SCIENCE PROJECT SEBAGAI STRATEGI STIMULASI KEMAMPUAN BICARA PADA SPEECH DELAY ANAK USIA DINI
DOI:
https://doi.org/10.51878/edukids.v2i1.993Keywords:
Science Project, Speech Delay, Anak Usia DiniAbstract
In essence, speaking is one aspect of a child's development that starts from birth. By talking, children can communicate about their condition. Children are said to be late in speaking, if at the age their ability to produce sound and communicate is below the average for their age. The most obvious impact of speech delays in children is that children will have difficulty communicating with their environment, and those around them will find it difficult to understand children. Based on this, this research aims to identify and design strategies for interesting play and learning activities for children in the form of providing Science Project activities as a strategy to stimulate speech skills in early childhood who have speech delays. The research method used is descriptive qualitative research method with SSR (Single Subject Research) technique. The analysis focuses on the spoken language of children who experience speech delays and developments that occur when speech stimulation is carried out using interesting activities, namely science projects. Researchers used parents and children as informants. Data collection techniques were carried out through interviews, observation and documentation. The study was conducted on a child with the initials S, aged 5 years who had a speech delay, it turned out that the provision of Science Project activities could stimulate his speech ability. The results of the stimulation can be seen from the activity of S during the science learning process. Child S talks a lot although still in imperfect language. Consistency and patience in repeating words and correcting children's speech errors are needed in this case. Exciting activities such as science projects make children feel happy in communicating, especially speaking to convey what they see in their observations and what they feel.
ABSTRAK
Pada hakikatnya, aspek berbicara merupakan salah satu aspek perkembangan seorang anak yang dimulai sejak lahir. Dengan berbicara anak dapat mengkomunikasikan tentang keadaan dirinya. Anak dikatakan terlambat berbicara, jika pada usia kemampuan produksi suara dan berkomunikasi di bawah rata-rata anak seusianya. Dampak yang paling nyata dengan adanya keterlambatan bicara pada anak adalah anak akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, dan orang sekitarnya akan sulit memahami anak. Berdasarkan hal tesebut, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi dan merancang strategi kegiatan bermain dan belajar yang menarik untuk anak berupa pemberian kegiatan Science Project sebagai strategi untuk menstimulasi kemampuan bicara pada anak usia dini yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay). Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan dengan teknik SSR (Single Subject Research). Analisis difokuskan pada bahasa lisan anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay) dan perkembangan yang terjadi saat dilakukan stimulasi bicara dengan menggunakan kegiatan yang menarik yaitu science project. Peneliti menggunakan orangtua dan anak sebagai informan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada anak berinisial S, usia 5 tahun yang mengalami keterlambatan bicara, ternyata dengan pemberian kegiatan Science Project dapat menstimulasi kemampuan bicaranya. Hasil stimulasi dapat dilihat dari keaktifan S selama proses pembelajaran sains. Anak S banyak berbicara meskipun masih dengan bahasa yang belum sempurna. Konsisten dan kesabaran dalam mengulang kata-kata serta memperbaiki kesalahan ucap anak sangat diperlukan dalam hal ini. Kegiatan yang seru seperti science project membuat anak merasa senang dalam berkomunikasi khususnya bicara untuk menyampaikan apa yang dilihatnya dalam pengamatannya dan apa yang dirasakannya.
References
Aisyah, Siti, dkk. (2014). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Bosse, Anderson, T.L. Jacobs. (2009). Science in The Air. NAEYC.
Chalid, Chairiyah. (2015). Evaluasi Program Home Schooling Group Untuk Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Usia Dini, Vol 9, Ed 2,203-204
Dhieni, Nurbiana dkk. (2013). Metode Pengembangan Bahasa.Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka
Fauziddin, M. (2017). Upaya Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 tahun melalui Kegiatan Menceritakan Kembali Isi Cerita di Kelompok Bermain Aisyiyah Gobah Kecamatan Tambang. Jurnal Obsesi, 1(1) 2.
Fridani, lara, dkk. (2016). Evaluasi perkembangan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Hildayani, Rini, dkk. (2009). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
Hurlock B., Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (2013). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Juwita, A. M. (2017). Pengembangan Instrumen Asesmen Hambatan Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini. Jurnal Thalaba Pendidikan Indonesia, 1 (1).
Madwaty, Lilis. (2016) Strategi Pengembangan Bahasa pada Anak. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Martini Jamaris, (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Grasindo
Martini Jamaris. (2013). Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia
Overby, M. S., Trainin, G., Smit, A. B., Bernthal, J. E., & Nelson, R. (2012). Preliteracy Speech Sound Production Skill and Later Literacy Outcomes: A Study Using the Templin Archive. Language Speech and Hearing Services in Schools, 43(1), 97. http://doi.org/10.1044/0161-1461(2011/10-0064)
Perdaningsari, A. P., & Kristanto, A. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Sains Anak Kelompok A di Taman Kanak-kanak ABA. PAUD Teratai, 3(3).
Rumini, P., & H.S, D. S. (2004). Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Santrock W., John. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika
Sasikala, S., & Cecil, N. (2016). Parental Bonding, Peer Attachment and Psychological Well- being among Adolescents: A Mediation Analysis. Journal of Psychological Research, 11(1), 21–31
Sheridan, S., & Gjems, L. (2017). Preschool As An Arena For Developing Teacher Knowledge. Early Childhood Educ, 3.
Subyantoro. (2013). Gangguan Berbahasa. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Suyadi. (2013). Teori Pembelajaraan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PT. Remaja Rosdakarya Bandung. hlm. 24.
Tjandrajani, A., Dewanti, A., Burhany, A. A., & Widjaja, J. A. (2016). Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri, 13(6), 373. http://doi.org/10.14238/sp13.6.2012.373-7
Tsuraya, Inas. (2013). Kecemasan Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Terlambat Bicara (Speech Delay) di Rsud Dr. M. Ashari Pemalang. Skripsi, (Online), Jilid 2 Vol 2. ISSN 2252-6358
Yulianti, Dwi. (2010). Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT. Indeks.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 EDUKIDS : Jurnal Inovasi Pendidikan Anak Usia Dini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.