UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PETA KONSEP BAGI SISWA KELAS III
DOI:
https://doi.org/10.51878/action.v1i1.284Keywords:
Metode Pembelajaran Peta Konsep, hasil belajar, IPSAbstract
IPS merupakan bagian dari ilmu sosial, keberadaan IPS dalam struktur program pembelajaran di SD sangat penting untuk diajarkan karena IPS memberikan pengetahuan, pembentukan nilai dan sikap serta keterampilan kepada siswa secara langsung berinteraksi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Selama ini pembelajaran IPS di SD Negeri 1 Subagan yang dilaksanakan cenderung ke arah pembahasan teori yang bersifat khusus (tematik teoritik) dan berdasarkan materi yang ada di dalam buku (text book oriented) sehingga terkesan bahwa bidang ini terdiri dari materi hafalan saja. Dari hasil pembelajaran IPS terdapat 8 siswa (25,53%) dari 34 siswa yang mencapai KKM, sedangkan 26 siswa (76,47%) belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata yang diperoleh 60,82. Guna mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti akan mencoba menggunakan metode yang dapat diterima dan mudah dipahami siswa kelas III SD Negeri 1 Subagan. Metode yang digunakan oleh peneliti ialah metode peta konsep. Dengan melihat latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah metode peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas III SD Negeri 1 Subagan Tahun Pelajaran 2017/2018?. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunaan metode peta konsep pada siswa kelas III SD Negeri 1 Subagan Tahun Pelajaran 2017/2018. Penggunaan Metode Peta Konsep Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas III SD Negeri 1 Subagan Tahun Pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan, yaitu sebelum diterapkannya metode peta konsep pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, diperoleh sebanyak 8 siswa atau 25,53% tuntas dan 26 siswa atau 76,47% belum tuntas. Namun setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan metode peta konsep dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang efektif dapat memperbaiki pola pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan ketuntasan hasil belajar disetiap siklusnya. Keberhasilan ini disebabkan dengan penerapan metode peta konsep dengan menanamkan konsep-konsep pokok sehingga aktivitas siswa menjadi aktif dan senang mengikuti pembelajaran. Berarti siswa ceenderung positif dalam mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan guru maupun dalam melakukan diskusi serta tanya jawab di dalam kelas. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar pada siklus I dan II diperoleh data bahwa hasil belajar siswa meningkat. Hasil tes siklus I diperoleh sebanyak 20 siswa atau 58,52% tuntas dan 14 siswa atau 41,13% belum tuntas. Kemudian pada hasil tes siklus II menunjukkan 31 siswa atau 91,17% tuntas dan 3 siswa atau 8,83% belum tuntas. Dengan adanya peningkatan yang terjadi pada siswa yang telah mencapai 91,17% siswa telah tuntas dan melebihi 75% indikator keberhasilan maka dinyatakan bahwa perbaikan pembelajaran ini telah berhasil
Downloads
References
Anni, C.Tri. dkk. (2006). Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
Anas Sudijono. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekata Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
BSNP. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas
Darsono, Max, dkk. (2000). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Semarang: IKIP Press.
Daryanto. (2009). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-Contohnya. Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas,Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan TK dan SD,(2007), Pedoman penyuunan KTSP SD. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan
Doran, dkk. Iskandar. (2004). Peta Konsep. Fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/Nur-Fatimah-Edit.pdf diunduh pada tanggal 9 April 2014.
Gino, H.J. (1993). Belajar dan Pembelajaran I. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarata .
Gunawan, Rudy. (2011). Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta.
Hamzah B. (2008). Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Isjoni dan Mohd. Arif Ismail. (2008). Model-Model Pembelajaran Mutakhir Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nana Sudjana. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: Grasindo
Rifa’I, Achmad. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Oemar, Hamalik. (1983). metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tursita.
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, dkk. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugandi, Ahmad. (2006). Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.
Tony. (2005). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. 2003 Sahlberg, P. (2012). The most wanted: Teachers and teacher education in Finland. In L. Darling-Hammond & A. Lieberman (Eds.), Teacher education around the world: changing policies and practices. London: Routledge.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 I NYOMAN TAMBUN ARIANTA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.