NAFKAH ANAK BAGI PASANGAN KAWIN SIRI MENURUT MAZHAB SYAFI’I (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NO. 0882/PDT.G/2020/PA.MLG DAN NO. 289/PDT.G/2019/PA.PBM)

Authors

  • Muhammad Annaufal Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i Jember
  • Akhmad Husaini Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i Jember

DOI:

https://doi.org/10.51878/cendekia.v5i4.7142

Keywords:

Nikah Siri, Nafkah Anak, Nasab, Hukum Progresif, Peradilan Agama

Abstract

This study analyzes the differences between the rulings of the Religious Court of Malang (No. 0882/Pdt.G/2020/PA.Mlg) and the Religious Court of Prabumulih (No. 289/Pdt.G/2019/PA.Pbm) concerning the obligation of child support from unregistered marriages (siri), which reveal a tension between formal-legal and substantial-normative judicial approaches. The research focuses on examining the judges' legal considerations in both rulings and linking them to the principles of the Shafi'i school of jurisprudence (fiqh) and positive law in Indonesia. Using a normative legal approach and descriptive qualitative methods, secondary data was collected from copies of the court rulings cited in a thesis, as well as from fiqh literature, journals, and legislation. The results indicate that the Malang Religious Court granted the claim for child support based on the establishment of lineage through paternal acknowledgment, aligning with the Shafi'i school's view that considers the obligation of support as the child's luzum (inherent and permanent) right. Conversely, the Prabumulih Religious Court rejected the claim due to the absence of official marriage registration, reflecting a formalistic approach that overlooks substantive aspects. Therefore, this study concludes that courts which prioritize the establishment of lineage, including through scientific evidence, are more aligned with the objective of Islamic law (maqasid al-shari'ah) to protect the rights of the child.

ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis perbedaan putusan Pengadilan Agama Malang (No. 0882/Pdt.G/2020/PA.Mlg) dan Pengadilan Agama Prabumulih (No. 289/Pdt.G/2019/PA.Pbm) terkait kewajiban nafkah anak dari pernikahan siri, yang menunjukkan adanya ketegangan antara pendekatan hukum formal-legal dan substansial-normatif. Fokus penelitian ini adalah mengkaji pertimbangan hukum hakim dalam kedua putusan tersebut dan mengaitkannya dengan prinsip-prinsip fikih mazhab Syafi’i dan hukum positif di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan hukum normatif dan metode kualitatif deskriptif, data sekunder dikumpulkan dari salinan putusan yang dikutip dalam tesis serta literatur fikih, jurnal, dan perundang-undangan. Hasilnya menunjukkan bahwa Putusan PA Malang mengabulkan gugatan nafkah dengan dasar pembuktian nasab melalui pengakuan ayah, sejalan dengan pandangan mazhab Syafi’i yang menganggap kewajiban nafkah sebagai hak anak yang bersifat luzum (tetap). Sebaliknya, Putusan PA Prabumulih menolak gugatan karena ketiadaan pencatatan resmi, mencerminkan pendekatan formal yang mengabaikan aspek substansial. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengadilan yang mengedepankan pembuktian nasab, termasuk melalui bukti ilmiah, lebih sesuai dengan tujuan syariat (maqasid syari’ah) untuk melindungi anak.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adlini, M. N., et al. (2022). Metode penelitian kualitatif studi pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974–980. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3394

Agatha, G. (2021). Pembuktian dan pengesahan anak luar kawin serta akibat hukumnya setelah berlaku putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 dalam pandangan hukum Islam. Indonesian Notary, 3(1). https://scholarhub.ui.ac.id/notary/vol3/iss1/23

Akmal, A. M., & Asti, M. J. (2021). Problematika nikah siri, nikah online dan talak siri serta implikasi hukumnya dalam fikih nikah. Al-Risalah Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, 1(1), 45–66. https://doi.org/10.24252/al-risalah.v1i1.22247

al-Nawawi. (n.d.). Al-Majmu’ syarhu al-Muhadzab. Shamela.ws. Diakses pada 26 Agustus 2025, dari https://shamela.ws/book/2186

al-Rafi'i. (1997). Al-’Aziz syarh al-Wajiz. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.

al-Shirazi. (n.d.). Al Muhazdab fi fiqhil Imam Asy-Syafi’i. Shamela.ws. Diakses pada 26 Agustus 2025, dari https://shamela.ws/book/11813/1220

Arifin, S., & Moesa, A. M. (2025). Tinjauan yuridis terhadap status anak dari nikah siri dalam perspektif hukum Islam dan hukum positif. Jurnal Hukum Lex Generalis, 6(6). https://doi.org/10.56370/jhlg.v6i6.1262

Asy-Syarbini. (1994). Mughnil muhtaj ila ma’rifati alfazhil minhaj. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.

Bahruddin, M. (2014, 10 Oktober). Reaktualisasi hukum pembuktian nasab berbasis teknologi al-Qiyafah. Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/reaktualisasi-hukum-pembuktian-nasab-berbasis-teknologi-al-qiyafah-oleh-dr-h-bahruddin-muhammad-sh-mh

Departemen Agama Republik Indonesia. (1991). Kompilasi Hukum Islam di Indonesia.

Efendi, J., & Ibrahim, J. (2018). Metode penelitian hukum: Normatif dan empiris. Prenada Media.

Herlina, H. (2024). Prinsip muamalah dalam keluarga Islam. ADM : Jurnal Abdi Dosen Dan Mahasiswa, 2(1), 11–18. https://doi.org/10.61930/jurnaladm.v2i1.504

Istirahat, I. (2023). Rekonstruksi peran hakim dalam mewujudkan keadilan substantif di pengadilan Indonesia. YUDHISTIRA : Jurnal Yurisprudensi, Hukum dan Peradilan, 1(2), 44–51. https://doi.org/10.59966/yudhistira.v1i2.1704

Lisma, L., & Nikmah, R. (2021). Child care and protection in perspective of legislation, human rights and Islamic law. Al-Bayyinah, 5(1), 29–45. https://doi.org/10.35673/al-bayyinah.v5i1.1333

Mahkamah Agung Republik Indonesia. (n.d.). Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022. Direktori Putusan. Diakses pada 26 Agustus 2025, dari https://putusan3.mahkamahagung.go.id/peraturan/detail/11ead091b1782de09ff2313231373535.html

Matthew, B., et al. (2025). Keterkaitan antara hukum dan administrasi publik: Hubungan yang memastikan bahwa kebijakan dilaksanakan dalam batasan hukum. [Informasi Jurnal Tidak Lengkap].

Mawaddah, L., & Zulfadli, Z. (2023). Jaminan hak nafkah anak pasca perceraian perspektif fikih Syafi’iyah dan maqa?id al-syari’ah. Al-Madaris Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman, 4(1), 1–11. https://doi.org/10.47887/amd.v4i1.109

Nasution, R. R. (2021). Nafkah anak hasil pernikahan sirri studi putusan pengadilan agama nomor 0882/pdt.g/2020/pa.mlg dan nomor 289/pdt.g/2019/pa. Pbm [Tesis, Nama Universitas].

Paijar, P. (2022). Problematika pasca nikah siri dan alternatif penyelesaiannya. Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah: Jurnal Hukum Keluarga dan Peradilan Islam, 3(1), 67–80. https://doi.org/10.15575/as.v3i1.17463

Putra, D., & Hamid, A. (2020). Tinjauan maqashid as-syari’ah terhadap perlindungan anak Panti Asuhan Siti Aisyah Kabupaten Mandailing Natal. Dusturiyah: Jurnal Hukum Islam, Perundang-Undangan Dan Pranata Sosial, 10(1), 1–22. https://doi.org/10.22373/dusturiyah.v10i1.7402

Putri, S. H. (2025). Upaya hukum dalam perlindungan hak nafkah anak akibat perceraian orang tua [Naskah tidak dipublikasikan].

Rifqi, M. J. (2020). Perlindungan hukum terhadap anak dalam nikah siri. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam, 23(2), 382–399. https://doi.org/10.15642/alqanun.2020.23.2.382-399

Safitri, I. (2024). Dampak pernikahan siri terhadap status hukum anak. Journal of Knowledge and Collaboration, 1(6), 290–294. https://doi.org/10.59613/w737g930

Syafi’i, A., & Dzulkifli, D. (2024). Praktik pemberian nafkah anak hasil pernikahan siri di Kawahmanuk, Kabupaten Kuningan: (Suatu tinjauan komparatif hukum Islam dan hukum positif). El ’Aailah: Jurnal Kajian Hukum Keluarga, 3(1), 1–15. https://doi.org/10.59270/aailah.v3i1.221

Syafiuddin, M. N., et al. (2021). Redefinition of nafkah in the pattern of child protection and the formation of family problems in Indonesia. International Journal of Nusantara Islam, 9(1), 215–226. https://doi.org/10.15575/ijni.v9i1.13186

Syarif, M. (2023). Dampak perceraian terhadap psikologis, emosional dan mental anak dalam perspektif hukum Islam. SYARIAH Journal of Islamic Law, 4(2), 38–48. https://doi.org/10.22373/sy.v4i2.580

Downloads

Published

2025-10-15

How to Cite

Annaufal, M., & Husaini, A. . (2025). NAFKAH ANAK BAGI PASANGAN KAWIN SIRI MENURUT MAZHAB SYAFI’I (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NO. 0882/PDT.G/2020/PA.MLG DAN NO. 289/PDT.G/2019/PA.PBM). CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan , 5(4), 1580-1587. https://doi.org/10.51878/cendekia.v5i4.7142

Issue

Section

Articles