DIALOG KONSEP ALLAH: IMAN KRISTEN DAN KEPERCAYAAN LOKAL GEREJA ADAT MUSI
DOI:
https://doi.org/10.51878/cendekia.v5i4.7092Keywords:
Allah, Iman Kristen, Gereja Adat MusiAbstract
ABSTRACT
Belief in a higher power is a religious experience that has existed since the beginning of human life. Humans began to formulate concepts related to powers beyond themselves. This study aims to examine the concept of God in the Christian faith and in the local beliefs of the Musi Traditional Church in Lirung District, Talaud Islands Regency. The focus of the research was directed at identifying similarities and differences in the understanding of God according to the two faith communities. The study was conducted in 2016 using a qualitative approach through observation, interviews, and documentation. The data obtained were analyzed inductively to discover patterns of meaning and understanding that are alive within the congregation. The results show that the congregation of the Musi Traditional Church understands God as the Father, the Creator, Jesus Christ as the Protector and Defender, and the Holy Spirit who dwells within the congregation members. This concept shows similarities with the Christian faith that emphasizes the Trinity, although colored by the local cultural context. This study recommends that the Christian church and the Musi Traditional Church strengthen congregation formation in understanding God so that faith can be deepened while still respecting local cultural identity.
ABSTRAK
Percaya kepada kuasa yang lebih tinggi merupakan pengalaman religius yang telah hadir sejak awal kehidupan manusia. Manusia mulai merumuskan mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan kuasa yang ada di luar dirinya. Penelitian ini bertujuan menelaah konsep Allah dalam iman Kristen dan dalam kepercayaan lokal Gereja Adat Musi di Kecamatan Lirung, Kabupaten Kepulauan Talaud. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan pemahaman Allah menurut kedua komunitas iman tersebut. Penelitian dilakukan pada tahun 2016 dengan pendekatan kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara induktif untuk menemukan pola makna dan pemahaman yang hidup dalam jemaat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jemaat Gereja Adat Musi memahami Allah sebagai Bapa Pencipta, Yesus Kristus sebagai Pelindung dan Pembela, serta Roh Kudus yang diam dalam diri anggota jemaat. Konsep ini memperlihatkan kemiripan dengan iman Kristen yang menekankan Tritunggal, walaupun diwarnai konteks budaya lokal. Penelitian ini merekomendasikan agar gereja Kristen dan Gereja Adat Musi memperkuat pembinaan jemaat dalam pemahaman Allah sehingga iman dapat diperdalam sekaligus tetap menghargai identitas budaya lokal.
Downloads
References
Adhitama, S (2023). Konsep religiusitas masyarakat Adat Musi – Talaud. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 6(1). https://doi.org/10.37329/kamaya.v6i1.2021
Behal, A. (2023). Inductive process to analyze the structure of lived experiences. SAGE Open, 13(2), 1–11. https://doi.org/10.1177/16094069231220146
Berkhof, L. (2013). Systematic theology. Grand Rapids: Eerdmans.
Gulo, R. P., & Zai, N. (2025). Eksplorasi teologi interkoneksi: Mengintegrasikan iman dan ilmu pengetahuan dalam diskursus Kristen kontemporer. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen, dan Musik Gereja, 9(1). https://journal.stt-abdiel.ac.id/index.php/JA/article/view/815
Hadiwijono, H. (2012). Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hutagalung, A. R. (2024). Spiritualitas partisipatif dalam komunitas iman lokal di Indonesia Timur. Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual, 6(2), 121–138. https://doi.org/10.31291/jtpk.v6i2.287
Hutapea, D. T. (2024). Etika sosial Kristen sebagai wujud iman trinitaris di tengah masyarakat modern. Jurnal Teologi dan Misi Kontekstual, 8(1), 54–70. https://doi.org/10.52850/jtmk.v8i1.210
Kusumaningdyah, D. R., & Panjaitan, F. (2024). Spiritualitas Kenosis: Tantangan Dan Tuntutan Untuk Mewujudkan Gereja Kaum Miskin Di Tengah Budaya Jawa. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika, 7(2), 324-343. https://doi.org/10.34081/fidei.v7i2.599
Laheba, T., & Hermanto, Y. (2024). Strategi Penggembalaan Remaja Melalui Media Sosial. Bonafide: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 5(1), 392-406. https://doi.org/10.46558/bonafide.v5i1.195
Lumban Gaol, R. (2025). Teologi yang hidup: Mengalami Allah di tengah dunia sekuler. Jurnal Transformasi Teologi Indonesia, 7(1), 15–33. https://doi.org/10.32529/jtti.v7i1.442
Manullang, E. P. (2025). Komunitas kasih sebagai eklesiologi kontekstual di Indonesia Timur. Jurnal Amanat Agung, 9(2), 87–104. https://doi.org/10.37569/jaa.v9i2.512
Nainggolan, R. (2025). Kasih ilahi dan solidaritas sosial dalam gereja lokal Indonesia. Jurnal Dogmatika dan Etika Kristen, 10(1), 102–120. https://doi.org/10.46307/jdek.v10i1.409
Ndruru, T. (2025). Riba usaha koperasi: Studi interdisipliner terhadap legalitas riba dalam Ulangan 23:20 dari perspektif preferential option for the poor. Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, 10(1). https://journal-theo.ukdw.ac.id/index.php/gemateologika/article/view/756
Pardede, B. S. (2025). Manifestasi iman dalam pelayanan kasih gereja kontekstual di pedesaan Indonesia. Jurnal Solideo Gloria, 12(1), 43–59. https://doi.org/10.31385/jsg.v12i1.389
Pasaribu, G. R. H. (2025). Inkulturasi Iman: Dinamika Budaya Dan Teologi Pentakosta Dalam Konteks Modern. Jurnal Imparta, 3(2), 95-107. https://doi.org/10.61768/jr2bzg23
Pattinaja, A. A., & Sualang, F. Y. (2025). Analisis Frasa “Menimbun Bara Api” terhadap Pembentukan Karakter: Kajian Hermeneutik Berdasarkan Kitab Amsal 25: 21-22. Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 6(1), 1-25. https://doi.org/10.46305/im.v6i1.309
Purba, J. P. (2025). Ekoteologi dan spiritualitas ciptaan dalam perspektif iman lokal Indonesia. Jurnal Theologia Cultus, 5(1), 65–83. https://doi.org/10.33991/jtc.v5i1.278
Sihombing, T. (2024). Inkulturasi iman dan budaya dalam teologi kontekstual Asia Tenggara. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi dan Musik Gereja, 8(2), 112–130. https://doi.org/10.35580/abdiel.v8i2.372
Silalahi, H., & Sibarani, Y. (2024). Teologi Pendamaian dalam Surat Filemon Sebagai Resolusi Keterputusan Kekeluargaan “Mardomu di Tano Rara” Batak Toba. DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 9(2), 706-717. https://doi.org/10.30648/dun.v9i2.1557
Silitonga, J. H. (2025). Pelayanan sosial gereja di tengah masyarakat plural: Pendekatan teologi inklusif. Jurnal Teologi Integratif Nusantara, 9(1), 74–90. https://doi.org/10.46744/jtin.v9i1.411
Simanjuntak, Y. (2025). Liturgi sebagai ruang transformasi iman dalam gereja kontemporer Indonesia. Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan, 24(1), 91–108. https://doi.org/10.52012/veritas.v24i1.327
Sinaga, A. M. (2024). Teologi yang membumi: Refleksi kontekstual atas inkarnasi Injil di Nusantara. Jurnal Refleksi Teologi Indonesia, 6(2), 45–61. https://doi.org/10.31185/jrti.v6i2.302
Sitorus, M. R. (2025). Iman dan tindakan sosial dalam perspektif teologi pastoral kontekstual. Jurnal Proklamasi Teologi dan Pendidikan Kristen, 10(1), 33–50. https://doi.org/10.54129/jptpk.v10i1.296
Situmorang, J. P. (2024). Dimensi relasional dalam teologi Tritunggal: Suatu kajian teologis sistematis. Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan, 23(1), 45–62. https://doi.org/10.52012/veritas.v23i1.317
Ward, P., & Tveitereid, K. (Eds.). (2022). The Wiley Blackwell companion to theology and qualitative research. Wiley-Blackwell. https://doi.org/10.1002/9781119756s927















