ANALISIS PENGARUH PDRB SEKTOR MIGAS DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2020–2024

Abstract

ABSTRACT

Poverty remains a social and economic issue faced by Bojonegoro Regency, even though the region is known as one of the largest oil and gas producers in East Java. This study aims to analyze the influence of the oil and gas sector Gross Regional Domestic Product (GRDP) and the unemployment rate on poverty in Bojonegoro Regency for the period 2020–2024. This research uses a quantitative descriptive approach with secondary time-series data covering five years. The analytical method applied is multiple linear regression with t-test, F-test, and the coefficient of determination (R²). The results indicate that partially, the oil and gas sector GRDP with a significance value of 0.928 > 0.05 and the unemployment rate with a significance value of 0.327 > 0.05 do not significantly affect poverty. Simultaneously, both variables also show no significant effect with a significance value of 0.206 > 0.05 and F-statistic of 3.862 < F-table of 6.94. Hence, the hypotheses proposed in this study are rejected. These findings imply that poverty in Bojonegoro is influenced by other factors beyond oil and gas GRDP and unemployment, such as education, health, income distribution, and the management of oil and gas revenue sharing funds. Therefore, poverty alleviation efforts require a more comprehensive strategy through economic diversification and inclusive development.

ABSTRAK

Kemiskinan merupakan permasalahan sosial dan ekonomi yang masih dihadapi Kabupaten Bojonegoro meskipun daerah ini dikenal sebagai salah satu lumbung minyak dan gas bumi di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor migas dan tingkat pengangguran terhadap kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro tahun 2020–2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, menggunakan data sekunder berupa time series selama lima tahun. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R²). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel PDRB sektor migas dengan nilai signifikansi 0,928 > 0,05 dan tingkat pengangguran dengan nilai signifikansi 0,327 > 0,05 tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan. Secara simultan kedua variabel juga tidak berpengaruh signifikan dengan nilai signifikansi 0,206 > 0,05 dan F hitung 3,862 < F tabel 6,94. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak. Temuan ini menunjukkan bahwa kemiskinan di Bojonegoro dipengaruhi oleh faktor lain di luar PDRB migas dan tingkat pengangguran, seperti pendidikan, kesehatan, distribusi pendapatan, serta pengelolaan dana bagi hasil migas. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan memerlukan strategi yang lebih komprehensif melalui diversifikasi ekonomi dan pembangunan yang inklusif.