ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA WARGANET DALAM KOLOM KOMENTAR TWITTER @JOKOWI
DOI:
https://doi.org/10.51878/language.v4i2.3928Keywords:
Kesantunan, Maksim, InternetAbstract
Politeness in language is crucial for effective communication to avoid misunderstandings. However, currently, especially among the younger generation, politeness in language tends to decline, with many using non-standard language and abbreviations. Factors such as education, parental influence, and social interactions significantly impact this behavior. This research focuses on analyzing the politeness of internet users in the comment sections of the Twitter account @Jokowi, which serves as a primary communication medium for the former President of Indonesia, who has millions of followers. The study employs a qualitative approach with a descriptive method to systematically and accurately portray the phenomenon of language politeness. Data were collected from 160 comments by netizens on 152 posts from the @Jokowi account during the period from August to October 2024. The analysis results indicate that violations of politeness maxims are more prevalent than appropriate uses of these maxims, with breaches of the maxim of wisdom being the most common. This study aims to explore the types of language expressions used, identify common violations of politeness, analyze factors affecting the level of politeness, and provide recommendations to enhance communication ethics on social media.
ABSTRAK
Kesantunan berbahasa sangat penting dalam berkomunikasi untuk menghindari kesalahpahaman, tetapi saat ini, terutama di kalangan generasi muda, kesantunan berbahasa cenderung menurun, dengan banyak yang menggunakan bahasa tidak baku dan singkatan. Faktor-faktor seperti pendidikan, orang tua, dan pergaulan berpengaruh terhadap perilaku ini. Penelitian ini berfokus pada analisis kesantunan berbahasa warganet dalam kolom komentar akun Twitter @Jokowi, yang merupakan salah satu media komunikasi utama bagi mantan Presiden Indonesia dengan jutaan pengikut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif guna menggambarkan fenomena kesantunan berbahasa secara sistematis dan akurat. Data dikumpulkan dari 160 komentar netizen pada 152 postingan di akun @Jokowi selama periode Agustus hingga Oktober 2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelanggaran maksim kesantunan lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan maksim yang sesuai, dengan pelanggaran maksim kebijaksanaan menjadi yang paling umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi jenis tuturan bahasa yang digunakan, menemukan pelanggaran kesantunan yang umum terjadi, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesantunan tersebut, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan etika komunikasi di media sosial.
Downloads
References
Delima, P., Sailan, Z., & Konisi, L. Y. (2019). Maksim Kesantunan Berbahasa Wawonii. Jurnal Bastra, 1–17. http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA
Maharani, A. C., Suparmin, & Sukarno. (2024). Analisis Kesantunan Berbahasa Netizen Dalam Kolom Komentar Akun Instagram @BELLABONITA_R.A. Deiksis, 16, 295–305. https://doi.org/10.30998/deiksis.v16i3.23267
Robins, R. H., Horrocks, G., & Denison, D. (2014). Principles of Pragmatics. https://doi.org/10.4324/9781315835976
Rusandi, & Rusli, M. (2021). Merancang Penelitian Kualitatif Dasar/Deskriptif dan Studi Kasus. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 48–60. https://doi.org/10.55623/au.v2i1.18
Waruwu, M. (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Jurnal Pendidikan Tambusai, 7, 2896–2910. https://doi.org/10.36706/jbti.v9i2.18333
Yanti, L. P. F., Suandi, I. N., & Sudiana, I. N. (2021). Analisis Kesantunan Berbahasa Warganet pada Kolom Komentar Berita di Media Sosial Facebook. In Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia (Vol. 10, Issue 1). https://repo.undiksha.ac.id/8109/
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 FADHILAH AISYAH PASLA, SYAMIL MUTAKAMIL, SUSILO BASKORO TRI YANTO, DYLAN PUTRA KUSUMA, MUHAMAD SUHARDI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.