FUNGSI TARI KUDA GIPANG SANGGAR ANAK PANDAWA DESA PANGGUNG KECAMATAN HARUYAN KALIMANTAN SELATAN

Authors

  • DWITYA AMANDA PUTRI ISI Surakarta
  • SYAHRIAL SYAHRIAL ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.51878/cendekia.v4i1.2751

Keywords:

Tari Kuda Gipang, Penelitian Etnografi, Fungsi Kebudayan daerah

Abstract

This research aims to determine the function of the gipang horse dance at the Pandawa children's studio in Panggung Village, Haruyan District, South Kalimantan. The research method used is a qualitative research method. One type of qualitative research method is field research using dance ethnography. The data collection stage consists of observation, interviews and literature study, then the data analysis stage, delivery of the analysis and finally systematic writing. The results of the research obtained are that the Gipang Horse Dance is a folk dance that is currently alive and developing in the people of South Kalimantan, especially Panggung Village. The Gipang Horse Dance has experienced quite a long journey, from generation to generation until now. The Gipang Horse Dance has experienced quite encouraging developments. Until now, the Kuda Gipang dance in several areas in South Kalimantan has become extinct, but in Panggung Village the Kuda Gipang dance can still be enjoyed. The Kuda Gipang dance also has various functions for the community, namely (1) as entertainment for the performers and people who watch it during their busy schedule, (2) as recreation for people who are busy working, (3) as a religious rite where the Kuda Gipang dance is a means of in traditional Banjar wedding ceremonies, South Kalimantan, (4) as a support for life for artists and the community, (5) as a vehicle for aesthetic values or beauty values because not everyone can perform special techniques in the Kuda Gipang dance and (6) as a means of increasing solidarity as well as improving communication between artists and people from various levels of social order.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi tari kuda gipang sanggar anak pandawa Desa Panggung Kecamatan Haruyan Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Salah satu tipe metode penelitian kualitatif adalah penelitian lapangan dengan menggunakan langkah etnografi tari. Tahap pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dan studi pustaka, selanjutnya tahap analisis data, penyampaian analisi dan terakhir adalah sistematika penulisan. Hasil penelitian yang didapatkan Tari Kuda Gipang adalah tari rakyat yang sampai saat ini hidup dan berkembang di masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Desa Panggung. Tari Kuda Gipang telah mengalami perjalanan yang cukup panjang, dari generasi ke generasi hingga sekarang. Tari Kuda Gipang mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Hingga saat ini tari Kuda Gipang dibeberapa daerah di Kalimantan Selatan mengalami kepunahan, akan tetapi di Desa Panggung tari Kuda Gipang masih dapat dinikmati. Tari Kuda Gipang juga memiliki berbagai fungsi bagi masyarakat yaitu (1) sebagai hiburan bagi pelaku maupun masyarakat yang menonton di sela-sela kesibukan, (2) sebagai rekreasional bagi masyarakat yang sibuk bekerja, (3) sebagai ritus keagamaan dimana tari Kuda Gipang sebagai sarana dalam upacara perkawinan adat Banjar Kalimantan Selatan, (4) sebagai topangan hidup bagi pelaku seni maupun masyarakat, (5) sebagai wahana nilai estetik atau nilai keindahan karena tidak semua orang bias melakukan teknik khusus dalam tari Kuda Gipang dan (6) sebagai ajang meningkatkan solidaritas serta meningkatkan komunikasi antar pelaku seni dengan masyarakat dari berbagai tingkat tatanan sosial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abbas dan Ikhlas Budi Prayogo. Kesenian Wayang Gong di Kalimantan Selatan. Museum Lambung Mangkurat: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Permuseuman Museum Negeri Kalimantan Selatan. 1995/1996.

Abbas dan Agus Triatno. Topeng Tradisional Kalimantan Selatan. Museum Lambung Mangkurat: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Permuseuman Museum Negeri Kalimantan Selatan. 1995/1996.

Asmaryetti. "Tari Alang Suntiang Panghulu Sebuah Kajian Struktur, Makna Simbolis dan Fungsi" SURYA SENI, Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni 1, No.2 (Agustus 2005): 29-45.

Bandem, I Made. Etnologi Tari Bali. Denpasar : Kanisius, 1996.

Dewi, Heristina. "Perubahan Makna Pertunjukan Jarang Kepang Pada Masyarakat Jawa di Kelurahan Tanjung Sari, Medan." HISTORISME, Artikel Edisi 23 Tahun XI, 2007.

Edi Sedyawati dan Sal Murgianto. Pengetahuan Elementer Tari Dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.

Hadi, Sumandiyo. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka, 2007

Huda, Sirajul. Mamanda Sebuah Teater Tradisi Daerah Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Pustaka Banua, 2016.

Ideham, M. Suriansyah dkk. Urang Banjar dan Kebudayaannya. Yogyakarta: Ombak. 2015

Ihromi, T.O. Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1996.

Kayam, Umar. Seni Tradisional Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan, 1982.

Koentjaraningrat. Manusia Dan Kebudayaan diIndonesia. Jakarta: Karya Unipress, 2002.

Langer, K. Suzanne. Problematika Seni. Terj. F.X. Widaryanto. Bandung: Akademi Seni Tari Indonesia, 2000.

Nartik Sri Prihatini, dkk. Kajian Tari Nusantara. Surakarta: ISI Press, 2012.

Norpikriadi. Sejarah, Etnisitas, dan Kebudayaan Banjar. Yogyakarta: Ombak, 2015.

Maryono. Analisa Tari. Surakarta: ISI Press, 2015.

Parsons, Talcott. Fungsionalisme Imperatif. Jakarta: CV Rajawali, 1986.

Pramutorrto, R.M. Etnokoreologi Nusantara Batasan Kajian, Sistematika, dan Aplikasi keilmuannya. Surakarta : ISI Press, 2007.

Royce, Anya Peterson. Antropologi Tari. Terj. F.X. Widaryanto. Bandung: Sunan Ambu Press STSI, 2007.

Saleh, M. Idwar. Wayang Banjar dan Gamelannya. Museum Lambung Mangkurat: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Permuseuman Museum Negeri Kalimantan Selatan. 1995/1996.

Sahriansyah. Sejarah Kesultanan dan Budaya Banjar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2011.

Sedyawati, Edy. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. 1981

Soedarsono. Jawa dan Bali Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press,1972

Spradley, James P. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.

Downloads

Published

2024-03-09

How to Cite

PUTRI, D. A., & SYAHRIAL, S. (2024). FUNGSI TARI KUDA GIPANG SANGGAR ANAK PANDAWA DESA PANGGUNG KECAMATAN HARUYAN KALIMANTAN SELATAN. CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan , 4(1), 34-46. https://doi.org/10.51878/cendekia.v4i1.2751

Issue

Section

Articles