementasi teori kognitivisme dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di UPT SD Negeri 358 Gresik. Teori kognitivisme menekankan proses mental dalam pembelajaran, di mana siswa secara aktif membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman hidup mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi teori kognitivisme di sekolah ini diwujudkan melalui strategi pembelajaran seperti penetapan tujuan yang jelas, penggunaan penguatan positif, latihan berulang, pengembangan keterampilan metakognitif, serta penyusunan materi secara sistematis. Strategi ini terbukti meningkatkan motivasi, partisipasi aktif, dan pemahaman konseptual siswa terhadap materi PAI. Namun, terdapat beberapa kendala seperti rendahnya motivasi siswa, keterbatasan fasilitas, serta waktu pembelajaran yang terbatas. Oleh karena itu, diperlukan dukungan kelembagaan, pelatihan guru, serta inovasi dalam strategi pembelajaran agar teori kognitivisme dapat diimplementasikan secara optimal. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan kognitivisme dalam menciptakan pembelajaran PAI yang bermakna, kontekstual, dan berorientasi pada pengembangan karakter.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6621 PROBLEMATIKA PELAKSANAAN KURIKULUM MERDEKA DI RA AL-CHAERIYAH SILOPO KAB. POLEWALI MANDAR 2025-08-10T12:53:26+00:00 Aldawiah Aldawiah aldawiah18@iainpare.ac.id Tadzkirah Tadzkirah aldawiah18@iainpare.ac.id Tien Asmara Palintan aldawiah18@iainpare.ac.id Tri Ayu Lestari Natsir aldawiah18@iainpare.ac.id <p>Early childhood education plays a crucial role in shaping the foundation of character and competence in students. The Merdeka Curriculum emerges as a response to the need for more flexible, contextual education that focuses on strengthening character through the Pancasila Student Profile. However, the implementation of this curriculum in various educational units, including RA Al-Chaeriyah Silopo, faces several challenges. This study aims to identify the issues that arise in the implementation of the Merdeka Curriculum and the strategies employed by teachers to address them. The research uses a descriptive qualitative approach, with data collection techniques including observation, in-depth interviews with the principal and teachers, as well as documentation. The research findings show that the implementation of the Merdeka Curriculum at RA Al-Chaeriyah Silopo faces challenges such as delayed information from the government, a lack of teacher training, limited understanding of the Merdeka Curriculum concept, and insufficient teaching materials and facilities. Nevertheless, both the teachers and the principal demonstrate high enthusiasm by participating in training, utilizing KKG forums, seeking independent references, and developing teaching materials that align with local conditions and the needs of students. These strategies demonstrate adaptive efforts made to implement the curriculum optimally. The study concludes that the success of the Merdeka Curriculum implementation is greatly influenced by the readiness of human resources, institutional support, and the creativity of teachers in responding to limitations. Therefore, continued support from the government, society, and educational institutions is necessary to ensure the effective, contextual, and sustainable implementation of the Merdeka Curriculum at the RA level.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Pendidikan anak usia dini memegang peran penting dalam membentuk dasar karakter dan kompetensi peserta didik. Kurikulum Merdeka hadir sebagai respons terhadap kebutuhan pendidikan yang lebih fleksibel, kontekstual, dan berorientasi pada penguatan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila. Namun, implementasi kurikulum ini di berbagai satuan pendidikan, termasuk RA Al-Chaeriyah Silopo, menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi problematika yang muncul dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka serta strategi yang dilakukan guru untuk mengatasinya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dengan kepala sekolah dan guru, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Kurikulum Merdeka di RA Al-Chaeriyah Silopo Terdapat kendala seperti keterlambatan informasi dari pemerintah, kurangnya pelatihan guru, keterbatasan pemahaman terhadap konsep Kurikulum Merdeka, serta minimnya sarana dan bahan ajar. Meskipun demikian, guru dan kepala sekolah menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengikuti pelatihan, memanfaatkan forum KKG, mencari referensi mandiri, serta menyusun perangkat ajar sesuai dengan kondisi lokal dan kebutuhan peserta didik. Strategi ini memperlihatkan upaya adaptif yang dilakukan untuk menjalankan kurikulum secara optimal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka sangat dipengaruhi oleh kesiapan sumber daya manusia, dukungan institusi, dan kreativitas guru dalam merespons keterbatasan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan agar pelaksanaan Kurikulum Merdeka di tingkat RA dapat berjalan efektif, kontekstual, dan berkelanjutan.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6620 PENGARUH EMPLOYABILITY SKILLS TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA 2025-08-10T12:53:08+00:00 Ahmad Faishal Tsaqib ahmadfaishal.23008@mhs.unesa.ac.id Agus Wiyono AhmadRustam@guruinovatif.com Puput Wanarti Rusimamto ahmadsutar2no25@gmail.com <p>This research is motivated by the gap between the competencies of Vocational High School (SMK) graduates and the demands of the industrial world, where many students are deemed to lack adequate work readiness. The focus of this study is to quantitatively analyze the influence of employability skills—which include non-technical competencies such as communication and cooperation—on students' work readiness. As a crucial step, this study used a quantitative approach with an associative design on 100 students. Data were collected through a valid and reliable questionnaire and then analyzed using simple linear regression. The main findings indicate that employability skills have a positive and statistically significant influence on work readiness (p &lt; 0.05). The resulting quantitative regression model confirms that any increase in employability skills mastery will increase students' work readiness levels. In conclusion, employability skills mastery is a crucial predictor of the work readiness of SMK graduates. These findings emphasize the urgency for vocational education institutions to systematically integrate non-technical skills development into the curriculum as a core component to bridge the gap with industry needs.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan antara kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan tuntutan dunia industri, di mana banyak siswa dinilai kurang memiliki kesiapan kerja yang memadai. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis secara kuantitatif pengaruh <em>employability skills</em>—yang mencakup kompetensi non-teknis seperti komunikasi dan kerja sama—terhadap kesiapan kerja siswa. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain asosiatif pada 100 siswa, di mana data dikumpulkan melalui kuesioner yang valid dan reliabel, kemudian dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Temuan utama menunjukkan bahwa <em>employability skills</em> memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara statistik terhadap kesiapan kerja (p &lt; 0,05). Model regresi yang dihasilkan secara kuantitatif menegaskan bahwa setiap peningkatan pada penguasaan <em>employability skills</em> akan meningkatkan tingkat kesiapan kerja siswa. Kesimpulannya, penguasaan <em>employability skills</em> merupakan prediktor krusial bagi kesiapan kerja lulusan SMK. Temuan ini menegaskan urgensi bagi lembaga pendidikan kejuruan untuk secara sistematis mengintegrasikan pengembangan keterampilan non-teknis ke dalam kurikulum sebagai komponen inti untuk menjembatani kesenjangan dengan kebutuhan industri.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6626 KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH PADA TAMAN KANAK-KANAK 2025-08-10T12:56:26+00:00 Aulia Oktavia Fauziana oktaviafauziiyana@gmail.com Yetri Yetri aulia.rahmanal97@gmail.com Ahmad Fauzan aulia.rahmanal97@gmail.com Oki Dermawan oktavianalesi@gmail.com <p>This study aims to describe the managerial capabilities of kindergarten principals in improving the quality of early childhood education. The golden age of children, ranging from 0 to 6 years, is a critical period that shapes cognitive, socio-emotional, language, and motor skills development. Therefore, the success of early childhood education largely depends on the leadership quality of school principals as educational managers. This research used a library research method by analyzing relevant journals, scholarly articles, and books. The findings show that kindergarten principals with strong managerial skills effectively carry out management functions: planning, organizing, actuating, and controlling (POAC). Additionally, principals play multiple roles as educators, administrators, supervisors, leaders, innovators, and motivators. These roles significantly contribute to teacher performance and the overall quality of learning in the school. Previous studies confirm a positive and significant relationship between principals' managerial competencies and both teacher performance and student learning outcomes. Effective principals are able to create a positive school climate, implement participatory leadership strategies, and build synergy among teachers, parents, and external stakeholders. In conclusion, the improvement of early childhood education quality is strongly influenced by the managerial capacity of school principals, which includes a range of strategic roles in educational management. Therefore, ongoing training and capacity building for principals are essential efforts in developing the overall quality of early childhood education institutions.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Taman Kanak-Kanak. Masa emas anak usia 0–6 tahun merupakan periode krusial yang menentukan arah perkembangan kognitif, sosial emosional, bahasa, serta fisik motorik anak. Oleh karena itu, keberhasilan pendidikan anak usia dini sangat bergantung pada kualitas kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer lembaga pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research), yang dilakukan dengan menelaah berbagai jurnal, artikel ilmiah, dan buku yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa kepala sekolah TK yang memiliki kemampuan manajerial tinggi cenderung berhasil menjalankan fungsi manajemen: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan (POAC). Selain itu, kepala sekolah juga berperan sebagai guru, administrator, pengawas, pemimpin, inovator, dan motivator. Peran-peran ini terbukti mendorong peningkatan kinerja guru dan mutu pembelajaran di sekolah. Studi-studi terdahulu mengonfirmasi adanya hubungan positif dan signifikan antara kompetensi manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru serta capaian pembelajaran peserta didik. Kepala sekolah yang efektif mampu menciptakan iklim sekolah yang kondusif, menerapkan strategi kepemimpinan partisipatif, serta membangun sinergi antara guru, orang tua, dan pihak luar. Kesimpulannya, peningkatan mutu pendidikan anak usia dini sangat dipengaruhi oleh kemampuan manajerial kepala sekolah yang mencakup berbagai peran strategis dalam manajemen pendidikan. Oleh karena itu, pelatihan dan penguatan kapasitas kepala sekolah menjadi langkah penting dalam pengembangan kualitas PAUD secara menyeluruh.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/5178 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI FIQIH SYARAT DAN RUKUN TAYAMUM 2025-08-10T12:57:48+00:00 Bobi Iskandar Bobiiskandar148@gmail.com Zila Razilu Bobiiskandar148@gmail.com Alfiah Fajriani Bobiiskandar148@gmail.com <p>The quality of fiqh learning in elementary schools still faces challenges, particularly the lack of interactive learning media that can enhance students’ active participation. This study aims to develop interactive multimedia based on Problem-Based Learning (PBL), focusing on the implementation of the conditions and pillars of tayammum at MIN 1 Muna. The development model used is ADDIE, consisting of five phases: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The product was created using Canva software and validated through expert reviews involving media experts, subject matter experts, and user testing with sixth-grade students. The instrument's validity was tested using the Content Validity Ratio (CVR), yielding scores between 0.75 and 0.84, while its reliability was assessed using Cronbach’s Alpha, which reached 0.91. The validation results indicated that the media scored an average of 90.37% (Excellent) by media experts, 90.95% (Excellent) by subject matter experts, and 77.35% (Good) based on student feedback. In conclusion, the multimedia is proven to be valid, practical, and effective in enhancing students’ conceptual understanding and 21st-century skills. Further development is recommended through scaffolding features, large-scale field trials, and teacher training to optimize implementation.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Kualitas pembelajaran fiqih di sekolah dasar masih mengalami masalah, terutama minimnya media pembelajaran interaktif yang dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan multimedia interaktif yang berlandaskan Problem Based Learning (PBL) terkait dengan pelaksanaan syarat dan rukun tayamum di MIN 1 Muna. Model pengembangan yang diterapkan adalah ADDIE, yang meliputi lima fase: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Produk dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Canva dan telah divalidasi melalui uji oleh ahli media, ahli materi, serta uji pengguna yang melibatkan siswa kelas VI. Instrumen diuji validitasnya melalui Content Validity Ratio (CVR) dengan skor antara 0,75–0,84, sementara reliabilitasnya diperiksa menggunakan Cronbach Alpha yang mencapai 0,91. Hasil evaluasi validasi menunjukkan rata-rata skor kelayakan media dari ahli media mencapai 90,37% (Sangat Baik), ahli materi 90,95% (Sangat Baik), dan umpan balik siswa mencapai 77,35% (Baik). Sebagai kesimpulan, multimedia ini terbukti valid, praktis, serta efektif dalam memperbaiki pemahaman konsep dan keterampilan abad 21 siswa. Diperlukan pengembangan lanjut melalui fitur scaffolding, uji coba secara luas, dan pelatihan guru untuk mengoptimalkan implementasi</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6617 PENERAPAN MODERASI BERAGAMA MELALUI PENDIDIKAN TOLERANSI DI SMA NEGERI (SMA N) 12 MERANGIN 2025-08-10T12:57:25+00:00 Dien Muhammad Ismal Bransika dienbraRsika@gmail.com Novi Hendri dienbransika@gmail.com Syafwan Rozi dienbransika@gmail.com Silfia Hanani dienbransika@gmail.com <p>This study aims to look at the application of religious tolerance education in the context of religious moderation at SMA Negeri 12 Merangin, Jambi. Where SMAN 12 is a multi-religious school, and multi-religious organizations. Islam as the majority, secondly Catholicism, Protestantism. The focus of the research includes the curriculum used, the application or implementation of tolerance values in the daily lives of students, and the impact of the application on inter-religious social interactions at school. The method used is descriptive qualitative. with a sociological approach to explore social interactions and meanings built by individuals in the school community, The informants of this research are Islamic Religious Teachers, Protestant Religious Coaches, protestants, Muslim students and Catholic Christian students, protestants. For data analysis using Miles and Huberman. The results showed that SMA Negeri 12 Merangin uses the Merdeka Curriculum, with teaching materials in the Islamic Religious Education and Budi Pekerti book which includes the topics of tasamuh, love for the country, and religious moderation. The school also has internal policies that support regular and collaborative interfaith religious activities. The practice of tolerance is evident in the daily lives of students and teachers.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan pendidikan toleransi beragama dalam konteks moderasi beragama di SMA Negeri 12 Merangin, Jambi. Dimana SMAN 12 multi agama, dan multi organisasi keagamaan. Agama Islam sebagai mayoritas, kedua katolik, protestan. Fokus kajian meliputi bagaimana kurikulum yang digunakan, penerapan atau implementasi nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari siswa, serta dampak dari penerapan tersebut terhadap interaksi sosial lintas agama di sekolah. Metode yang digunakan adalah diskriptif kualitatif. dengan pendekatan sosiologis untuk menggali interaksi sosial dan makna yang dibangun oleh individu dalam komunitas sekolah, Adapun informannya adalah Guru Agama Islam, Pembina Agama Protestan, protestan, siswa agami slam dan siswa agam Kristen katolik, protestan. Untuk anailisis data mengunakan Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Negeri 12 Merangin menggunakan Kurikulum Merdeka, dengan materi ajar dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang mencakup topik tasamuh, cinta tanah air, dan moderasi beragama. Sekolah juga memiliki kebijakan internal yang mendukung kegiatan keagamaan lintas agama secara rutin dan kolaboratif. Praktik toleransi terlihat nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa dan guru, seperti kerja sama dalam kegiatan keagamaan, tolong-menolong, serta saling mengunjungi tanpa memandang latar belakang agama. Dampak dari penerapan nilai-nilai ini adalah terbentuknya suasana harmonis dan kebersamaan yang kuat di antara warga sekolah.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6627 KETERBACAAN KALIMAT DALAM BUKU TEKS CERDAS CERGAS BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA: KAJIAN SINTAKSIS 2025-08-10T12:58:01+00:00 Diny Fajariani Kusumaningtyas dinyputriendi@gmail.com Fitri Amilia dinyputriendi@gmail.com Astri Widyaruli Anggraeni dinyputriendi@gmail.com <p>This research is motivated by the potential mismatch between the readability level of sentences in the Smart and Smart Indonesian Language and Literature textbook and the cognitive abilities of Grade X high school/vocational high school students. The focus of this research is to analyze the readability level through syntax learning, with an emphasis on calculating the structure of long and short sentences. As an important step, this research uses a qualitative descriptive method with syntactic analysis of the Uncertain Direct Division (BUL) technique to dissect the structure and complexity of sentences. The main findings show that long sentences with complex structures and dense information tend to reduce the readability level, making it difficult for students to understand. Conversely, short sentences with a simple structure and conveying one main idea are proven to be more effective and easier to understand. The analysis also shows that breaking long sentences into two more concise sentences can significantly improve the clarity of meaning. In conclusion, the syntactic structure of sentences plays an important role in determining the readability of textbook texts, where the use of short, straightforward sentences is recommended to support an effective learning process.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya potensi ketidaksesuaian tingkat keterbacaan kalimat dalam buku teks <em>Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia</em> dengan kemampuan kognitif siswa SMA/SMK Kelas X. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat keterbacaan tersebut melalui kajian sintaksis, dengan menitikberatkan pada perbandingan struktur kalimat panjang dan kalimat pendek. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis sintaksis Bagi Unsur Langsung (BUL) untuk membedah struktur dan kompleksitas kalimat. Temuan utama menunjukkan bahwa kalimat panjang yang memiliki struktur kompleks dan padat informasi cenderung menurunkan tingkat keterbacaan, sehingga menyulitkan pemahaman siswa. Sebaliknya, kalimat pendek yang berstruktur sederhana dan menyampaikan satu gagasan utama terbukti lebih efektif dan mudah dipahami. Analisis juga membuktikan bahwa memecah kalimat panjang menjadi dua kalimat yang lebih ringkas dapat meningkatkan kejelasan makna secara signifikan. Kesimpulannya, struktur sintaksis kalimat memegang peranan krusial dalam menentukan keterbacaan buku teks, di mana penggunaan kalimat pendek yang lugas lebih direkomendasikan untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6628 ANALISIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA DALAM PEMBINAAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA DI SMA NEGERI 21 MEDAN 2024/2025 2025-08-10T12:58:13+00:00 Donita Br Simanungkalit donita@gmail.com Liber Siagian doninovrianda@email.ac.id <p>This research is motivated by the erosion of nationalist attitudes among students at SMA Negeri 21 Medan due to the rapid flow of globalization and negative social environmental influences. The focus of this research is to analyze the role of Scouting extracurricular activities as an effort to foster nationalist attitudes, as well as to identify supporting and inhibiting factors through the framework of behaviorism theory. As a crucial step, this research uses a qualitative descriptive method with data collection techniques through observation, interviews with instructors and students selected through purposive sampling, and documentation. The main findings indicate that various Scouting activities such as ceremonies, marches, and camping function as effective, repeated stimuli in shaping nationalist behavioral responses, such as discipline, love of the homeland, and responsibility. This process is supported by adequate school facilities, but is hampered by low student participation. In conclusion, Scouting extracurricular activities are strategically capable of fostering nationalist attitudes through behavioral habits. However, to achieve optimal results, innovation is needed from the school and instructors to increase student awareness and involvement, so that the potential of Scouting as a means of strengthening national character can be maximized.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh erosi sikap nasionalisme di kalangan siswa SMA Negeri 21 Medan akibat derasnya arus globalisasi dan pengaruh lingkungan sosial yang negatif. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis peran kegiatan ekstrakurikuler Pramuka sebagai upaya pembinaan sikap nasionalisme, serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya melalui kerangka teori behaviorisme. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara terhadap pembina dan siswa yang dipilih secara <em>purposive sampling</em>, serta dokumentasi. Temuan utama menunjukkan bahwa berbagai kegiatan Pramuka seperti upacara, baris-berbaris, dan perkemahan berfungsi sebagai stimulus berulang yang efektif dalam membentuk respons perilaku nasionalis, seperti disiplin, cinta tanah air, dan tanggung jawab. Proses ini didukung oleh fasilitas sekolah yang memadai, namun terhambat oleh rendahnya partisipasi siswa. Kesimpulannya, ekstrakurikuler Pramuka secara strategis mampu membina sikap nasionalisme melalui pembiasaan perilaku. Namun, untuk mencapai hasil optimal, diperlukan inovasi dari pihak sekolah dan pembina untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan siswa, sehingga potensi Pramuka sebagai sarana penguatan karakter kebangsaan dapat dimaksimalkan.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6127 PENERAPAN PEMBELAJARAN MENDALAM DALAM MEINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH MENENGAH NEGERI 1 DELITUA 2025-08-10T13:10:36+00:00 Gratius Xaver Sinaga xaversinaga@gmail.com Erikson Simbolon eriksonsimbolon9@gmail.com <p>This research is motivated by the challenges of modern education that demand the development of critical thinking skills, where traditional learning often fails to go beyond memorization, especially in Catholic Religious Education (PAK). The focus of this research is to analyze the implementation of a deep learning approach as an effort to improve students' critical thinking skills in Catholic Religious Education (PAK) at SMA Negeri 1 Delitua. As a crucial step, this study used a descriptive qualitative method, with data collection through observation, in-depth interviews with teachers and students, and documentation analysis. Key findings indicate that teachers effectively implement deep learning through three main strategies: restructuring material to be more contextual, involving students in real-life projects based on Christian values, and using authentic assessments such as reflective journals. This implementation has proven successful in fostering various dimensions of critical thinking in students, including the ability to interpret, analyze, evaluate, and infer religious teachings in the context of everyday life. In conclusion, the deep learning approach is able to significantly improve students' critical thinking skills by integrating real-life experiences and reflection, thus transforming Catholic Religious Education learning into a meaningful process of character and faith formation.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan pendidikan modern yang menuntut pengembangan keterampilan berpikir kritis, di mana pembelajaran tradisional seringkali gagal melampaui hafalan, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK). Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan pendekatan pembelajaran mendalam (<em>deep learning</em>) sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pelajaran PAK di SMA Negeri 1 Delitua. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam terhadap guru dan siswa, serta analisis dokumentasi. Temuan utama menunjukkan bahwa guru secara efektif menerapkan pembelajaran mendalam melalui tiga strategi utama: restrukturisasi materi agar lebih kontekstual, pelibatan siswa dalam proyek aksi nyata berbasis nilai Kristiani, dan penggunaan asesmen autentik seperti jurnal refleksi. Penerapan ini terbukti berhasil menumbuhkan berbagai dimensi berpikir kritis pada siswa, termasuk kemampuan untuk melakukan interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi terhadap ajaran agama dalam konteks kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, pendekatan pembelajaran mendalam secara signifikan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan mengintegrasikan pengalaman nyata dan refleksi, sehingga pembelajaran PAK bertransformasi menjadi proses pembentukan karakter dan iman yang bermakna.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6643 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS NILAI PANCASILA: TINJAUAN KONSEPTUAL DAN NORMATIF 2025-08-10T13:16:50+00:00 Muhammad Akbar muhammadakbar.lbcstitbima@gmail.com Samsudin Samsudin muhammadrizalefendi@gmail.com Muhammad Saiful muhammadtang.mt78@gamil.com Sahril Sahril muhammadtang.mt78@gamil.com <p>This study aims to analyse the evaluation imbalance between cognitive and affective domains in Islamic Religious Education (PAI) learning and formulate evaluation strategies based on Pancasila values to support the formation of students' religious and nationalist characters. Using a qualitative approach based on literature study and critical analysis of educational evaluation theory and practice, this study evaluates the synergy between PAI and Pancasila values in the context of learning and assessment. The results showed that: (1) PAI evaluation so far is still dominated by the cognitive domain and tends to ignore affective aspects, thus risking to hinder the internalisation of Pancasila values in learners' characters; (2) there is a strong conceptual alignment between Islamic teachings and Pancasila values, which demands the integration of both in learning evaluation instruments; (3) affective assessment has proven to be important in shaping nationalist and religious characters, but its implementation is still limited due to lack of policy support and teacher competence; and (4) the development of evaluation instruments based on Pancasila values, such as portfolios and reflective assessments, is an innovative solution that requires strengthening teacher capacity and adequate technical guidelines so that it can be implemented effectively and sustainably. This study recommends a transformation of the PAI evaluation paradigm towards a more holistic, integrative, and character-orientated approach in accordance with the noble values of Pancasila.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketimpangan evaluasi antara ranah kognitif dan afektif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) serta merumuskan strategi evaluasi berbasis nilai Pancasila guna mendukung pembentukan karakter religius dan nasionalis peserta didik. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka dan analisis kritis terhadap teori serta praktik evaluasi pendidikan, penelitian ini mengevaluasi sinergi antara PAI dan nilai-nilai Pancasila dalam konteks pembelajaran dan penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) evaluasi PAI selama ini masih didominasi oleh ranah kognitif dan cenderung mengabaikan aspek afektif, sehingga berisiko menghambat internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam karakter peserta didik; (2) terdapat keselarasan konseptual yang kuat antara ajaran Islam dan nilai-nilai Pancasila, yang menuntut integrasi keduanya dalam instrumen evaluasi pembelajaran; (3) penilaian afektif terbukti penting dalam membentuk karakter nasionalis dan religius, namun implementasinya masih terbatas karena kurangnya dukungan kebijakan dan kompetensi guru; dan (4) pengembangan instrumen evaluasi berbasis nilai Pancasila, seperti portofolio dan penilaian reflektif, menjadi solusi inovatif yang memerlukan penguatan kapasitas guru serta pedoman teknis yang memadai agar dapat dilaksanakan secara efektif dan berkelanjutan. Penelitian ini merekomendasikan transformasi paradigma evaluasi PAI menuju pendekatan yang lebih holistik, integratif, dan berorientasi pada pembentukan karakter sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6633 PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK: SEBUAH DESAIN KURIKULUM UNTUK MI 2025-08-10T13:13:50+00:00 Ilya Ilya griyahusada311@gmail.com Sri Wahyuni griyahusada31@gmail.com <p>This research is motivated by the gap between the reality of multicultural Indonesian society and the Akidah Akhlak curriculum in Madrasah Ibtidaiyah (MI), which tends to focus on cognitive understanding and has not optimally instilled the values of tolerance. The focus of this research is to design a multicultural Akidah Akhlak curriculum development design for MI, which aims to shape characters who not only understand Islamic teachings but are also able to live harmoniously in diversity. As a crucial step, this research uses descriptive qualitative methods through literature studies and curriculum analysis to develop an integrated learning framework. The main finding of this research is a curriculum design that explicitly integrates multicultural values—such as tolerance and respect for differences—into each basic competency, by prioritizing a deep learning approach, a cooperative learning model, and a holistic evaluation system. In conclusion, this multicultural Akidah Akhlak curriculum design is a strategic step to shape a generation of faithful, noble, and inclusive Muslims from an early age, as an answer to the urgent need for Islamic education in the context of a pluralistic society.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan antara realitas masyarakat Indonesia yang multikultural dengan kurikulum Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang cenderung masih berfokus pada pemahaman kognitif dan belum optimal menanamkan nilai-nilai toleransi. Fokus penelitian ini adalah merancang desain pengembangan kurikulum Akidah Akhlak multikultural untuk siswa MI, yang bertujuan membentuk karakter yang tidak hanya memahami ajaran Islam, tetapi juga mampu hidup harmonis dalam keberagaman. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui studi pustaka dan analisis kurikulum untuk menyusun sebuah kerangka pembelajaran yang terintegrasi. Temuan utama dari penelitian ini adalah sebuah rancangan kurikulum yang secara eksplisit mengintegrasikan nilai-nilai multikultural—seperti toleransi dan menghargai perbedaan—ke dalam setiap kompetensi dasar, dengan mengedepankan pendekatan <em>deep learning</em>, model pembelajaran kooperatif, serta sistem evaluasi holistik. Kesimpulannya, desain kurikulum Akidah Akhlak multikultural ini merupakan langkah strategis untuk membentuk generasi Muslim yang beriman, berakhlak mulia, dan inklusif sejak dini, sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak pendidikan Islam dalam konteks masyarakat yang majemuk.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6629 SEMANTIK INKUISITIF ‘BAGAI MUSANG BERBULU DOMBA’ DALAM PERIBAHASA: STUDI PERBANDINGAN MAKNA DAN FUNGSI 2025-08-10T13:09:46+00:00 Ferika Megasari ferika.mega68871@grad.unri.ac.id Novriadi Otavian ferika.mega6887@grad.unri.ac.id Hermandra Hermandra ferika.mega6887@grad.unri.ac.id <p>The proverb "like a weasel in sheep's clothing" is a linguistic expression rich in cultural values and often used to implicitly criticize hypocrisy. This background prompts the need for a more in-depth analysis of its meaning. The focus of this research is to explore the potential implicit meaning, communicative function, and cultural resonance of this proverb using an inquisitive semantic framework, which views meaning as a trigger for questioning and interpretation. As a crucial step, this study applies descriptive qualitative methods accompanied by comparative analysis across languages—including English, Arabic, Mandarin, and German—to test the universality of the concept. Key findings indicate that the semantic structure of "a predator in disguise" is a universal concept reflecting global ethical concerns about deception and betrayal. Pragmatically, this proverb functions as an effective indirect speech act to convey social criticism in a subtle yet incisive manner. In conclusion, this proverb is not simply an aesthetic form of language, but a dynamic rhetorical instrument and an important means of shaping social consciousness, whose meaning is not only propositional but also open to interpretation by its listeners.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br />Peribahasa "bagai musang berbulu domba" merupakan ekspresi linguistik yang kaya akan nilai budaya dan sering digunakan untuk mengkritik kemunafikan secara tersirat. Latar belakang ini mendorong perlunya analisis makna yang lebih mendalam. Fokus penelitian ini adalah untuk menggali potensi makna implisit, fungsi komunikatif, dan resonansi budaya dari peribahasa tersebut dengan menggunakan kerangka semantik inkuisitif, yang memandang makna sebagai pemicu pertanyaan dan interpretasi. Sebagai langkah penting, penelitian ini menerapkan metode kualitatif deskriptif yang disertai analisis komparatif lintas bahasa—mencakup Inggris, Arab, Mandarin, dan Jerman—untuk menguji universalitas konsepnya. Temuan utama menunjukkan bahwa struktur semantik "predator yang menyamar" merupakan konsep universal yang mencerminkan kekhawatiran etis global terhadap penipuan dan pengkhianatan. Secara pragmatis, peribahasa ini berfungsi sebagai tindak tutur tidak langsung yang efektif untuk menyampaikan kritik sosial secara halus namun tajam. Kesimpulannya, peribahasa ini bukan sekadar bentuk estetika bahasa, melainkan instrumen retoris yang dinamis dan sarana penting dalam membentuk kesadaran sosial, yang maknanya tidak hanya bersifat proposisional tetapi juga membuka ruang interpretasi bagi pendengarnya.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6125 PEMANFAATAN APLIKASI CANVA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS 2025-08-10T13:10:20+00:00 Gerald John Paul Siahaan siahaang751@gmail.com Erikson Simbolon eriksonsimbolon9@gmail.com <p>This study examines the use of the Canva platform as an innovative learning medium in Catholic Religious Education (PAK) at SMAN 1 Delitua. The background of this research is the urgency to adapt teaching methods relevant to the characteristics of the digital generation, which tends to be more responsive to visual and interactive content. Using a qualitative descriptive approach, data was collected through a series of classroom observations, in-depth interviews with teachers and students, and analysis of lesson plan documentation and student work. Key findings indicate that Canva integration significantly increased the effectiveness and appeal of learning. Students demonstrated higher learning motivation because the teaching materials were presented in visually appealing formats, such as infographics and dynamic presentations, making it easier to understand complex theological concepts. Furthermore, Canva was shown to encourage teachers' creativity in designing and delivering materials. However, its implementation was not without challenges. The main obstacles faced included a lack of systematic technical training for teachers and limited supporting resources at the school, such as stable internet access and device availability. Nevertheless, the teachers' enthusiasm and commitment to continuous learning and adaptation were key factors in the success. In conclusion, Canva is a very effective and acceptable tool for transforming the PAK learning process at SMAN 1 Delitua to be more modern and relevant.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini mengkaji secara mendalam pemanfaatan platform Canva sebagai media pembelajaran inovatif dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) di SMAN 1 Delitua. Latar belakang penelitian ini adalah urgensi untuk mengadaptasi metode pengajaran yang relevan dengan karakteristik generasi digital, yang cenderung lebih responsif terhadap konten visual dan interaktif. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui serangkaian observasi kelas, wawancara mendalam dengan guru dan siswa, serta analisis dokumentasi RPP dan hasil karya siswa. Temuan utama menunjukkan bahwa integrasi Canva secara signifikan meningkatkan efektivitas dan daya tarik pembelajaran. Siswa menunjukkan motivasi belajar yang lebih tinggi karena materi ajar disajikan dalam format yang menarik secara visual, seperti infografis dan presentasi dinamis, sehingga mempermudah pemahaman konsep teologis yang kompleks. Selain itu, Canva terbukti mendorong kreativitas guru dalam merancang dan menyampaikan materi. Namun, implementasinya bukan tanpa tantangan. Kendala utama yang dihadapi meliputi kurangnya pelatihan teknis yang sistematis bagi para guru serta keterbatasan sumber daya pendukung di sekolah, seperti akses internet yang stabil dan ketersediaan perangkat. Meskipun demikian, antusiasme dan komitmen para guru untuk terus belajar dan beradaptasi menjadi faktor kunci keberhasilan. Kesimpulannya, Canva merupakan alat bantu yang sangat efektif dan dapat diterima untuk mentransformasi proses pembelajaran PAK di SMAN 1 Delitua menjadi lebih modern dan relevan.</p> 2025-08-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6631 DINAMIKA PENGEMBANGAN KURIKULUM DI ERA DIGITAL DALAM MENJAWAB KESENJANGAN KONSEP DAN PRAKTIK 2025-08-10T13:10:50+00:00 Hamilaturroyya Hamilaturroyya laturroyya1@gmail.com Ida Zahara Adibah laturroyya@gmail.com <p>The transformation of education toward digitalization has become an urgent necessity in the era of globalization and technological advancement. However, the implementation of the digital curriculum in Indonesia still faces various challenges, particularly regarding the readiness of urban and rural schools and the lack of systemic support from the government. This study focuses on disparities in infrastructure readiness, digital literacy, teacher training, and incomplete government policies. The method used is descriptive qualitative through literature review and relevant secondary data. The findings show a significant gap in technological access between urban and rural schools, unsustainable teacher training, and inconsistent policies that do not fully support digital curriculum integration. Low digital literacy among students in rural areas exacerbates implementation barriers, as limited access to devices and internet networks prevents meaningful participation in modern learning. Moreover, government policies are often partial and lack proper monitoring and evaluation. The study concludes that without equitable infrastructure and continuous training, the digital curriculum risks widening the educational gap. An integrated strategy involving government, schools, and communities is essential to establish a fair, inclusive, and sustainable digital education system.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Transformasi pendidikan ke arah digital menjadi kebutuhan mendesak di era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Namun, implementasi kurikulum digital di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait kesiapan sekolah di wilayah perkotaan dan pedesaan serta kurangnya dukungan sistemik dari pemerintah. Penelitian ini berfokus pada ketimpangan kesiapan infrastruktur, literasi digital, pelatihan guru, serta kebijakan pemerintah yang belum menyeluruh. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan <em>(library research)</em> disertai dengan data sekunder yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesenjangan akses teknologi antara sekolah perkotaan dan pedesaan, pelatihan guru yang tidak berkelanjutan, serta kebijakan yang belum konsisten dalam mendukung kurikulum digital. Rendahnya literasi digital siswa di daerah pedesaan memperparah hambatan implementasi, karena keterbatasan perangkat dan jaringan internet menghalangi mereka untuk terlibat dalam pembelajaran modern. Di sisi lain, kebijakan pemerintah sering bersifat parsial dan tidak disertai monitoring serta evaluasi yang memadai. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa tanpa pemerataan infrastruktur dan pelatihan berkelanjutan, kurikulum digital berisiko memperlebar ketimpangan pendidikan. Diperlukan strategi terpadu antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan sistem pendidikan digital yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6637 EFEKTIVITAS PSIKOEDUKASI ADOLESCENT SMARTPHONE ADDICTION PROGRAM TERHADAP PENURUNAN KECANDUAN SMARTPHONE PADA REMAJA SMP 2025-08-10T13:14:02+00:00 Inka Sukma Melati inkamelati@untag-sby.ac.id Muhammad Farid inkamelati@untag-sby.ac.id IGAA Noviekayati inkamelati1@untag-sby.ac.id <p>Smartphone addiction is a difficult thing in terms of physical, psychological, and social for the younger generation, especially teenagers. To reduce smartphone addiction, things are needed that can provide awareness and a deep understanding of smartphone addiction from aspects that are at risk of being affected by smartphone addiction. The Adolescents Smartphone Addiction Program is designed as an intervention effort through education and training to reduce smartphone addiction in adolescents. The technique of taking research subjects was purposive sampling. This study uses a pre-experimental design with one group pre and post-test design. The research subjects were 30 students of SMPN 19 Surabaya. The data obtained for this study used the Smartphone Addiction Scale- Short Version from Kwon. The hypothesis test used the Paired Sample T-test technique with a mean difference = 2.300 t calculated as 2.902 with a significance level of 0.007 (p &lt; 0.05). This study shows that the psychoeducation of the Adolescents Smartphone Addiction Program can reduce smartphone addiction in junior high school adolescents.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Kecanduan smartphone merupakan suatu hal yang sangat berbahaya dari segi fisik, psikis maupun sosial bagi generasi muda khususnya remaja. Guna menurunkan kecanduan smartphone dibutuhkan hal-hal yang mampu memberikan kesadaran serta pemahaman yang mendalam mengenai kecanduan smartphone dari segi-segi yang berisiko terkena dampak kecanduan smartphone. Psikoedukasi <em>Adolescents Smartphone Addiction Program </em>dirancang sebagai upaya intervensi melalui pendidikan dan pelatihan untuk menurunkan kecanduan smartphone pada remaja. Teknik pengambilan subyek penelitian dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan desain <em>pre-experimental </em>dengan <em>one group pre and post test design. </em>Subyek penelitian adalah 30 siswa SMPN 19 Surabaya. Data yang diperoleh untuk penelitian ini mengguanakan <em>Smartphone Addiction Scale- Short Version </em>dari Kwon. Pengujian hipotesis menggunakan teknik <em>Paired Sample T-test </em>dengan perbedaan mean = 2,300 t hitung sebesar 2,902 dengan taraf signifikansi sebesar 0,007 (p &lt; 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa psikoedukasi <em>Adolescents Smartphone Addiction Program </em>dapat menurunkan kecanduan smartphone pada remaja SMP.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/5530 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA EDUCAPLAY 2025-08-10T13:13:37+00:00 Ilman Mahbubillah Ilmanmahbubillah@gmail.com Nur Hasaniyah ilhamhandika@unram.ac.id Abdul Muntaqim Al Anshory ilhamhandika@unram.ac.id Munirul Zainal Abidin ilhamhandika@unram.ac.id <p>This study aims to assess the effectiveness of the <em>Contextual Teaching and Learning</em> (CTL) approach integrated with the Educaplay platform in enhancing students’ academic performance in Arabic language learning at SMP Insan Amanah Malang. A quantitative method was employed using a quasi-experimental design with a non-equivalent control group. The research subjects consisted of all seventh-grade students, specifically classes VII-A and VII-B. Class VII-A was designated as the experimental group receiving the intervention, while class VII-B served as the control group. Data were collected through observations and written assessments to measure Arabic learning outcomes in both groups. The data analysis involved prerequisite tests and hypothesis testing. The findings revealed a significant impact of implementing the CTL model supported by Educaplay on students’ academic achievement. This was confirmed by the hypothesis test result, showing an Asymp Sig (2-tailed) value of 0.019, which is below the 0.05 significance threshold. Consequently, the null hypothesis (Ho) was rejected and the alternative hypothesis (Ha) was accepted. Descriptive statistical analysis showed that the average pre-test score for the experimental group was 73.8462, while the control group scored 74.2308. After the intervention, the experimental group's average score increased to 86.1538, whereas the control group reached only 75. This discrepancy highlights the superior academic performance of students who received the specialized treatment. Based on this evidence, it can be concluded that integrating the CTL approach with the interactive Educaplay media contributes positively to improving students’ Arabic learning outcomes.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menilai sejauh mana pendekatan <em>Contextual Teaching and Learning</em> (CTL) yang dipadukan dengan platform Educaplay dapat meningkatkan prestasi akademik siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di SMP Insan Amanah Malang. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi-eksperimen dan model kelompok kontrol non-ekuivalen. Subjek penelitian terdiri dari seluruh siswa kelas VII, yaitu kelas VII-A dan VII-B. Kelas VII-A ditetapkan sebagai kelompok eksperimen yang mendapatkan perlakuan, sementara kelas VII-B berperan sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data mencakup observasi serta tes tertulis untuk menilai hasil belajar bahasa Arab di kedua kelompok. Data dianalisis melalui uji prasyarat dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model CTL yang didukung oleh Educaplay berdampak signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan melalui uji hipotesis yang menghasilkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,001, lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05, sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan analisis statistik deskriptif, rata-rata skor pretes siswa di kelompok eksperimen adalah 65,09, sementara kelompok kontrol memperoleh skor 70,90. Setelah perlakuan, skor rata-rata kelompok eksperimen meningkat menjadi 84,31, sedangkan kelompok kontrol hanya mencapai 73,43. Perbedaan ini menegaskan bahwa siswa yang memperoleh pembelajaran dengan CTL dan Educaplay menunjukkan hasil akademik yang lebih baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggabungan pendekatan CTL dengan media interaktif Educaplay memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar bahasa Arab siswa.