https://jurnalp4i.com/index.php/knowledge/issue/feedKNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan2024-12-20T15:23:15+07:00Randi Pratama Murtikusuma, M.Pdrandi.popo@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>KNOWLEDGE : Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan </strong>diterbitkan 4 kali setahun (Maret, Juni, September, dan Desember) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) yang berafiliasi dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Hamzanwadi, MKKS SMP Negeri Kab. Lombok Timur dan <em>Education Training Centre </em>UNESA. Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua hasil penelitian dan pengembangan orang guru, dosen, pakar, ilmuan, praktisi dan umum.<br /><strong>e-ISSN : 2809-4042 | p-ISSN : 2809-4034</strong></p>https://jurnalp4i.com/index.php/knowledge/article/view/3706PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU SOAL FISIKA PADA PERMAINAN LUDO UNTUK MATERI USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA 2024-12-06T18:48:27+07:00RANI INDIRA SAKINAH ranisakinah96@gmail.com<p>The purpose of this research is to develop a product in the form of a physics learning medium designed as question cards integrated into a ludo board game for the topics of work and simple machines. This study employs a research and development (R&D) methodology. The development model used is the ADDIE model, which consists of five stages: (1) Analyze, (2) Design (initial product design), (3) Develop (product development), (4) Implement (product implementation), and (5) Evaluate (product evaluation). The data were collected from subject matter experts, media experts, education practitioners, and students as respondents. Field trials were conducted at SMP Islam Said Na’um Jakarta. Data collection was carried out using questionnaires, and data analysis utilized a Likert scale. The physics ludo board game consists of a ludo board, question cards, scorecards, game tokens, dice, and game instructions. Validation and trial results showed achievement percentages of 88.18% from subject matter experts, 92.59% from media experts, 90.16% from junior high school science teachers, and 90.88% from junior high school students. This study concludes that the developed physics ludo board game meets the criteria for use as a physics learning medium in junior high schools.</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran fisika berbentuk kartu soal pada permainan ludo untuk materi usaha dan pesawat sederhana. Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menggunakan metode <em>research and development</em>. Model penelitian yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE, yang terdiri dari 5 tahap, yaitu (1) <em>Analyze</em> (analisis), (2) <em>Design</em> (rancangan awal produk), (3) <em>Develop</em> (pengembangan produk), (4) <em>Implement</em> (implementasi produk), (5) <em>Evaluate</em> (evaluasi produk). Data yang diperoleh berasal dari ahli materi, ahli media, praktisi pendidikan, dan siswa sebagai responden. Uji coba lapangan dilakukan di SMP Islam Said Na’um Jakarta. Teknik pengumpulan data yaitu melalui angket. Teknik analisis data yaitu melalui skala Likert. Permainan papan ludo fisika ini terdiri dari papan ludo, kartu soal, kartu skor, pion, dadu, dan petunjuk permainan. Hasil validasi dan uji coba menunjukkan persentase capaian sebesar 88,18 % dari ahli materi, 92,59 % dari ahli media, 90,16 % dari guru IPA SMP, dan 90,88 % dari siswa SMP. Kesimpulan dari penelitian ini adalah seperangkat permainan papan ludo fisika yang telah dikembangkan sudah memenuhi syarat sebagai media pembelajaran fisika di SMP.</p>2024-12-06T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembanganhttps://jurnalp4i.com/index.php/knowledge/article/view/3707PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DI KELAS V SDS JAKARTA ISLAMIC SCHOOL2024-12-06T18:54:19+07:00BAMBANG TRESNA WIBISANAwibisana.bambang82@gmail.comSUPARDI U.Swibisana.bambang82@gmail.com<p>This study aims to improve the achievement of learning outcomes through a cooperative model with the Numbered Head Together (NHT) type for fifth grade students of SDS Jakarta Islamic School on the material of fraction calculation operations through the application of the NHT type cooperative learning model. The research was conducted at SDS Jakarta Islamic School, Cipinang Melayu Village, East Jakarta District. Geographically, this school has a strategic location and is easily accessible by parents because of its strategic location in front of Kalimalang and Jatiwaringin highways with 16 male students. The data of this study were obtained from the learning outcome test to see the success of students after the application of the NHT type cooperative learning model. Observation sheets for teachers and students were used to see the condition of the implementation of the action. The procedure in this study consisted of: planning, action implementation, observation and evaluation, and reflection. This type of research is quantitative data and qualitative data. Quantitative data was obtained from math learning outcomes based on the evaluation of each cycle and qualitative data was taken from observation. The data sources of this research are teachers and students. This type of research is Classroom Action Research (PTK). The results showed an increase in learning outcomes, teacher and student activities through the application of the NHT type cooperative learning model. This can be seen from the percentage of each cycle. Student learning outcomes increased from the increase in learning outcomes in cycle I, the percentage of student learning completeness reached 75% with an average of 76.88. In cycle II, the percentage of student learning completeness reached 100% with an average score of 89.7. The increase in student learning outcomes from cycle I to cycle II was 25%.</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi hasil belajar melalui model kooperatif dengan tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas V SDS Jakarta Islamic School pada materi operasi hitung pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penelitian dilaksanakan di SDS Jakarta Islamic School, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Jakarta Timur. Data penelitian ini diperoleh dari tes hasil 16 siswa laki-laki. belajar untuk melihat keberhasilan siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Lembar observasi untuk guru dan siswa digunakan untuk melihat kondisi pelaksanaan tindakan. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari: perencanaan,pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Jenis penelitian iniadalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar matematika berdasarkan evaluasi setiap siklus dan data kualitatif diambil dari hasil observasi. Sumber data penelitian ini adalah guru dan siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, aktivitas guru dan siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hal ini dapat dilihat dari dari persentase setiap siklus. Hasil belajar siswa meningkat dari peningkatan hasil belajar siklus I presentase ketuntasan belajar siswa mencapai 75% dengan rata-rata 76,88. Pada siklus II presentase ketuntasan belajar siswa mencapai 100% dengan nilai rata-rata 89,7. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 25%.</p>2024-12-06T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembanganhttps://jurnalp4i.com/index.php/knowledge/article/view/3708PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TEMA 6 PADA IPS KELAS V SD NEGERI KEREO 05 CIPADU KOTA TANGERANG2024-12-06T18:59:19+07:00 RIDHA VIDIAH RACHMATIKAridhavidiah32@gmail.com<p>This study aims to improve students' problem solving skills in social studies subjects for class V through the application of the Problem Based Learning learning model. The research method used is Classroom Action Research (CAR) or Classroom Action Research (CAR) using the Suharsimi Arikunto model which is carried out in 2 cycles. One cycle consists of four stages, namely: planning, implementation, observation and reflection. This research was conducted at SD Negeri Kereo 05 Cipadu, Tangerang City. The research subjects were fifth grade students of SD Negeri Kereo 05 Cipadu, Tangerang City, Academic Year 2021/2022 which consisted of 30 students. The action taken is to apply the Problem Based Learning learning model. Data collection techniques in the form of interviews, observations, tests, and documentation. The results of the study show that: (1) The application of the Problem Based Learning model has been implemented well. evidenced by the increase in the results of teacher activity research in the first cycle to get 50% to 80% in the second cycle. Likewise, the increase in student activity results obtained 40,6% in the first cycle to 78,1% in the second cycle. (2) The improvement of problem solving skills in social studies subjects has increased. It is proven by the value of the initial ability test (Pre Test) that the average score of students is 67,3 with a learning mastery of 36,7%, while the results of the score (Post Test) of students' problem solving skills are 68,1 with a learning mastery percentage of 43,3% in the first cycle, and increased to an average student score of 80,7 with a learning completeness percentage of 76,7% in the second cycle</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran IPS kelas V melalui penerapan model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah <em>Classroom Action Research </em>(CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model Suharsimi Arikunto yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Pada satu siklus terdiri empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2021/2022 yang terdiri dari 30 siswa. Tindakan yang dilakukan adalah menerapkan model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em>. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan model <em>Problem Based Learning </em>sudah diterapkan dengan baik. dibuktikan dengan peningkatan hasil penelitian aktivitas guru pada siklus I memperoleh 50% menjadi 80% pada siklus II. Demikian juga peningkatan hasil aktivitas siswa memperoleh 40,6% pada siklus I menjadi 78,1% pada siklus II. (2) Peningkatan keterampilan pemecahan masalah pada mata pelajaran IPS mengalami peningkatan. Dibuktikan dengan nilai tes kemampuan awal <em>(Pre Test)</em> memperoleh nilai rata – rata siswa sebesar 67,3 dengan ketuntasan belajar 36,7%, sedangkan hasil nilai <em>(Post Test) </em>keterampilan memecahkan masalah siswa sebesar 68,1 dengan persentase ketuntasan belajar 43,3% pada siklus I, dan meningkat menjadi nilai rata – rata siswa sebesar 80,7 dengan persentase ketuntasan belajar 76,7% pada siklus II.</p>2024-12-06T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembanganhttps://jurnalp4i.com/index.php/knowledge/article/view/3942MODEL MATEMATIKA SEIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT DIABETES NON GENETIK2024-12-17T12:45:37+07:00MERRY ADELINDRAmerryadelindra6@gmail.comVINA LUSIANAhvinalusiana@gmail.com<p>The SEIT (Susceptible-Exposed-Infected-Treatment) mathematical model for the spread of non-genetic diabetes, or type 2 diabetes, was developed to analyze the dynamics of the disease in a population. Type 2 diabetes is caused by insulin resistance and can lead to serious complications. In this model, it is assumed that the population is constant, with no genetic factors or migration, and infected individuals cannot be cured, but can receive treatment to extend their life. The SEIT model forms a system of differential equations that describes the changes within the Susceptible (S), Exposed (E), Infected (I), and Treatment (T) compartments. The model's analysis includes determining the disease-free equilibrium point, where the entire population is in the susceptible (S) compartment with no exposed, infected, or treated individuals, and the endemic equilibrium point, where all compartments maintain a balance. Stability analysis using the Jacobian matrix shows that the disease-free equilibrium is asymptotically stable. The basic reproduction number (R?) is calculated using the next-generation matrix approach and serves as an indicator of equilibrium stability. If R? ? 1, the model has only a stable disease-free equilibrium, but if R? > 1, a stable endemic equilibrium will be established.</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Model matematika SEIT <em>(Susceptible-Exposed-Infected-Treatment)</em> untuk penyebaran diabetes non-genetik, atau diabetes tipe 2 dikembangkan guna menganalisis dinamika penyakit dalam populasi. Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin dan dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Dalam model ini, diasumsikan bahwa populasi bersifat konstan tanpa adanya faktor genetik atau migrasi dan individu yang terinfeksi tidak dapat sembuh, tetapi dapat menjalani perawatan untuk memperpanjang hidup. Model SEIT ini membentuk sistem persamaan diferensial yang menggambarkan perubahan dalam kompartemen <em>Susceptible</em> (S), <em>Exposed</em> (E), <em>Infected</em> (I), dan <em>Treatment</em> (T). Analisis terhadap model mencakup penentuan titik ekuilibrium bebas penyakit, yaitu ketika seluruh populasi berada dalam kompartemen rentan (S) tanpa individu yang terpapar, terinfeksi, atau dalam perawatan, serta titik ekuilibrium endemik, di mana terdapat keseimbangan di semua kompartemen. Analisis kestabilan menggunakan matriks Jacobian menunjukkan bahwa titik ekuilibrium bebas penyakit stabil secara asimtotik. Bilangan reproduksi dasar (R?) dihitung melalui pendekatan matriks generasi berikutnya dan berfungsi sebagai indikator kestabilan titik ekuilibrium. Jika R? ? 1, model hanya memiliki titik ekuilibrium bebas penyakit yang stabil, tetapi jika R? > 1, maka titik ekuilibrium endemik yang stabil akan terbentuk.</p>2024-12-17T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembanganhttps://jurnalp4i.com/index.php/knowledge/article/view/3945STUDI PUSTAKA TENTANG PERAN 10 KONSEP GEOGRAFI DALAM MENINGKATKAN LITERASI SPASIAL PESERTA DIDIK 2024-12-17T13:47:45+07:00SYAMSUNARDI SYAMSUNARDISyamsunardi@unm.ac.idNUR IKHWANASyamsunardi@unm.ac.idNUR SYAMSyamsunardi@unm.ac.id<p>Spatial literacy is an essential ability to understand, analyze, and interpret spatial information to address global challenges such as climate change, urbanization, and environmental sustainability. This study aims to explore the role of the ten geographical concepts location, place, spatial interaction, movement, region, human-environment interaction, scale, pattern, process, and temporal change in enhancing students' spatial literacy. By employing a literature review method, relevant studies are critically analyzed to uncover the contribution of each concept in shaping students' spatial abilities. The findings indicate that mastering the ten geographical concepts plays a significant role in enriching geographical understanding and improving students' analytical skills. Inquiry-based learning strategies, the use of technologies such as Geographic Information Systems, and spatial data-based approaches have proven effective in enhancing spatial literacy. However, technological limitations, infrastructure challenges, and teacher competencies remain major obstacles in implementing these concepts in schools. This study recommends improving access to learning technologies and providing teacher training as key efforts to optimize geography education in fostering students' spatial literacy.</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Literasi spasial merupakan kemampuan esensial dalam memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi spasial untuk menjawab tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan keberlanjutan lingkungan. Kajian ini bertujuan mengeksplorasi peran sepuluh konsep geografi—lokasi, tempat, hubungan antar-ruang, gerak, wilayah, interaksi manusia-lingkungan, skala, pola, proses, dan perubahan waktu dalam meningkatkan literasi spasial peserta didik. Dengan menggunakan metode studi pustaka, literatur relevan dianalisis secara kritis untuk menggali kontribusi masing-masing konsep dalam membentuk kemampuan spasial peserta didik. Hasil studi menunjukkan bahwa penguasaan 10 konsep geografi berperan signifikan dalam memperkaya pemahaman geografis dan meningkatkan kemampuan analitis peserta didik. Strategi pembelajaran berbasis inkuiri, pemanfaatan teknologi seperti Sistem Informasi Geografis, dan pendekatan berbasis data spasial terbukti efektif dalam meningkatkan literasi spasial. Namun, keterbatasan teknologi, infrastruktur, dan kompetensi guru menjadi tantangan utama dalam implementasi konsep-konsep ini di sekolah. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan akses teknologi pembelajaran dan pelatihan guru sebagai upaya optimalisasi pembelajaran geografi yang mendukung pengembangan literasi spasial peserta didik.</p>2024-12-17T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembanganhttps://jurnalp4i.com/index.php/knowledge/article/view/3986PENGARUH MEDAN MAGNET ELEKTROMAGNETIK ELF DENGAN INTENSITAS PAPARAN 300?T TERHADAP KEMATANGAN TEMPE MENTAH2024-12-20T15:23:15+07:00AZMI SAFNA WAHDANIazmisafna05@gmail.comBERLIAN CANTIKA ANUGRAHdinnaaaptr@gmail.comDINNA PERTAMA Pdinnaaaptr@gmail.comFINGGI DWI PAMUNINGTYASdinnaaaptr@gmail.comNANDA DENI AL KHOLIDdinnaaaptr@gmail.comSITRA ROSIANA dinnaaaptr@gmail.com<p>The development of various technological tools also includes sources that expose magnetic fields. Radiation in electromagnetic waves has a very broad spectrum that begins with electromagnetics with very extreme low frequencies to electromagnetics with very large or high frequencies such as gamma rays. In this practicum activity on Extremely Low Frequency magnetic radiation, we can prove the effect of the ELF magnetic field on the process of food maturity in tempeh at the beginning of fermentation. This research is included in experimental research with a laboratory experimental design. Researchers control the independent variable (ELF magnetic field exposure) and observe its effect on the dependent variable (physical changes, pH, and weight of tempeh). The results of the ELF magnetic field exposure strength of 300 T for an exposure time of 25 minutes and after 48 hours of exposure, showed that the effect of ELF electromagnetic magnetic field exposure on the durability of tempeh had an effect on several physical aspects of tempeh, including color, aroma, and pH. The objective of this study is to examine the effect of ELF (Extremely Low Frequency) electromagnetic fields on the shelf life of tempeh<em>.</em></p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Perkembangan dari berbagai alat teknologi ini juga termasuk dari sumber yang memaparkan medan magnet. Radiasi pada gelombang elektromagnetik ini memiliki spektrum yang sangat luas yang diawali oleh elektromagnetik dengan frekuensi yang sangat ekstrim rendah (<em>Extremely Low Frequency</em>) hingga mencapai pada elektromagnetik dengan frekuensi yang sangat besar atau tinggi seperti pada sinar gamma. Melalui kegiatan praktikum tentang radiasi magnet Extremely Low Frequency ini Peneliti dapat membuktikan pengaruh medan magnet ELF terhadap proses kematangan bahan pangan pada tempe pada awal peragian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental dengan desain eksperimen laboratorium. Peneliti mengontrol variabel bebas (paparan medan magnet ELF) dan mengamati efeknya terhadap variabel terikat (perubahan fisik, pH, dan berat tempe). Hasil penelitian dari kekuatan paparan medan magnet ELF adalah 300 T untuk waktu pemaparan 25 menit dan setelah pemaparan 48 jam, memperlihatkan bahwa pengaruh paparan medan magnet elektromagnetik ELF terhadap ketahanan tempe ini berpengaruh terhadap beberapa aspek fisik tempe, termasuk warna, aroma, dan pH. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh medan magnet elektromagnetik ELF terhadap ketahanan tempe.</p>2024-12-20T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan