KHAZANAH : Jurnal Studi Ilmu Agama, Sosial dan Kebudayaan https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah <p><strong>KHAZANAH : Jurnal Studi Ilmu Agama, Sosial dan Kebudayaan |</strong>yang diterbitkan 2 kali setahun (Maret dan September) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) yang berafiliasi dengan Perguruan Tinggi Indonesia dan Pusat Studi Agama Indonesia. Jurnal Ilmiah ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan Studi Ilmu Agama, Sosial dan Kebudayaan</p> en-US jurnalp4i@gmail.com (Dr. Muhamad Suhardi, M.Pd) jurnalp4i@gmail.com (Randi Pratama) Mon, 19 May 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.2.1.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PERAN BUDAYA LOKAL DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN: STUDI ETNOGRAFI TERHADAP KOMUNITAS ADAT YANG MENJALANKAN SYARIAT ISLAM https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5127 <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>In the context of the life of a pluralistic Indonesian society, the relationship between local culture and religion has become one of the interesting aspects to study in depth. Indonesia as an archipelago with thousands of tribes and cultures has a diversity of traditions that have developed long before the arrival of major religions such as Islam.This research aims to examine the role of local culture in the preservation of religious values, especially in the context of indigenous communities that practice Islamic law. Using a qualitative approach and ethnographic method, this research explores the socio-religious practices of the community through participatory observation, in-depth interviews, and field documentation. The results show that local culture is not only compatible with Islamic teachings, but also serves as an effective means of transmitting religious values to the community for generations. The integration between custom and religion is manifested in various practices such as traditional ceremonies, deliberation, oral literature, and the role of traditional leaders who also carry out religious functions. Although faced with the challenges of modernization and external influences that threaten the existence of local values, the community is still able to maintain its religious identity through adaptive cultural mechanisms. This research concludes that local culture has great potential as a medium for preserving Islamic values that are contextual, inclusive, and rooted in local wisdom. Therefore, the preservation of local culture needs strong support from various parties so that religious values can continue to live naturally in people's lives<strong>.</strong></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Dalam konteks kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk, hubungan antara budaya lokal dan agama telah menjadi salah satu aspek yang menarik untuk dikaji secara mendalam. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ribuan suku dan budaya memiliki keragaman tradisi yang telah berkembang jauh sebelum kedatangan agama-agama besar seperti Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran budaya lokal dalam pelestarian nilai-nilai keagamaan, khususnya dalam konteks komunitas adat yang menjalankan syariat Islam. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode etnografi, penelitian ini menggali praktik sosial-keagamaan masyarakat melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya lokal tidak hanya kompatibel dengan ajaran Islam, tetapi juga berfungsi sebagai sarana efektif dalam mentransmisikan nilai-nilai keagamaan kepada masyarakat secara turun-temurun. Integrasi antara adat dan agama terwujud dalam berbagai praktik seperti upacara adat, musyawarah, sastra lisan, dan peran tokoh adat yang juga mengemban fungsi keagamaan. Meskipun dihadapkan pada tantangan modernisasi dan pengaruh luar yang mengancam eksistensi nilai lokal, komunitas tetap mampu mempertahankan identitas keagamaannya melalui mekanisme budaya yang adaptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya lokal memiliki potensi besar sebagai media pelestarian nilai Islam yang kontekstual, inklusif, dan berakar pada kearifan lokal. Oleh karena itu, pelestarian budaya lokal perlu mendapat dukungan yang kuat dari berbagai pihak agar nilai-nilai keagamaan dapat terus hidup secara alami dalam kehidupan masyarakat.</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> M. Hidayat M. Hidayat, Yogi Setiawan, M.Hidayat, Maulidi, Meilysa Ajeng Kartika Putri Copyright (c) 2025 M. Hidayat M. Hidayat, Yogi Setiawan, M.Hidayat, Maulidi, Meilysa Ajeng Kartika Putri https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5127 Mon, 19 May 2025 00:00:00 +0000 INTEGRASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SOSIAL REMAJA DI TENGAH ARUS BUDAYA POPULER https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5128 <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>In the era of globalization marked by technological advances and very rapid flow of information, popular culture has become an inseparable part of teenage life. Social media, music, movies, fashion, and lifestyle shows from all over the world are easily accessed and adopted by Indonesian teenagers.This research aims to explore how religious values are integrated in the process of forming the social character of adolescents amid the increasingly strong influence of popular culture. The background of this research is based on the phenomenon of increasingly fading moral values among adolescents due to the dominance of popular culture which is often contrary to religious teachings. Using a descriptive qualitative approach, data were obtained through observation, in-depth interviews, and documentation with adolescents, religious teachers, and community leaders involved in value education. The results showed that religious values such as honesty, responsibility, tolerance and empathy still have a significant influence in shaping adolescents' social character, especially if supported by an active family, school and religious community environment. Popular culture is not entirely a threat, but can be utilized as a strategic medium to convey religious messages creatively and contextually. Successful integration of religious values requires an approach that is adaptive, communicative and relevant to the world of today's youth. This study concludes that collaboration between families, schools and communities is essential in maintaining the sustainability of religious values in the social lives of adolescents in the digital era.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Dalam era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat, budaya populer telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Tayangan media sosial, musik, film, mode, dan gaya hidup yang berasal dari berbagai penjuru dunia dengan mudah diakses dan diadopsi oleh remaja Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai keagamaan diintegrasikan dalam proses pembentukan karakter sosial remaja di tengah arus budaya populer yang semakin kuat pengaruhnya. Latar belakang penelitian ini dilandasi oleh fenomena semakin lunturnya nilai-nilai moral di kalangan remaja akibat dominasi budaya populer yang seringkali bertentangan dengan ajaran agama. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap remaja, guru agama, serta tokoh masyarakat yang terlibat dalam pendidikan nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai keagamaan seperti kejujuran, tanggung jawab, toleransi, dan empati masih memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk karakter sosial remaja, terutama jika didukung oleh lingkungan keluarga, sekolah, dan komunitas keagamaan yang aktif. Budaya populer tidak sepenuhnya menjadi ancaman, melainkan dapat dimanfaatkan sebagai media strategis untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan secara kreatif dan kontekstual. Integrasi nilai keagamaan yang berhasil memerlukan pendekatan yang adaptif, komunikatif, dan relevan dengan dunia remaja masa kini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam menjaga keberlanjutan nilai-nilai agama dalam kehidupan sosial remaja di era digital.</p> <p> </p> <p> </p> Sindi Antika, Sunah Sartika, Liatre, Rahmayani, Imelda Copyright (c) 2025 Sindi Antika, Sunah Sartika, Liatre, Rahmayani, Imelda https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5128 Mon, 19 May 2025 00:00:00 +0000 PERAN KELUARGA DALAM MENANAMKAN NILAI AGAMA DAN BUDAYA SEBAGAI BENTUK PENDIDIKAN SOSIAL SEJAK DINI https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5129 <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>In the era of globalization and the rapid development of information technology, the challenges in educating children to become individuals with character are increasingly complex. The rapid and unstoppable flow of information has a major impact on the way the younger generation thinks, acts, and behaves.This study aims to describe the role of the family in instilling religious and cultural values as a form of early social education to preschool children. The background of this research is based on the importance of the family as the first and main environment in the formation of children's character amid the increasingly complex challenges of modernization and globalization. This research used a qualitative approach with a descriptive method. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and documentation of five families with children aged 3-7 years in a residential neighborhood. The results show that religious values are instilled through the habituation of worship, daily prayers, and moral formation through parental example. Meanwhile, cultural values are introduced through local languages, folktales, traditional games, as well as habituation of manners and participation in social activities. The strategies used are communicative and fun, although families face challenges in the form of time constraints and the negative influence of digital media. In conclusion, families play a vital role in children's social education and need support from various parties so that the process of instilling this value can run sustainably. This study recommends the need for synergy between families, schools and communities in strengthening religious and cultural values from an early age.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, tantangan dalam mendidik anak-anak menjadi pribadi yang berkarakter semakin kompleks. Arus informasi yang begitu deras dan tak terbendung membawa dampak besar terhadap cara berpikir, bersikap, dan berperilaku generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai agama dan budaya sebagai bentuk pendidikan sosial sejak dini kepada anak-anak usia prasekolah. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama dalam pembentukan karakter anak di tengah tantangan modernisasi dan globalisasi yang kian kompleks. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi terhadap lima keluarga yang memiliki anak usia 3–7 tahun di lingkungan perumahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai agama ditanamkan melalui pembiasaan ibadah, doa harian, serta pembentukan akhlak melalui keteladanan orang tua. Sementara itu, nilai budaya diperkenalkan melalui bahasa daerah, cerita rakyat, permainan tradisional, serta pembiasaan sopan santun dan partisipasi dalam kegiatan sosial. Strategi yang digunakan bersifat komunikatif dan menyenangkan, meskipun keluarga menghadapi tantangan berupa keterbatasan waktu dan pengaruh negatif media digital. Kesimpulannya, keluarga memegang peran vital dalam pendidikan sosial anak, dan perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak agar proses penanaman nilai ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam memperkuat nilai-nilai agama dan budaya sejak usia dini.</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> Sri Hasmi Yatni, Randi Pratama Murtikusuma, Yogi Setiawan, Muhamad Suhardi Copyright (c) 2025 Sri Hasmi Yatni, Randi Pratama Murtikusuma, Yogi Setiawan, Muhamad Suhardi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5129 Mon, 19 May 2025 00:00:00 +0000 PLURALISME BUDAYA DAN TOLERANSI BERAGAMA: STRATEGI MEMBANGUN HARMONI SOSIAL DALAM KONTEKS KEHIDUPAN BERBANGSA YANG MULTIKULTURAL https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5130 <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>Indonesia is a country with extraordinary cultural richness. This diversity covers various aspects, from ethnicity, religion, language, to customs. As a country that adheres to the principle of Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia recognizes and celebrates differences as wealth that needs to be maintained. However, in this multicultural society, the challenge of creating social harmony is not easy. One of the factors that greatly influences maintaining this harmony is the existence of cultural pluralism and religious tolerance.This article discusses the importance of cultural pluralism and religious tolerance as a strategy to build social harmony in the context of multicultural national life in Indonesia. This research was conducted using descriptive qualitative method, through literature study and data collection from various relevant literature sources. The results show that although Indonesia is rich in cultural and religious diversity, the challenges in maintaining social harmony are still quite complex. Factors such as prejudice, intolerance, radicalism, and lack of multicultural education are the main obstacles. However, it was also found that inclusive education, the active role of religious leaders and the government, and the positive use of social media can be strategic solutions in strengthening the values of pluralism and tolerance. With the right approach and collaboration between elements of society, social harmony can be realized sustainably in the life of the nation. This article recommends the need for integration of pluralism values in educational and social policies to strengthen social cohesion in the midst of diversity.</p> <p>Indonesia adalah negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Keberagaman ini mencakup berbagai aspek, mulai dari suku, agama, bahasa, hingga adat istiadat. Sebagai negara yang menganut prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia mengakui dan merayakan perbedaan sebagai kekayaan yang perlu dipelihara. Namun, dalam masyarakat yang multikultural ini, tantangan untuk menciptakan keharmonisan sosial tidaklah mudah. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam menjaga keharmonisan tersebut adalah adanya pluralisme budaya dan toleransi beragama. Artikel ini membahas pentingnya pluralisme budaya dan toleransi beragama sebagai strategi membangun harmoni sosial dalam konteks kehidupan berbangsa yang multikultural di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, melalui studi pustaka dan pengumpulan data dari berbagai sumber literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Indonesia kaya akan keragaman budaya dan agama, tantangan dalam menjaga kerukunan sosial masih cukup kompleks. Faktor-faktor seperti prasangka, intoleransi, radikalisme, serta kurangnya pendidikan multikultural menjadi hambatan utama. Namun, ditemukan pula bahwa pendidikan inklusif, peran aktif tokoh agama dan pemerintah, serta pemanfaatan media sosial secara positif dapat menjadi solusi strategis dalam memperkuat nilai-nilai pluralisme dan toleransi. Dengan pendekatan yang tepat dan kolaborasi antar elemen masyarakat, keharmonisan sosial dapat diwujudkan secara berkelanjutan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Artikel ini merekomendasikan perlunya integrasi nilai pluralisme dalam kebijakan pendidikan dan sosial guna memperkuat kohesi sosial di tengah keberagaman.</p> Yusniatuti Wahyu Komala, Irmawati, M. Hidayat, Muhamad Suhardi, Meylda Indah Lestari Copyright (c) 2025 Yusniatuti Wahyu Komala, Irmawati, M. Hidayat, Muhamad Suhardi, Meylda Indah Lestari https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5130 Mon, 19 May 2025 00:00:00 +0000 PERAN AGAMA DALAM PEMBENTUKAN IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT LOKAL: KAJIAN LITERATUR SISTEMATIS https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5131 <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>In the dynamics of social life, religion has long played a central role in shaping the values, norms, and behavior of society. Religion is not only present as a spiritual belief system, but also becomes the main foundation in building a community's collective identity. The cultural identity of local communities is greatly influenced by religious values ??that are passed down from generation to generation, both through worship practices, oral traditions, and social symbols that are internalized in everyday life.This study aims to examine the role of religion in shaping the cultural identity of local communities through a systematic literature review approach. By analyzing a variety of current research sources over the past five years, this study reveals how religion functions not only as a spiritual belief system, but also as a foundation of values, symbols and practices that strengthen the collective identity of local communities. The findings show that religion plays an important role in establishing social norms, preserving traditional rituals and encouraging adaptive syncretism between religious teachings and local traditions. In addition, religious institutions are the main agents in passing on cultural values to the next generation. However, the influence of globalization and strict transnational religious views present challenges to the harmonization between religion and local culture. This study concludes the need for a contextual approach in religious education and cultural preservation to maintain cultural identity rooted in religious values. The implications of this study are expected to contribute to the development of more inclusive and sustainable cultural and religious policies.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Dalam dinamika kehidupan sosial, agama telah lama memainkan peran sentral dalam membentuk nilai-nilai, norma, dan perilaku masyarakat. Agama tidak hanya hadir sebagai sistem kepercayaan spiritual, tetapi juga menjelma menjadi fondasi utama dalam pembangunan identitas kolektif suatu komunitas. Identitas budaya masyarakat lokal sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai agama yang diwariskan secara turun-temurun, baik melalui praktik ibadah, tradisi lisan, maupun simbol-simbol sosial yang diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran agama dalam pembentukan identitas budaya masyarakat lokal melalui pendekatan kajian literatur sistematis. Dengan menganalisis berbagai sumber penelitian terkini selama lima tahun terakhir, studi ini mengungkap bagaimana agama tidak hanya berfungsi sebagai sistem kepercayaan spiritual, tetapi juga sebagai landasan nilai, simbol, dan praktik yang memperkuat jati diri kolektif komunitas lokal. Temuan menunjukkan bahwa agama berperan penting dalam menetapkan norma sosial, melestarikan ritual adat, serta mendorong sinkretisme yang adaptif antara ajaran agama dan tradisi lokal. Selain itu, lembaga keagamaan menjadi agen utama dalam pewarisan nilai budaya kepada generasi penerus. Namun, pengaruh globalisasi dan paham keagamaan transnasional yang ketat menghadirkan tantangan bagi harmonisasi antara agama dan budaya lokal. Penelitian ini menyimpulkan perlunya pendekatan kontekstual dalam pendidikan agama dan pelestarian budaya untuk menjaga identitas budaya yang berakar pada nilai-nilai religius. Implikasi kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan kebijakan budaya dan agama yang lebih inklusif dan berkelanjutan.</p> Luluk Arianti, Maolinda Sagila, Anindya Ika Yulia Copyright (c) 2025 Luluk Arianti, Maolinda Sagila, Anindya Ika Yulia https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5131 Mon, 19 May 2025 00:00:00 +0000 REKONSTRUKSI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA: TINJAUAN LITERATUR https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5293 <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>This study aims to analyze the reconstruction of the Islamic Religious Education (PAI) curriculum based on the values of religious moderation. PAI plays a crucial role in shaping students' character, both morally, spiritually, and socially. It is expected that the PAI curriculum based on religious moderation can instill values such as tolerance, empathy, justice, and respect for differences. This research uses a literature review method to analyze the challenges in religious education and formulate curriculum goals that integrate character development and understanding of diversity. Additionally, the study discusses the importance of developing curriculum content that is relevant to the times, including the use of technology in learning to enhance student engagement and make learning more effective and engaging. Teacher professionalism is a key factor in the implementation of this curriculum, achieved through training and competency development. Curriculum evaluation and monitoring must be carried out continuously to ensure the effectiveness and relevance of the applied curriculum. The results of this study are expected to contribute to the formation of a tolerant, knowledgeable, and strong-charactered younger generation capable of making a positive contribution to social life.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rekonstruksi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berbasis pada nilai-nilai moderasi beragama. PAI memainkan peran penting dalam pembentukan karakter peserta didik, baik dalam aspek moral, spiritual, maupun sosial. Diharapkan, kurikulum PAI yang berbasis moderasi beragama dapat menanamkan nilai-nilai seperti toleransi, empati, keadilan, dan penghargaan terhadap perbedaan. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur untuk menganalisis tantangan dalam pendidikan agama dan merumuskan tujuan kurikulum yang mengintegrasikan pengembangan karakter serta pemahaman terhadap keberagaman. Selain itu, penelitian ini juga membahas pentingnya pengembangan konten kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan menjadikannya lebih efektif dan menarik. Profesionalisme guru menjadi faktor penting dalam implementasi kurikulum ini, yang dapat dicapai melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi. Evaluasi dan pemantauan kurikulum perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan efektivitas dan relevansi kurikulum yang diterapkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam membentuk generasi muda yang toleran, berpengetahuan luas, dan memiliki karakter kuat untuk berkontribusi positif dalam kehidupan sosial.</p> Syarif Maulidin, Nadhirotul Mukhabibah, Arini Ulfah Hidayati Copyright (c) 2025 Syarif Maulidin, Nadhirotul Mukhabibah, Arini Ulfah Hidayati https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5293 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0000 PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5294 <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>Islamic Religious Education (PAI) plays a crucial role in shaping the religious character of students through the internalization of moral values and noble ethics. This research is based on the importance of effective learning strategies in instilling religious character from an early age as a foundation for forming ethically upright individuals. The focus of this study is to identify and analyze the strategies used by PAI teachers in the learning process that aims at instilling moral and religious values. This study employs a qualitative approach with a phenomenological method, utilizing interviews, observations, and document analysis as data collection techniques. Data analysis was conducted inductively through categorization, interpretation, and meaning extraction. The findings of this study show that PAI teachers apply various strategies, such as habituation, modeling, demonstration, guidance, and advice, as part of the character education process. These strategies are proven to create meaningful learning experiences and influence students’ attitudes and behaviors in daily life. The internalization of religious values through contextual, personal, and continuous approaches has proven to enhance the effectiveness of PAI learning. The main conclusion of this study is that holistic and systematically planned learning strategies can effectively shape students' religious character in a sustainable manner. These findings can serve as a reference for the development of PAI learning models and provide a foundation for future research.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran penting dalam membentuk karakter religius peserta didik melalui internalisasi nilai-nilai moral dan akhlak mulia. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya strategi pembelajaran yang efektif untuk menanamkan karakter religius sejak dini sebagai fondasi pembentukan pribadi berakhlak. Fokus penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis strategi yang digunakan guru PAI dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan nilai-nilai moral dan religius. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, mengandalkan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Analisis data dilakukan secara induktif melalui proses kategorisasi, interpretasi, dan penarikan makna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI menerapkan berbagai strategi seperti pembiasaan, keteladanan (modeling), demonstrasi, bimbingan dan nasihat, serta penegakan aturan sebagai bagian dari proses pendidikan karakter. Strategi-strategi tersebut mampu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan berpengaruh terhadap sikap serta perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai religius melalui pendekatan yang kontekstual, personal, dan berkesinambungan terbukti meningkatkan efektivitas pembelajaran PAI. Simpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa strategi pembelajaran yang holistik dan terencana secara sistematis dapat menjadi sarana yang efektif dalam membentuk karakter religius peserta didik secara berkelanjutan. Temuan ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan model pembelajaran PAI dan menjadi dasar bagi penelitian lanjutan di masa mendatang.</p> Umi Hanifah, Prayitno, Syarif Maulidin Copyright (c) 2025 Umi Hanifah, Prayitno https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalp4i.com/index.php/khazanah/article/view/5294 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0000