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6630 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM MERDEKA DI SMP KATOLIK: TINJAUAN TEORETIS DAN REFLEKTIF BERDASARKAN IMAN KATOLIK 2025-08-10T13:10:06+00:00 Fransiska Wea fransiskawea@stprenya-lrt.sch.id Vinsensius Bawa Toron fransiscar@fpsi.untar.ac.id <p>This study aims to examine the implementation of character education in the Independent Curriculum at Ratu Damai Catholic Junior High School Waibalun, with a focus on the formation of religious attitudes, cooperative skills, creativity, and independence of students. The formulation of the problem is: the extent to which character education has been internalized by students and how are the challenges faced in its application. This research uses a qualitative approach with a case study method, and data is collected through in-depth interviews with principals, teachers, homeroom teachers, and students. The findings show that the four aspects of character still face serious challenges, including the limitations of personal religious appreciation, low spirit of cooperation in groups, lack of courage to create, and students' dependence on completing tasks. The novelty of this research lies in the conceptual and practical integration of modern character theory with the teachings of the Catholic faith. Research recommends a more reflective and integral approach to character formation, involving principals, teachers, parents, and the Church, to create an ecosystem of Catholic education that truly educates students' hearts, minds, and faith as a whole.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi pendidikan karakter dalam Kurikulum Merdeka di SMP Katolik Ratu Damai Waibalun, dengan fokus pada pembentukan sikap religius, kemampuan bekerja sama, kreativitas, dan kemandirian siswa. Rumusan masalahnya adalah: sejauh mana pendidikan karakter tersebut telah diinternalisasi siswa dan bagaimana tantangan yang dihadapi dalam penerapannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, wali kelas, dan siswa. Temuan menunjukkan bahwa keempat aspek karakter masih menghadapi tantangan serius, antara lain keterbatasan penghayatan religius yang bersifat personal, rendahnya semangat kerja sama dalam kelompok, minimnya keberanian berkreasi, serta ketergantungan siswa dalam menyelesaikan tugas. Kebaruan (novelty) penelitian ini terletak pada integrasi teori karakter modern dengan ajaran iman Katolik secara konseptual dan praktis. Penelitian merekomendasikan pendekatan formasi karakter yang lebih reflektif dan integral, melibatkan kepala sekolah, guru, orang tua, dan Gereja, untuk menciptakan ekosistem pendidikan Katolik yang benar-benar mendidik hati, budi, dan iman siswa secara menyeluruh.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6552 KAJIAN SEMANTIK PADA SAJAK SIA-SIA KARYA CHAIRIL ANWAR 2025-08-10T13:14:15+00:00 M. Baharuddin Yusuf Habibie 2010631080084@student.unsika.ac.id Hendra Setiawan 20311501@students.uii.ac.id Imam Muhtarom 20311501@students.uii.ac.id <p>This research discusses a semantic study of the poem "Sia-Sia," which is part of <em>"Aku Ini Binatang Jalang"</em> by Chairil Anwar, focusing on lexical and grammatical meaning. The purpose of this study is to describe and analyze the forms of lexical and grammatical meanings contained within the poem. This research employs a qualitative descriptive method, with data collection conducted through literature study, observation, and note-taking. Data analysis follows the Miles and Huberman model, consisting of three stages: data reduction, data presentation, and conclusion drawing.Based on the analysis of the poem, the researcher identified various forms of both lexical and grammatical meanings—four meanings that align with their original intent and three meanings influenced by contextual factors within the sentence. The results show that Chairil Anwar’s poetry not only possesses high aesthetic value but is also rich in semantic meaning. Thus, this study demonstrates that a semantic analysis of <em>"Aku Ini Binatang Jalang"</em> enhances readers’ understanding of the depth of meaning contained in each line of the poem, while affirming the linguistic richness and expressive power of Chairil Anwar as a great poet in Indonesian literature.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini membahas kajian semantik terhadap sajak sia-sia bagian dari <em>Aku Ini Binatang Jalang</em> karya Chairil Anwar dengan fokus pada mengkajian pemaknaan leksikal dan gramatikal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan menganalisis bentuk-bentuk makna leksikal dan gramatikal yang termuat dalam puisi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, dan pencatatan. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan sajak yang dikaji, peneliti menemukan bentuk makna yang beragam leksikal maupun gramatikal, yaitu 4 sesuai dengan maksud aslinya dan 3 makna yang dapat terpengaruh oleh konteks kalimatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi karyanya ini tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga kaya akan makna semantik. Dengan demikian, kajian ini menunjukkan bahwa analisis semantik terhadap puisi <em>Aku Ini Binatang Jalang</em> memperkuat pemahaman pembaca terhadap kedalaman makna yang terkandung dalam setiap larik puisi, sekaligus menegaskan kekayaan bahasa dan kekuatan ekspresi Chairil Anwar sebagai penyair besar dalam sastra Indonesia.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6638 KEBUTUHAN UNTUK PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH ISLAM: TANTANGAN, PERUBAHAN SOSIAL, DAN LANDASAN KEBUTUHAN 2025-08-10T13:15:57+00:00 M. Haris Elwardiansyah hariselwardiansyah05@gmail.com Mohamad Muspawi edykurniawansyah@unram.ac.id K.A. Rahman hariselwardiansyah05@gmail.com Rd. M. Ali hariselwardiansyah05@gmail.com <p>This research is motivated by the massive challenges facing Islamic education due to social change, globalization, and technological acceleration, which demand systemic reform to remain relevant. The focus of this research is to analyze the urgency and key areas of educational reform in Islamic schools, identifying contemporary challenges driving change, and the underlying foundations. As a crucial step, this research uses a desk study method by reviewing various relevant literature to synthesize a comprehensive picture of the issue. The main findings identify that reform must encompass several crucial areas, namely an integrative curriculum, improving the quality of educators, student management, equitable budgeting, and modernization of facilities and infrastructure. This need is driven by challenges in the political, cultural, scientific, and economic fields, and must be based on theological (the Qur'an and the Sunnah) and juridical (national legislation) foundations. In conclusion, reform of Islamic education is a holistic necessity. In order to be able to produce a competent and characterful generation, Islamic schools must strategically reform the fundamental elements of their education while remaining grounded in Islamic values.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan masif yang dihadapi pendidikan Islam akibat perubahan sosial, globalisasi, dan akselerasi teknologi, yang menuntut adanya pembaharuan sistemis agar tetap relevan. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis urgensi dan area kunci pembaharuan pendidikan di sekolah Islam, mengidentifikasi tantangan kontemporer yang mendorong perubahan, serta landasan yang mendasarinya. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan menelaah berbagai literatur relevan untuk mensintesiskan gambaran komprehensif mengenai isu tersebut. Temuan utama mengidentifikasi bahwa pembaharuan harus mencakup beberapa area krusial, yaitu kurikulum yang integratif, peningkatan kualitas pendidik, manajemen peserta didik, penganggaran yang adil, serta modernisasi sarana dan prasarana. Kebutuhan ini didorong oleh tantangan di bidang politik, budaya, IPTEK, dan ekonomi, serta harus berlandaskan pada fondasi teologis (Al-Qur'an dan As-Sunnah) dan yuridis (perundang-undangan nasional). Kesimpulannya, pembaharuan pendidikan Islam adalah sebuah keniscayaan yang bersifat holistik. Agar mampu menghasilkan generasi yang kompeten dan berkarakter, sekolah Islam harus secara strategis mereformasi elemen-elemen fundamental pendidikannya dengan tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6640 PENGUATAN KONTROL DIRI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK 2025-08-10T13:16:24+00:00 Mimpin Sembiring Mimpinsembirng@gmail.com Hot Uli Sitanggang Mimpinsembirng@gmail.com Erikson Simbolon Mimpinsembirng@gmail.com <p>Self-control is an important ability that students must have in facing various challenges in the school environment and social life. This ability reflects maturity in thinking, acting, and making decisions responsibly. However, the reality in the field shows that there are still many students who experience difficulties in controlling emotions, behavior, and choice of actions. This study aims to explore the role of Catholic Religious Education learning in strengthening self-control of grade X students at RK Serdang Murni Lubuk Pakam High School. This research uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation. The informants consisted of students, Catholic Religious Education teachers, and school principals. The results showed that students have developed self-control abilities, both in the aspects of controlling behavior, decisions, and cognitive, along with learning that integrates Christian values such as reason, taste, conscience, and conscience. The conclusion of this study shows that Catholic Religious Education not only plays a role in religious aspects, but also in strengthening students' character and self-control. These results open up opportunities for curriculum development and practice.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Kontrol diri merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki siswa dalam menghadapi berbagai tantangan di lingkungan sekolah maupun kehidupan sosial. Kemampuan ini mencerminkan kedewasaan dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi, perilaku, dan pilihan tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dalam penguatan kontrol diri siswa kelas X di SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan terdiri dari siswa, guru Pendidikan Agama Katolik, dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa telah mengembangkan kemampuan kontrol diri, baik dalam aspek mengontrol perilaku, keputusan, maupun kognitif, seiring dengan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai Kristiani seperti akal budi, rasa, hati nurani, dan suara hati. Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik terbukti menjadi media efektif dalam membentuk sikap tanggung jawab, empati, refleksi diri, serta kesadaran moral siswa. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Katolik tidak hanya berperan dalam aspek religius, tetapi juga dalam penguatan karakter dan pengendalian diri siswa. Hasil ini membuka peluang untuk pengembangan kurikulum dan praktik pembelajaran berbasis nilai di sekolah-sekolah Katolik yang lebih kontekstual dan aplikatif terhadap kehidupan nyata peserta didik.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6642 IMPELEMENTASI PEMBELEJARAN NAHWU DENGAN MENGGUNAKAN METODE AL-JAMI’I (CARA CEPAT DAN MUDAH MMBACA KITAB GUNDUL DENGAN PENDEKATAN SINTAKSIS) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MATARAM 2025-08-10T13:16:38+00:00 Mohdan Mohdan mohdan@gmail.com Lisa Hariyanti mohdan@gmail.com <p>This research is motivated by the challenges in Nahwu learning which are often considered complex, where MAN 1 Mataram applies the al-jami'i method—a concise, syntax-based approach—as a solution in the 11th grade students of the Religion Department. The focus of this research is to analyze in depth the implementation of the method, including the planning, implementation, and evaluation processes carried out by the teacher. As a crucial step, this research uses a qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews, and documentation, which are then analyzed systematically using the Miles &amp; Huberman model. The main findings show that the implementation of the al-jami'i method is structured and comprehensive. Planning includes setting objectives, materials, methods, and learning media. The implementation is divided into three stages, namely preliminary activities, core activities involving exploration and elaboration techniques, and closing activities. Meanwhile, evaluation is carried out comprehensively through formative and summative assessments. In conclusion, the application of the al-jami'i method in Nahwu learning at MAN 1 Mataram is implemented systematically, covering all important stages in the learning cycle to facilitate students' understanding of Arabic language rules effectively.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan dalam pembelajaran Nahwu yang seringkali dianggap kompleks, di mana MAN 1 Mataram menerapkan metode al-jami’i—sebuah pendekatan ringkas berbasis sintaksis—sebagai solusi pada kelas XI jurusan Agama. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam implementasi metode tersebut, mencakup proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh guru. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis secara sistematis menggunakan model Miles &amp; Huberman. Temuan utama menunjukkan bahwa implementasi metode al-jami’i berjalan secara terstruktur dan komprehensif. Perencanaan mencakup penetapan tujuan, materi, metode, dan media pembelajaran. Pelaksanaannya terbagi dalam tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang melibatkan teknik eksplorasi dan elaborasi, serta kegiatan penutup. Sementara itu, evaluasi dilakukan secara menyeluruh melalui penilaian formatif dan sumatif. Kesimpulannya, penerapan metode al-jami’i dalam pembelajaran Nahwu di MAN 1 Mataram diimplementasikan secara sistematis, mencakup semua tahapan penting dalam siklus pembelajaran untuk memfasilitasi pemahaman siswa terhadap kaidah bahasa Arab secara efektif.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6156 STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN MEMBACA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 06 PALEMBANG 2025-08-10T13:27:50+00:00 Nizar Mahendra fikriansa01@gmail.com Achmad Wahidy achmadwahidy@gmail.com Muhsana El Cintami Lanos elcintami@univpgri-palembang.ac.id <p>This study aims to describe the strategies used by teachers in overcoming reading difficulties in grade II students of SD Negeri 06 Palembang. Reading difficulties experienced by students at the elementary school level can have a significant impact on their learning abilities in various subjects. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques through observation, interviews, documentation, and questionnaires. The subjects of the study consisted of grade 2 teachers and several students who had reading difficulties. The results of the study showed that teachers used several strategies in overcoming reading difficulties, including individual approaches, the use of interesting learning media, the application of phonetic methods, and providing routine and targeted reading exercises. In addition, teachers also establish intensive communication with parents to support the learning process at home. These strategies have been proven to help improve students' reading abilities gradually. This study is expected to be a reference for other teachers in overcoming similar problems in elementary schools.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br />Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang digunakan oleh guru dalam mengatasi kesulitan membaca pada siswa kelas II SD Negeri 06 Palembang. Kesulitan membaca yang dialami siswa pada jenjang sekolah dasar dapat berdampak signifikan terhadap kemampuan belajar mereka di berbagai mata pelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Subjek penelitian terdiri dari guru kelas 2 dan beberapa siswa yang mengalami kesulitan membaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menggunakan beberapa strategi dalam mengatasi kesulitan membaca, antara lain pendekatan individual, penggunaan media pembelajaran yang menarik, penerapan metode fonetik, serta pemberian latihan membaca secara rutin dan terarah. Selain itu, guru juga menjalin komunikasi intensif dengan orang tua untuk mendukung proses pembelajaran di rumah. Strategi-strategi tersebut terbukti membantu meningkatkan kemampuan membaca siswa secara bertahap. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru-guru lain dalam mengatasi masalah serupa di sekolah dasar.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6126 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN di TK IT AULADI PALEMBANG 2025-08-10T13:44:44+00:00 Tasyah Dinata tasyadinata24@gmail.com Taruni Suningsih tarunisuningsih@fkip.ac.id <p>This research is motivated by the low level of creativity in 4-5 year-old children at Auladi IT Kindergarten in Palembang, caused by the lack of learning activities that stimulate imagination. The focus of this research is to enhance children's creativity through the implementation of plastic waste recycling activities as an innovative and environmentally friendly learning medium. As a crucial step, this study used the Classroom Action Research (CAR) method, implemented in two cycles, each encompassing planning, implementation, observation, and reflection. Data on children's creativity development was collected through observation sheets and documentation, then analyzed qualitatively and quantitatively. The main findings indicate a significant increase in creativity. In the pre-cycle, the majority of children were in the 'Not Developing' category. After the second cycle, the percentage of children achieving the 'Developing as Expected' and 'Developing Very Well' (BSB) categories reached 100%, with 58% of them achieving the BSB level. In conclusion, implementing plastic waste recycling activities has proven to be a highly effective strategy for enhancing the creativity of children aged 4-5 years, by stimulating imagination, problem-solving skills, and instilling environmental awareness from an early age.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kreativitas pada anak usia 4-5 tahun di TK IT Auladi Palembang, yang disebabkan oleh minimnya kegiatan pembelajaran yang merangsang imajinasi. Fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak melalui implementasi kegiatan mendaur ulang sampah plastik sebagai media pembelajaran yang inovatif dan ramah lingkungan. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, di mana setiap siklus mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data perkembangan kreativitas anak dikumpulkan melalui lembar observasi dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Temuan utama menunjukkan adanya peningkatan kreativitas yang signifikan. Pada pra-siklus, mayoritas anak berada pada kategori ‘Belum Berkembang’. Setelah siklus II, persentase anak yang mencapai kategori ‘Berkembang Sesuai Harapan’ dan ‘Berkembang Sangat Baik’ (BSB) mencapai 100%, dengan 58% di antaranya berada di level BSB. Kesimpulannya, penerapan kegiatan mendaur ulang sampah plastik terbukti menjadi strategi yang sangat efektif untuk meningkatkan kreativitas anak usia 4-5 tahun, dengan menstimulasi imajinasi, kemampuan pemecahan masalah, dan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6644 PEMBENTUKAN KESADARAN BERAGAMA PESERTA DIDIK KELAS XII B DENGAN MENGGUNAKAN ALAT KONTROL (GOOGLE SITES DAN SCAN IT TO OFFICE) DI SMA NEGERI 87 JAKARTA 2025-08-10T13:20:31+00:00 Muhammad Ridwan Arifin mrridwanarifin@gmail.com Abdul Mukti mrridwanarifin@gmail.com Erba Rozalina Yulianti mrridwanarifin@gmail.com <p>This study aims to evaluate the impact of implementing digital control tools—specifically Google Sites and the Scan It to Office application—on fostering religious awareness among 12th-grade students at SMA Negeri 87 Jakarta. The primary focus is on improving student discipline in attending congregational Dhuhr prayers. A descriptive qualitative approach with a case study design was employed. Data were collected through field observations, in-depth interviews with students, teachers, and the principal, as well as documentation of daily prayer attendance before and after the technology-based intervention. The findings indicate that the use of digital control tools has positively contributed to students' religious awareness. This is reflected in the increase in average daily attendance at congregational prayers—from only 5–14 students before the system was implemented to 25–35 students afterward. Student responses show that the presence of digital media motivated them and helped maintain consistency in worship. Meanwhile, teachers and the principal noted that technology facilitated the monitoring process and provided continuous educational benefits. These findings support the theories of Social Constructivism (Vygotsky), Humanism (Maslow), and the Theory of Planned Behavior (Ajzen), which suggest that spiritual awareness and behavior can be shaped through digital tools and a supportive social environment. The study also aligns with previous research on the effectiveness of digital media in religious education, offering a unique contribution through the integration of a QR code system as a tool for promoting discipline in worship.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penerapan alat kontrol digital, yaitu <em>Google Sites</em> dan aplikasi <em>Scan It to Office</em>, terhadap pembentukan kesadaran beragama siswa kelas XII B di SMA Negeri 87 Jakarta. Fokus utama penelitian ini adalah peningkatan kedisiplinan siswa dalam mengikuti salat Dzuhur berjamaah. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di lapangan, wawancara mendalam dengan siswa, guru, dan kepala sekolah, serta dokumentasi data kehadiran salat harian sebelum dan sesudah intervensi berbasis teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan alat kontrol digital berkontribusi positif terhadap pembentukan kesadaran beragama siswa. Hal ini tercermin dari peningkatan rata-rata kehadiran dalam salat berjamaah dari hanya 5–14 siswa per hari sebelum sistem diterapkan, menjadi 25–34 siswa setelah implementasi sistem. Respon siswa menunjukkan bahwa kehadiran media digital memotivasi dan membantu mereka dalam menjaga keteraturan ibadah. Sementara itu, guru dan kepala sekolah menilai bahwa penggunaan teknologi mempermudah proses monitoring dan memberikan efek edukatif secara berkelanjutan. Temuan ini mendukung teori Konstruktivisme Sosial (Vygotsky), Humanistik (Maslow), dan <em>Theory of Planned Behavior</em> (Ajzen) yang menjelaskan bahwa kesadaran dan perilaku spiritual dapat dibentuk melalui alat bantu digital dan lingkungan sosial yang mendukung. Hasil penelitian ini juga selaras dengan beberapa studi sebelumnya yang menunjukkan efektivitas media digital dalam pendidikan agama, namun memberikan keunikan pada integrasi sistem <em>QR code</em> sebagai alat kontrol kedisiplinan ibadah moral</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6648 PETUALANGAN NUSANTARA: MODEL GAME-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM BERLITERASI PADA MATERI SEJARAH DI KELAS 7 SMPN 24 MALANG 2025-08-10T13:28:09+00:00 Nor Milsa Alisti nor.milsa.2431749@students.um.ac.id Satti Wagistina nor.milsa.2431749@students.um.ac.id Elly Hartatiek nor.milsa.2431749@students.um.ac.id <p>History learning in Social Studies (IPS) is often perceived as less engaging by students, leading to low motivation and literacy skills in historical content. This study aims to enhance students' learning motivation and historical literacy skills in grade VII at SMP Negeri 24 Malang by implementing the <em>Petualangan Nusantara</em> game-based learning model. This model integrates game elements to create an enjoyable, interactive, and meaningful learning experience. The research employs a Classroom Action Research (CAR) method consisting of two cycles, with stages including planning, action implementation, observation, and reflection. Data were collected through motivation questionnaires, historical literacy tests, and observations. The results indicated a significant improvement in students' learning motivation across all dimensions of McClelland's motivation theory, with total motivation increasing from 38% in the pre-cycle to 92.1% in cycle II. The <em>Petualangan Nusantara</em> model was found to be effective in enhancing students' engagement in history learning and their historical literacy skills. The study concludes that game-based learning significantly improves students' motivation and historical literacy, supporting the need for innovation in 21st-century learning.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Pembelajaran IPS, khususnya pada materi sejarah, sering kali dianggap kurang menarik oleh siswa, yang berdampak pada rendahnya motivasi dan keterampilan literasi sejarah mereka. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan literasi sejarah siswa kelas VII di SMP Negeri 24 Malang melalui penerapan model pembelajaran berbasis permainan <em>Petualangan Nusantara</em>. Model ini mengintegrasikan elemen permainan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, interaktif, dan bermakna. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui angket motivasi belajar, tes literasi sejarah, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada motivasi belajar siswa pada setiap dimensi motivasi menurut teori McClelland, dengan peningkatan total motivasi dari 38% pada pra-siklus menjadi 92,1% pada siklus II. Model <em>Petualangan Nusantara</em> terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sejarah serta keterampilan literasi sejarah mereka. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran berbasis permainan dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan literasi sejarah siswa secara signifikan, yang mendukung pentingnya inovasi dalam pembelajaran abad ke-21.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/5906 UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MENGGUNAKAN METODE DONGENG DI TK PGRI 02 AMBULU 2025-08-10T13:28:29+00:00 Novita Sari riyadinovita10@gmail.com Mukhtar Zaini Dahlan riyadinovita10@gmail.com Basuki Hadi Prayogo riyadinovita10@gmail.com Rr Maya Candra Pinanta riyadinovita10@gmail.com <p>This study aims to determine the effectiveness of the storytelling method in improving early childhood social-emotional intelligence. Social-emotional intelligence is the child’s ability to understand and manage emotions, build social relationships, and adapt to the surrounding environment. The subjects of this study were 12 children aged 5–6 years at TK PGRI 02 Ambulu. The research employed a qualitative approach with a case study design. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The data were analyzed using the Miles &amp; Huberman interactive model, which includes data reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed a significant improvement in children's social-emotional abilities after the application of the storytelling method. Children were better able to express their feelings, interact with peers, and demonstrate empathy and independence. Storytelling has proven to be an effective medium for delivering social-emotional values in a way that is enjoyable and easily understood by young children.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas metode mendongeng dalam meningkatkan kecerdasan sosial emosional anak usia dini. Kecerdasan sosial emosional merupakan kemampuan anak dalam memahami, mengelola emosi, menjalin hubungan sosial, serta menyesuaikan diri dalam lingkungan sekitarnya. Subjek dalam penelitian ini adalah 12 anak usia 5–6 tahun di TK PGRI 02 Ambulu. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model interaktif Miles &amp; Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan perlakuan berupa pembelajaran melalui metode mendongeng, terjadi peningkatan yang signifikan dalam aspek kecerdasan sosial emosional anak. Anak lebih mampu mengungkapkan perasaan, berinteraksi dengan teman sebaya, dan menunjukkan sikap empati serta kemandirian. Kegiatan mendongeng terbukti dapat menjadi media efektif dalam menyampaikan nilai-nilai sosial emosional secara menyenangkan dan mudah dipahami anak usia dini.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6649 EKSPERIMEN MODEL OPEN ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SD BERDASARKAN GENDER 2025-08-10T13:30:47+00:00 Pisma An’nisa pismaannisa@gmai.com Nila Kesumawati pismaannisa@gmai.com Eka Fitri Puspa Sari pismaannisa@gmai.com <p>This study was motivated by the low level of students' mathematical critical thinking skills, which is attributed to the use of conventional learning models. Therefore, this study implemented the open-ended learning model with the aim of improving students' mathematical critical thinking skills. This research employed an experimental method with a quantitative approach. The population consisted of all fifth-grade students at SDN 68 Palembang, totaling 63 students. A sample of two fifth-grade classes, consisting of 44 students, was selected using cluster random sampling to form the experimental and control groups. Data collection was conducted using a test designed to measure mathematical critical thinking skills. Data were analyzed using two-way ANOVA. The results of the study indicate that: (1) There is a significant effect of the open-ended learning model on the mathematical critical thinking skills of students; (2) There is no significant difference in students’ mathematical critical thinking skills based on gender; (3) There is no interaction between the open-ended learning model and gender on students’ mathematical critical thinking skills.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang disebabkan oleh model pembelajaran yang konvensional sehingga pada penelitian ini diterapkan model pembelajaran <em>open ended</em> yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDN 68 Palembang berjumlah 63 siswa, dengan sampel dua kelas V yang dipilih secara <em>cluster random sampling</em> sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang berjumlah 44 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis. Teknik analisis data menggunakan uji ANOVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran <em>Open</em> <em>Ended</em> terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. (2) Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis berdasarkan gender siswa. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran <em>Open Ended</em> dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6650 PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PENDIDIKAN BERBASIS FITRAH DI SEKOLAH ALAM 2025-08-10T13:35:47+00:00 Raka Surya Ramadhan rakasurya2001@gmail.com Agus Fakhruddin rakasurya2001@gmail.com Mokh. Iman Firmansyah rakasurya2001@gmail.com <p>This study aims to analyze the implementation of religious character education through a fitrah-based educational approach at Sekolah Alam Al-Hakim. Employing a qualitative descriptive method with a case study approach, the research emphasizes an in-depth understanding of the contextual strategies used in shaping students’ religious character. Data were collected through interviews with school leaders, teachers, students, and parents, as well as through observation and documentation of learning activities. The findings reveal five key elements adopted by Sekolah Alam Al-Hakim to strengthen students’ religious character. First, the school applies Al-Ghazali’s Tazkiyatun Nafs framework in the learning process, consisting of three stages: takhalli (cleansing oneself from reprehensible traits), tahalli (instilling virtuous character), and tajalli (emergence of spiritual awareness). Second, the school integrates all learning activities as acts of devotion to God through a holistic approach, including daily class routines, evening school programs, super camps, nature exploration, and parental involvement. Third, the school’s curriculum aims to develop a holistic religious character encompassing students’ spiritual, social, and emotional aspects. Fourth, teachers play a central role as spiritual role models and guides, reinforcing the internalization of religious values. Fifth, the evaluation process focuses on character assessment through observation, student reflection, and parental engagement. This study recommends the adoption of a fitrah-based educational model as an effective and comprehensive approach to cultivating students’ religious character in a contextual and transformative manner.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pendidikan karakter religius melalui pendekatan pendidikan berbasis fitrah di sekolah Alam Al-Hakim. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang menekankan pemahaman mendalam terhadap strategi pembentukan karakter religius siswa secara kontekstual. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua, serta observasi dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan lima poin utama yang diterapkan oleh sekolah Alam Al-Hakim dalam menguatkan karakter religius. Pertama, sekolah Alam Al-Hakim menerapkan pendekatan Tazkiyatun Nafs Al-Ghazali dalam pembelajarannya yaitu melalui tiga tahapan: takhalli (pengosongan diri dari sifat tercela), tahalli (pengisian dengan akhlak terpuji), dan tajalli (munculnya kesadaran spiritual). Kedua, mengintegrasikan semua kegiatan pembelajaran untuk mendekatkan diri kepada Allah, yaitu melalui pembelajaran yang holistik seperti kegiatan harian di kelas, sekolah malam, super camp, jelajah alam, dan sekolah orang tua. Ketiga, manfaat jangka panjang yang diterapkan kurikulum sekolah Al-Hakim bertujuan untuk membentuk karakter religius yang utuh, mencakup aspek spiritual, sosial, dan emosional siswa. Keempat, memaksimalkan peran guru sebagai teladan dan pembimbing spiritual, sehingga turut memperkuat proses internalisasi nilai-nilai religius. Kelima, evaluasi yang dilakukan berfokus pada penilaian karakter yaitu melalui observasi sikap, refleksi siswa, dan keterlibatan orang tua. Penelitian ini merekomendasikan penerapan model pendidikan berbasis fitrah sebagai pendekatan yang efektif dalam membentuk karakter religius siswa secara menyeluruh dan kontekstual.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6651 IMPLEMENTASI PROGRAM 3R DALAM PENGOLAHAN SAMPAH DI SDN SUKASARI 4 2025-08-10T13:36:23+00:00 Siti Meiliana Syahra Iswandi 2227210092@untirta.ac.id Zerri Rahman Hakim sitisubaeah123@gmail.com Patra Aghtiar Rakhman 23041070259@radenfatah.ac.id <p>This research is motivated by the problem of poorly managed waste and low environmental awareness at SDN Sukasari 4. The focus of this research is to analyze the implementation of the 3R program (Reduce, Reuse, Recycle) as an educational approach to waste management while instilling an environmentally conscious attitude in students. As a crucial step, this study uses a descriptive method with a qualitative approach, where data is collected through observation, interviews with the Adiwiyata team, teachers, and students, and documentation. The main findings show that the 3R program is implemented systematically through careful planning and active participation of the entire school community. This implementation, which is integrated into daily habits (bringing tumblers) and the curriculum (recycling projects), has succeeded in bringing real changes to student awareness and behavior. In conclusion, the 3R program has proven effective not only in reducing the volume of waste in schools, but also in shaping environmentally conscious mindsets and characters in students. The role of teachers as role models and the integration of the program into learning are key factors in its success, ultimately creating a healthier school environment.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan sampah yang tidak terkelola dengan baik dan rendahnya kesadaran lingkungan di SDN Sukasari 4. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi program 3R (<em>Reduce, Reuse, Recycle</em>) sebagai pendekatan edukatif untuk mengelola sampah sekaligus menanamkan sikap peduli lingkungan pada peserta didik. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, di mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan tim adiwiyata, guru, dan siswa, serta dokumentasi. Temuan utama menunjukkan bahwa program 3R diimplementasikan secara sistematis melalui perencanaan yang matang dan partisipasi aktif seluruh warga sekolah. Implementasi ini, yang diintegrasikan ke dalam kebiasaan sehari-hari (membawa <em>tumbler</em>) dan kurikulum (proyek daur ulang), berhasil memberikan perubahan nyata pada kesadaran dan perilaku siswa. Kesimpulannya, program 3R terbukti efektif tidak hanya dalam mengurangi volume sampah di sekolah, tetapi juga dalam membentuk pola pikir dan karakter peduli lingkungan pada peserta didik. Peran guru sebagai teladan dan integrasi program ke dalam pembelajaran menjadi faktor kunci keberhasilan, yang pada akhirnya menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6653 ANALISIS INSTRUMEN ASSESMENT PEMBELAJARAN PAI BERBASIS MULTIKULTURAL 2025-08-10T13:42:15+00:00 Uswatun Chasanah uzwa.chaz26@gmail.com Yatmi Yatmi uswatunhasanah@unj.ac.id Ian Fii Barril Hidayah uswatunhasanah@unj.ac.id Purwoko Purwoko uswatunhasanah@unj.ac.id <p>This study aims to analyze the Islamic Religious Education (PAI) learning assessment instrument based on multiculturalism in the educational environment in Indonesia. The diversity of cultures, ethnicities, and religions in Indonesia requires an inclusive learning approach that respects diversity, including in the PAI learning assessment process. This study uses a qualitative approach with literature study methods and document analysis. The results of the study indicate that the development of multicultural-based PAI assessment instruments needs to consider the principles of justice, inclusiveness, authenticity, comprehensiveness, and sustainability. Multicultural-based PAI learning assessment instruments need to cover various aspects of learning outcomes, namely cognitive, affective, and psychomotor aspects. The development of multicultural-based PAI assessment instruments involves a series of systematic stages, starting from needs and context analysis, formulation of assessment objectives, development of grids, instrument construction, review and validation, trials, to revision and finalization. The implementation of multicultural-based PAI assessment instruments in schools is influenced by various factors, including teacher competence, policy support, availability of resources and practical examples, as well as teacher perspectives and attitudes towards multicultural education. Evaluation of the impact of implementing multicultural-based PAI assessment instruments needs to be carried out systematically to determine their effectiveness and relevance in achieving inclusive and responsive PAI learning objectives towards diversity. The results of this study are expected to contribute to the development of PAI assessment instruments that are more inclusive and responsive to cultural diversity in Indonesia.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis instrumen assessment pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis multikultural pada lingkungan pendidikan di Indonesia. Keberagaman budaya, etnis, dan agama di Indonesia membutuhkan pendekatan pembelajaran yang inklusif dan menghargai keberagaman, termasuk dalam proses assessment pembelajaran PAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan instrumen assessment PAI berbasis multikultural perlu memperhatikan prinsip keadilan, inklusivitas, autentisitas, komprehensivitas, dan berkesinambungan. Instrumen assessment pembelajaran PAI berbasis multikultural perlu mencakup berbagai aspek hasil belajar, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengembangan instrumen assessment PAI berbasis multikultural melibatkan serangkaian tahapan yang sistematis, mulai dari analisis kebutuhan dan konteks, perumusan tujuan assessment, pengembangan kisi-kisi, konstruksi instrumen, telaah dan validasi, uji coba, hingga revisi dan finalisasi. Implementasi instrumen assessment PAI berbasis multikultural di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kompetensi guru, dukungan kebijakan, ketersediaan sumber daya dan contoh praktis, serta perspektif dan sikap guru terhadap pendidikan multikultural. Evaluasi dampak penerapan instrumen assessment PAI berbasis multikultural perlu dilakukan secara sistematis untuk mengetahui efektivitas dan relevansinya dalam mencapai tujuan pembelajaran PAI yang inklusif dan responsif terhadap keberagaman. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan instrumen assessment PAI yang lebih inklusif dan responsif terhadap keberagaman budaya di Indonesia.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6128 STRATEGI GURU AGAMA KATOLIK DALAM PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE PADA PEMBELAJARAN AGAMA KATOLIK SEKOLAH MENENGAH ATAS 2025-08-10T13:37:45+00:00 Theo Jack Clever Goris Kraf theojackpurba@gmail.com Erikson Simbolon eriksonsimbolon9@gmail.com <p>This study aims to describe the strategies employed by Catholic Religious Education teachers in utilizing <em>Artificial Intellegence</em> as a learning aid at St. Yoseph Senior High School in Medan. Amid the rapid development of digital technology, Catholic Religious Education teachers face the challenge of instilling faith-based values in a contextual and relevant manner. This research uses a descriptive qualitative approach with data collected through observations, in-depth interviews, and documentation. The findings indicate that teachers implement three main strategies: personalized learning based on students' learning styles, the development of creative learning materials using platforms such as Canva and Google Forms, and the cultivation of students' collaborative skills through <em>Artificial Intellegence</em> based digital projects. These strategies have proven effective in enhancing learning motivation, student engagement, and comprehension of religious content. However, challenges remain, such as limited infrastructure and teachers' digital literacy. The study concludes that the purposeful integration of <em>Artificial Intellegence</em> can support the objectives of Catholic Religious Education, provided it is accompanied by ethical and pedagogical guidance from teachers</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) dalam memanfaatkan <em>Artificial Intellegence</em> sebagai alat bantu pembelajaran di SMA St. Yoseph Medan. Di tengah perkembangan teknologi digital, guru PAK dihadapkan pada tantangan untuk tetap menanamkan nilai-nilai iman secara kontekstual dan relevan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menerapkan tiga strategi utama, yaitu personalisasi pembelajaran berdasarkan gaya belajar siswa, penyusunan materi pembelajaran yang kreatif dengan bantuan platform seperti Canva dan Google Form, serta pelatihan keterampilan kolaboratif siswa melalui proyek digital berbasis <em>Artificial Intellegence</em>. Strategi-strategi ini terbukti meningkatkan motivasi belajar, partisipasi siswa, serta pemahaman terhadap materi ajaran agama. Kendati demikian, tantangan masih dihadapi, seperti keterbatasan infrastruktur dan literasi digital guru. Simpulan dari penelitian ini menekankan bahwa penggunaan <em>Artificial Intellegence</em> secara terarah dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran PAK, namun tetap memerlukan pendampingan etis dan pedagogis dari guru.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6031 PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA BAHASA INDONESIA MATERI KOSAKATA DI SDN 148 PALEMBANG 2025-08-10T13:42:44+00:00 Widianto Widianto widi05058@gmail.com Dessy Wardiah widiyanto@stiab-jinarakkhita.ac.id Nugroho Notosutanto Arhon Dhony widiyanto@stiab-jinarakkhita.ac.id <p>The low level of student interest in Indonesian vocabulary is the background of this study, which highlights the need for more interactive learning media than conventional methods. This study focuses on quantitatively determining the significant effect of audio-visual media use on the learning interest of third-grade students at SDN 148 Palembang. As a crucial step, this study employed an experimental method with a Pretest-Posttest Control Group design. The sample consisted of two randomly selected classes, with the experimental class receiving audio-visual media treatment. Data on learning interest were collected through a questionnaire and analyzed using an independent t-test. The main findings indicated a highly significant difference between the two groups after treatment (p &lt; 0.05), with the average learning interest in the experimental group (87.90%) significantly higher than that in the control group (54.60%). In conclusion, the use of audio-visual media has been shown to have a positive and significant effect on increasing student interest in Indonesian vocabulary, as reflected in the drastic increase in student interest after the intervention.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Rendahnya minat belajar siswa pada materi kosakata Bahasa Indonesia menjadi latar belakang penelitian ini, yang menyoroti perlunya media pembelajaran yang lebih interaktif dibandingkan metode konvensional. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui secara kuantitatif pengaruh signifikan penggunaan media audio visual terhadap minat belajar siswa kelas III di SDN 148 Palembang. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain <em>Pretest-Posttest Control Group</em>. Sampel terdiri dari dua kelas yang dipilih secara acak, di mana kelas eksperimen menerima perlakuan media audio visual. Data minat belajar dikumpulkan melalui angket dan dianalisis menggunakan uji-t independen. Temuan utama menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan antara kedua kelompok setelah perlakuan (p &lt; 0,05), di mana rata-rata minat belajar pada kelompok eksperimen (87,90%) jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (54,60%). Kesimpulannya, penggunaan media audio visual terbukti memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam meningkatkan minat belajar siswa pada materi kosakata Bahasa Indonesia, yang tercermin dari peningkatan drastis minat siswa setelah intervensi.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6652 PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SMK SAHID JAKARTA 2025-08-10T13:42:03+00:00 Tuhfah Ummu Tibr tuhfahummutibr98@gmail.com Fauzan Fauzan tuhfahummutibr98@gmail.com Yayah Nurmaliyah tuhfahummutibr98@gmail.com <p> </p> <p>This study aims to Describe the Implementation of the Kurikulum Merdeka in Learning Islamic Religious Education and Character (PAIBP) at SMK Sahid Jakarta, the focus of the study includes Planning, Process and Assesment of PAIBP Learning at SMK Sahid Jakarta, especially on critical Thinking material phase F class XI. This study uses a Qualitative Method with Descriptive Analyse and Data collection techniques are carried out by Observation at SMK Sahid Jakarta, in-depth interviews with research subjects including the Principal of SMK Sahid Jakarta, Head of Curiculum, PAI Teachers and class XI students of SMK Sahid Jakarta and proven by Documentation in the form of research attachments. The results of the study show that Teachers have prepared teaching modules (MA) based on learning outcomes (CP) and Learning objectives (ATP) that relevant to the characteristics of students at SMK Sahid Jakarta. Critical thinking material considered effective in ecouraging Students to associate Islamic values with daily life. The learning process is carried out with relatively participatory and contextual Approach, although learning differentiation has not been fully implemented. Assesments are carried out formatively and summatively, but individual feedback is still limited and the implementation of summative assesments has not implemented differentiation. In general, the Implementation of the Kurikulum Merdeka in PAIBP learning at SMK Sahid Jakarta is quite in accordance with the principles of the Kurikulum Merdeka, especially in terms of Student centered learning and Strengthening the Pancasila Student Profile (P5). However, Assesment is needed to increase the capacity of Teachers in implementing differentiated learning and more meaningful Assesment. This research is expected to be a material for evaluation and development of PAIBP based on the Kurikulum Merdeka in Vacational High Schools (SMK).</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan Penerapan Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) di SMK Sahid Jakarta, fokus kajian meliputi Perencanaan, Proses dan Asesmen Pembelajaran PAIBP di SMK Sahid Jakarta, khususnya pada materi Berpikir Kritis Fase F kelas XI. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan Analisis deskriptif dan Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara Observasi di SMK Sahid Jakarta, wawancara mendalam dengan subjek penelitiaan meliputi Kepala SMK Sahid Jakarta, Kepala Bidang Kurikulum, Guru PAI dan Peserta didik kelas XI SMK Sahid Jakarta dan dibuktikan dengan Dokumentasi berupa lampiran penelitian. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Guru telah menyusun Modul Ajar (MA) berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang relevan dengan karakteristik Peserta didik di SMK Sahid Jakarta. Materi Berpikir Kritis dinilai efektif dalam mendorong Peserta didik mengaitkan nilai-nilai Islam dengan kehidupan sehari-hari. Proses Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan yang relatif partisipatif dan kontekstual, meskipun diferensias pembelajaran belum sepenuhnya diterapkan. Asesmen dilakukan secara formatif dan sumatif, namun umpan balik individual masih terbatas dan pelaksanaan Asesmen sumatif belum menerapkan diferensiasi. Secara umum, Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran PAIBP di SMK Sahid Jakarta sudah cukup sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, terutama dalam hal pembelajaran yang berpusat pada Peserta didik dan Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Namun Asesmen diperlukan peningkatan kapasitas Guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan Asesmen yang lebih bermakna. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/5927 UPAYA MENINGKATKAN KETERMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DENGAN PERMAINAN MELEMPAR BOLA 2025-08-10T13:43:09+00:00 Yuliati yuliatimawar515@gmail.com Gunawan Gunawan yuanitautami.kaa@gmail.com Mukhtar Zaini Dahlan yuanitautami.kaa@gmail.com Nurhafit Kurniawan yuanitautami.kaa@gmail.com <p>This research is motivated by the suboptimal gross motor development of 3-4 year-old children at the MAWAR II Jember Kindergarten, which risks hampering their independence and self-confidence. The focus of this study was to improve children's gross motor skills, including balance, strength, and flexibility, through the implementation of a large ball throwing and catching game. As a crucial step, this study used the Classroom Action Research (CAR) method, implemented in two cycles with 20 children. Each cycle included planning, action, observation, and reflection, with data collected through observation sheets and performance tests. The main findings showed a very significant improvement. In the first cycle, the average achievement of indicators was still below 50%, but after improvements in the second cycle, there was a surge in achievement exceeding the 75% success target, with balance indicators reaching 81%, strength 93%, and flexibility 92%. In conclusion, implementing a structured ball throwing game has proven to be a highly effective strategy for improving gross motor skills in 3-4 year-old children by stimulating optimal physical development through enjoyable play activities.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br />Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang optimalnya perkembangan motorik kasar pada anak usia 3-4 tahun di KB MAWAR II Jember, yang berisiko menghambat kemandirian dan kepercayaan diri mereka. Fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak, yang mencakup aspek keseimbangan, kekuatan, dan kelenturan, melalui implementasi permainan melempar dan menangkap bola besar. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus pada 20 anak. Setiap siklus mencakup tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, di mana data dikumpulkan melalui lembar observasi dan tes kinerja. Temuan utama menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan. Pada siklus I, rata-rata pencapaian indikator masih di bawah 50%, namun setelah perbaikan pada siklus II, terjadi lonjakan pencapaian yang melampaui target keberhasilan 75%, dengan indikator keseimbangan mencapai 81%, kekuatan 93%, dan kelenturan 92%. Kesimpulannya, penerapan permainan melempar bola secara terstruktur terbukti menjadi strategi yang sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia 3-4 tahun, dengan menstimulasi perkembangan fisik secara optimal melalui kegiatan bermain yang menyenangkan.</p> 2025-08-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6645 EFEKTIFITAS METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB : STUDI LITELATUR 2025-08-10T13:19:32+00:00 Muhammad Rozin Perkasa 240406024.mhs@uinmataram.ac.id <p>Learning Arabic as a foreign language requires the right approach so that communicative goals can be achieved optimally. One widely used approach is the direct method, which emphasizes the direct use of the target language without translation into the mother tongue. The background of this study is based on the need to evaluate the extent to which this method is effective in the context of Arabic language teaching at various levels of education. The main focus of this study is to examine the effectiveness of the direct method in improving Arabic language skills, especially in the aspects of speaking fluency and listening comprehension. This research uses a qualitative approach with a literature study method, in which various previous research results are systematically analyzed to identify relevant patterns, findings, and conclusions. The essential steps of the research include collecting literature sources, content analysis, classification of findings, and data synthesis. The results of the study show that the direct method has high effectiveness in improving students' oral skills, especially when applied in a supportive learning environment and with a teacher who is competent in the use of Arabic. The main conclusion of this study is that the direct method is a potential approach for Arabic language learning, but its effectiveness is highly dependent on the conditions of implementation and the readiness of both learners and educators.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing memerlukan pendekatan yang tepat agar tujuan komunikatif dapat tercapai secara optimal. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan adalah metode langsung (direct method), yang menekankan penggunaan bahasa target secara langsung tanpa penerjemahan ke bahasa ibu. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada kebutuhan untuk mengevaluasi sejauh mana metode ini efektif dalam konteks pengajaran bahasa Arab di berbagai jenjang pendidikan. Fokus utama studi ini adalah menelaah efektivitas metode langsung dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Arab, khususnya pada aspek kefasihan berbicara dan pemahaman mendengar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, di mana berbagai hasil penelitian terdahulu dianalisis secara sistematis untuk mengidentifikasi pola, temuan, dan kesimpulan yang relevan. Langkah-langkah penting penelitian meliputi pengumpulan sumber pustaka, analisis isi, klasifikasi temuan, dan sintesis data. Hasil studi menunjukkan bahwa metode langsung memiliki efektivitas tinggi dalam meningkatkan keterampilan lisan siswa, terutama ketika diterapkan dalam lingkungan belajar yang mendukung dan dengan pengajar yang kompeten dalam penggunaan bahasa Arab. Simpulan utama dari studi ini adalah bahwa metode langsung merupakan pendekatan yang potensial untuk pembelajaran bahasa Arab, namun efektivitasnya sangat bergantung pada kondisi pelaksanaan dan kesiapan peserta didik maupun pendidik.</p> 2025-08-19T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6516 MENGEMBANGKAN SOFT SKILL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMKN 3 PALANGKA RAYA 2025-08-10T13:16:11+00:00 Meylinda Agustina meylinagustin03@gmail.com Muslimah Muslimah meylingga026@gmail.com Abdul Gofur meylingga026@gmail.com <p>This research was conducted with the intention of developing students' soft skills through the implementation of the Problem Based Learning (PBL) learning model in Islamic Religious Education subjects at SMKN 3 Palangka Raya. Non-technical skills such as critical thinking skills in solving problems, effective interpersonal communication, and collaboration in groups, are important aspects that students must have in order to face challenges in the professional world. The research approach used was Classroom Action Research (CAR), by adopting the spiral model from Kemmis and McTaggart which includes the stages of planning, action, observation, and reflection. A total of 30 students from class X Culinary 2 were used as subjects in this study, but only 28 students were consistently involved in each learning cycle. The analysis technique used was descriptive quantitative, with data collection methods in the form of observation, questionnaire distribution, documentation, and in-depth interviews. The findings showed that the percentage of soft skill mastery increased, from 76.48% in the first cycle to 78.00% in the second cycle, both of which were included in the "good" category. This fact indicates that the implementation of well-designed and contextually appropriate problem-based learning can encourage significant improvements in the development of students' soft skills.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengembangkan kecakapan <em>soft skill</em> peserta didik melalui implementasi model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em> (PBL) dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMKN 3 Palangka Raya. Keterampilan non-teknis seperti kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah, komunikasi interpersonal yang efektif, serta kolaborasi dalam kelompok, merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh siswa guna menghadapi tantangan di dunia profesional. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan mengadopsi model spiral dari Kemmis dan McTaggart yang mencakup tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, serta refleksi. Sebanyak 30 peserta didik dari kelas X Kuliner 2 dijadikan subjek dalam penelitian ini, namun hanya 28 orang yang secara konsisten terlibat dalam setiap siklus pembelajaran. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan metode pengumpulan data berupa observasi, penyebaran kuesioner, dokumentasi, serta wawancara mendalam. Temuan menunjukkan bahwa persentase penguasaan soft skill mengalami peningkatan, dari 76,48% pada siklus pertama menjadi 78,00% pada siklus kedua, yang keduanya masuk dalam kategori “baik”. Fakta ini mengindikasikan bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah yang dirancang dengan baik dan sesuai dengan konteks dapat mendorong peningkatan signifikan dalam pengembangan kemampuan soft skill siswa.</p> 2025-08-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6826 PENGEMBANGAN MEDIA KEBUN BERHITUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA KELOMPOK A TK THEOBROMA 1 2025-08-23T14:23:00+00:00 Rikza Veronika Aprilia rikzaveronikaaprilia@gmail.com Randi Pratama Murtikusuma rikzaveronikaaprilia@gmail.com Laily Nur Aisyiah rikzaveronikaaprilia@gmail.com Nanik Yuliati rikzaveronikaaprilia@gmail.com Aisyah Nur Atika rikzaveronikaaprilia@gmail.com Luluk Fitria rikzaveronikaaprilia@gmail.com <p>This research was motivated by the low initial numeracy skills of group A children at Theobroma 1 Kindergarten, which was caused by monotonous learning and the lack of interactive media. The focus of this research was to develop and test the feasibility of the "Kebun Berhitung" learning media as an innovative solution to improve children's early numeracy skills. As a crucial step, this development research used the ADDIE model, which includes the stages of needs analysis, design, product development, implementation through group trials, and evaluation. Data on validity, effectiveness, and practicality were collected through expert questionnaires, observation sheets of children's activities, and teacher responses. The main findings showed that the "Kebun Berhitung" media was declared highly feasible with an expert validation score of 3.9. This media was also proven to be effective in increasing children's learning activities (score 4.9) and very practical for use by teachers (score 96.4%). In conclusion, the "Kebun Berhitung" media was proven to be valid, effective, and practical for improving early numeracy skills. By presenting a concrete and enjoyable learning experience, this media has succeeded in becoming a recommended solution to overcome the challenges of mathematics learning at the early childhood education level.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok A di TK Theobroma 1, yang disebabkan oleh pembelajaran monoton dan kurangnya media interaktif. Fokus penelitian ini adalah mengembangkan dan menguji kelayakan media pembelajaran "Kebun Berhitung" sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan keterampilan numerasi awal anak. Sebagai langkah penting, penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE, yang mencakup tahapan analisis kebutuhan, desain, pengembangan produk, implementasi melalui uji coba kelompok, hingga evaluasi. Data validitas, efektivitas, dan kepraktisan dikumpulkan melalui angket ahli, lembar observasi aktivitas anak, serta respons guru. Temuan utama menunjukkan bahwa media "Kebun Berhitung" dinyatakan sangat layak dengan skor validasi ahli 3,9. Media ini juga terbukti efektif meningkatkan aktivitas belajar anak (skor 4,9) dan sangat praktis digunakan oleh guru (skor 96,4%). Kesimpulannya, media "Kebun Berhitung" terbukti valid, efektif, dan praktis untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan. Dengan menyajikan pengalaman belajar yang konkret dan menyenangkan, media ini berhasil menjadi solusi yang direkomendasikan untuk mengatasi tantangan pembelajaran matematika di tingkat PAUD.</p> 2025-08-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6825 IMPLEMENTASI BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS MULTIMODALITAS UNTUK MENSTIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI 2025-08-23T14:23:30+00:00 Caecilia Fani Sulistyaningrum ceciliafani003@gmail.com Fidelis Chosa Kastuhandani ceciliafani003@gmail.com <p>This research is motivated by the challenge of effectively stimulating early childhood language skills, where conventional learning media often fail to attract children's interest during the transition from preschool to elementary school. The focus of this study is to analyze the implementation and effectiveness of multimodality-based picture storybooks—which integrate text, images, and other visual elements—in stimulating the language skills of children aged 5–6 years. As a crucial step, this study used a quantitative approach with a One Group Pretest-Posttest Design on 15 children in group B at Al I'dad An Nuur Kindergarten. Data on children's language skills were collected through observation and documentation before and after the intervention. The main findings showed that the use of multimodality picture storybooks had a significant positive impact. Children became more active in speaking, showed better understanding of the story content, and experienced an increase in the introduction of new vocabulary. In conclusion, multimodality-based picture storybooks have proven to be an effective medium for stimulating early childhood language skills, by creating an interesting, enjoyable learning process that is appropriate to their developmental stage.