DI BALIK TOPENG HUDOQ, TERSIBAK CERITA ASAL USUL LAHIRNYA TARI HUDOQ

Authors

  • NURYASMI NURYASMI SMA Negeri 2 Tenggarong

DOI:

https://doi.org/10.51878/cendekia.v1i1.97

Keywords:

masyarakat suku dayak bahau, : tari hudoq manugal

Abstract

Tari Hudoq Manugal pada masyarakat Suku Dayak Bahau di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. Keaneragaman budaya yang ada di Indonesia merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan, termasuk yang  ada di Kalimantan Timur, yaitu Tari Hudoq Manugal sangat perlu dikaji dan dipelajari dan selanjutnya dilestarikan sebagai kearifan lokal masyarakat suku Dayak Bahau di kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Latar belakang atau asal usul lahirnya Tari Hudoq Manugal pada masyarakat Suku Dayak Bahau di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. 2). Bentuk penyajian Tari Hudoq Manugal.  Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah kepala suku, pemangku adat, budayawan, pelatih dan penari. Pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,Tari Hudoq Manugal sudah ada sejak manusia ada, kepecayaan tersebut secara turun temurun dari nenek moyang masih dipercaya, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa Hudoq merupakan hanya mitos, legenda, cerita atau kisah perkawinan antara mahluk gaib yang ada di dasar sungai dengan manusia ,yang di percaya dan di lestarikan dari generasi ke generasi. Tari Hudoq Manugal disajikan dalam bentuk kelompok dengan jumlah penari tidak terbatas, dalam bentuk penyajian sakral penari biasanya berjumlah sebelas orang, dalam bentuk ganjil. Ragam gerak ada 5 yaitu: Jiak, Jiak Lut, glek halu, jiak dong, dan kuwai. Adapun desain lantai yang digunakan dalam pertunjukan adalah garis lurus kemudian melingkar sampai akhir tarian. Tari Hudoq Manugal dibawakan oleh penari laki – laki dewasa karena kostumnya yang berat, dengan kostum busana hudoq dan topeng hudoq serta menggunakan properti tongkat kayu bagi pemimpin hudoq, ivung hudoq, Mandau, sunung, tabin, dan balun. Adapun iringan Tari Hudoq Manugal adalah gong dan gendang Panjang kurang lebih 2 meter (tuvung).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Sejarah Kebudayaan Kalimantan. Jakarta : CV, Dwi Jaya Karya.

Hadi,, Sumandiyo,Y. 2007. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Yogyakarta.

Meleong, L,J. 2009. Metodologi penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Dana, I wayan. 2010. Menjelajah Jejak Topeng dalam Budaya Indonesia dari masa ke masa. Dalam Pidato npengukuhan Jabatan Guru Besar pada fakultas Seni Pertunjukan Instutut seni Indonesia Yogyakarta.

Murgianto, Sal. 2004. Tradisi Inovasi “Bbeberapa Masalah Tari Di Indonesia. Jakarta: Wedatamawidyasastra.

Proyek Pusat Pengembangan Kebudayaan Kalimantan Timur (1977), Kumpulan Naskah Kesenian Tradisional Kalimantan Timur (Samarinda: Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah), p. 219.

Sumaryono. 2006. Tari Tontonan “ Buku Pelajaran Kesenian Nusantara”. Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Jakarta.

Wardana R. M, Wisnoe. 1990. Pendidikan Seni Tari Bagi Guru SMA. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rusliana, Iyus. 1986. Pendidikan Ksenian “ SENI TARI I “. Bandung. 1977.

E. Sumaryono. 1993. Hermeneutik, Sebuah Filsafat dalam Seni, Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Daryono, Tari dan Pengendalian Diri ,Jurnal Greget Institut Seni Indonesia, Jakarta 2010 hlm 13.

Jazuli, M. 2001. Paradikma Seni Pertunjukan.Yogyakarta : Yayasan LenteraBudaya.

Soedarsosno, RM. 1998. Seni Pertunjukan Indonesia . Jakarta : DijenPendidikan Tinggi Depdikbud.

Downloads

Published

2021-07-13

How to Cite

NURYASMI, N. (2021). DI BALIK TOPENG HUDOQ, TERSIBAK CERITA ASAL USUL LAHIRNYA TARI HUDOQ. CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan , 1(1), 108-122. https://doi.org/10.51878/cendekia.v1i1.97

Issue

Section

Articles