PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA RUMAH RADAKNG SAHAM DI DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK
DOI:
https://doi.org/10.51878/cendekia.v1i4.601Keywords:
Pengembangan, Wisata Budaya, Rumah Radakng, Analisis SWOTAbstract
Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk mengungkapkan dan menjelaskan upaya yang dilakukan oleh kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di desa Saham untuk mengembangkan dan mempromosikan wisata budaya rumah Radakng Saham sebagai BCB (Benda Cagar Budaya). Tujuan kedua yaitu untuk melakukan analisis SWOT terhadap pengembangan wisata budaya rumah Radakng Saham. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi dan wawancara terhadap subjek penelitian yang dipilih secara purposive, jenis penelitian yang digunakan eksploratif deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan analisa SWOT dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal serta memformulasikan alternatif strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke rumah Radakng Saham sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Landak. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya yang telah dilakukan oleh POKDARWIS desa Saham yaitu melakukan studi banding ke berbagai daerah di Indonesia, melaksanakan pelatihan kepada anggota POKDARWIS dan masyarakat desa Saham terkait pengelolaan dan pemeliharaan aset budaya rumah Radakng sebagai BCB. Temuan lainnya yang diperoleh melalui analisis SWOT yaitu terdapat kekuatan berupa dukungan dari pemerintah daerah kabupaten Landak dengan dikeluarkannya beberapa peraturan/kebijakan yang menjadi dasar pengembangan objek wisata rumah Radakng. Kelemahannya yaitu pada keterbatasan dana, rendahnya partisipasi sumberdaya manusia dan minimnya ketrampilan yang dimiliki. Namun terdapat peluang yang dapat mendukung rumah Radakng Saham sebagai wisata budaya yang dapat menjadi tujuan wisatawan yaitu melalui kegitan promosi melalui acara-acara adat yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah setempat dan masyarakat adat. Sementara yang menjadi ancamannya yaitu adanya berbagai objek wisata baru disekitarnya, jaraknya yang cukup jauh untuk menuju ke rumah Radakng Saham dan kebiasaan masyarakat yang belum memahami keberadaan rumah Radakng Saham sebagai salah satu BCB. Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka beberapa strategi alternatif yang dapat diajukan kepada pemerintah daerah yaitu melakukan promosi, koordinansi dengan pihak terkait, memberikan edukasi dan pelatihan lebih intensif lagi kepada masyarakat terkait strategi pengembangan rumah radakng sebagai objek wisata.
Downloads
References
Bahar, H. dan Marpaung, H. (2002). Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta
Damanik, Phil Janianton. (2013). Pariwisata Indonesia : Antara Peluang dan Tantangan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Fandeli, Chafid. (1995). Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. (Editorial): Liberty Yogyakarta
Geriya, Wayan. (1995). Pariwisata dan Dinamika Kebudayaan Lokal, Nasional, Global. Denpasar : Upada Sastra.
Kristiningrum, Nur Dwi. (2014). Heritage Tourism dan Creative Tourism : Eksistensi Pasar Seni (Central market) di Malaysia sebagai salah satu pasar bersejarah. Jurnal Hubungan Internasional tahun VII, No.1 Januari-Juni 2014
Manahati,Zebua. (2016). Inspirasi Pengembangan Pariwisata. Yogyakarta:Depublish
Oka A. Yoeti. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata, Edisi Revisi. Bandung: Angkasa.
Rangkuti, Freddy.(2016). Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sunaryo, Bambang. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta : Gava Media
Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. ANDI . Yogyakarta
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.