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan dalam menstimulasi kemampuan bahasa anak usia dini secara efektif, di mana media pembelajaran konvensional seringkali gagal menarik minat anak pada masa transisi PAUD ke SD. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi dan efektivitas buku cerita bergambar berbasis multimodalitas—yang mengintegrasikan teks, gambar, dan elemen visual lainnya—dalam menstimulasi kemampuan bahasa anak usia 5–6 tahun. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan <em>One Group Pretest-Posttest Design</em> pada 15 anak kelompok B di TK Al I’dad An Nuur. Data kemampuan bahasa anak dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi sebelum dan sesudah intervensi. Temuan utama menunjukkan bahwa penggunaan buku cerita bergambar multimodalitas memberikan dampak positif yang signifikan. Anak menjadi lebih aktif dalam berbicara, menunjukkan pemahaman isi cerita yang lebih baik, dan mengalami peningkatan dalam pengenalan kosakata baru. Kesimpulannya, buku cerita bergambar berbasis multimodalitas terbukti menjadi media yang efektif untuk menstimulasi kemampuan bahasa anak usia dini, dengan menciptakan proses belajar yang menarik, menyenangkan, dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka.</p> 2025-08-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6647 METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN TARI SARONDE SISWA KELAS V SD 2025-08-10T13:23:29+00:00 Ni Luh Sindi Yani sindiyani389@email.ac.id Wiwy Trianty Pulukadang sindiyani389@email.ac.id Mimy Astuty Pulukadang sindiyani389@email.ac.id La Ode Karlan sindiyani389@email.ac.id Samsi Pomalingo sindiyani389@email.ac.id <p>This study aims to improve the Saronde dance skills of fifth-grade students at SDN No. 67 Kota Timur, Gorontalo City through the application of the drill method. The background of this research stems from the low level of students’ ability to perform the Saronde dance in terms of technique, expression, and mastery of movements. Therefore, a learning method that can effectively and sustainably enhance students’ dance skills is needed. The drill method was chosen because it provides repeated practice that reinforces movement mastery. This research is a Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles. The research subjects consisted of 20 fifth-grade students. Data were collected through observation, documentation, and performance assessments based on established competency indicators.In the initial observation, only 6 students (30%) met the performance indicators. After the first cycle, the number increased to 7 students (35%). However, this result did not meet the success criteria of 75%, necessitating a second cycle of intervention. In the second cycle, a significant improvement was observed, with 18 students (90%) achieving the performance indicators. This result exceeds the predetermined success criteria and demonstrates that the drill method is effective in enhancing students' Saronde dance skills, particularly in movement accuracy, expression, and synchronization. Through repeated practice, students became more confident and were able to perform the dance more proficiently.In conclusion, the implementation of the drill method proved successful in improving the Saronde dance skills of fifth-grade students at SDN No. 67 Kota Timur, Gorontalo City. It is hoped that this research can serve as a reference for developing dance education in elementary schools.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seni tari <em>Saronde</em> pada siswa kelas V SDN No. 67 Kota Timur, Kota Gorontalo melalui penerapan metode <em>drill</em>. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada rendahnya kemampuan siswa dalam menarikan tari Saronde, baik dari segi teknik, ekspresi, maupun penguasaan gerakan. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan siswa secara efektif dan berkelanjutan. Metode <em>drill</em> dipilih karena mampu memberikan latihan berulang yang dapat memperkuat penguasaan gerak tari. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah 20 siswa kelas V. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan penilaian kinerja siswa berdasarkan indikator ketercapaian kompetensi. Pada observasi awal, hanya 6 siswa (30%) yang mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Setelah tindakan pada siklus I, jumlah siswa yang memenuhi indikator meningkat menjadi 7 siswa (35%). Namun, hasil ini belum memenuhi indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan, yaitu 75%, sehingga dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II. Pada siklus II, terjadi peningkatan signifikan. Sebanyak 18 siswa (90%) berhasil mencapai indikator kinerja, yang berarti telah melampaui kriteria keberhasilan yang ditentukan. Hasil ini menunjukkan bahwa metode drill efektif dalam meningkatkan kemampuan seni tari Saronde siswa, terutama dalam hal ketepatan gerakan, ekspresi, dan kekompakan. Dengan latihan yang berulang, siswa menjadi lebih percaya diri dan mampu menampilkan tarian dengan lebih baik. Dengan demikian, penerapan metode <em>drill</em> terbukti dapat meningkatkan kemampuan seni tari <em>Saronde</em> pada siswa kelas V di SDN No. 67 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi dalam pengembangan pembelajaran seni tari di sekolah dasar.</p> 2025-08-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6942 HUBUNGAN VISI DAN MISI SEKOLAH DENGAN PENINGKATAN MUTU KINERJA SEKOLAH 2025-09-07T00:44:51+00:00 Agus Sumantri gus_suman@unsil.ac.id Gadriaman Gadriaman gus_suman@unsil.ac.id Iyus Jayusman gus_suman@unsil.ac.id Priyo Wibowo gus_suman@unsil.ac.id <p>This study was conducted in public junior high schools spread across West Java which are quality schools in the district/city, which amounted to 21 schools In this study the author used "Effective Schools, School-Based Quality Improvement Management," as the grand theory. This study is intended to explain the effectiveness of the relationship between the vision, mission and quality of school performance. This study uses quantitative methods with descriptive statistical research models because the sample used is a saturated sample model because the population is less than 30. Data were obtained by distributing valid and reliable instruments to each school, with 8 (eight) respondents per school consisting of: principals and vice principals, Mathematics, Science and English teachers and school committees. In this study, the independent variable is the vision and mission of the school while the quality of school performance is the dependent variable. In this study the authors found that: Correlation of vision, school mission based on the results of the analysis showed a moderate/sufficient relationship to the quality of school performance, but did not affect the quality of school performance, this means that the vision and mission of the school did not make an important contribution to the school in improving the quality of its performance.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri yang tersebar di wilayah Jawa Barat yang merupakan sekolah bermutu di kabupaten/ kota, yang jumlahnya 21 sekolah Dalam penelitian ini penulis menggunakan ”Sekolah Efektif, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah,” sebagai grand theory. Studi ini dimaksudkan untuk menjelaskan efektifitas hubungan antara visi, misi sekolah terhadap mutu kinerja sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model penelitian statistik deskriptif karena sampel yang digunakan adalah model sampel jenuh karena jumlah populasinya kurang dari 30. Data diperoleh dengan cara menyebarkan instrument yang valid dan reliabel kepada tiap sekolah, dengan responden tiap sekolahnya 8 (delapan) orang yang terdiri dari : kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, Guru Matematika, IPA dan Guru Bahasa Inggris serta Komite sekolah. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah visi, misi sekolah sedangkan mutu kinerja sekolah sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini penulis menemukan hasil bahwa: Korelasi visi, misi sekolah berdasarkan hasil analisis menunjukkan adanya hubungan sedang/cukup terhadap mutu kinerja sekolah, tetapi tidak mempengeruhi mutu kinerja sekolah, hal ini berarti visi dan misi sekolah sekolah tidak memberikan kontribusi penting kepada sekolah dalam meningkatkan mutu kinerjanya.</p> 2025-09-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/6115 IMPLEMENTASI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMA NEGERI 1 BALEN 2025-08-10T13:20:58+00:00 Muqoddimatus Sholichah muqod.ms@gmail.com Sri Rahayuningsih muqod.ms@gmail.com <p>This research is motivated by the gap between the demands for a deep understanding of mathematical concepts and the conventional learning practices that are still dominant in SMA Negeri 1 Balen, which causes students to have difficulty solving non-routine problems. The teacher-centered method has proven to be less effective in bridging individual student learning difficulties. Therefore, this study focuses on analyzing the effect of implementing the scaffolding technique—as a structured learning intervention on improving students' understanding of mathematical concepts. This study used a quasi-experimental method with a pre-test and post-test design in the experimental group (34 students) and the control group (34 students). Data were analyzed using the Independent Sample T-Test and N-Gain. The results showed that the experimental group receiving the scaffolding treatment experienced a much superior increase in conceptual understanding. The average post-test of the experimental group (82.15) was significantly higher than the control group (71.94), with a significance value of p &lt; 0.05. The N-Gain analysis also supported these findings, with the experimental group achieving a moderate-high improvement (0.68). It was concluded that the scaffolding technique proved highly effective in facilitating a deeper understanding of mathematical concepts compared to conventional methods.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesenjangan antara tuntutan pemahaman konsep matematika yang mendalam dengan praktik pembelajaran konvensional yang masih dominan di SMA Negeri 1 Balen, yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memecahkan masalah non-rutin. Metode <em>teacher-centered</em> terbukti kurang efektif dalam menjembatani kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk menganalisis pengaruh penerapan teknik <em>scaffolding</em> sebagai intervensi pembelajaran terstruktur terhadap peningkatan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimen dengan desain <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> pada kelompok eksperimen (34 siswa) dan kelompok kontrol (34 siswa). Data dianalisis menggunakan <em>Independent Sample T-Test</em> dan <em>N-Gain</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang menerima perlakuan <em>scaffolding</em> mengalami peningkatan pemahaman konsep yang jauh lebih unggul. Rata-rata <em>post-test</em> kelompok eksperimen (82,15) secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol (71,94), dengan nilai signifikansi p &lt; 0,05. Analisis N-Gain juga memperkuat temuan ini, di mana kelompok eksperimen mencapai kategori peningkatan sedang-tinggi (0,68). Disimpulkan bahwa teknik <em>scaffolding</em> terbukti sangat efektif dalam memfasilitasi pemahaman konsep matematika secara lebih mendalam dibandingkan metode konvensional.</p> 2025-10-11T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/5644 KURIKULUM MERDEKA VS PENDEKATAN DEEP LEARNING : KESEIMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL DENGAN PENDEKATAN PENDAGOGIS 2025-06-22T04:26:47+00:00 Giceila Dias Praditya giceiladiaspraditya@gmail.com Dinny Devi Triana giceiladiaspraditya@gmail.com Rien Safrina giceiladiaspraditya@gmail.com <p>The advancement of digital technology has driven a paradigm shift in the field of education, including in the implementation of the <em>Merdeka Curriculum</em>, which grants teachers the flexibility to design learning experiences independently and creatively. However, in practice, music education at the junior high school level still faces challenges, such as the limited availability of digital teaching materials that align with transformative pedagogical principles. This study aims to explore and compare the integration of digital technology and pedagogical approaches within the <em>Merdeka Curriculum</em> and the Deep Learning Approach, particularly in the context of developing digital music learning materials. A descriptive qualitative method was employed, using data collection techniques such as semi-structured interviews, classroom observations, and document analysis. The research subjects consisted of junior high school music teachers from two schools implementing different curricula. The findings indicate that teachers who adopted the Deep Learning Approach felt more supported in developing constructive, reflective, and contextual learning due to the presence of explicit guidance in the teaching materials. In contrast, teachers using the <em>Merdeka Curriculum</em> enjoyed greater flexibility but still struggled to design project-based learning and integrate technology due to the lack of systematic guidance. The study concludes that the Deep Learning Approach is more effective in addressing the challenges of integrating digital technology with deep pedagogical approaches. It can serve as a meaningful and applicable alternative for developing digital music teaching materials at the junior high school level.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Perkembangan teknologi digital telah mendorong perubahan paradigma dalam dunia pendidikan, termasuk dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang memberi keleluasaan bagi guru untuk mendesain pembelajaran secara mandiri dan kreatif. Namun, dalam praktiknya, pembelajaran seni musik di tingkat SMP masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan bahan ajar digital yang sesuai dengan prinsip pedagogis transformatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan membandingkan integrasi teknologi digital dan pendekatan pedagogis dalam Kurikulum Merdeka dan Pendekatan Deep Learning, khususnya dalam konteks pengembangan bahan ajar digital seni musik. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi-terstruktur, observasi kelas, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari guru-guru seni musik SMP di dua sekolah yang menerapkan kurikulum berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru yang menggunakan Pendekatan Deep Learning merasa lebih terbantu dalam mengembangkan pembelajaran yang konstruktif, reflektif, dan kontekstual, karena adanya panduan eksplisit dalam bahan ajar. Sementara itu, guru pengguna Kurikulum Merdeka memiliki fleksibilitas tinggi, namun masih kesulitan dalam merancang pembelajaran berbasis proyek dan integrasi teknologi karena kurangnya arahan yang sistematis. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pendekatan Deep Learning lebih mampu menjawab tantangan integrasi antara teknologi digital dan pendekatan pedagogis yang mendalam, serta dapat dijadikan alternatif dalam pengembangan bahan ajar digital seni musik yang lebih bermakna dan aplikatif pada jenjang SMP.</p> 2025-10-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran